Anda di halaman 1dari 6

RANCANG BANGUN SISTEM PENGHITUNG WAKTU PENCUCIAN

PADA MESIN CUCI MENGGUNAKAN METODE FUZZY INFERENCE


SYSTEM
MAMDANI
Muharriana
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: muharriana@gmail.com

Abstrak

Seiring dengan perkembangan teknologi, mesin cuci yang pada awalnya dikendalikan oleh
manusia, lambat laun dikendalikan oleh sebuah rangkaian microcontroler yang dalam
pengoperasiannya sepenuhnya dilakukan oleh komputer dengan acuan dan aturan-aturan
yang mirip digunakan oleh manusia untuk mengendalikan mesin cuci.
Sistem kendali mesin cuci otomatis pertama kali digunakan di Jepang. Pada saat itu di
tanam kecerdasan seperti manusia pada tiap mesin pencuci agar bisa mengenali jenis
pakaian, tingkat noda pakaian, dan lain sebagainya. Logika Fuzzy merupakan salah
satu metode untuk melakukan analisis sistem yang mengandung
ketidakpastian. Logika Fuzzy meniru cara berfikir manusia yang disebut
nalar, dimana nalar dapat menjelaskan dan mengidentifikasi sesuatu
secara otomatis. Pada penelitian ini akan digunakan metode inferensi
sistem Fuzzy Mamdani atau sering juga dikenal dengan metode min-max
untuk mengetahui waktu pencucian yang efektif terhadap pakaian
berdasarkan tingkat kekotoran dan jumlah baju. Perancangan sistem
untuk
memperoleh
output
dilakukan
dalam
tahap-tahap
(a)
Pembentukan hinpunan Fuzzy, (b) Aplikasi fungsi implikasi, (c) Komposisi
aturan, (d) penegasan (Defuzzyfikasi).
Kata Kunci: logika fuzzy, mesin cuci, kecerdasan buatan, inferensi, mamdani.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dalam
kehidupan
seharisehari,
kebersihan
pakaian
mayoritas
dilakukan
dengan
proses mencuci. Dari zaman
nenek
moyang,
mencuci
merupakan hal yang penting
untuk
menjaga
kebersihan
sandang mereka. Hingga zaman
ke
zaman,
proses
mencuci
dilakukan dengan berbagai cara,
termasuk dengan menggunakan
mesin pencuci.
Pada tahun 1990 pertama kali
dibuat mesin cuci dengan logika
fuzzy di Jepang (Matsushita
Electric
Industrial
Company).
Sistem fuzzy digunakan untuk

menentukan putaran yang tepat


secara
otomatis
berdasarkan
jenis dan banyaknya kotoran
serta jumlah yang akan dicuci.
Input yang digunakan adalah:
seberapa kotor, jenis kotoran,
dan banyaknya yang dicuci.
Mesin ini menggunakan sensor
optik , mengeluarkan cahaya ke
air dan mengukur bagaimana
cahaya tersebut sampai ke ujung
lainnya. Makin kotor, maka sinar
yang
sampai
makin
redup.
Disamping itu, sistem juga dapat
menentukan jenis kotoran (daki
atau minyak).
1.2 Urgensi

Mesin cuci yang dilengkapi dengan


sensor pendeteksi berat pakaian dan
tingkat kekotoran tentu lebih efektif
digunakan pada era teknologi seperti
sekarang ini karena tanpa harus
menentukan sendiri waktu putaran pada
mesin cuci akan secara otomatis
dilakukan oleh sistem, dengan cara ini
kualitas pakaian pun dijamin karena
proses pencucian yang sesuai. alasan
menggunakan logik fuzzy sebagai metode
pengendalian sistem karena metode fuzzy
cukup efisien dalam memilah data
menjadi
beberapa
kategori
yang
diinginkan. Dan fuzzy logic juga sangat
ampuh untuk membuat sebuah keputusan
(decision) yang nantinya juga akan
ditanamankan pada sistem pengendali ini.
1.3 Rasionalisasi
Untuk menggunakan sistem inferensi
ini dalam prakteknya diperlukan mesin
cuci dengan sensor cahaya untuk
mendeteksi tingkat kekotoran pakaian dan
sensor infrared atau sensor berat untuk
mendeteksi berat pakaian.
1.4 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Mengimplementasikan kecerdasan
buatan pada teknologi mesin cuci
menggunakan inferensi fuzzy
untuk optimalisasi dan efisiensi
pencucian pada mesin cuci.
2. Menentukan
waktu
yang
diperlukan untuk mencuci pakaian
dalam sebuah mesin cuci sesuai
dengan tingkat kekotoran dan
jumlah pakaian sehingga dapat
menghemat waktu serta menjaga
kualitas dari pakaian.
2.1 Rencana Pemecahan masalah
Secara garis besar, proses pencucian pada
mesin cuci yang dilengkapi sensor dan
pengontrol memiliki gambaran seperti
berikut :

