Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 1

PROSES PEMBELAJARAN
SKENARIO 1
PENDIDIKAN PARADIGMA BARU
Kelompok C-19
Tutor : Dra. Nuzulia Irawati, MS
Ketua

: Rizki Erizka

Sekretaris I : Yonna Yolanda Y


Sekretaris II : Sangeetha A/P Muniandy
Anggota :
Yobi Syumarta
Rendi Dwi Prasetyo
Milfa Sari Muzamil
Aga Pratama
Utary Marnolia
Dian Insani Fitri

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

Modul 2

PROSES PEMBELAJARAN

SKENARIO 1 : PENDIDIKAN PARADIGMA BARU


Dr. Dole, 48 tahun adalah dokter yang bertugas di Puskesmas Sungai Merah,
sebuah kecamatan yang berjarak sekitar 200 km dari Ibu Kota Propinsi. Ia
merupakan dokter yang rajin mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dengan
membaca berbagai jurnal kedokteran dan mengikuti seminar. Temannya dulu
pernah memberi nasehat agar memberikan pengobatan sesuai dengan kaidah
EBM.
Kali ini ia membaca artikel tentang pendidikan kedokteran paradigma baru
yang menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Salah satu
metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan SCL adalah Program Based
Learning. Di dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa mahasiswa belajar dengan
menggunakan sebuah skenario sebagai pemicu pembelajaran. Ia sangat kagum
karena pada tahun pertama saja mahasiswa sudah mengenal kasus medis beserta
terminologinya. Sangat berbeda dengan pembelajaran yang ia dapat dahulu. Lebih
lanjut ada istilah tutorial, seven jumps, skills lab, e-learning, preseptor dan lain
sebagainya yang belum ia pahami.
Bagaimana penjelasan saudara tentang pendidikan kedokteran dengan
paradigma baru di atas beserta kegiatan belajar dan evaluasinya?

A. TERMINOLOGI

EBM (Evidence Based Medicine) : suatu pendekatan medik yang


didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan
kesehatan masyarakat penderita atau proses yang digunakan secara
sistematik untuk menemukan, menelaah/mereview, dan memanfaatkan
hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.

SCL (Student Centered Learning) : kerangka berfikir melalui


pendekatan dengan mahasiswa atau sebuah metode pembelajaran dimana
mahasiswa sebagai pusatnya.

PBL (Problem Based Learning) : strategi pembelajaran yang


menggunakan masalah sebagai stimulus untuk mengumpulkan informasi
yang diperlukan agar dapat dipahami dengan menggunakan kaidah EBM.

Preseptor : tenaga professional yang berfungsi sebagai fasilitator (yang


mengarahkan) bagi mahasiswa.

Skills lab : lebih mementingkan/menekankan pada kemampuan


keterampilan mahasiswa.

Skenario : jalan cerita.

Jurnal : Catatan ilmiah mengenai pengalaman, penelitian, kasus-kasus


medis yang ditulis secara berkala.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Mengapa temannya memberikan nasehat agar memberi pengobatan


melalui kaidah EBM?

Bagaimana menggunakan kaidah EBM dalam pengobatan?

Bagaimana langkah penerapan SCL?

Perbedaan da;am paradigma baru dengan yang lainnya? Keuntungan


dan kerugian.

Bagaimanakah proses dari PBL?

Kenapa harus skenario digunakan sebagai pemicu masalah?

C. ANALISA MASALAH

Agar mendapatkan pengobatan yang lebih optimal dan lebih efektif.


Dengan kaidah EBM, para dokter dituntut untuk terus menerus menuntut
ilmu, mempelajari informasi-informasi terbaru terutama mengenai ilmu
kedokteran, dan juga menyesuaikan diri terhadap ilmu pengetahuan yang
semakin berkembang. Hal ini merupakan pengamalan dari konsep
pembelajaran sepanjang hayat (Longlife Learning).

Di dalam pengobatan, kaidah EBM mutlak dilakukan. Penggunaan


kaidah EBM dimulai dengan melakukan anamnesis/wawancara. Dokter
memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai keluhan pasien. Setelah
mengetahui keluhan pasien tersebut, dokter melakukan analisa labor,
pengalaman-pengalaman yang terkait, sumber-sumber di buku, atau buktibukti lain yang relevan. Setelah itu, dokter melakukan diagnosis dan
menentukan pengobatan apa yang cocok untuk penyakit si pasien.

Dalam SCL, mahasiswa dijadikan sebagai pusat pembelajaran.


Penerapan dari metode SCL, salah satunya yaitu menggunakan metode
PBL (Problem Based Learning) dimana PBL adalah suatu metode
pendekatan belajar yang sesuai dengan filosofi pembelajaran untuk orang
dewasa.. dalam metode ini, peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus
medis sebagai pemicu untuk belajar lebih lanjut. Dalam menghadapi
masalah, mahasiswa dituntut untuk mampu mengintegrasikan ilmu-ilmu
yang dimiliki agar didapat suatu pemahaman dan penyelesaian yang utuh.
Konsep integrasi dengan pendekatan PBL sesuai dengan paradigma baru
pendidikan kedokteran yakni SPICES.

Student centered

Problem based learning

Integrated curriculum

Community based

Early clinical exposure

Systematic

Perbedaan paradigma baru dan paradigma lama.


Keuntungan

Paradigma Baru (SCL)

Mahasiswa

Paradigma lama (TCL)

Informasi yang

menjadi aktif

didapat dari dosen

Proses

adalah sama untuk


seluruh mahasiswa

pembelajaran 2 arah

Komunikasi
efektif

Mahasiswa
menjadi

Kerugian

lebih

mandiri
Terkadang

Mahasiswa

mahasiswa menjadi
sombong

kepada

dosennya

karena

menjadi pasif
pembelajaran

merasa bisa belajar


dengan sendiri

Proses

satu

arah
Komunikasi

tidak efektif

Proses dari PBL (Problem Based Learning), antara


lain kuliah pengantar, skills lab, praktikum, diskusi pleno, dan tutorial
yang merupakan jantung dari PBL. Tutorial adalah analisa suatu masalah
yang berupa skenario dengan menggunakan teknik seven jumps. Adapun
langkah-langkah seven jumps, yaitu :

Identifikasi terminologi

Menentukan masalah

Analisa masalah

Skema masalah

Menentukan Learning Objectives

Belajar mandiri

Sharing informasi

Karena skenario lebih cocok sebagai pemicu masalah dan juga belum
ditemukan cara lain yang bisa dijadikan sebagai pemicu masalah.

D. SKEMA
EBM

Pendidikan Kedokteran
Indonesia

TCL

SCL

PBL

Kuliah
pengantar

Pratikum

Tutorial

Seven
jumps

Hasil/
kesimpulan

Skills lab

Diskusi
pleno

E. LEARNING OBJECTIVES
1.

Mahasiswa mampu mencari dan menjelaskan terminology.

2.

Mahasiswa mengetahui mengenai SCL.

3.

Mahasiswa mengetahui mengenai PBL termasuk langkah-langkah dari


PBL, antara lain kuliah pengantar, tutorial, skills lab, praktikum, dan
diskusi pleno.

4.

Mahasiswa mengetahui langkah-langkah dari seven jumps.

5.

Mahasiswa mengetahi perbedaan paradigma baru (Student Centered


Learning) dengan paradigma lama (Teacher Centered Learning) dalam
pendidikan kedokteran Indonesia.

6.

Mahasiswa mengetahui konsep belajar sepanjang hayat (Longlife


Learning).

7.

Mahasiswa mampu menjelaskan EBM (Evidence Based Medicine).

Anda mungkin juga menyukai