Anda di halaman 1dari 25

HEMATEMESIS ET CAUSA GASTROPATHY NSAID

Pendahuluan
Hematemesis
muntah darah
yang dapat
berwarna merah
gelap, coklat atau
hitam

sumber
perdarahan
terletak pada
saluran cerna
bagian atas
Penyebab: ulkus
peptikum,
gastritis erosif,
sindrom
Mallory-weiss
dan varises
esophagus

PENDAHULUAN
Insiden di negara barat untuk perdarahan akut Saluran Cerna Bagian
Atas 100:100.000 penduduk/ tahun
Laki-laki > Perempuan

Di bagian penyakit dalam RS HS Bandung pada tahun 1996-1998,


2,5% - 3,5% perdarahan saluran cerna bagian atas.

Terapi sesuai etiologi

Gouty arthritis (GA) adalah kelompok penyakit


heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
di dalam cairan ekstraseluler.

Deposisi kristal monosodium urat pada jaringan


inflamasi Pengobatan artritis gout dalam keadaan akut
biasanya diberikan obat-obat anti inflamasi.

Efek samping penggunaan OAINS jangka panjang resiko


terjadinya perdarahan pada traktus gastrointestinal

Pembahasan

Hematemesis
Anemia
PGK
Hipertensi
Gout Artritis

Hematemesis sumber perdarahan


terletak pada saluran cerna bagian
atas: variseal dan non variseal

Penyebab perdarahan saluran cerna


bagian atas non variseal (ulkus
peptikum, gastritis erosif, sindrom
Mallory-weiss)

Kerusakan mukosa lambung terjadi


karena ketidakseimbangan antara
faktor defensif dan faktor perusak.
Epitel gaster mengalami iritasi terus
menerus oleh 2 faktor perusak:
perusak endogen

Penangkal iritasi: sistem biologi


canggih, dalam mempertahankan
keutuhan dan perbaikan mukosa
lambung bila timbul kerusakan.
Sistem pertahanan mukosa
gastroduodenal terdiri dari 3
rintangan yakni pre epitel, epitel,
post epitel/sub epitel.

Terapi perdarahan saluran cerna


bagian atas meliputi endoskopis dan
non-endoskopis.
Obat-obatan golongan anti sekresi
asam yang dilaporkan bermanfaat
untuk mencegah perdarahan ulang
SCBA karena tukak peptik adalah
inhibitor pompa proton dosis tinggi.

Regulation of Gastric Acid Secretion

Komplikasi yang bisa terjadi pada


pasien hematemesis adalah koma
hepatik, syok hipovolemik, aspirasi
pneumoni dan anemia
posthemoragik.

Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan


ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan,
berupa kelainan struktural atau fungsional
dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus atau laju filtrasi glomerulus <
60 ml/menit/1.73 m2 dengan atau tanpa
kerusakan ginjal.
Anemia pada penyakit ginjal kronik
terutama disebabkan oleh defisiensi
eritropoietin.

Anemia: (WHO)
Laki-laki dan wanita post menopause: Hb <
13,0 gr/dl
Wanita lainnya: < 12,0 gr/dl

Anemia pada PGK: (K/DOQI


Wanita premenopause dan prepubertas: Hb <
11,0 gr/dl (Ht < 33%)
Laki-laki dewasa dan wanita post
menopause: Hb <12,0 gr/dl (Ht < 37%)

Transfusi darah diberikan sifatnya


individual pada pasien perdarahan
saluran cerna bagian atas.
Perdarahan masih aktif atau sudah
berhenti, lamanya perdarahan
berlangsung, dan akibat klinik
perdarahan tersebut.
Transfusi darah pada penyakit ginjal
kronik dapat diberikan pada keadaan
khusus.

Pada pasien CKD, terutama endstage renal disease (ESRD), dapat


terjadi berbagai abnormalitas
metabolisme protein dan asam
amino, salah satunya dapat terjadi
peningkatan homosistein.

Pengaturan diet ginjal (KDIGO):


Perhatikan tingkat keparahan CKD,
pengaturan jumlah garam, fosfat,
kalium, dan intake protein.
Pengaturan protein diatur 0.8 g/kg/hari
pada orang dewasa dengan diabetes
atau tanpa diabetes dan GFR < 30
ml/menit/1.73 m dengan edukasi yang
tepat.

Gouty arthritis (GA) adalah kelompok


penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi kristal monosodium urat
pada jaringan atau akibat
supersaturasi asam urat di dalam
cairan ekstraseluler.

Gouty artritis
Peningkatan pembentukan asam
urat yang berlebihan atau
Penurunan ekskresi asam urat
Sehingga terjadi deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau
akibat supersaturasi asam urat didalam
cairan ekstraselular.

Allopurinol bekerja dengan


menghambat xanthine oxidase
mengurangi produksi asam urat
darah.
Allopurinol bukan urikosurik dapat
digunakan pada pasien dengan
fungsi ginjal yang menurun.

Hipertensi menurut JNC 7


dikategorikan sebagai:
Prehipertensi: tekanan darah sistolik
(TDS) 120-139 mmHg atau tekanan
darah diastolik (TDD) 80-89 mmHg
Hipertensi stage I: TDS 140-159 mmHg
atau TDD 90-99 mmHg
Hipertensi stage II: TDS 160 atau TDD
100

Calcium channel blocker (CCB, -dipin):


Menghambat masuknya ion Ca2+ melewati
slow channel yang terdapat pada membran sel
dilatasi arteriol perifer dan koroner
ACE inhibitor (ACEI, -pril): menghambat
pembentukan angiotensin II dari angiotensin I
CO menurun, tahanan pembuluh ginjal menurun
Angiotensin Receptor blocker (ARB, -sartan):
menghambat aktivasi reseptor angiotensin II
AT1 terutama pada ginjal sekresi aldosteron
menurun, vasodilatasi

Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi
prognosis penderita seperti faktor
umur, kadar hemoglobin, tekanan
darah selama perawatan, dan lainlain

Anda mungkin juga menyukai