Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iryani

Prodi : P.Fisika

NIM

Tugas : FISMAT II

: F1051131045

A. Transformasi lagrange
Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh
dengan meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang
beraksi pada partikel. jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan
energi potensial.
Dari prinsip Hamilton, dengan mensyaratkan kondisi nilai stasioner maka dapat
diturunkan persamaan Lagrange. Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel
sebagai fungsi dari koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu.
Kegayutan Lagrangian terhadap waktu merupakan konsekuensi dari kegayutan konstrain
terhadap waktu atau dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan koordinat
kartesian dan koordinat umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan
Lagrange ekivalen dengan persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah
koordinat kartesian.
Solusi umum Lagrangian adalah
L=T +V
... (1)
dengan, T = energi kinetik ; V = energi potensial

Gambar 2.1 Sistem pegas


Pada sistem pegas berlaku persamaan Hooke :

F=kx

Persamaan gerak pegas diberikan oleh persamaan


F=m a
k x =m x

... (2)

d2 x
d
m
+kx=0 m ( x ) +kx =0
2
atau dapat ditulis,
dt
dt
d
m x =kx (3)
dt
sehingga, persamaan Euler Lagrangian
d L L
=
... (4)
dt x x

( )

Solusi persamaan gerak menggunakan metode Lagrange dapat dicari dengan melihat
persamaan Euler Lagrange dan persamaan gerak pegas di atas yaitu :
L
L
=m x ;
=kx (5)
x
x

Kemudian dicari solusi masing-masing persamaan (5) menjadi :


L
=m x
x
L=m x x

L=m x d x
L=m

( 12 x )
2

1
2
T = m x
2
L
=kx
x
L=kx x

L=k x dx
L=k
V=

( 12 x )
2

1 2
kx
2

Jadi solusi persamaan gerak pegas


1
1 2
2
L= m x k x (6)
2
2
Dengan metode Lagrange ini kita dapat mencari solusi persamaan gerak dan juga kita
dapat mencari persamaan gerak dari solusi persamaan geraknya (lihat persamaan 6),
dan persamaan geraknya diberikan oleh persamaan Euler Lagrange (lihat persamaan
4). Diperoleh :
d 1
1 2
1
2
2 1
2
m x k x =
m x k x
dt x 2
2
x 2
2

( (

d 1
1
m2 x = k 2 x
dt 2
2

d
m x =kx
dt
m

d x
=kx
dt

m x =kx (7)

)) (

B. Prosedur umum yang dipakai untuk mencari persamaan diferensial gerak dari
sebuah sistem adalah sebagai berikut:
1. Pilih sebuah kumpulan koordinat untuk menyatakan konfigurasi sistem.
2. Cari energi kinetik T sebagai fungsi koordinat tersebut beserta turunannya terhadap
waktu.
3. Jika sistem tersebut konservatif, cari energi potensial V sebagai fungsi koordinatnya, atau
jika sistem tersebut tidak konservatif, cari koordinat umum Qk.
4. Persamaan deferensial gerak selanjutnya dapat dicari dengan menggunakan persamaan di
atas.
C. Aplikasi fisika pada transformasi lagrange
1. Sebuah pendulum dengan terbuat dari pegas dengan massa m.
Pegas terikat kuat pada garis bidang datar (massa pegas diabaikan) dengan panjang pegas
adalah l+ x kamudian pegas tersebut ditarik sejauh .

Gambar 2.3 Pendulum


1
T = m ( x 2 + ( l+ x )2 2 )
2
V=

1 2
k x +mg ( l+x ) cos
2

Persaman Lagrange
L=T +V
1
1 2
L= m ( x 2+ ( l+ x )2 2) +
k x + mg ( l+ x ) cos
2
2

1
1 2
2
2 2
L= m ( x + ( l+ x ) ) +mg ( l+ x ) cos k x
2
2
Persamaan gerak
d L L
=
dt x x

( )

d
( m x )=m (l+x ) 2 +mg cosk x
dt
m x =m ( l + x ) 2 +mg coskx

d L y
=
dt

( )

d
( m ( l+ x )2 )=mg (sin ) ( l+ x )
dt

m ( l+ x ) +2 m x =mg
sin
2. Parikel yang berada dalam Medan Sentral
Rumuskan persamaan Lagrange gerak sebuah partikel dalam sebuah bidang di bawah
pengaruh gaya sentral. Kita pilih koordinat polar q1 = r, q2 = . Maka
T 12 mv 2 12 m r 2 r 2 2

V V(r )

L 12 m r 2 r 2 2 V r
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan Lagrange, diperoleh :
L
L
mr
mr 2 f (r )
r
r
L
0

L
mr 2

Oleh karena sistemnya tidak konservatif, maka persamaan geraknya adalah :


d L L
d L L

dt r
r
dt

d
mr 2 0
dt

mr mr 2 f (r )

1. Osilator Harmonik
Sebuah osilator harmonik 1-dimensi, dan misalkan padanya bekerja sebuah gaya
peredam yang besarnya sebanding dengan kecepatan. Oleh karena itu sistem dapat dipandang
tidak konservatif. Jika x menyatakan pergeseran koordinat, maka fungsi Lagrangiannya
adalah
1
2

mx 2 12 kx 2

L=T-V=
dimana m adalah massa dan k adalah tetapan pegas. Selanjutnya:
L
L
mx
kx
x
x
Oleh karena pada sistem bekerja gaya yang tidak konservatif yang harganya sebanding

&
x
dengan kecepatan; dalam hal ini Q' = -c , sehingga persamaan gerak dapat ditulis :
d
mx cx ( kx )
dt

mx + cx + kx = 0
Ini tak lain adalah persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dengan gaya peredam.

Anda mungkin juga menyukai