Jiunkpe Ns s1 2001 21495110 13727 Konstruksi Chapter2 PDF
Jiunkpe Ns s1 2001 21495110 13727 Konstruksi Chapter2 PDF
Jiunkpe Ns s1 2001 21495110 13727 Konstruksi Chapter2 PDF
TINJAUAN LITERATUR
1. SEJARAH CONSTRUCTABILITY
Pada tahun 1962, Emmerson Report mengemukakan beberapa poin
rekomendasi untuk meningkatkan koordinasi antara arsitek, konsultan, dan
kontraktor yang harus diminimalisasi, yaitu kurangnya persiapan yang cukup
dalam rencana sebelum tender dan kurangnya komunikasi antara team desain
dan konstruksi.
Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1964, The Banwell Report
mengemukakan bahwa desain dan konstruksi yang terpisah tidak dianjurkan.
Selain itu sangat diperlukan adanya suatu kejelasan dalam dcflnisi atas scmua
kebutuhan pemilik, juga menjadikan sebagai suatu kebutuhan yang mendesak
untuk bekerja sama dengan kontraktor seawal mungkin sehingga dapat
dikembangkan suatu hubungan optimal antar disiplin ilmu.
Pada tahun 1967 NEDO {National Economic Development Office)
dalam The NEDO Report menemukan bahwa masih ada keraguan dimana
kontraktor dibawa dalam tahap desain dan merekomendasikan lebih banyak
penelitian dengan kontraktor dalam team desain.
The Wood Report (1975) merekomendasikan adanya perbaikan dalam
hubungan antar Desain-Konstruksi. Kontraktor mempunyai banyak kontribusi
dalam tahap desain pada penerapan konstruksi, tetapi pada prakteknya
kontraktor disertakan terlambat dalam pelaksanaannya.
mempublikasikan
"Integrating", 1982.
Sejak saat itu Construction Industry Institute (CII) dari Texas
University, Austin, Texas melakukan riset khusus tentang constructability
dengan membentuk Constructability Task Force, kemudian mempublikasikan
dokumen-dokumen
constructability
yaitu
"Constructability",
1986;
murni,
standardisasi/repetisi
penyederhanaan
elemen,
konfigurasi/kombinasi
flexibilitas/adaptabilitas
elemen,
elemen,
dan
layanan
vendor/subkontraktor
yang
menitikberatkan
pada
manajemen
konstruksi
yang
lalu,
dokumen
kontrak
kemampuan
constructability, merencanakan
menerapkan
penerapan constructability,
2. DEFINISI-DEFINISIDARI CONSTRUCTABILITY
Definisi lama mengatakan bahwa constructability dapat dilihat
sebagai
kemampuan
kondisi-kondisi
proyek
untuk
memungkinkan
istilah
buildability
didefinisikan
sebagai
"Usaha
yang
untuk
Penerapan
Waktu
Value Engineering
Pengurangan pada biaya total
proyek.
Constructab ility
Optimalisasi proses konstruksi
pada bidang biaya, jadwal, dan
kualitas konstruksi.
Sesi brainstorming dimana
Bagian yang utuh dari
al ternati f-alternatif b i aya
manajemen proyek dan jadwal
dipertimbangkan sebagai
dengan cara menggabungkan
komponen sistem dengan
pengetahuan konstruksi dan
tetap mempertahankan fungsi pengalaman kedalam rancangan
desain.
proyek dan desain.
Biasanya dimulai pada tahap Terus berjalan mulai dari
perancangan konsep sampai
desain. Pada banyak kasus,
dimulai sebagai reaksi untuk pada konstruksi dan start-up.
mengurangi biaya setelah
desain diselesaikan.
dalam
publikasinya
("Constructability",1993)
memaparkan
10
Untuk jelasnya tentang model proses ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
Bentuk
anggota
kunci tim
pemilik
Definisikan
tujuan dan
ukuran
constructabil
ity
Pilih strategi
kontrak
proyek
Amankan
kontraktor,
vendor, dan
konsultan
komitmcn
untuk
mencrapkan
constructabititv
Mcnyusun
program
bcrsama
Mcmpcroleh
kcmampuan
canstructabilih
Kembangkan
tim
constructabil
ity
Kenali
halangan
proyek
Kembangkan
prosedur
constructabil
it}1 dan
gabungkan
ke dalam
aktifitas
proyek
Merencanakan
pcncrapan
conslruclabilitv
Aplikasikan
konsep dan
prosedur
constractabil
ity
Monitor dan
evaluasi
effektifitas
program
proyek
Dokumentasi
kan pelajaran
yang
diperoleh
Mencrapkan
constmctabilitx
Mcmpcrbarui
propra"-
Dari keenam point utama tersebut diatas, ada tiga point yang mempunyai
tonggak beserta langkah-langkah dan aktifitas-aktifitasnya, yaitu point ketiga,
keempat dan kelima. Tabel 2.2 akan memperlihatkan ringkasan langkahlangkah dan aktifitas-aktifitas ketiga tonggak tersebut.
11
Tabel 2.2. Tonggak, langkah, dan aktifitas dari model proses constructability.
Lkh.
1
Nama Langkah
Nama Aktifitas
Aktf.
Tonggak 1: Memperoleh kemampuan constructability
Menyusun anggota team kunci untuk
Memilih manajer proyek pemilik
1
pemilik
untuk melaksanakan
constructability
2
Menyusun kriteria untuk memilih
anggot? kunci tim pemilik
Mendefinisikan sasaran dan ukuran
1
Menyusun sasaran proyek berdasarkan
constructability
constructability
2
Menyusun sasaran constructability
3
Mengidentifikasi ukuran yang cocok
untuk sasaran
Mengenali sumber-sumber
Memilih strategi konstruksi proyek
1
constructability yang telah
tersedia dari dalam tim pemilik
2
Memasukkan dampak dari
constructability dalam memilih
strategi
3
Memilih organisasi yang bertanggungjawab untuk constructability
Kontraktor, vendor, dan konsultan yang
1
Mempertimbangkan program
terpercaya
constructability sebagai bagian
dari kualifikasi awal kontraktor
2
Mempertimbangkan penggunaan
klausul insentif berkaitan dengan
kincrja constructability
Tonggak 2 Mcrcncanakan penerapa n constructability
Mcngcmbangkan team cunsinu lability
1
Menyusun anggota tim
constructab ility
2
Organisasikan tim constructability
3
Orientasi tim constructability
Mengidentifikasi dan mengatasi
1
Mengidentifikasi halangan-halangan
penghalang proyek
yang ada dalam proyek
2
Mengidentifikasi strategi pemecah
halangan-halangan
Mengembangkan prosedur
1
Menentukan tugas-tugas, tanggungconstructability dan
jawab, dan prosedur spesifik
mengintegrasikan dalam kegiatan
constructability
proyek
2
Menggabungkan constructability ke
dalam aktifitas proyek
Tonggak 3: Menerap kan cons 'ructability
Menerapkan konsep dan prosedur
1
Mengaplikasikan konsep
constructability
constructability
2
Melaksanakan prosedur
constructability
: Memonitor dan mengevaluasi
1
Memelihara rekaman dari ide-ide
keefektifan program proyek
constructability
2
Evaluasi dan laporan tentang
kemajuan program-program
3
Mengambil tindakan koreksi
Mendokumentasikan pelajaran yang
Menerima umpan balik yang tepat
didapat
12
Berikut ini adalah penjelasan detil tentang langkah-langkah dan aktifitasaktifitas masing-masing tonggak.
Memperoleh kemampuan constructability (tonggak 1)
Langkah 1 : Menyusun anggota team kunci untuk pemilik.
Manajer proyek dari pemilik dan anggota tim mempunyai pengaruh kritis
dalam suksesnya sebuah proyek {Jaselskis and Ashley, 1991) dan program
constructab ility-nya.
Aktifitas-aktifitas dalam menyusun anggota tim adalah :
a. Memilih manajer proyek pemilik untuk melaksanakan constructability.
Manajer proyek harus memimpin proyek dalam empat area, yaitu,
menyusun
lingkungan
komitmen
untuk
proyek
yang
meningkatkan
mendukung,
efektifitas
mengembangkan
biaya,
menggunakan
Keahlian komunikasi.
Keahlian dalam bekerja secara tim.
Keahlian untuk mengevaluasi hubungan desain dan konstruksi secara
objektif.
Penerimaan akan ide-ide baru.
13
14
Keamanan
dapat
diukur
dengan
membandingkan
tingkat
Biaya konstruksi.
Produktifitas pekerja.
15
organisasi
harus
dipilih
untuk
menerapkan
program
16
program
constructability
sebagai
bagian
dari
program
constructability,
faktor-faktor
berikut
boleh
pada
desain.
Kontraktor
mempunyai
insentif
untuk
17
constructability
idealnya
digabungkan
ke
dalam
rencana
pelaksanaan proyek dan bergantung pada tipe proyek dan strategi kontrak.
Penggabungan masukan constructability yang tidak memadai dapat menuju
pada pelaksanaan aktifitas konstruksi keluar dari urutan, konsentrasi anggota
tidak efesien, paket penawaran yang tidak sempurna, dan meningkatnya
kemungkinan desain untuk dikerjakan kembali {Model, 1990).
Langkah 1 : Mengembangkan team constructability.
Tim constructability harus melibatkan personel dari pihak pemilik, desainer,
dan kontraktor. Tim constructability juga dapat memasukkan personel dari
subkontraktor, vendor, dan konsultan, jika cocok. Agar berfungsi secara
efektif,
mendukung
kepentingan-kepentingan
18
19
20
penerapan
program
constructability
yang
sukses.
dapat ditemukan di
21
rancangan
constructability
konsep
constructability,
22
melewati tahap konstruksi jika detil desain sudah diselesaikan. Timbalbalik dari constructability dapat terus dilanjutkan sampai pertemuan
penutupan proyek dilakukan. Kordinator constructability dapat memonitor
penerapan prosedur-prosedur dan mengambil tindakan koreksi jika
diperlukan.
Langkah 2 : Memonitor dan mengevaluasi keefektifan program proyek.
Memonitor dan mengevaluasi efektifitas dari proses adalah perlu karena, jika
diperlukan, tindakan koreksi dapat diambil. Pemilik dapat lebih mudah
memperkirakan pengeluaran berkaitan dengan constructability pada proyekproyek yang akan datang jika keuntungan program-program yang sukses pada
proyek-proyek yang lalu didokumentasikan. Beberapa catatan memperlihatkan
keuntungan-keuntungan lain dalam proyek (contohnya, mengurangi desain
engineering, meningkatkan aksessibilitas, dan mengembangkan jadwal,
diantara lainnya) tetapi tidak dapat dihitung, karena kesulitan dalam
memperkirakan penghematan mereka.
Aktifitas-aktifitas dalam langkah ini adalah :
a. Memelihara rekaman dari ide-ide constructability.
Kordinator dapat memelihara catatan dari rekaman informasi berkaitan
dengan ide-ide constructability dan memperoleh biaya yang diperlukan
beserta jadwal penghematan yang diperkirakan untuk ide-ide tersebut,
Contoh laporan dapat ditemukan di Russell et al. (1992b).
b. Evaluasi dan laporan tentang kemajuan program-program.
Rekaman dari keuntungan dapat dipakai untuk laporan dari kemajuan
program constructability. Perubahan-perubahan yang disarankan untuk
23
menetapkan spesifikasi-spesifikasi,
standard-standard,
dan prosedur-
menjelaskan
bagaimana
peningkatan
constructability
dapat
perlu dibentuk.
Pada bab I buku Manajemen Proyek Konstruksi jilid 1, siklus manajemen proyek
dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Perencanaan konsep
24
dengan
mulai
mendesain
proyek.
Sesuai
teori