Ulkus adalah suatu diskontinuitas atau perlukaan pada dinding saluran cerna yang menembus
hingga melebihi muskularis mukosa dan mengenai submukosa dan struktur dibawahnya.
Peptikum adalah istilah yang kurang tepat untuk digunakan. Istilah ini merujuk pada
mekanisme terjadinya ulkus yang dulu diketahui diakibatkan karena otodigestive oleh pepsin,
tapi belakangan diketahui zat-zat agresif lain (asam lambung, alkohol, obat NSAID dll) juga
dapat berperan dalam kerusakan dinding lambung. Adapun ulkus menurut lokasinya umunya
ditemukan pada dinding gaster (ulkus gaster) dan dinding duodenum (ulkus duodenum).
Epidemiologi
Tersebar di seluruh dunia, dengan prevalensi tergantung pada sosial ekonomi, demografi.
Sering dijumpai pada pria, dan usia lanjut dan kelompok sosial ekonomi rendah dengan
puncak pada dekade ke-6. Insiden dan kekambuhan menurun sejak ditemukan kuman H.
pylori sebagai penyebab dan dilakukannya eradikasi. Di Britania Raya sekitar 6-20%
penduduk menderita tukak pada usia 55 tahun. Autopsi biasanya dilakukan pada usia lanjut,
dimana pemakaian obat OAINS meningkat, sehingga kejadian tukak gaster juga meningkat.
Etiologi
Beberapa penyebab ulkus peptikum
1. OAINS
Tukak peptik
4. ulcerogenik (obat 5 FU, Obat Osteoporosis, sigaret emosional, gempa bumi, perang, COPD, sirosis,
Defensif
2. HP
Inflamasi
Pada dasarnya, penyebab ulkus adalah ketidakseimbangan antara faktor offense (agresif)
yang bekerja merusak dinding saluran cerna dan faktor deffense yang bekerja melindungi
dinding saluran cerna dari bahan-bahan iritan.
Adapun faktor-faktor yang termasuk faktor offense dan deffense akan disebutkan pada tabel
berikut:
Offense
Faktor eksogen
Obat-obatan (NSAID, digitalis,
aspirin dll)
Makanan yang merangsang/iritatif
Alkohol
Faktor endogen
Asam lambung
Pepsin
Asam empedu
Meningkat
Deffense
Lapisan pre-epitelial
Mukus yang tahan/kedap air
Bikarbonay yang terperangkan
dalam mucus (mempertahankan pH
6-7 pada lapisan mucus)
Protein permukaan yang
mempertahankan masuknya
bahan-bahan tertentu.
Lapisan epitel
Reisitensi epithelial: dikarenakan
thight junction antar sel epitel dan
membrane lipid bilayer
Mekanisme proliferasi jaringan
yang cepat
Lapisan pasca-epitel
Mikrosirkulasi memastikan
penyediaan energy adekuat
Leukosit yang adekuat untuk
pertahanan terhadap infeksi
ataupun inflamasi.
menurun
Urease
Vacuolating cytoxin
Faktor produksi lain (Cag-PAI, Cag A, catalse, lipase, adhesion, platelet activation
factor, Pic. B)
Hal yang perlu diperhatikan juga terkait infeksi H.pylori ini, yaitu sifatnya yang motil dan
kemampuannya memproduksi urease seperti sudah disebutkan sebelumnya. Jadi karena
adanya urease ini, maka bakteri umumnya dapat bertahan pada kondisi lambung yang sangat
asam.
Bagan Pathogenesis
Bacterial factor
Hal ini terkait dengan produksi bakteri, antara lain:
Sekresi sitokin, yaitu vacuolating cytoxin (vac A gen) yang berperan dalam
memvakuolisasi sel epitel dinding saluran cerna.
Enzim (urease, protease dan fosfolipase). Masing-masing enzim yang disekresikan
bakteri ini memiliki peran yang berbeda. Urease bekerja memecah urea menjadi
hasil akhir ammonia yang bersifat basa, karena kondisi basa inilah nantinya bakteri
H.pylori akan tahan terhadap suasana asam pada lambung. Selain pengaruhnya
dalam pertahanan terhadap asam, enzim urease ini juga dapat menghasilkan produk
NH3 yang merupakan agen perusak sel
Host factor
Factor Host terkait dengan produksi agen inflamatorik yang meskipun merupakan
mekanisme pertahanan tubuh terhadap agen asing, tetapi uga berperan dalam kerusakan
jaringan. Adapun mediator inflamasi yang bekerja pada infeksi H. pylori antara lain
adalah IL-8, TNF- dan IFN-. Mediator inflamasi ini akan menghambat fungsi D-cell
dan meningkatkan kerja G cell yang pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan
sekresi asam lambung.
