Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Ibu Di Palangka Raya

Persepsi Dan Perilaku Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya


Tentang Integritas Akademik
Hubugan Infeksi Cacing Ascaris lumbricoides dengan Status Gizi Siswa Kelas 3 dan 4

SDN 7 Pahandut Kota Palangkaraya Mei 2013


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Growth Faltering Anak Usia 6-24 Bulan
Di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
Faktor Iklim Mempengaruhi Kejadian DBD Di Kota Palangka Raya Tahun 2012
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Pengembangan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pangan untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains pada Mahasiswa Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Tentang Seks Pranikah Terhadap Pemanfaatan Pusat
Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (Pik-Krr)
Pada Remaja Di Kota Palangka Raya

ISSN : 2087 - 9105

Volume III Nomor 6, Agustus 2013

TIM REDAKSI
Jurnal Ilmiah Forum Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Palangka Raya
Tim Penyunting :
Penanggung Jawab

Santhy K. Samuel, S.Pd, M.Kes

Redaktur

Iis Wahyuningsih, S.Sos

Editor

Vissia Didin Ardiyani, SKM, MKM

Tim Pembantu Penyunting :


Penyunting Pelaksana

1. Erma Nurjanah Widiastuti, SKM


2. Dwirina Hervilia, SKM, MKM

Pelaksana TU

1. Deddy Eko Heryanto, ST


2. Daniel, A.Md.Kom
3. Arizal, A.Md

Tim Mitra Bestari :


1.

DR. Demsa Simbolon, SKM, MKM

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2.

DR. Toto Sudargo, SKM., M.Kes

Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas


Universitas Gadjah Mada

3.

DR. Djenta Saha, S.Kp., MARS

Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Alamat Redaksi :
Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
Jalan George Obos No. 32 Palangka Raya 73111- Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : 0536 3230730, 3221768
Email

: poltekkespalangkaraya@gmail.com, forumkesehatanpky@gmail.com

Website : www.poltekkes-palangkaraya.ac.id
Terbit 2 (dua) kali setahun.

ARTIKEL PENELITIAN

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Ibu


Di Palangka Raya
Utilization of Mother and Child Book in Palangka Raya
Oktaviani Mahar
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya

Abstrak. Buku KIA di Puskesmas Kota Palangkaraya, belum digunakan sebaik-baiknya oleh ibu.
Perilaku ibu dalam pemanfaatan buku KIA ditentukan oleh faktor predisposisi, faktor pendukung
dan faktor pendorong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan buku KIA oleh ibu di Puskesmas Kota Palangkaraya. Penelitian ini
observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah subjek adalah 110 ibu yang
memiliki buku KIA periode 1 Januari-31 Desember 2010 di Puskesmas Kota Palangkaraya.
Analisis bivariabel dengan chi-kuadrat(x2) dan analisis multivariabel dengan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menemukan faktor pendorong yaitu dukungan tenaga kesehatan (p=0,030)
memiliki hubungan dengan pemanfaatan buku KIA, tetapi dukungan kader kesehatan (p=0,898) dan
dukungan suami/keluarga (p=0,340) tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan buku KIA.
Faktor predisposisi meliputi usia (p=0,589), pendidikan (p=0,136), pekerjaan (p=0,099),
pengetahuan (p=0,234), dan faktor pendukung meliputi penghasilan keluarga (p=0,156), jarak ke
fasilitas pelayanan kesehatan (p=0,227) tidak berhubungan dengan pemanfaatan buku KIA. Peluang
pemanfaatan buku KIA 39,9% adalah konstribusi adanya dukungan tenaga kesehatan. Dukungan
tenaga kesehatan (faktor pendorong) terdapat hubungan dengan pemanfaatan buku KIA. Faktor
predisposisi dan faktor pendukung tidak terdapat hubungan dengan pemanfaatan buku KIA.
Peluang pemanfaatan buku KIA 39,9% adalah konstribusi dukungan tenaga kesehatan. Imunisasi
TT 2 kali selama kehamilan paling banyak dimanfaatkan oleh ibu.
Kata kunci: Faktor pendorong, faktor pendukung, faktor predisposisi, pemanfaatan buku KIA
Abstract . The owner did not properly utilize MCH handbook within the Primary Health Center of
Palangkaraya Municipality. Utilization of maternal behavior in MCH handbooks is determined by
predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. This study was aimed to analyze
factors associated with utilizati on of MCH handbook the Primary Health Center of Palangkaraya
Municipality. This study was an observational analytic study with cross sectional design. Subject
research was 110 mothers who have MCH handbook within period January 1st to December 31st,
2010 within the Primary Health Center, Palangkaraya Municipality. Bivariate analysis was
performed with chi-square (
and multivariate using multiple logistic regressions.In term of
reinforcing factors, the support of health workers related to the utilization of MCH handbooks
(p=0.030), but support of health cadres (p= 0.898) and the support of husband / family (p=0.340)
showed no statistical significant relationship to the utilization of MCH handbook. Predisposing
factors such as age (p=0.589), education (p=0.136), employment (p=0.099), knowledge (p=0.234)
and enabling factors such as family income (p value = 0.156), distance home to health care facilities
(p=0.227) have no significant relationship to the utilization of MCH handbook. The support of
health workers gives 39,9% proportions out of total percentage of the utilization of MCH
handbooks. Support health worker (reinforcing factors) is related to the utilization of MCH
handbooks. Predisposing factors and enabling factors have no relationship to the utilization of MCH
handbook. The support of health workers gives 39,9% proportions out of total percentage of the
utilization of MCH handbooks. Two times injection of TT immunization during pregnancy is the
most frequently that mothers do.
Keywords: reinforcing factors, enabling factors, predisposing factors,the utilization of MCH
handbook
1

Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya

Pendahuluan
Pemanfaatan buku KIA merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.1,2Buku KIA merupakan
instrumen yang berisi informasi catatan
kesehatan ibu dan anak serta berbagai informasi
cara memelihara dan merawat kesehatan ibu
dan anak dapat digunakan untuk pencatatan,
penyuluhan dan komunikasi sehingga diarahkan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan keluarga tentang kesehatan ibu
dan anak.1,3,4
Bagi yang tidak buta huruf, dengan
membaca, memahami isi buku KIA dan dengan
mendengar penjelasan dari tenaga kesehatan
dan dibantu oleh kader kesehatan mengenai
informasi yang disebutkan di atas, dapat
membantu ibu dan keluarga dalam memahami
kebutuhan dan masalah kesehatan ibu selama
hamil dan persiapan menghadapi masa
persalinan. Ibu dapat melakukan pemeriksaan
antenatal secara rutin sesuai standar,
mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama
kehamilan, konsumsi tablet Fe dan melahirkan
dengan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan.3 Ke lima hal tersebut di atas
merupakan indikator penting sesuai dengan
standar pelayanan antenatal untuk menjamin
perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi
faktor risiko, asuhan pencegahan dan
komplikasi sehingga proses persalinan berjalan
normal, optimal dan terpantau, bayi lahir sehat.
Sehingga, akan menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan bayi.
Pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil
merupakan manifestasi bentuk perilaku
individu dalam bidang kesehatan.
Green
menganalisis untuk mengubah perilaku dan
lingkungan pada tahap 3 Preceed-Proceed
dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu
faktor predisposisi (predisposing factor), faktor
pendukung (enabling factor) dan faktor
pendorong
(reinforcing
factor).Faktor
predisposisi
(predisposing
factor)
merupakanfaktorfaktor
yang
cenderung
membuat seseorang untuk melakukan perilaku
tertentu, yang terwujud dalam usia, pendidikan,
pekerjaan dan pengetahuan. Perilaku dalam
kesehatan juga ditentukan oleh faktorfaktor
pendukung (enabling factor), antara lain yaitu
penghasilan keluarga dan jarak ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Selanjutnya, dukungan
tenaga kesehatan, kader kesehatan dan
suami/keluarga menjadi faktorfaktor yang
2

