RINGKASAN SKRIPSI
diajukan untuk menempuh ujian sarjana
pada Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris
Universitas Padjadjaran
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN SASTRA INGGRIS
JATINANGOR
JULI, 2012
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Kesalahan Gramatikal Pada Pola Kalimat Sederhana Bahasa Inggris
Siswa SMP Plus Al-Aqsha Kelas VIII Unggulan. Fokus dalam skripsi ini adalah
permasalahan yang terdapat pada pemerolehan bahasa kedua (Bahasa Inggris) yang meliputi
kesalahan gramatikal dengan metode error analysis diakibatkan oleh interferensi (pengaruh
bahasa pertama) dan yang tidak tepengaruh bahasa pertama. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana kesalahan yang terjadi saat pemerolehan bahasa kedua (Bahasa
Inggris). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu data
dideskripsikan secara sistmatis berdasarkan teori sintaksis Bahasa Inggris. Teori dasar yang
digunakan dalam penelitian ini adalah surface strategy taxonomy yang digagas oleh Heidi Dulay
et al. Mendeskripsikan kesalahan gramatikal baik yang dipengaruhi oleh bahasa pertama (Bahasa
Indonesia) dan yang tidak dipengaruhi bahasa pertama (Bahasa Indonesia) merupakan fokus
tujuan penelitian. Dari hasil penelitian, diperoleh bukti dua kesalahan; yang dipengaruhi bahasa
pertama (error of omission dan error of ordering) dan tidak terpengaruh bahasa pertama ( error
of addition dan error of selection)
Kata kunci: Gramatikal, interferensi, error analysis, surface strategy taxonomy, error of
omission, error of addition, error of selection, error of ordering.
ABSTRACT
This thesis is entitled Kesalahan Gramatikal Pada Pola Kalimat Sederhana Bahasa
Inggris Siswa SMP Plus Al-Aqsha Kelas VIII Unggulan.The focus of this thesis is the
problems in second language acquisition (English Language) including grammatical error
caused by first language (L1) or interference and not by first language (L1). This research is
conducted to find the error analysis when the learners learning second language. The method
used is descriptive method, i.e. the method that explains the problem of language systematically
of the pattern of English and Indonesia language. The ground theory of this research is surface
strategy taxonomy by Heidi Dulay et al. To describe the grammatical errors influenced by the
first language (Indonesian Language) and the ones not influenced by the first language are the
main purposes of the research. From the result of the research, it is shown by the number of
errors analysis divided into two majors classification; influenced by L1 (error of omission and
error of ordering) and not influenced by L1 (error of addition and error of selection).
Key words: language acquisition, grammatical error, interference, error analysis, surface
strategy taxonomy, error of omission, error of addition, error of selection, error of
ordering.
A. PENDAHULUAN
Salah satu hal yang penting untuk dicermati dalam mempelajari Bahasa Inggris
adalah pengaruh Bahasa Pertama (Bahasa Indonesia). Ini menjadi begitu penting karena
ada aturan yang membedakan keduanya. Maka analisis gramatikal begitu penting dengan
menganalisis kesalahannya berdasarkan sintaksis Bahasa Inggris melalui error analysis
(analisis kesalahan). Dengan adanya error analysis (analisis kesalahan) inilah, kita akan
mengetahui kesalahan apa yang telah dilakukan saat menggunakan Bahasa Inggris baik
yang dipengaruhi oleh bahasa pertama (interferensi) atau yang tidak dipengaruhi bahasa
pertama.
Error analysis (analisis kesalahan) terfokus pada form (bentuk) bahasa
pembelajar, mengkaji bahasa pembelajar berdasarkan tipe dasarnya: error of omission
(penghilangan ), error of addition (penambahan), error of selection (penggantian), dan
error of ordering (kesalahan susunan kata) (Heidi Dulay,et al,1981:150) . Semua jenis
kesalahan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor interferensi saat mempelajari Bahasa
Inggris. Dalam hal ini, siswa menganggap aturan gramatikal Bahasa Inggris sama saja
dengan aturan gramatikal Bahasa Indonesia. Interferensi sangat berkaitan dengan bahasa
ibu yang ada pada para siswa sehingga saat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris selalu
saja ada unsur bahasa ibu (Bahasa Indonesia) yang mereka gunakan. Hal ini merupakan
salah satu alasan mengapa pengguna Bahasa Inggris khususnya para siswa saat ini sering
melakukan kesalahan dalam menggunakan Bahasa Inggris.
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui jenis kesalahan gramatikal apa yang paling banyak dibuat oleh para siswa.
Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam membuat
kalimat kemudian mengelompokkannya ke dalam dua jenis kesalahan gramatikal yaitu:
kesalahan gramatikal yang dipengaruhi bahasa pertama (error of omission dan error of
ordering) dan kesalahan yang tidak dipengaruhi bahasa pertama (error of addition dan
error of selection).
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII unggulan, di SMP Plus Al-Aqsha,
Cibeusi, Jatinangor. Siswa-siswa tersebut dijadikan objek penelitian karena selain kelas
unggulan, mereka juga mendapat tambahan pemerkayaan Bahasa Inggris melalui
program sekolahnya; Two English Weeks In A Month. Sehingga dapat diasumsikan
bahwa pemahaman Bahasa Inggris mereka pun akan lebih baik. Sedangkan SMP Plus AlAqsha dipilih karena SMP tersebut merupakan salah satu sekolah di Kabupaten
Sumedang yang memiliki program unggulan dalam peningkatan Bahasa Inggris serta
telah terakreditasi A.
Pada penelitian ini ada beberapa tujuan yang peneliti harapkan. Tujuan penelitian
tersebut, yaitu:
a.
Bahasa Pertama (Bahasa Indonesia) pada pola kalimat sederhana yang dibuat oleh para
siswa SMP Plus Al-Aqsha kelas VIII Unggulan.
b.
dipengaruhi oleh Bahasa Pertama (Bahasa Indonesia) pada pola kalimat sederhana yang
dibuat oleh para siswa SMP Plus Al-Aqsha kelas VIII Unggulan.
B. PEMBAHASAN
Interferensi
Dalam kajian pemerolehan bahasa kedua terdapat istilah transfer dan
interference atau lebih dikenal interferensi. Dalam hal ini Weinrich dalam Dulay et al.
(1982:99) menjelaskan bahwa:
The terms transfer and interference are not synonymous: Transfer usually refers to
the influence of L1 on L2 in both positive and negative way, whereas interference is
usually used in negative sense, so it corresponds to negative transfer. Interference
supports this idea: Interferences are those instances of deviation from the norms of either
language which occur in the speech of bilinguals as a result of their familiarity with more
than one language, i.e. as a result of languages in contact.
seseorang. Seseorang menghilangkan atau menambahkan elemen yang tidak perlu dan
tidak sesuai dengan gramatikal, selain itu juga salah dalam penempatan elemen serta
salah dalam menyusun elemen yang berdasarkan aturan gramatikal.
Dengan adanya penjelasan kesalahan yang di dapat melalui surface strategy
taxonomy, maka akan dengan mudah mengetahui sejauh mana kemampuan seorang
siswa dalam memahami gramatikal bahasa yang sedang mereka pelajari. Selain itu,
dengan adanya deskripsi penjelasan kesalahan yang di dapat dari surface strategy
taxonomy maka para pengajar akan dengan sendirinya mengetahui solusi atas kesalahan
yang dibuat siswa yaitu dengan memberikan latihan tambahan yang ditekankan kepada
penguasaan pemahaman. Jadi, surface strategy taxonomy dibutuhkan oleh pengajar
bahasa kedua guna mengetahui letak kesalahan siswanya. Berdasarkan letak
kesalahannya, surface strategy taxonomy menganalisis; omission, addition, selection, dan
misordering.
Omission
Salah satu analisis Surface Strategy Taxonomy adalah bentuk omission. Dulay ,
Burt, et al (1981:154) berpendapat bahwa Omission is a type of errors which are
characterized by the absence of an item that must appear in a well-formed utterance.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan error of
omission adalah penghilangan elemen yang seharusnya muncul dalam sebuah tuturan.
Para siswa seringkali melakukan kesalahan tersebut. Berikut adalah kesalahan-kesalahan
yang seringkali terjadi:
a.
Kesalahan penghilangan to be sangat sering terjadi bahkan hampir setiap siswa yang
belajar
Bahasa Inggris pasti melakukan kesalahan ini. Hal ini sangat wajar terjadi
Penghilangan article
Pada kasus penghilangan article, para pembelajar biasanya tidak mengenal bentuk
singular pada sebuah nomina. Kesalahan ini biasanya terpengaruh struktur Bahasa
Indonesia yang tidak terlalu mempermasalahkan bentuk singular atau plural pada sebuah
nomina dalam sebuah kalimat. Kesalahan bentuk ini terjadi biasanya menghilangkan
article a/ansebagai singular marker pada sebuah kalimat yang memiliki nounsingular
form .
Misalnya: I have book. ( Kalimat yang seharusnya I have a book)
c.
Pada kasus ini biasanya, para siswa belum memahami apabila setelah plural countable
noun maka setelahnya harus diletakan fonem s yang berfungsi sebagai plural marker.