GI. Selain itu, PG juga bekerja menghambat efek histamine pada sel ECL dan menyebabkan
penurunan produksi asam lambung.
Manifestasi Klinis
Secara umum mengeluh dispepsia. Gambaran klinis utama, adalah nyeri epigastrium
intermitten kronis yang secara khas akan mereda setelah makan atau menelan antasid. Nyeri
biasanya timbul 2-3 jam setelah makan atau pada malam hari sewaktu lambung kosong. Rasa
sakit timbul setelah makan, yang dirasakan di sebelah kiri garis tengah perut. Nyeri ulkus
peptikum digambarkan sebagai nyeri teriris, terbakar, atau rasa tidak enak. Sekitar
seperempat dari penderita ulkus mengalami perdarahan. Dapat terjadi muntah, dengan warna
muntahan merah atau seperti kopi, anoreksia dan penurunan berat badan.
Ulkus peptikum jarang bergejala sebagai nyeri perut bagian atas yang menetap; namun ciri
khas ulkus peptikum adalah eksaserbasi dan remisi. Pola nyeri yang hilang setelah makan
dapat saja tidak khas pada ulkus peptikum. Bahkan pada beberapa penderita ulkus peptikum,
makanan dapat memperberat nyeri.
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
tukak tanpa komplikasi (jarang menunjukkan kelainan fisik) : rasa sakit atau nyeri
ulu hati, di kiri garis perut, terjadi penurunan berat badan
goncangan perut atau succusion splashing dijumpai 4-5 jam setelah makan disertai
muntah-muntah adanya retensi cairan lambung dari komplikasi tukak/gastric
outlet obstruction atau stenosis pilorus
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran radiologi: berupa crater/kawah dengan batas jelas disertai lipatan mukosa
yang teratur keluar dari pinggiran tukak dan niche dan gambaran suatu proses
keganasan lambung biasanya dijumpai suatu filling defect
Gambaran endoskopi suatu tukak jinak berupa luka terbuka dengan pinggiran
teratur, mukosa licin, dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari pinggiran
tukak. Biopsi mukosa gaster harus didapatkan untuk pemeriksaan rapid urea test dan
Pemeriksaan untuk H. pylori, dapat dilakukan dengan fecal antigen assay atau urea
breath test.
Tatalaksana
Tujuan terapi adalah:
1.
menghilangkan keluhan/simptom
2.
3.
4.
mencegah komplikasi
Non medikamentosa
1.
Istirahat. Secara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat jalan, bila kurang
berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di RS.
2.
Diet.
Makanan lunak, karena makanan halus dapat merangsang pengeluaran asam lambung.
Cabai, makanan merangsang, makanan mengandung asam dapat menimbulkan rasa sakit
pada beberapa pasien, tetapi belum bisa dibuktikan keterkaitannya.
3.
Obat-obatan
Menghindari NSAID. Bila diperlukan dosis NSAID diturunkan atau dikombinasikan
dengan ARH2/PPI/misoprostrol.
Medikamentosa
1.
Koloid Bismuth.
2.
Sukralfat
3.
Prostaglandin
4.
ARH2
5.
PPI
Tindakan operasi
1.
2.
3.
Tukak gaster dengan sangkaan keganasan (corpus dan fundus, 70% keganasan).
Tindakan operasi saat frekuensinya menurun akibat keberhasilan terapi medikamentosa dan
endoskopi terapi. Tukak refrakter saat ini jarang dijumpai. Prosedur operasi yang dilakukan
pada penyakit tukak gaster ditentukan adanya penyertaan tukak duodenum:
1.
tukak
antrum
dilakukan
anterektomi
dan
Bilroth
tukak gaster dekat EG junction tindakan operasi dilakukan lebih radikal/sub total
gastrektomi dengan Roux-en-Y/esofagogastro jejunostomi. Bila keadaan pasien kurang
baik lokasi tukak proksimal dilakukan prosedur Kelling Madlener termasuk anterektomi,
biopsi tukak intra operatif dan vagotomi, rekurensi tukak 30%.
Komplikasi operasi: