Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
NIM
: A1L014146
Rombongan
:1
Kelompok
:4
A. TUJUAN
Tujuan praktikum acara VI adalah :
1. Menetapkan kelas iklim suatu daerah berdasarkan data curah hujan suatu
stasiun cuaca menurut Schmidth-Ferguson dan menurut Oldeman.
2. Menetapkan keadaan iklim berdasarkan kelas iklim menurut SchmidthFerguson dan menurut Oldeman.
B.
Bahan yang digunakan terdiri atas data curah hujan 10 tahun beberapa
stasiun cuaca (data dibagikan pada saat praktikum). Alat yang digunakan
adalah mesin hitung (kalkulator).
C.
PROSEDUR KERJA
1. Klasifikasi iklim menurut Schmidth-Ferguson
a. Data curah hujan bulanan menurut bulan (Januari-Desember) dan
tahun (tahun ke 1-10) disusun.
b. Ditentukan nilai bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) setiap tahun.
c. Kriteria bulan basah >100 mm dan bulan kering antara 60 dan 100
mm kemudian bulan basah dan bulan kering ditentukan.
d. Nilai total bulan basah dan bulan kering dijumlahkan, kemudian
dihitung rata-rata jumlah bulan basah dan bulan kering.
e. Nilai Q ditentukan dengan menghitung nilai nisbah rata-rata jumlah
bulan kering atau rata-rata jumlah bulan basa.
f. Setelah itu, kelas iklim ditentukan untuk membuat segitiga SchmidthFerguson kemudian keadaan iklim ditetapkan.
2. Klasifikasi iklim menurut Oldeman
a. Data curah hujan bulanan menurut bulan(Januari-Desember) dan
tahun (tahun ke 1-10).
b. Curah hujan bulanan bulan Januari samapai Desember dijumlahkan
kemudian dihitung rata-ratanya.
c. Bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) ditentukan. Apabila curah
hujan bulanan >200 mm sebagai bulan basah dan bila curah hujan
bulanan <100 mm sebagai bulan kering.
d. Periode bulan basah dan periode bulan kering ditentukan secara
berurutan.
e. Tipe iklim utama (A atau B atau C atau D atau E) ditentukan oleh
jumlah periode bulan basah berurutan sedangkan sub-divisi iklim (1
atau atau atau 4) ditentukan oleh periode bulan kering berurutan.
f. Table 1 pada data curah hujan digunakan untuk menentukan tipe itama
iklim dan subdivisi iklim.
g. Setelah itu, kelas iklim atau zona agroklimat dan keadaan iklimnya
ditentukan.
D.
1. Hasil Pengamatan
(Terlampir)
2. Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel curah hujan beberapa wilayah di Indonesia,
daerah Melolo, Nusa Tenggara Timur memiliki BB= 0 dan BK= 8 sehingga
zona agroklimatnya adalah E4. Singaraja memiliki BB= 3 dan BK= 7
sehingga zona agroklimatnya adalah D4. Rembang, Jawa Tengah memiliki
BB= 2 dan BK= 5 sehingga zona agroklimatnya adalah E3. Mojokerto
memiliki BB= 4 dan BK= 6 sehinngga zona agroklimatnya adalah D3. Madiun
memiliki BB= 5 dan BK=5 sehingga zona agroklimatnya adalah C3.
Donggala, Sulawesi Tengah memiliki BB= 1 dan BK= 3 sehingga zona
agroklimatnya adalah E2. Tanjung Karang, Sumatera Selatan memiliki BB= 4
dan BK= 3 sehingga zona agroklimatnya adalah D2. Surakarta memiliki BB=
6 dan BK=4 sehingga zona agroklimatnya adalah C3. Banyumas memiliki
BB= 7 dan BK= 3 sehingga zona agroklimatnya adalah B2. Tanjung Balai,
Sumatera Utara memiliki BB= 1 dan BK= 2 sehingga zona agroklimatnya
adalah E2.
Daerah Rantau Panjang memiliki BB= 4 dan BK= 0 sehingga zona
agroklimatnya adalah D1. Jayapura memiliki BB= 6 dan BK= 0 sehingga zona
agroklimatnya adalah C1. Lahat, Sumatera Selatan memiliki BB= 8 dan BK=
0 sehingga zona agroklimatnya adalah B1. Pontianak memiliki BB= 11 dan
panas
dan
air
banyak
mempengaruhi
klasifikasi
iklim.
bulan kering dan bulan basah seperti pada penggolongan menurut Mohr.