Misalnya: There are many car. ( Seharusnya There are many cars)
d.
menghilangkan morfem
kepemilikan). Ini sangat wajar terjadi terutama di kalangan yang memiliki Bahasa
Pertama yaitu Bahasa Indonesia. Dalam struktur gramatikal Bahasa Indonesia tidak
ditemukan adanya morfem tertentu untuk menyatakan possessive ( kepemilikan). Dengan
kata lain, dalam sintaksis Bahasa Indonesia tidak mengenal morfem s sebagai penanda
possessive (kepemilikan).
Misalnya: Andy house is very big. (Seharusnya Andys house is very big)
e.
Dalam kala Simple Present Tense, setelah subjek she dan he maka verbanya harus
dilekati fonem s.
Misalnya: He eat rice. ( Seharusnya He eats rice).
Addition
Bentuk error of addition merupakan kesalahan yang menambahkan suatu item
yang seharusnya tidak ada pada sebuah ujaran. Dulay et al. (1981:156) menjelaskan
bahwa Addition is a type of errors which are characterized by the presence of item
which must not appear in a well-formed utterance.
Error of addition merupakan tahapan yang lebih tinggi levelnya dibandingkan
dengan error of omission dalam pemerolehan bahasa kedua. Pada tataran level ini, para
pembelajar telah mendapatkan aturan gramatikal bahasa kedua, tetapi mereka seringkali
salah pemahaman. Sehingga, mereka kemudian melakukan kesalahan tersebut. Terdapat
tiga jenis Error of addition; double markings, regularization, dan simple additions.
a.
Double markings
Double markings sering terjadi karena kesalahan dalam menghapus item tertentu
yang sebenarnya dibutuhkan dalam konstruksi linguistik tetapi tidak untuk kasus yang
lain. Misalnya dalam kalimat, She doesnt knows his name dan They didnt went
here. Pada kedua kalimat tujuan sudah benar namun kuarang tepat. Pada kalimat yang
pertama kata bantu untuk menegasikan subjek she
Regularization
Dulay, et al (1981:157) menjelaskan regularization yaitu A type of errors in
Simple addition
Simple addition ditandai dengan kesalahan penambahan selain dari double
markings dan regularization. Misalnya pada kalimat The fishes doesnt live in the
water. Letak kesalahan kalimat tersebut adalah dengan menambahkan fonem es pada
fish.
a.
Regularization
Regularization merupakan penanda yang menyatakan regular yang ditempatkan
pada bentuk irregular, seperti dalam goed untuk went, mousses untuk mice, childs
untuk children.
b.
Archi-forms
Dulay et al. (1982:160) menyatakan bahwa Archi-forms errors are those of
selection of one member of a class of forms to represent others in the class. Hal tersebut
menyatakan bahwa Archi-forms errors merupakan kesalahan dalam pemilihan sebuah
bentuk untuk menyatakan sesuatu yang lainnya, misalnya kesalahan pemilihan
determiners ( this, that, these, those) dalam sebuah kalimat. Contohnya That dogs are
naughty yang seharusnya Those are naughty dogs.
c.
Alternating forms
Kesalahan ini ditandai dengan kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat.
Kesalahan ini terjadi pada saat pembelajar bahasa kedua berada pada level vocabulary
and grammar grow (tahap pemula). Misalnya meletakkan subjek I pada posisi objek
yang seharusnya diganti dengan me.
Misordering
Dulay et al. (1982:162) menjelaskan bahwa Misordering is characterized by the
incorrect placement of a morpheme or group of morpheme in an utterance.Misordering
merupakan kesalahan dalam penyusunan morfem atau kelompok morfem dalam kalimat.
Misalnya kesalahan dalam embedded questions seperti dalam I dont know who is she
seharusnya I dont know who she is.
PEMBAHASAN DATA
a. Kesalahan Gramatikal Yang Dipengaruhi Bahasa Pertama
Omission
Kalimat yang dibuat pembelajar
I often gloomy
I am often gloomy
I must be strong
Ordering
Kalimat yang dibuat pembelajar
I am love them
I love them
I am promise to do that
I promise to do that
Selection
Kalimat yang dibuat pembelajar
I dont late.
I am not late
C. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan:
1. Berdasarkan kesalahan Bahasa Inggris yang dipengaruhi oleh pengaruh Bahasa Pertama
(Bahasa Inggris) yaitu:
a.
D. DAFTAR SUMBER
Alfabeta.
Sujatna, Eva Tuckyta Sari. 2008. English Syntax for Beginners. Jatinangor :
Uvula.
Tarigan, Henry, dkk.1995. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.