Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan
Peminatan
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Tahun Pelajaran
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
dan Plasma darah)
Alokasi Waktu

: Sekolah Menengah Atas


: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
: Biologi
: XI MIA 1 / Ganjil
: 2014/2015
: Sistem Sirkulasi
: 1. Komponen penyusun darah (Sel darah
: 1 X 15 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar
1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses
yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses

1.3
Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga
dan
menyayangi
lingkungan
sebagai
manisfestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.2
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan
di
dalam
kelas/laboratorium
maupun
di
luar
kelas/laboratorium.
2.3
Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem peredaran darah manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi

C. Indikator
1.1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
fungsi darah
2.2.1 Mampu berpendapat secara ilmiah dan kritis dalam menanggapi
hasil diskusi komponen penyusun darah
3.6.2 Menganalisa fungsi dari komponen-komponen darah

D. Tujuan
Afektif
Peserta didik dapat:
1. Menunjukkan sikap berprilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan,
gotong royong, dan bekerjasama dalam melakukan observasi tentang
komponen penyusun darah.
Kognitif
Peserta didik dapat:
1. Menganalisis
gambar.

komponen-komponen

penyusun

darah

berdasarkan

Psikomotorik:
Peserta didik dapat:
1. Menyajikan hasil analisis kelaianan sel atau plasma darah darah dari
browsing internet
E. Materi
1. Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong yang istimewa karena sifat
dan kondisi fisik dari darah berbeda dengan jaringan penyokong lainnya.
Jaringan ini berupa cairan dengan komponen utamanya adalah sel-sel darah
dan plasma darah.
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan
pembuluh darah. Darah membentuk sekitar 8% dari total volume tubuh dan
memiliki volume 5-6 liter. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma
darah dan sel-sel darah.

a. Plasma darah.
Plasma darah adalah darah tanpa sel-sel darah, berwarna kekuningkuningan. Merupakan 55% bagian darah. Terdiri dari 90% air dan sejumlah
protein, 1% mineral (bahan inorganic), dan 6-8% bahan organik.
Konstituen plasma

kadar

Fungsi

Air

90 92%

Sebgai medium bagi


bahan-bahan
yang
diabawa oleh darah
Menjaga suhu tubuh

Inorganik/elektrolit/min
eral
Ex: Na+, Cl-, HCO3-,
K+, Ca2+

1%

Eksitabilitas
membran

Distribusi
osmotik
cairan antara cairan
intraseluler
dan
cairan ekstraseluler

Organ
ik

Nutrient,
zat
sisa,
gas,
hormon

protein
albumin

6-8%

Penyangga
perubahan pH

Diangkut
darah

Nutrient dan
didistribusikan
seluruh tubuh

zat sisa dan gas


diangkut ke organ
eksresi

hormon
didistribusikan ke sel
target

menjaga
keseimbangan
tekanan osmotik

mengangkut
berbagai bahan yang
kurang larut dalam
plasma
(ex:
bilirubun,
garam
empedu
dan
penisilin)

dalam
gas
ke

protein
globulin

immunoglobulin(anti
bodi)

protein
fibrinogen

berperan
dalam
pembekuan darah

Serum adalah plasma darah tanpa protein fibrinogen. Serum tampak jernih
dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk menghancurkan
protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke
dalam tubuh disebut antigen.
Berdasarkan cara kerjanya, antibody dalam plasma darah dapat dibedakan
sebagai berikut:
a) aglutinin : menggumpalkan antigen (aglutinogen)

b) presipitin : mengendapkan antigen


c) antitoksin : menetralkan racun
d) lisin : menguraikan antigen

b. Sel darah merah (eritrosit).


Struktur eritrosit
Berbentuk pipih cekung di bagian tengah (bikonkaf), tidak berinti. Bentuk
unik ini berperan, melalui dua cara, dalam menentukan efisiensi sel darah
merah melakukan fungsi utamanya mengangkut O2 di dalam darah: (1)
bentuk bikonkaf menghasilkan luas permukaan yang lebih besar untuk difusi
O2 menembu membran dibandingkan dengan bentuk sel bulat dengan
volume yang sama. (2) tipisnya sel memungkinkan O2 cepat berdifusi antara
bagian dalam sel dan eksterior sel.
Keberadaan Hemoglobin
Ciri terpenting dari eritrosit adalah adanya hemoglobin (Hb) yang berfungsi
sebagai pengikat oksigen dari paru-paru lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
Molekul hemoglobin memiliki dua bagian: (1) bagian globin, suatu protein
yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat; dan
(2) empat gugus nonprotein yang mengandung besi (Fe2+) yang dikenal
sebagai gugus hem, dengan masing-masing terikat ke salah satu polipeptida
di atas. Masing-masing dari keempat atom besi dapat berikatan secara
reversible dengan satu molekul O2; karena itu setiap molekul Hb dapat
mengambil empat penumpang O2 di paru. Karena O2 tidak mudah larut
dalam plasma maka 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke Hb.
Ikatan anatar Hb dengan O2 disebut oksihemoglobin