mendorong (reinforcing factor) perilaku


seseorang dalam kesehatan.5,6
Penelitian melaporkan bahwa pendidikan,
pengetahuan, penghasilan, jarak ke fasilitas
pelayanan kesehatan, biaya transportasi, sikap
dan biaya pelayanan merupakan faktor yang
terkait
dengan
pemanfaatan
pelayanan
7
antenatal.
Faktor
yang
mendorong
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah
perilaku tenaga kesehatan dan kader kesehatan
serta suami/keluarga.8 Peran tenaga kesehatan
dan kader dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan meliputi memberikan pelayanan,
membantu dan memberikan penjelasan pada
ibu dan suami tentang informasi kesehatan ibu
dan anak.3 Sebuah penelitian melaporkan,
wanita hamil yang kurang menerima informasi
dari tenaga kesehatan kurang memanfaatkan
pelayanan antenatal.9 Suami/keluarga juga
sangat berperan dalam mendorong ibu dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penelitian
melaporkan, ibu yang memperoleh dukungan
baik mempunyai
kecenderungan
untuk
melakukan kunjungan K4 sesuai standar.10
Metode
Metode penelitian ini adalah observasional
analitik dengan rancangan cross sectional.
Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki
buku KIA periode 1 Januari-31 Desember 2010
di Puskesmas Kota Palangkaraya. Jumlah
subjek adalah 110 respondendihitung dengan
menggunakanrule
of
thumb.
Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan
multistage random sampling. Pengumpulan
data dilaksanakan pada bulan Maret sampai
dengan Mei tahun 2012.Jenis data yang
dipergunakan adalah data primer dengan
instrumen pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan data sekunder dengan pencatatan
pada buku KIA yang dimiliki responden. Data
yang
terkumpul
dilakukan
analisis
menggunakan chi-kuadrat(x2)dan multivariabel
dengan regresi logistik ganda.
Hasil
Sebagian besar responden pada usia 20-35
tahun (77,3%%), tingkat pendidikan menengah
(64,5%), ibu tidak bekerja (90%), memiliki
pengetahuan baik (75,5%), penghasilan
keluarga UMK (62,7%), jarak rumah
responden ke fasilitas pelayanan kesehatan <3
km (78,2%), responden mendapatkan dukungan
tenaga kesehatan baik (53,6%), mendapatkan
Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013

ARTIKEL PENELITIAN

dukungan kader kesehatan baik (50,9%) dan


mendapatkan dukungan suami/keluarga baik

(76,4%).Karakteristik data 110 responden dapat


dilihat
pada
Tabel
1.

Tabel 1 Karakteristik Data Responden (n=110)


No
1

Variabel
Usia
- < 20 tahun
- 20-35 tahun
- > 35 tahun
Pendididkan Ibu
- Rendah
- Menengah
- Tinggi
Pekerjaan
- Tidak Bekerja
- Bekerja
Pengetahuan
- Kurang
- Baik
Penghasilan keluarga
- < Upah Minimimun Kota (UMK)
- Upah Minimimun Kota (UMK)
Jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan
- Jauh (> 3 km)
- Dekat (< 3 km )
Dukungan tenaga kesehatan
- Kurang
- Baik
Dukungan kader kesehatan
- Kurang
- Baik
Dukungan suami/keluarga
- Kurang
- Baik

Dari berbagai faktor pendorong, dukungan


tenaga kesehatan (p=0,030) menunjukkan
hubungan bermakna dalam pemanfaatan buku
KIA, tetapi dukungan kader kesehatan
(p=0,898) dan dukungan suami/keluarga
(p=0,340) tidak ada hubungan bermakna
terhadap pemanfaatan buku KIA. Analisis
hubungan
faktor
pendorong
dengan
pemanfaatan buku KIA dapat dilihat pada Tabel
2.
Pada setiap faktor pendukung tidak
menunjukkan hubungan bermakna baik pada
penghasilan keluarga (p=0,156) dan jarak rumah
ke fasilitas pelayanan kesehatan (p=0,227). Pada
setiap faktor predisposisi tidak menunjukkan
hubungan bermakna baik pada usia (p=0,589),
pendidikan (p=0,136), pekerjaan (p=0,099) dan