Bulan basah yaitu bulan yang menerima curah hujan lebih dari 100 mm,
bulan kering yaitu bulan yang menerima curah hujan kurang dari 60 mm.
dengan cara diambil data curah hujan untuk 10 tahun, kemudian tiap bulan
dijumlahkan dan dirata-rata, setelah itu ditentukan bulan basah dan bulan
keringnya (Kertasapoetra, 2004).
Schmidth dan Ferguson (1951) menerima metode Mohr dalam
menentukan bulan kering dan bulan basah dari tiap-tiap tahun kemudian
diambil rata-ratanya. Periode pengamatan yang diikutsertakan di dalam
perhitungan jumlah bulan kering dan basah adalah dari tahun 1921 sampai
1940, stasiun hujan yang datanya kurang dari 10 tahun dihilangkan. Untuk
Q=
b.
Keterangan
Sangat basah
Basah
Agak basah
Sedang
Agak kering
Kering
Sangat kering
Luar biasa kering
Kriteria (%)
0 Q < 0,143
0,143 Q < 0,333
0,333 Q < 0,600
0,600 Q < 1,000
1,000 Q < 1,670
1,670 Q < 3,000
3,000 Q < 7,000
7,000 Q
Ciri Vegetasi
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
Vegetasi hutan rimba
Hutan musim
Hutan sabana
Hutan sabana
Padang ilalang
Padang ilalang
memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Dalam metode
ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah
hujan sekurang-kurangnya 200 mm.
Oldeman dkk (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk
tanaman padi adalah 150 mm per bulan, sedangkan untuk tanaman palawija
adalah 70 mm per bulan. Dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan
yang sama adalah 75 % maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi
150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan. Maka menurut
Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan
bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan kering apabila curah hujan
bulamam lebih kecil dari 100 mm.
Oldeman membagi daerah agroklimat utama, yaitu :
A : jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
B : jika terdapat 7 9 bulan basah berurutan.
C : jika terdapat 5 6 bulan basah berurutan.
D : jika terdapat 3 4 bulan basah berurutan.
E : jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
E. KESIMPULAN
1. Curah hujan bulanan selama 10 tahun pada beberapa daerah di Indonesia
berbeda-beda tergantung jumlah nilai bulan basah dan bulan keringnya.
2. Menurut metode Oldeman, daerah Banjarnegara, Klampok, Bukateja dan
Wanadadi memiliki zona agroklimat yang sama yaitu B2, sedangkan
daerah Krikil memiliki zona agroklimat C3.
3. Menurut metode Schmidth-Ferguson daerah Banjarnegara dan Wanadadi
merupakan daerah yang sangat basah. Sedangkan daerah Klampok, Krikil
dan Bukateja merupakan daerah basah.
4. Menurut metode penggolongan iklim menurut Oldeman suatu buan
dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar
dari 200 mm sedangkan yang dikatakan bulan kering apabila curah hujan
bulanan lebih kecil dari 100 mm.
5. Menurut metode penggolongan iklim Schmidth-Ferguson, bulan basah
yaitu bulan yang menerima curah hujan lebih besar dari 100 mm
sedangkan bulan kering yaitu bulan yang menerima curah hujan kurang
dari 60 mm.
6. Pengklasifikasi iklim menurut Schmidth-Ferguson di dasarkan pada ratarata jumlah Bulan Basah dan jumlah Bulan Kering dengan menggunakan
symbol Q yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Ahmad. 1994. Penerimaan Radiasi Surya di Permukaan Bumi
Sangat Bervariasi Menurut Tempat dan Waktu. Balai Pustaka. Jakarta.
Kertasapoetra, A. G. 2004. Klimatologi. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Leimeheriwa,
Samuel.
2002.
Pengembangan
Komoditas
Pertanian
LAMPIRAN
Curah hujan bulanan pada beberapa lokasi di Indonesia
Lokasi
Melolo (NTT)
Singaraja (NTB)
Rembang (Jateng)
Mojokerto (Jatim)
Madiun (Jatim)
Donggala (Sulteng)
Tg. Karang (Sumsel)
Surakarta (Jateng)
Banyumas (Jateng)
Tg. Balai (Sumut)
RantauPanjang
(Kaltim)
Jayapura (Papua)
Lahat (Sumsel)
Pontianak (kalbar)
Palu (sulteng)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
154
245
257
330
303
203
271
332
350
157
154
238
195
344
277
155
274
330
294
94
165
221
188
330
265
147
238
304
346
96
86
109
123
176
223
117
173
212
261
117
39
59
100
98
129
110
126
177
190
129
Juni
Juli
(mm)
36
18
38
16
74
32
66
27
80
34
133
101
103
86
90
49
149
79
116
107
242
214
17
196
188
192
318
484
277
47
297
368
208
38
284
389
242
38
230
325
278
49
202
226
282
49
155
140
222
64
OLDEMAN
BB
BK
8
3
7
1
5
3
6
4
5
1
3
3
3
4
4
7
3
1
2
4
1
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
9
6
21
11
21
95
84
43
64
141
2
3
30
17
30
69
81
47
89
183
8
14
61
43
73
66
120
112
312
256
34
68
122
130
193
111
110
223
416
198
112
177
205
259
258
147
217
262
433
150
817
1192
1408
1831
1886
2854
2883
2141
2983
1744
155
115
157
160
282
244
2316
169
121
164
47
166
141
204
51
136
168
228
45
161
216
365
33
188
292
388
45
217
397
322
41
2523
3267
3180
547
5
8
11
1
3
6
3
6
-
4
4
Tahunan
SeribuDolok (Sum)
Ujung Pandang
Ambon
164
719
128
109
531
116
196
425
134
173
166
283
153
92
529
83
68
634
60
34
598
118
10
416
170
13
240
242
40
157
198
174
110
238
590
130
190
2862
3475
Polewali
Kutacana
Sidikalang
155
170
223
158
116
169
208
198
266
246
249
275
230
256
170
158
166
104
114
113
106
79
161
146
89
219
205
190
329
257
215
211
293
198
272
224
1040
2560
2438
12
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
(mm)
Tahun
FERGUSON
BB
BK
I 1982
556
527
513
230
125
631
2585
II 1983
453
544
336
474
574
101
12
392
654
519
4059
III 1984
679
549
500
733
209
46
51
10
316
376
455
433
4357
IV 1985
606
523
532
506
231
149
27
80
56
229
433
425
3797
10
V 1986
454
325
792
491
189
236
76
77
325
303
580
449
4297
10
VI 1987
641
697
409
213
10
59
34
495
614
3172
VII 1988
VIII
1989
528
388
642
151
287
257
23
68
322
313
244
3228
503
432
413
270
277
341
161
64
42
302
580
271
3656
10
IX 1990
493
595
393
353
269
146
163
146
15
118
327
441
3459
11
X 1991
251
355
460
376
104
167
359
386
2458
Jumlah
5164
4935
4990
3797
2150
1335
535
382
834
2212
4321
4413
35068
88
27
Rata-rata
516.4
493.5
499
379.7
215
133.5
53.5
38.2
83.4
221.2
432.1
441.3
3506.8
8.8
2.7
a. Schimdth-ferguson
Tahun
I 1982
II 1983
III 1984
IV 1985
V 1986
VI 1987
VII 1988
VIII 1989
IX 1990
X 1991
Jumlah
Rata-rata
Feb
404
419
479
303
230
371
509
339
262
527
3843
384.3
233
331
319
264
206
562
252
380
237
385
3169
316.9
Mar
208
336
412
352
687
149
455
212
396
159
3366
336.6
Apr
157
257
362
314
304
104
218
312
444
114
2586
258.6
Mei
0
515
146
160
23
178
585
291
1
0
1899
189.9
Juni
Juli
(mm)
10
2
63
28
84
5
8
49
148
264
28
280
317
196
0
1295
129.5
Agust
0
0
18
39
28
0
85
67
117
0
354
35.4
24
107
155
0
473
52.556
Sept
Okt
0
6
374
545
472
0
84
0
20
0
1501
150.1
Nov
0
233
234
409
176
517
211
62
0
1842
204.67
50
371
202
596
659
139
521
