Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)


DENGAN METODE KANGGURU

RSU MITRA PARAMEDIKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dinegara-negara berkembang termasuk indonesia,morbiditas dan
mortalitas bayi masih tinggi.jika dilihat dari umur saat bayi
meninggal berdasarkan SKRT 2001 sekitar 47 % kematian terjadi di
masa neonatal dengan penyebab utama kematian adalah
prematuritas dan BBLR (29%).Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) salah satu sasarannya adalah
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1000 KH
menjadi 26 per 1000 KH Tahun 2010 oleh karena itu perlu dilakukan
intervensi terhadap masalah-masalah penyebab kematian Bayi
untuk mendukung percepatan penurunan AKB di indonesiaBentuk
intervensi yang dilakukan selama ini adalah berupa perawatan di
inkubator.penggunaan inkubator pada bayi BBLR memerlukan biaya
yang tinggi.akibat terbatasnya fasilitas inkubator tidak jarang
penggunaan satu inkubator ditempati lebih dari satu bayi sehingga
bisa menimbulkan infeksi nosokomial di sakit.Pada tahun 1983,dua
neonatologi dari columbia menemukan cara untuk mengatasi
masalah di atas dengan metode kangguru.metode kangguru
mampu memenuhi kebutuhan asasi BBLR dengan menyediakan
situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim sehingga memberi
peluang BBLR untuk beradaptasi dengan dunia luar.Metode ini
kemudian diadaptasikan dalam program RSSIB menjadi salah satu
dari 10 langkah-langkah dari program RSSIB ini yang berkaitan
dengan Perawtan Metode Kangguru(PMK) adalah:
a. Adanya kebijakan tertulis yang mendukung pelayanan
ibu dan bayi termasuk Perawatan Metode Kangguru
untuk BBLR
b. Persalinan bersih dan aman ,Inisiasi Menyusu Dini dan
kontak kulit ibu dan bayi
c. Pemberdayaan Kelompok Pendukung ASI dalam tindak
lanjut pemberian ASI Eksklusif dan Perawatan Metode
Kangguru(PMK)

Rumah sakit sebagai institusi yang melakukan upaya rujukan


harus mampu
mengelola BBLR termasuk
didalamnya PMK.Departemen Kesehatan bersama dengan
organisasi profesi mengembangkan metode ini melalui
kegiatan kegiatan untuk membangun jejaring pelayanan
dari tingkat pelayanan dasar sebagai bagian dari program
PONED hingga tingkat pelayanan rujukan di RS segai bagian
dari program RSSIB dan PONEK.

Anda mungkin juga menyukai