Persentase (%)

17
85
8

15,4
77,3
7,3

28
71
11

25,5
64,5
10

99
11

90
10

27
83

24,54
75,5

41
69

37,3
62,7

24
86

21,8
78,2

51
59

46,4
53,6

54
56

49,1
50,9

26
84

23,6
76,4

pengetahuan (p=0,234). Hasil uji statistik hanya


satu variabel yang mempunyai hubungan
bermakna dengan variabel terikat yaitu
dukungan tenaga kesehatan. Berdasarkan model
di atas dapat diketahui besarnya peluang
pemanfaatan buku KIAadalah 39,9% dari
dukungan tenaga kesehatan.Hasil analisis
multivariabel untuk menentukan faktor yang
paling menentukan pada pemanfaatan buku KIA
disajikan dalam Tabel 5.
Gambaran dari masing-masing indikator
penilaian pemanfaatan buku KIA, sebagaimana
disajikan pada Tabel 6. Indikator pemanfaatan
buku KIA yang paling dimanfaatkan oleh ibu
adalah suntikan TT sebesar 92,7%.

Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya

Tabel 2 Hubungan Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)dengan Pemanfaatan Buku


KIA (n=110)
Faktor Pendorong (reinforcing
factor)

Pemanfaatan Buku KIA


Rendah
Tinggi
n
%
n
%

Dukungan tenaga kesehatan


- Kurang
21
19,1
30
- Baik
13
11,8
46
Dukungan kader kesehatan
- Kurang
17
15,5
37
- Baik
17
15,5
39
Dukungan suami/keluarga
- Kurang
10
9,1
16
- Baik
24
21,8
60
Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji chi-kuadrat

Nilai p
4,694

0,030*

0,016

0,898

0,909

0,340

27,3
41,8
33,6
35,4
14,5
54,6

Tabel 3 Hubungan Faktor Predisposisi (Predisposing Factor) dengan Pemanfaatan


Faktor Predisposisi (prediposing
factor)

Buku KIA

Pemanfaatan Buku KIA


Rendah
Tinggi
Total
n
%
n
%
n
%

Usia
- < 20 tahun
7
41,2
10
- 20-35 tahun
25
29,4
60
- > 35 tahun
2
25
6
Pendidikan Ibu
- Rendah
7
25
21
- Menengah
26
36,6
45
- Tinggi
1
9,1
10
Pekerjaan
- Tidak Bekerja
33
33,3
66
- Bekerja
1
9,1
10
Pengetahuan
- Kurang
11
40,7
16
- Baik
23
27,7
60
Keterangan : diuji dengan menggunakan ujiChi Kuadrat

58,8
70,6
75

17
85
8

100
100
100

75
63,4
90,9

28
71
11

100
100
100

66,7
90,9

99
11

100
100

59,3
72,3

27
83

100
100

Nilai p
1,059

0,589

3,994

0,136

2,724

0,099

1,620

0,234

Tabel 4 Hubungan Faktor Pendukung (Enabling Factor) dengan Pemanfaatan Buku KIA

Faktor Pendukung (enabling factor)


Penghasilan keluarga
- < Upah Minimimun Kota (UMK)
- Upah Minimimun Kota (UMK)
Jarak rumah ke fasilitas pelayanan
kesehatan
- Jauh (> 3 km)
- Dekat (< 3 km)

Pemanfaatan Buku KIA


Rendah
Tinggi
Total
n
%
n
%
n
%
16
18
5
29

39
26,1
20,8
33,7

25
51
19
57

61
73,9
79,2
66,3

41
69
24
86

Nilai p
2,016

0,156

1,459

0,227

100
100
100
100

Keterangan: diuji dengan menggunakan ujiChi Kuadrat

Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013

ARTIKEL PENELITIAN

Tabel 5 Hubungan Faktor Predisposisi (Predisposing Factor), Faktor Pendukung (Enabling Factor),
Faktor Pendorong (Reinforcing Factor) dengan Pemanfaatan Buku KIA
Variabel
Dukungan tenaga kesehatan
Konstanta