189
208
94
3029
302.9
Des
447
455
289
213
422
525
332
34
351
372
3440
344
Tahun
1514
2933
2947
3371
3555
2056
3862
2459
2449
1651
26797
2679.7
FERGUSON
BB
BK
10
10
10
82
29
8.2
2.9
a. Schimdth-ferguson
35,38 %
Merupakan kelas iklim B/daerah basah
b. Oldeman
BB = 7
BK = 2
Zona agroklimat B2
Table 3. curah hujan bulan pada Bukateja
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
(mm)
Tahun
FERGUSON
BB
BK
I 1982
355
229
250
291
14
57
275
1471
II 1983
475
335
269
332
513
12
325
382
431
3079
III 1984
549
259
397
492
130
83
128
60
350
247
197
265
3157
10
IV 1985
297
396
263
376
209
102
33
24
330
472
244
2751
V 1986
194
520
618
328
84
275
74
23
249
237
555
256
3413
VI 1987
VII
1988
VIII
1989
IX 1990
320
314
321
235
78
46
29
605
743
2691
506
220
385
178
441
237
20
132
77
331
50
393
2970
10
491
601
341
471
294
458
114
60
294
355
254
3733
10
408
309
286
317
646
230
196
162
790
221
312
525
4402
11
X 1991
662
496
227
318
256
511
2470
Jumlah
Ratarata
4257
3679
3357
3338
2395
1436
580
470
1502
2241
3496
3386
30137
84
30
425.7
367.9
335.7
333.8
239.5
143.6
58
47
150.2
224.1
349.6
338.6
3013.7
8.4
Sept
Okt
Nov
Des
Tahun
a. Schimdth-ferguson
35,71%
Merupakan kelas iklim B/daerah basah
b. Oldeman
BB = 8
BK = 2
Zona agroklimat = B2
Table 4. curah hujan bulan pada Wanadadi
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
(mm)
FERGUSON
BB
BK
I 1982
509
466
20
323
29
18
20
172
613
2175
II 1983
464
474
450
331
733
156
16
394
498
661
4186
III 1984
567
569
416
715
306
105
142
29
386
527
724
540
5026
11
IV 1985
640
472
169
515
345
222
28
177
102
430
513
578
4191
11
V 1986
780
514
879
562
158
161
79
68
417
580
797
453
5448
10
VI 1987
VII
1988
VIII
1989
IX 1990
718
518
394
304
250
101
83
290
813
3485
638
307
755
355
484
258
32
87
21
400
663
426
4426
492
424
778
139
142
366
293
57
75
218
295
544
3823
10
248
475
445
302
274
189
136
87
66
201
249
671
3343
10
X 1991
54
491
271
218
78
239
683
619
2653
Jumlah
Ratarata
5110
4710
4577
3764
2775
1587
819
508
1087
3017
4884
5918
38756
90
22
511
471
457.7
376.4
277.5
158.7
81.9
50.8
108.7
301.7
488.4
591.8
3875.6
2.2
a. Schmidth-ferguson
24,44%
Merupakan kelas iklim A/ daerah sangat basah
b. Oldeman
BB = 8
BK = 2
Zona agroklimat = B2
Table 5. curah hujan bulan pada Krikil
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Okt
Nov
Des
Tahun
(mm)
I 1982
678
142
454
92
II 1983
408
526
192
159
473
36
III 1984
500
320
428
510
114
114
31
IV 1985
184
136
228
179
68
144
78
V 1986
217
241
763
230
70
70
66
VI 1987
359
317
236
161
36
50
VII 1988
368
233
344
96
148
148
20
36
VIII 1989
251
190
220
148
172
139
79
33
IX 1990
225
213
193
197
17
131
102
79
X 1991
Sept
14
FERGUSON
BB
BK
695
304
2385
11
235
340
727
3107
35
335
209
365
219
3180
10
54
99
219
840
145
2374
79
294
168
772
288
3258
16
183
460
1818
88
207
220
174
2082
121
118
222
1693
10
24
107
153
384
1825
10
419
155
187
207
968
Jumlah
3609
2156
3326
2054
1223
818
440
316
851
1288
3686
2923
22690
77
28
Rata-rata
360.9
215.6
332.6
205.4
122.3
81.8
44
31.6
85.1
143.1
368.6
324.8
2269
7.7
2.8
a. Schimdth-ferguson
36,36%
Merupakan kelasi klim B/daerah basah
b. Oldeman
BB = 6
BK = 4
Zona agroklimat = C3