8-Kimia Pernafasan
8-Kimia Pernafasan
BIOKIMIA PERNAFASAN
Disajikan sebagai Bahan Kuliah Biokimia bagi Mahasiswa D III
Kebidanan
Penyusun:
Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes
Telefon:
0352-752747 (rumah), 081335251726 (mobile), 0351-895216
(kantor)
E-mail:
heruswn@yahoo.co.id atau heruswn@telkom.net atau
heruswn@gmail.com
website:
www.heruswn.teach-nology.com atau www.heruswn.weebly.com
Referensi:
Anonim,
BIO
301
Human
Physiology:
Respiration,
http://people.eku.edu.ritchisong/ RITCHISO//301notes6.htm
Farabee
M.J,
The
Respiratory
www.estrellamountain.edu\faculty\farabee\biobk\
BioBookRESPSYS.html, 2001
System,
Pendahuluan
Pernafasan adalah pertukaran antara gas O 2 dari lingkungan hidup
dengan gas CO2 sebagai salah satu hasil sampingan dari proses
metabolisme di dalam tubuh.
Tujuan dari pernafasan adalah:
Memperoleh O2 yang diperlukan oleh sel untuk respirasi seluler
(rangkaian fosforilasi oksidatif). Hal ini diperlukan untuk pembentukan
energi.
Mengeluarkan gas CO2 sebagai salah satu hasil sampingan dari
metabolisme. CO2 ini bila bereaksi dengan H 2O akan menjadi asam
yang cukup kuat dan dapat mengganggu pH cairan tubuh yang harus
dipertahankan konstan.
1 Biokimia-Program D3 Kebidanan
Pertukaran gas O2 dan CO2 di alveoli paru dan pembuluh darah kapiler
: 79%
: 21%
: 0,04%
P N2 : 79% X 760
= 600 mmHg
P O2 : 21% X 760
= 159 mmHg
P CO2 : 0,04% X 760
= 0,3 mmHg
Dengan adanya uap air (H2O) yang relatif konstan di dalam alveoli paru
yaitu dengan tekanan 47 mmHg, maka komposisi gas oksigen dan
karbondioksida berbeda, yaitu:
H2O
O2
CO2
Dari analisa gas darah diketahui pula komposisi gas-gas dalam darah
arterial, venous maupun jaringan, dengan komposisi sebagai berikut:
Gas
O2
Atmosfer
159
CO2
0,3
2 Biokimia-Program D3 Kebidanan
Venous
40
45
+ O2
(Deoxygenated Hb)
Hb-O2
(Oxygenated Hb)
4 Biokimia-Program D3 Kebidanan
Transportasi CO2
5 Biokimia-Program D3 Kebidanan
garam fosfat dengan asam fosfat, garam organik dengan asam organik,
garam Hb dengan H-Hb
Gangguan keseimbangan
cairan tubuh
asam-basa
Selama rasio garam HCO3 : H2CO3 tetap 20, maka pH tetap 7,35-7,45. Jika
ada sesuatu hal menyebabkan perubahan rasio tersebut, maka pH cairan
akan berubah.
Jika garam HCO3 : H2CO3 > 20, maka pH > 7,45 (disebut alkalosis)
Jika garam HCO3 : H2CO3 < 20, maka pH < 7,35 (disebut asidosis)
Penyebab dari perubahan tersebut bisa berasal dari kadar garam HCO 3,
kadar H2CO3 atau keduanya.
Perubahan kadar H2CO3 berhubungan dengan p CO2 sedangkan p CO2
ditentukan oleh respirasi. Maka perubahan kadar H 2CO3 dinamakan
respiratorik.
Penurunan pH akibat peningkatan kadar H2CO3 dinamakan asidosis
respiratorik. Peningkatan pH akibat penurunan kadar H 2CO3
dinamakan alkalosis respiratorik
Sedangkan perubahan kadar garam HCO 3 dihubungkan dengan
metabolik
Penurunan pH akibat penurunan kadar garam HCO 3 dinamakan
asidosis metabolik. Peningkatan pH akibat peningkatan kadar garam
HCO3 dinamakan alkalosis respiratorik
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Penyebab:
Pengeluaran CO2 terhalang sehingga terjadi penumpukan CO 2 (P CO2
meningkat) akibatnya kadar H2CO3 juga meningkat. Keadaan ini terjadi
akibat asthma bronchiale, pneumonia, emfisema, pneumothoraks, fraktur
kosta dll.
Penanggulangan:
Yang penting mengembalikan rasio garam HCO3 : H2CO3 = 20. Karena P
CO2 meningkat, maka garam HCO3 juga harus ditingkatkan, dengan cara
meningkatkan resorpsi HCO3 di tubulus ginjal sampai rasio 20 tercapai
(asidosis respiratorik terkompensasi). Tahap berikutnya adalah secara
pelan-pelan kadar garam HCO3 dan H2CO3 dikembalikan ke keadaan
normal.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Penyebab:
6 Biokimia-Program D3 Kebidanan
ASIDOSIS METABOLIK
Penyebab:
Penurunan kadar garam HCO3 tanpa diimbangi penurunan kadar H2CO3,
umumnya terjadi akibat pengeluaran HCO3 yang berlebihan, misalnya
pada kasus:
-
Penanggulangan:
Yang penting mengembalikan rasio garam HCO3 : H2CO3 = 20. Karena
kadar basa berkurang, maka H 2CO3 harus diturunkan pula dengan cara
menurunkan CO2 melalui pernafasan sampai rasio 20 tercapai (asidosis
metaboli terkompensasi). Akibatnya terjadilah pernafasan yang cepat
dan dalam (kusmault)
ALKALOSIS METABOLIK
Penyebab:
Peningkatan kadar garam HCO3 tanpa diimbangi peningkatan kadar
H2CO3, misalnya pada kasus:
-
Penanggulangan:
Yang penting mengembalikan rasio garam HCO3 : H2CO3 = 20. Karena
kadar basa meningkat, maka H 2CO3 harus ditingkatkan pula dengan cara
7 Biokimia-Program D3 Kebidanan
8 Biokimia-Program D3 Kebidanan