Koefisien ( )
0,883
-2,176

SE
0,429
1,300

P value
0,040*

RP (95% CI)
2,42 (1,04-5,60)

Keterangan : Nilai p dihitung berdasarkan uji regresi logistik ganda

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Buku KIA (n=110)


Memanfaatkan
No

Indikator Pemanfaatan Buku KIA

Ibu yang jumlah kunjungan pada kehamilan terakhir sesuai


standar
Ibu yang menerima suntikan TT 2 kali pada kehamilan
terakhir
Ibu yang mengkonsumsi tablet Fe setiap hari selama 90 hari
Ibu yang melahirkan dengan tenaga kesehatan
Ibu yang melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan

2
3
4
5

Pembahasan
Dari hasil uji statistik dengan chi
kuadratternyata dukungan tenaga kesehatan
terdapat
hubungan
bermakna
dengan
pemanfaatan buku KIA.Petugas kesehatan
memegang peran penting pada pemanfaatan
buku KIA, karena tenaga kesehatan yang
memberikan buku tersebut
kepada ibu. Ibu
dapat mengetahui, memahami tentang buku KIA
ini sangat terkait peran tenaga kesehatan dalam
menjelaskan kepada ibu tentang manfaat atau
kegunaan buku KIA tersebut. Penggunaan buku
KIA secara efektif dan efisien melalui kemitraan
petugas kesehatan dengan masyarakat.2Untuk
menggunakan buku KIA secara benar tidak
hanya difokuskan kepada ibu saja, tapi juga
harus
kepada
tenaga
kesehatan
yang
memberikan
pelayanan.Perilaku
tenaga
kesehatan terhadap kesehatan akan mendukung
dan
memperkuat
terbentuknya
perilaku
seseorang
dalam
memanfaatkan
buku
KIA.11Pemanfaatan buku KIA akan lebih efektif
ketika tenaga kesehatan secara aktif bekerja
dalam kesehatan reproduksi.12,13
Pada penelitian ini hasil uji statistik dengan
chi kuadrat diperoleh hasil bahwa dukungan
kader kesehatan ibu tidak terdapat hubungan
bermakna dengan pemanfaatan buku KIA. Ibu
dengan dukungan kader kurang, disebabkan
keterbatasan
ibu
dalam
memanfaatkan
pelayanan posyandu dan kemampuan kader
yang terbatas dalam memberikan penyuluhan
dan memberikan informasi kepada ibu.
Penelitian melaporkan bahwa peran kader
sebagai pelaksana dan pengelola dalam

Tidak
Memanfaatkan
n
%
58
52,7

n
52

%
47,3

102

92,7

7,8

45
97
34

40,9
88,2
30,9

65
13
76

59,1
11,8
69,1

kegaiatan posyandu sangat berpengaruh


terhadap pemanfaatan buku KIA. 14
Hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa
dukungan suami/keluarga tidak terdapat
hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku
KIA. Hal ini disebabkan, walaupun ibu tanpa
dukungan suami/keluarga tetapi karena ibu
memiliki kesadaran dan mengetahui manfaat
dari buku KIA sehingga mengikuti pesan-pesan
yang ada di buku KIA.
Hasil uji chi kuadrat menunjukkan tidak
ada hubungan yang bermakna antara usia
responden dengan pemanfaatan buku KIA.
Disebabkan setiap kelompok usia menerima
informasi dari tenaga kesehatan tentang manfaat
dari buku KIA.Di wilayah kajian ditemukan
informasi tentang kesehatan ibu dan anak dapat
diperoleh ibu-ibu melalui pembicaraan informal
di lingkungan sekitar rumahnya. Masyarakat
Kota Palangkaraya memiliki kebersamaan yang
erat sesuai dengan falsafah Huma Betang
yaitu kebersamaan, dengan adanya kebersamaan
dan saling bertukar informasi menjadi
pendorong bagi ibu untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan sesuai pesan pada buku
KIA dan penjelasan dari tenaga kesehatan.Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian di
Bangladesh yang melaporkan bahwa usia ibu
tidak ada hubungan dengan penggunaan buku
KIA.12Hasil penelitian di Padang juga
melaporkan, bahwa usia ibu tidak berhubungan
dengan pemanfaatan antental care.15 Penelitian
lain juga menyatakan usia ibu tidak ada
hubungan dengan pemanfaatan penolong dan
pelayanan persalinan, tetapi pada kualitas
5

Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya

pelayanan yang diberikan oleh petugas


kesehatan.16,17
Hasil analisis pada penelitian ini
menunjukkan
tidak
terdapat
hubungan
bermakna
antara
pendidikan
dengan
pemanfaatan buku KIA. Hal ini disebabkan baik
ibu dengan pendidikan tinggi, pendidikan
menengah dan pendidikan rendah mendapatkan
informasi dan mengetahui manfaat buku KIA
dari tenaga kesehatan. Perilaku positif untuk
selalu bertukar informasi dan budaya
kebersamaan ini, diduga tidak hanya
mempengaruhi usia, tetapi juga pada faktor
pendidikan.Penelitian
Murniati
juga
melaporkan, bahwa pendidikan ibu tidak
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal.18
Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak
terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan
terhadap pemanfaatan buku KIA.Hal ini
disebabkan ibu yang bekerja dan ibu yang tidak
bekerja mempunyai akses yang sama
mendapatkan informasi tentang manfaat buku
KIA. Informasi tentang kesehatan ibu dan anak
diperoleh ibu-ibu melalui tenaga kesehatan.
Perilaku positif untuk selalu bertukar informasi
dan budaya kebersamaan ini, diduga tidak hanya
mempengaruhi usia dan pendidikan, tetapi juga
pada pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Hazemba juga melaporkan bahwa
pekerjaan tidak berhubungan dengan pemilihan
tempat persalinan.17
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam pemanfaatan buku KIA antara responden
yang memiliki pengetahuan kurang dan
pengetahuan baik tidak ada perbedaan. Pada
penelitian ini, baik ibu yang pengetahuan kurang
dan pengetahuan baik tidak ada perbedaan
dalam pemanfaatan buku KIA karena samasama mendapatkan informasi dari tenaga
kesehatan tentang manfaat buku KIA. Perilaku
positif untuk selalu bertukar informasi dan
budaya kebersamaan ini, diduga tidak hanya
mempengaruhi usia, pendidikan, dan pekerjaan
tetapi juga pengetahuan. Penelitian Laksomono
juga melaporkan hal yang sama, bahwa tingkat
pengetahuan kader tidak berpengaruh terhadap
pemanfaatan buku KIA oleh kader.14
Dari hasil uji statistik bivariabel diperoleh
hasil bahwa penghasilan keluarga tidak ada
hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku
KIA. Hal diduga disebabkan di Puskesmas Kota
Palangkaraya memberikan pelayanan gratis baik
untuk pemeriksaan kehamilan. Di Puskesmas
6

