Laporankesetimbangankimia 140128075816 Phpapp01
Laporankesetimbangankimia 140128075816 Phpapp01
PERCOBAAN II
KESETIMBANGAN KIMIA
OLEH
NAMA
STAMBUK
KELOMPOK
ASISTEN
:
:
:
:
IRFAN SYAFAAT
A1C4 12 002
I (SATU)
AMIRUL ADNIN
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi
kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang
bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu,
tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai
tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu
reaksi akan berjalan. Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi
mendekati suatu keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang
tidak terpakai kedua-duanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu
banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan
komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan
secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada
suhu di mana reaksi berlangsung.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan kesetimbangan kimia ini
dilakukan.
B. Tujuan praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini adalah menentukan tetapan
kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida.
C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
3. Berapakah harga tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium
iodida ?
D. Prinsip percobaan
Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah didasarkan pada kelarutan
yod dalam air dan KI melalui koefisien distribusi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu
keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang tidak terpakai keduaduanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu banyaknya. Begitu
kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang
arah
perubahan
spontanitas
diperoleh
dari
istilah
kimia
zat-zat
(Kartohadiprojo, 1994).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi.
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk.
Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama
terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat
mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya
keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju
reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau
konstanta kesetimbangan (Chang, 2003).
Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya
penambahan konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara dua fase.
Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis (physical adsorption) dan
adsorpsi kimia (chemical adsoption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai
gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi
pembentukan ikatan kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat
pada permukaan adsorben. Pertukaran ion adalah suatu fenomena atau suatu
proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam larutan
dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada
perubahan secara permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini
didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben
terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb.
Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya
adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut (solute) di fase fluida secara
selektif tertransfer ke dalam suatu
partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption
(Kundari, 2008)
Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan
antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal hal yang
berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T),
konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A dalam
fase uap (y). Pada penelitian ini digunakan bahan baku etanol dari hasil fermentasi
rumput gajah dengan kadar etanol 96% dan etanol Pro Analisis dengan kadar
99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva kesetimbangan uap air sistem
biner etanol air. Analisis bahan baku dan produk menggunakan spektrofotometer
pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian sistem biner yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih diperlukan
kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang benar dan
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Corong pisah
2 buah
- Pipettetes
3 buah
- Labu Erlenmeyer
3 buah
- Buret 50 mL
1 buah
2 pasang
@1 buah
- Pipetskala 5 mL dan 25 mL
@1 buah
- Botolsemprot
1 buah
- Botol timbang
1 buah
- Spatula
1 buah
- Batang pengaduk
1 buah
- Filler
1 buah
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Larutan Na-tiosulfat 0,02 M
- Larutan KI 0,1 M
- LarutanAmilum 1%
- Kristal KI
- Larutan Iod jenuh dalam CHCl3
B. Prosedur kerja
30 ml yod jenuh dalam
CHCl3
Dimasukkan ke dalam
Corong pisahA
Corong pisah B
diisi
Diambil masing-masing 5 ml lapisan dietil
eter dan dimasukkan dalam Erlenmeyer
100 mL larutan KI 0,1N
100 mL air
Ditambahkan 2 g padatan KI dan 20 mL air
sambil diguncang
Dititrasi dengan larutan Na-tiosulfat 0,02
M
Ditambahkan
amilum 1%
Reaksi indicator
larutan setimbang
diisi
Warna biru
Corong pisah B
BA
Corong pisah A
Diambil sebanyak 50 mL
lapisan air
Warna
bening
Dititrasi
dengan
larutan NaTiosulfat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Volume
Botol B
Lapisan
Lapisan air
CHCl3
Volume yang
dipipet
50 mL
5 mL
50 mL
5 mL
Volume yang
dititrasi
50 mL
25 mL
50 mL
25 mL
Volume
Na2S2O3
14,8 mL
7,8 mL
9 mL
B. Reaksi-reaksi
Reaksi reaksi yang terjad idalampercobaan ini antara lain:
I3- + K+
- I2 + KI
- 2I2 + 2 H2O
- I2 + 2 Na2S2O3
4HI +O2
2 NaI + Na2S4O6
C. Perhitungan
1. Botol A
KD =
7,8mL
KD =
2. Botol B
Diketahui mol I2 = 1. 10-5 mol
Konsentrasi I2 dalam CHCl3
mL
[I2]CHCl3 =
5mL
1.10 5
25mL
0,2 10 5 M
0,2 10 5 M
5,3
0,0377 10 5 M
x mol I2
9mL
10 5
50mL
0,18 10 5 M
H2O
= 0,1 0,000001423
= 0,09999985 M 0,1 M
Tetapan kesetimbangan (Kc)
[I 3 ]
Kc =
[ I 2 ][ I ]
(0,1423 10 5 )
(0,2 10 5 )(0,1)
0,1423 10 5
0,2 10 6
0,7115 10
7,115
D. Pembahasan
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi
kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang
bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu,
tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai
tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu
reaksi akan berjalan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh
yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu
yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat
mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat
laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah
posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
A, terlihat bahwa KI larut dalam air. Kelarutan yod dalam KI ini sangatlah
rendah. Dalam pencampurannya dengan KI, yod akan membentuk ion
kompleks triyodida. Kemudian setelah mengetahui perbedaan kelarutan
yod dalam air dan CHCl 3 , dilakukan penambahan kristal KI yang
bertujuan untuk membentuk proses pengeluaran I 2 yang larut dalam
CHC1 3 . larutan KI akan bereaksi dengan air dan membentuk basa kuat
dengan terionisasi secara sempurna. Mengingat bahwa yod mudah
menguap, maka larutannya harus dibakukan dengan bantuan zat baku
utama yaitu Na 2 S 2 O 3 0,02M melalui proses titrasi.
Larutan natrium
Tujuan
digunakannya
indikator
amilum
yaitu
untuk
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume
kemungkinan memberikan
B. Saran
Saran yang dapat saya usulkan dalam percobaan ini adalah sebaiknya
praktikum dilakukan secara bergantian atau dengan kata lain praktikan yang
DAFTAR PUSTAKA
Kartohadiprojo, Irma I.1994. Kimia Fisika. Erlangga: Jakarta.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta.