Pendahuluan
Lempeng pasifik adalah lempeng oceanik
terbesar di dunia yang sangat aktif bergerak.
Aktifnya pergerakan lempeng tektonik selalu
ditandai dengan adanya gempa-gempa yang terjadi
pada zona perbatasan lempeng. Gempa bumi
terjadi akibat tertahannya energi pada pergerakan
lempeng oleh lempeng lain yang berbatasan
langsung dengannya.
Manifestasi
tertahannya
energi
ini
kemudian dilepaskan sebagai gempa bumi ketika
batas elastisitas batuan terlampaui. Seringkali
patahnya batuan di daerah perbatasan lempeng
pasifik ini dapat membangkitkan tsunami.
Sebagaimana analisis yang dilakukan oleh
papazachos, 2004 bahwa parameter sesar yang
terdiri atas panjang (L), lebar (w), dan luasan (s)
sangat dipengaruhi oleh besarnya magnitudo
momen (Mw).
Selain itu, besaran magnitudo momen juga
mempengaruhi ketinggian tsunami yang timbul.
Anawat, 2013 menyatakan hubungan antara
magnitudo momen dan ketinggian tsunami sebagai
fungsi logaritmik.
Dalam tulisan ini akan dibahas hubungan
antara magnitudo momen dengan luasan bidang
patahan, magnitudo momen dengan ketinggian
maksimum tsunami, dan hubungan antara
ketinggian maksimum dengan luasan bidang sesar
pada wilayah perbatasan lempeng pasifik
khususnya yang berpotensi memiliki dampak
langsung pada wilayah Papua, yakni sepanjang
Utara Papua memanjang ke Papua Nugini hingga
Kepulauan Solomon.
2. Data dan Metode
Data merupakan data gempa yang
menimbulkan tsunami, yang diambil dari situs
NOAA (www.ngdc.noaa.gov) mulai tahun 1976
sampai dengan 2014 untuk batasan wilayah
129oBT s/d 180oBT dan 23.6oLS s/d 10oLU dan
magnitude >5.9 Mw. Diperoleh 45 data, kemudian
data difilter dan disortir menggunakan LibreOffice
Calc dengan parameter filter yakni COUNTRY
bernilai INDONESIA, PAPUA NEW GUINEA, dan
SOLOMON ISLAND, sehingga diperoleh sisa 29
data. 29 data ini kemudian dicari melalui global
cmt (www.globalcmt.org) untuk mengetahui
parameter strike, dip, slip, serta data psmeca untuk
pemetaan focal mechanisme dengan menggunakan
GMT5.1.1, dilengkapi dengan data batimetri 2D
dengan
grid
1
menit
dari
GEBCO
Data
kemudian
diolah
dengan
menggunakan persamaan Papazachos (2004)
berikut ini untuk mencari parameter luas patahan:
1. patahan strike slip
logS = 0.82M-2.79
(1)
2. patahan dip-slip pada zona subduksi
logS = 0.86M-2.82
(2)
dimana S adalah luas patahan dalam km 2, dan M
adalah magnitude momen (Mw).
Data juga kemudian diolah menggunakan
persamaan Anawat (2013) yaitu :
M = a logH + b
(3)
(4)
Mw
9
8
7
6
5
f(x) = 1.18x + 3.23
R = 0.97
4
3
2
1
0
2.4 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 3.8
Mw
Log S
Log H
4.2 4.4
5006
10006
S (km^2)
15006
20006
(5)
(6)
(7)
Log H
Mw
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
2.4 2.6 2.8
-0.5
4.2 4.4
-1
-1.5
f(x) = 1.27x - 4.72
R = 0.3
-2
-2.5
Log S
Gambar 4. Hubungan antara logS dengan logH
antara
(8)
4. Kesimpulan
Dengan memperhatikan kecenderungan
data, dimana terdapat 27 data berupa data gempa
dengan tipe sesar dip-slip, dari 29 data gempa yang
menimbulkan tsunami, disimpulkan bahwa wilayah
129oBT s/d 180oBT dan 23.6oLS s/d 10oLU, setelah
di filter, memiliki gempa dengan mekanisme dipslip.
Adapun persamaan hubungan antara
magnitude momen gempa dengan luas area patahan
adalah
Mw = 0.51ln(S) + 3.23, atau
Mw = 1.18logS + 3.23
Dengan
penampang
terluas
adalah
2
17060.824 KM dan penampang terkecil 396.278
KM2.
Sedangkan nilai konstanta persamaan
Anawat untuk wilayah data ini masing-masing
adalah 0.304 dan 7.408 sehingga diperoleh
persamaan
Mw = 0.304logH + 7.408
Sedangkan hubungan antara ketinggian
tsunami, yang dilambangkan dengan variabel H,
dan luasan penampang patahan, adalah seperti pada
persamaan (8) yakni
logH = 1.27logS 4.72
dengan konstanta masing-masing adalah 1.27 dan
-4.72.
Daftar Pustaka
Papazachos B.C. et al. Global Relations Between
Seismic Fault Parameters and Moment
Magnitude of Earthquakes. Bulletin of The
Geological Society of Greece vol.
XXXVI\2004
Suppasri, Anawat, et al. 2013. Relationship
Between Earthquake Magnitude and
Tsunami Height Along The Tohoku Coast
Based On Historical Tsunami Trace
Database and The 2011 Great East Japan
Tsunami. Report of Tsunami Engineering
Vol. 30. page 37 ~ 49
LAMPIRAN
GAMBAR 5. HASIL REGRESI ANALISA DATA, SAMA SEPERTI GAMBAR 2, GAMBAR 3, DAN GAMBAR 4.
KELOMPOK 6 :
1.
2.
3.
4.
5.
GEOFISIKA SEMESTER 6