1. Memasukkan pakaian yang kotor


ke dalam mesin cuci.
2. Melalui sensor yang telah
dipasang, mesin cuci akan
menganalisa tingkat kekotoran
pakaian berdasarkan jenis noda.
3. Melalui sensor yang telah
dipasang, mesin cuci akan
menghitung jumlah pakaian yang
dimasukkan ke dalammnya
4. Proses
selanjutnya
adalah
memasukkan ditergent dan air dan
memulai proses pencucian.
5. Mesin cuci otomatis akan
menghitung estimasi waktu yang
diperlukan untuk pencucian.
6. Proses terakhir mesin cuci akan
melakukan pencucian.
Dalam penellitian ini hanya akan
dilakukan perhitungan untuk waktu
pencucian dimana logika fuzzy akan
menentukan pada tingkat mana pakaian
dikategorikan sangat kotor dan banyak
sehingga membutuh waktu yang lama
untuk pencucian dan pada tingkat mana
pakaian dikategorikan bersih atau sedang
saja, dan seterusnya.
3. METODE PENELITIAN
untuk mendapatkan output,
pada metode ini diperlukan 4
tahapan:
1.
Pembentukan
himpunan
fuzzy
2. Aplikasi fungsi implikasi
(aturan)
3. Komposisi aturan
4. Penegasan (deffuzy)
a) Pembentukan Himpunan
Fuzzy
Dalam pembentukan himpunan
fuzzy metode mamdani yang
akan diimplementasikan kedalam
penelitian ini dibagi menjadi
variabel sebagai berikut:
1. Variabel Input, yang digunakan
adalah batas bawah (terbersih)

dan batas atas(terkotor) tingkat


kekotoran.
2.
Variabel
Output,
digunakan
adalah
pencucian.

yang
waktu

b) Aplikasi Fungsi Implikasi


Fungsi Implikasi yang digunakan
adalah
min,
yaitu
dimana
mengambil nilai minimum dari
fungsi keanggotaan dari 4 aturan
sebagai berikut:
1. IF kotor sedikit AND jumlah
banyak
THEN
waktu
berkurang
2. IF kotor sedikit AND jumlah
sedikit
THEN
waktu
berkurang
3. IF kotor banyak AND jumlah
banyak
THEN
waktu
bertambah
4. IF kotor banyak AND jumlah
sedikit
THEN
waktu
bertambah
c) Komposisi Aturan
Metode komposisi aturan fuzzy
mamdani yang digunakan dalam
implementasi pada penelitianini
adalah metode max, dimana
himpunan
fuzzy
diperoleh
dengan cara mengambil nilai
maksimum
aturan
kemudian
menggunakannya
untuk
memodifikasi daerah fuzzy, dan
mengaplikasikannya ke Output
dengan menggunakan operator
OR (union).
d) Penegasan
Metode penegasan dalam fuzzy
mamdani
yang
akan
diimplementasikan
pada
penelitian ini adalah Centroid
(composite
momento)
yaitu
solusi crisp diperoleh dengan
cara mengambil titik
pusat (Z*) daerah fuzzy.

3.1. Implementasi Metode


Pada
penerapan
metode
mamdani dalam memprediksi
waktu pencucian pakaian pada
mesin
cuci
dilakukan
pada
contoh kasus dengan inputan
sebagai berikut :
1. masukkan batas bawah dan batas atas
tingkat kekotoran, misalnya bersih = 3,
dan kotor = 15
2. masukkan tingkat kekotoran pakaian,
misalnya 8
3.masukkan batas bawah dan batas atas
jumlah pakaian, misalnya sedikit = 10,
banyak = 30
4. masukkan jumlah pakaian, misalnya 23
5. masukkan batas bawah dan batas atas
waktu pencucian, misalnya cepat = 300s,
lama=1200s
Dengan menggunakan metode
mamdani maka akan dilakukan 4
tahap sebelum mendapatkan
hasil prediksi yaitu:
1). Mencari nilai keanggotaan
disetiap variabel.
Mencari
nilai
keanggotaan
variabel kekotoran
uBersih = KekotoranTurun
uKotor = KekotoranNaik

1, x 3
15x
Kekt Turun [ x]=
,3 x 15
12
0, x 15

1, 15
x3
KektNaik [ x ]=
, 3 x 15
12
0, x 3

Nilai keanggotaan :
uBersih[8] =(15-8)/12
=0.5833333333333334
uKotor[8] =(8-3)/12
=0.4166666666666667
Mencari
nilai
keanggotaan
variabel jumlah
uSedikit= JumlahTurun
uBanyak = JumlahNaik

1, x 300
1200x
WktTurun[x ]=
,30 0 x 120 0
900
0, x 1200

1, x 1200
x30
0
WktNaik [x ]=
,300 x 120 0
900
0, x 30 0

2). Aplikasi fungsi implikasi


Yaitu mencari nilai mnimum dari
nilai keanggotaan pada aturan.
[R1] IF kotor sedikit AND jumlah
banyak THEN waktu berkurang
predikat1=uBersih && uBanyak

1, x 10
JmlTurun[ x]= 30x , 10 x 30
20
0, x 30

1, x 30
x10
JmlNaik [ x]=
,10 x 30
20
0, x 10
Nilai keaggotaan :
uSedikit[23] =(30-23)/20
=0.35
uBanyak[23] =(23-10)/20
=0.65
Memodelkan variabel waktu

