Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan Vital Sign

Posted on Desember 20, 2008 by nursecerdas


PEMERIKSAAN TANDA TANDA VITAL
A. Pemeriksaan Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan
jantung. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat.
Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15 20 kali per menit
setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius.

Penilaian denyut
nadi yang lain adalah takikardia sinus yang ditandai dengan variasi 10 15 denyutan
dari menit ke menit dan takikardia supraventrikuler paroksimal ditandai dengan nadi sulit
dihitung karena terlalu cepat (lebih dari 200 kali per menit). Bradikardia merupakan
frekuensi denyut jantung lebih lambat dari normal. Pemeriksaaan nadi yang lain adalah
iramanya, normal atau tidak. Disritmia (aritmia) sinus adalah ketidakteraturan nadi,

denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan lambat saat ekspirasi.

B. Pemeriksaan Tekanan Darah


Pemeriksaan tekanan darah indikator penting dalam menilai fungsi kardiovaskuler.
Dalam prosesnya perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain ;
1. Tolakan Perifer. Merupakan sistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan
tertinggi (arteria) dan sistem tekanan terendah (pembuluh kapiler dan vena), diantara
keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot yang sangat halus.
2. Gerakan memompa oleh jantung. Semakin banyak darah yang dipompa ke dalam
arteria menyebabkan arteria akan lebih menggelembung dan mengakibatkan
bertambahnya tekanan darah. Begutu juga sebaliknya.
3. Volume darah. Bertambahnya darah menyebabkan besarnya tekanan pada arteria.
4. Kekentalan darah. Kekentalan darah ini tergantung dari perbandingan sel darah
dengan plasma.

C.
Pemeriksaan Pernapasan
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola
pernapasan

D. Pemeriksaan suhu
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana
tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan
suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur
oleh hipotalamus. Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui berbagai
proses, diantaranya ;
1. Radiasi, yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang elektromagnet.
2. Konveksi, yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara daerah yang
kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara dingin yang bergerak atau pada air
kolam renang.
3. Evaporasi, yaitu proses perubahan cairan menjadi uap.
4. Konduksi, yaitu proses pemindahan panas pada objek lain dengan kontak langsung

tanpa gerakan yang jelas, seperti bersentuhan dengan permukaan yang dingin dan lain
lain.

DIarsipkan di bawah: KUMPULAN KULIAH | Ditandai: KDM


http://nursecerdas.wordpress.com/2008/12/20/pemeriksaan-vital-sighn/

BAB III . PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUBUH


Topik
:
1.
Tanda
Vital
Tubuh
2. Pemeriksaan Tanda Vital: suhu, tekanan darah, frekwensi denyut nadi, frekwensi
pernapasan,
berat
badan,
tinggi
badan
dan
elastisitas
kulit
1.

TANDA

VITAL

TUBUH

Tanda vital merupakan tanda yang sangat penting dalam perawatan pasien. karena
mempunyai nilai akurasi yang sangat tinggi. Perubahan dari tanda vital tersebut berarti
menandakan terjadi gangguan fungsi dari tubuh atau perubahan dari kondisi pasien, hal
ini perlu mendapat perhatian dengan seksama dan perlu penanganan segera. Tiap individu
mempunyai variasi tanda vital yang berbeda, seperti adanya perubahan cuaca, umur,
keadaan
emosional,
olahraga,
makan,
dsb.
2.
PEMERIKSAAN
TANDA
VITAL
Beberapa pemeriksaan Tanda vital yang sering digunakan dan relatif lebih mudah
dikerjakan,
seperti
pemeriksaan
A.

SUHU

TUBUH

Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas
dari tubuh ke lingkungan. Produksi panas yang dihasilkan tubuh antara lain berasal dari :
a.
Metabolisme
dari
makanan
(Basal
Metabolic
Rate)
b.
Olahraga
c.
Shivering
atau
kontraksi
otot
skelet
d. Peningkatan produksi hormon tiroksin (meningkatkan metabolisme seluler)

e.
Proses
penyakit
infeksi
f. Termogenesis kimiawi (rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin atau dari
rangsangan
langsung
simpatetik)
Sedangkan hilangnya panas tubuh terjadi melalui beberapa proses yaitu :
1. Radiasi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak
langsung,
misalnya
orang
berdiri
didepan
lemari
es
yang
terbuka
2. Konduksi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak
langsung,
misalnya
kontak
langsung
dengan
es
3. Konveksi adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara,
misalnya udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4. Evaporisasi adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan, misalnya
pernapasan dan perspiration dari kulit. Misalnya keringat meningkatkan pengeluaran
panas
tubuh.
Suhu tubuh terjaga konstan meskipun adanya perubahan kondisi lingkungan. Hal ini
disebabkan karena adanya proses pengaturan suhu melalui negatif feedback sistim
(mekanisme umpan balik). Organ pengatur suhu yang utama adalah hipotalamus. Untuk
regulasi panas tubuh diperlukan konsentrasi sodium dan kalsium yang cukup, terutama
didalam dan disekitar Hipotalamus posterior. Variasi suhu orang yang sehat berkisar 0.7
derajat
Celcius
dari
normal
(1.4
F).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
suhu
tubuh
yaitu
antara
lain
:
1.
Umur
:
Bayi yang baru lahir sangat dipengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya, maka dari itu
harus dilindungi dari perubahan iklim yang dapat berubah dengan cepat. Anak- anak
mempunyai suhu yang lebih labil dari pada orang dewasa.
UMUR

SUHU (Celcius) SUHU (Fahrenheit)

Bayi baru lahir 36,1 37,7

97 100

2 tahun

37,2

98,9

12 tahun

37

98,6

Dewasa

36

96,8

2.
Aktifitas
tubuh
Aktifitas otot dan proses pencernaan sangat mempengaruhi suhu tubuh. Pada pagi hari
jam 04.00 06.00 suhu tubuh paling rendah, sedangkan sore hari sekitar jam 16.00
20.00 yang paling tinggi, perubahan suhu berkisar antara 1.1 1.6 C (2 3 F).
3.
Jenis
Kelamin
wanita lebih efisien dalam mengatur suhu internal tubuh dari pada pria, hal ini
disebabkan karena hormon estrogen dapat meningkatkan jaringan lemak. Meningkatnya
progesteron selama ovulasi akan meningkatkan suhu wanita sekitar 0.3 0.5 C (0.5 1
F), sedangan estrogen dan testoteron dapat meningkatkan Basal Metabolic Rate
4.Perubahan
emosi
Emosi yang meningkat akan menambah kadar Adrenalin dalam tubuh sehingga

metabolisme

meningkat

dan

suhu

tubuh

menjadi

naik.

5.
Perubahan
Cuaca
Perubahan cuaca, Iklim, atau musim mempengaruhi Evaporasi, radiasi, konveksi,
konduksi,
sehingga
mempengaruhi
metabolisme
dan
suhu
tubuh.
6.
Makanan,
minuman,
rokok,
dan
lavemen
Makanan, minuman dan rokok dapat merubah suhu oral, misalkan Minum air es dapat
menurunkan suhu oral sekitar 0.9 C (1.6 F). Untuk itu dianjurkan mengukur suhu oral
sekitar 30 menit setelah makan, minum atau merokok, sedangkan temperatur rectal
diukur setelah 15 menit melakukan lavemen/ enema.
http://anam56.blogspot.com/2009/01/pemeriksaan-tanda-vital-tubuh.html

Anda mungkin juga menyukai