Bab 3
Bab 3
PENGAPLIKASIAN NANOTEKNOLOGI
tidak mudah aus, hemat energi karena tahan panas, dan tidak memerlukan
pendinginan sehingga akan menghemat biaya operasional dan pemeliharaan serta
ramah lingkungan.1
Jika ditinjau secara umum, penerapan nanoteknologi dalam industri cukup luas,
antara lain :
1. Industri Aerospace
Nanoteknologi sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat
ringan, tetapi kekuatannya seratus kali lebih kuat dari baja. Material hebat ini
diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT). Material ini hanya tersusun dari atom
karbon (C), seperti grafit dan berlian.
2. Material Tahan Gempa
Nanoteknologi dapat digunakan untuk memproduksi beton yang kokoh dan tahan
gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua kali lebih kokoh dan kedap air laut
dengan ditemukannya bahan konstruksi nanosilika (mineral yang melimpah ruah
di Indonesia dan diolah melalui teknologi nano). Dengan mencampurkan beton
dengan sepuluh persen bahan nano-silica, kekuatan menjadi dua kali lipat.
3. Industri Kecantikan
Terobosan nanoteknologi dalam bidang kosmetik dan obat-obatan mampu
menciptakan bahan kosmetika dan obat-obatan dengan efektivitas yang jauh lebih
baik . Kosmetik yang dirancang dengan nanoteknologi akan memiliki kemampuan
penetrasi yang lebih baik ke dalam kulit, efikasi yang lebih baik, dan dapat
tertinggal di lapisan kulit lebih lama. Kosmetik dengan teknologi nanoemulsi akan
bersifat non-sticky dan non-oily, dapat menjaga kelembapan kulit lebih baik, dan
1
dapat mendistribusikan zat aktif dengan baik pada kulit. Kosmetik dengan
campuran lipid nanopartikel juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya
meningkatkan stabilitas bahan aktif, memperpanjang wangi (parfum), dan
perlindungan kulit yang lebih baik terhadap sinar UV. Oleh sebab itu, kosmetik
seperti bedak dengan teknologi nano dapat membuat kulit pemakainya menjadi
lebih baik karena bersifat lebih netral, melembapkan, tidak menyebabkan kulit
berminyak, dan distribusi zat aktif pada kulit lebih baik daripada kosmetik biasa.
Jika ada permasalahan serius pada kulit seperti jerawat dan bekas luka, maka
proses penyembuhannya lebih cepat karena zat aktif bekerja tepat sasaran pada
kulit yang bermasalah. Pemanfaatan teknologi nano dalam dunia farmasi dapat
berperan
dalam
meningkatkan
kualitas
produk
dan
keamanan
(safety
Ibid.
tanpa
Industry adalah konsep holistik dari industri yang ramah lingkungan. Green industry
merupakan industri yang didesain secara berkelanjutan (sustainable designed)
dengan tujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Konsep sustainable designed pada dasarnya merupakan kemampuan memenuhi
kebutuhan generasi saat ini tanpa mengganggu kemampuan generasi mendatang
untuk melakukan hal yang sama. Hal ini berarti generasi anak cucu kita harus juga
memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya akan air dan udara bersih,
energi, dan sumber daya alam lainnya yang sama dengan apa yang dikonsumsi
sekarang. Untuk memenuhi kemampuan tersebut, generasi kita memiliki peran
penting untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan semestinya sehingga
generasi mendatang juga memperoleh manfaat yang sama.
menampung panas matahari secara efektif dalam bentuk solar cell sebagai alternatif
sumber energi selain listrik dan minyak bumi. Keunggulan yang dimilikinya tersebut
menjadikan nanoteknologi menjadi fokus penelitian negara-negara di dunia.
Penerapan nanoteknologi ini akan sangat mendukung penerapan green industry,
bahkan akan menjadi tumpuan daya saing industri di masa yang akan datang .3
ahli
maupun
pengamat-pengamat
industri
mengatakan
bahwa
nanoteknologi adalah salah satu teknologi yang menjanjikan di masa depan namun
sebagaimana layaknya teknologi baru, nanoteknologi tidak lepas dari beberapa
kendala. Salah satunya adalah masih minimnya jumlah orang yang menguasai
teknologi ini. Imbasnya, penyebaran infomasi menjadi tidak merata. Ada satu negara
yang mempunyai tenaga ahli di bidang ini sangat banyak. Di sisi lain, negara lain
hanya memiliki satu-dua orang yang ahli dalam nanoteknologi termasuk pengawasan
dalam penerapan teknologi ini dalam industri, terutama industri kosmetik. Industri
kosmetik sangat diuntungkan dengan hadirnya nanoteknologi karena kosmetik
dengan nanoteknologi cepat menyerap ke epidermis kulit. Ini menyebabkan kosmetik
jenis ini banyak disukai dan laku di pasaran. Meski demikian, karena melibatkan
teknologi partikel nano, jika tidak teliti dan kurang pengawasan, kosmetik dengan
nanoteknologi bisa merusak kulit dan menyebabkan iritasi.5
4
5
Ibid.
Wolfgang Fritzsche, et al., Nanotechnology (New York: WILEY-VCH, 2007, hlm. 20.