=min(uBersih[8],uBanyak[23])
=min(0.5833333333333334:0.65
)
=0.5833333333333334
[R2] IF kotor sedikit AND jumlah
sedikit THEN waktu berkurang
predikat2=ubersih && usedikit
=min(uBersih[8],uSedikit[23])
=min(0.5833333333333334,0.35
)
=0.35
[R3] IF kotor banyak AND jumlah
banyak THEN waktu bertambah
predikat3=uKotor && uBanyak
=min(uKotor[8],uBanyak[23])
=min(0.4166666666666667,0.65
)
=0.4166666666666667
[R4] IF kotor banyak AND jumlah
sedikit THEN waktu bertambah
predikat4=uKotor && uSedikit

=min(uKotor[8],uSedikit[23])
=min(0.4166666666666667,0.35
)
=0.35
3).Komposisi aturan
Dari hasil aplikasi fungsi implikasi
dari tiap aturan, digunakan
metode MAX untuk melakukan
komposisi antarsemua aturan
hasilnya
seperti
gambar
dibawah.

0,58
0,35
Menentukan nilai min dan max
dari nilai
aturan
Mnimum=0,35
Mximum=0,5833333333333334
Menggunakan metode max pada
saat
menghitung
nilai
luas
daerah hasil.karena nilai max ada
pada aturan 1 dengan kondisi
waku berkurang, maka, fungsi
yang
digunakan
untuk
menghitung nilai luas daerah
hasil
adalah
rumus
fungsi
keanggotaan
variabel
waktu
berkurang.

1, x 300
WktTurun[x ]= 1200x ,300 x 1200
900
0, x 1200
a1= (1200-300)*0.35+300=615
a2= (1200300)*0.5833333333333334+300=825

dengan demikian, fungsi


keanggotaan untuk hasil
komposisi adalah:

0,35 , x 615
1200x
[ x]=
, 615 x 825
900
0, x 825
4) Penegasan.
Metode penegasan yang
digunakan adalah
centroid.dimana mencari titik
tengah dari z.
Menghitung momen untuk setiap
daerah:
m1= 66189.375
m2= 49326.875
m3= 183750.0
Menghitung luas setiap daerah:
A1=(615*0,35)=215,25
A2=((0,35+0,583333333333334)
*( 825-615)/2)= 98
A3=(1200-(1200-300)*
0,5833333333333334=175
Titik pusat dapat diperoleh dari:
(66189.375+49326.875+183750
.0)
______________________________
(215.25+98.0 +175.0)
Z = 612,93650793650=613
Prediksi waktu pencucian = 613
detik
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan
perhitungan
waktu
pencucian
yang
diperoleh
pada
implementasi metode contoh kasus diatas,
predksi waktu tergolong sedang karena
batas bawah waktu (cepat) adalah 300 dan
batas atas waktu (lama) adalah (1200).
Jika diasumsikan dengan contoh kasus
lainnya misalkan batas bersih=10,
kotor=50,
sedikit=1,banyak=15,
cepat=600
dan
lama=1700,
input
kekotoran=35, jumlah=12 maka prediksi
waktu pencucian yang diperleh adalah
1009 detik, hal ini membuktikan bahwa

sedikit atau banyaknya waktu yang


diperlukan sangat bergantung pada tingkat
kekotoran.
Jika tingkat kekotoran tinggi dan jumlah
banyak maka waktu yang diperlukan akan
lebih lama
5. KESIMPULAN

Penelitian pada sistem prediksi


waktu pencucian menggunakan
metode fuzzy inferencesystem
mamdani
menghasilkan
nilai
prediksi yang sesuai dengan
kenyataan secara logika dimana
waktu yang diperlukan akan
meningkat
dengan
tingkat
kekotoran
pakaian
yang
meningkat. Dari perancangan
sistem Inidapat diambil beberapa
kesimpulan,
diantaranya
adalah
sebagai
berikut :
Hasil
waktu
pencucian
menggunakan metode mamdani
yang berjalan dapat membantu
pengguna dalam hal efesiensi
dan penghematan daya untuk
penggunaan mesin cuci, dengan
mengetahui waktu yang sesuai
untuk pencucian pakaian, kita

dapat memprediksi pula jumlah


pakaian yang tepat untuk sekali
penggunaan
mesin
sehingga
bobot pakaian yang kita berikan
tidak akan merusak sistem
karena telah mengikuti prosedur
yang ada dan tentunya akan
menghemat biaya.
REFERENSI

OBBADI. SISTEM KENDALI


MESIN CUCI OTOMATIS DENGAN
FUZZY
LOGIC
CONTROLLER.
Teknik Informatika Universitas
DR.SOETOMO Surabaya
PENALARAN FUZZY. 2012.
Sistem Pakar Departemen Ilmu Komputer
Institut Pertanian Bogor
Restu, Iwayan
A., Agustus
2013, Jurnal Teknik Informatika.

Fakultas Ilmu Komputer


Darmajaya Lampung

IBI

T.Sutojo,
dkk.
2010.
KECERDASAN BUATAN. ANDI

Anda mungkin juga menyukai