Hb adalah suatu pigmen (yang berwarna secara alami). Karena kandungan


besinya maka Hb tampak kemerahan jika berikatan dengan O2 dan
keunguan jika mengalami deoksigenasi. Karena itu, darah arteri yang
teroksigenasi penuh akan berwarna merah dan darah vena yang telah
kehilangan sebagian dari kandungan O2-nya ditingkat jaringan, memiliki
warna kebiruan.
Selain mengangkut O2 Hb juga dapat berikatan dengan:
1) CO2. Hb membantu mengangkut gas ini dari sel ke paru-paru
2) Ion hydrogen (H+), Hb menyangga asam ini sehingga darah
tidak mengalami perubahan pH

3) CO, gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat di dalam


darah, tetapi jika terhirup gas ini cenderung menempati
bagian Hb yang berikatan dengan O2 sehingga terjadi
keracunan CO
4) NO, berfungsi sebagai vasodilator
Tidak adanya nukleus
Eritrosit tidak memiliki nukleus agar dapat memaksimalkan kandungan Hb.
Satu eritrosit dipenuhi oleh 250 juta molekul Hb. Hal ini mengartikan bahwa
satu eritrosit dapat membawa lebih dari semilyar molekul O2. Tidak adanya
nukleus membuat eritrosit tidak memiliki DNA dan RNA. Tidak adanya DNA
dan RNA membuat eritrosit tidak dapat membentuk protein untuk
memperbaiki sel, tumbuh dan membelah sehingga eritrosit hanya dapat
bertahan hidup rata-rata 120 hari. Selama usianya yang singkat, setiap
eritrosit berkelana sekitar 700mil mengelilingi pembuluh darah. Eritrosit
yang sudah tua akan dihancurkan di limpa. Hb yang terlepas akan di bawa
ke hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin), sedangkan zat besi yang
terlepas dari Hb akan digunakan lagi untuk membentuk eritrosit baru.
Bilirubin berfungsi untuk membentuk emulsi lemak

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Saintifik
Model Pembelajaran : Active learning
Metode
: Diskusi, Tanya jawab, ceramah, tugas
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media
: papan tulis, ppt
Alat
: LCD, Laptop
Sumber Pembelajaran
: Bupena hal 61-62, Buku biologi SMA kelas XI
2013 (Oman Karmana, hal 111-116), Fisiologi
kedokteran (Sherwood hal, 421-446), Biologi SMA
dan MA kelas XI (esis, 132-135), Biologi untuk
SMA/MA kelas XI (rama widya, 148-149), Biologi
SMA/MA (sri widayanti, 148-151)
H. Strategi Pembelajaran
Kegiatan
Awal

Deskripsi Kegiatan
Komunikasi
Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan
mengecek kehadiran peserta didik.
Apersepsi

Alokasi
Waktu
4 menit

Inti 1
a.

b.

c.

d.
e.

Penutup

Guru menanyakan apakah peserta didik pernah


mengalami luka? Apa yang keluar dari luka? Bagaimana
warnanya?
Guru mengaitkan komponen penyusun darah dan sel
Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran hari ini
Guru mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok 9 menit
kerja para peserta didik
Kemudian siswa di minta:
Mengamati
Peserta didik diminta untuk mempelajari tentang
komponen penyusun darah dan membaca buku teks
yang mereka miliki dan mencari informasi dari internet
(melalui laptop atau smart phone)
Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
membuat pertanyaan tentang darah dari apa yang
mereka tidak paham tentang komponen penysun darah
Pengumpulan data
Peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan
tentang komponen penyusun dengan mengumpulkan
data dari literature yang telah dibaca
Mengasosiasikan
Secara berkelompok, peserta didik melakukan diskusi
untuk mengaitkan komponen darah dengan fungsinya.
Menkomunikasikan
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
Guru memberikan penguatan materi tentang komponen
penyusun darah
Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan materi 2 menit
yang didapat hari ini.
Guru memberi penghargaan berupa tepuk tangan untuk
mengapresiasi semangat peserta didik dalam kegiatan
yang telah mereka lakukan dan memberi point bagi
peserta didik yang aktif
Guru menugaskan peserta didik untuk membaca materi
selanjutnya.
Guru meminta peserta didik untuk merapihkan kembali
kelas sebelum keluar kelas.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
terimakasih atas kerja sama yang baik dan salam.

I.

Penilaian
Prosedur:
a. Penilaian kepribadian
Pedoman Penilaian Kepribadian
Nama
Siswa

Peduli
&empati

Kerjasama

Keterangan :

Nilai yang dicapai

Kriteria nilai : 90-100 = A


70-80 = B

50-60 = C
<50 = D

Berani,
Jujur

Logis &
kreatif

Responsif

Anda mungkin juga menyukai