rawat inap juga melayani pertolongan persalinan


secara gratis dan keluarga yang kurang mampu
memiliki
kartu
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) akan
mendapatkan pelayanan secara gratis. Hal ini
membantu ibu dengan penghasilan keluarga
yang <UMK untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang diinformasikan pada buku
KIA.Hasil penelitian ini menguatkan penelitian
Bhuiyan di Bangladesh, yang menyatakan
bahwa penghasilan keluarga tidak berhubungan
dengan pemanfaatan buku KIA.12 Penelitian
Laksomono
juga
melaporkan
bahwa
penghasilan keluarga tidak ada hubungan
bermakna dengan pemanfaatan buku KIA oleh
kader posyandu.14 Penelitian lain juga
melaporkan
tingkat
pendapatan
tidak
berhubungan dengan kunjungan masyarakat
dalam pelayanan kesehatan.19
Pada penelitian ini responden yang jarak
rumah jauh dan dekat tidak ada perbedaan
dalam pemanfaatan buku KIA. Hal ini bisa
disebabkan karena di Kota Palangkaraya
prasarana jalan memadai dan responden
memiliki sarana transportasi untuk menjangkau
fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga,
walaupun jarak rumah jauh dari fasilitas
pelayanan kesehatan tidak menjadi penghambat
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
sesuai pesan-pesan pada buku KIA. Selain itu,
mobilitas bidan yang bersedia
untuk
mendatangi ibu jika membutuhkan pelayanan
kesehatan sangat mendukung ibu dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Sadik
melaporkan jarak ke pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh jenis jalan, jenis kendaraan,
waktu tempuh, kendaraan pribadi, berat ringan
penyakit dan kemampuan bayar ongkos jalan.20
Secara
umum di wilayah
kajian
pemanfaatan buku KIA dikategorikan tinggi
yakni mencapai sebesar 69,1%.Indikator
imunisasi TT 2 kali selama kehamilan paling
banyak dimanfaatkan oleh responden, diduga
indikator ini paling dimanfaatkan pertama
karena ibu mengetahui manfaat dari pemberian
imunisasi TT bagi ibu hamil yang dibaca dari
buku KIA dan anjuran serta penjelasan tenaga
kesehatan. Selain itu, imunisasi ini wajib
diberikan untuk ibu hamil. Hal ini sesuai dengan
standar operasional pelayanan antenatal bahwa
setiap ibu hamil harus diberikan imunisasi TT
pada pemeriksaan antenatal untuk menurunkan
kemungkinan kematian bayi dan mencegah
kematian ibu akibat tetanus.21-23
Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013

ARTIKEL PENELITIAN

Di Kota Palangkaraya imunisasi TT


merupakan standar operasional pelayanan
antenatal yang wajib diberikan kepada ibu
hamil, hal ini disebabkan mengingat masih ada
ditemukan bayi dengan tetanus neonatorum. Hal
ini terkait dengan di wilayah Kota Palangkaraya
dengan lebih memilih rumah sebagai tempat
persalinandan masih adanya pemanfaatan
pertolongan persalinan tenaga non kesehatan.
Selain itu, kebiasaan memberikan ramuan pada
perawatan tali pusat masih ada di masyarakat
Kota Palangkaraya.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Pada faktor pendorong hanya dukungan
tenaga kesehatan ada hubungan bermakna
dengan pemanfaatan buku KIA. Pada faktor
predisposisi dan faktor pendukung tidak terdapat
hubungan bermakna dengan pemanfaatan buku
KIA. Peluang pemanfaatan buku KIA 39,9%
adalah konstribusi adanya dukungan tenaga
kesehatan. Imunisasi TT 2 kali selama
kehamilan paling banyak dimanfaatkan oleh ibu
Saran
Guna meningkatkan pemanfaatan buku
KIA sangat dianjurkan kepada ibu untuk selalu
membawa buku KIA pada saat melakukan
pemeriksaan dan kepada petugas kesehatan
untuk
selalu
melakukan
sosialisasi,
mengingatkan ibu untuk membawa, membaca
buku KIA serta menjelaskan manfaat dan
bagaimana menggunakan buku KIA kepada
ibu/suami/keluarga, kader kesehatan tentang
perannya dalam buku KIA baik pada saat
melakukan pemeriksaan atau kegiatan informal.
Selain itu, kader kesehatan untuk selalu
mempromosikan buku KIA pada saat posyandu,
melakukan kunjungan rumah dan kegiatan
informal. Bagi Dinas Kesehatan Kota
Palangkaraya
untuk mendukung tenaga
kesehatan dalam mempromosikan buku KIA,
selain itu dalam membuat kebijakan dan
program disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi
masyarakat Kota Palangkaraya.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terimakasih kepada Dr Anita
Deborah Anwar, dr. SpOG(K), selaku Ketua
Program Studi Magister Kebidanan Universitas
Padjadjaran yang senantiasa membantu,
memfasilitasi, dan memberikan bimbingan
selama penulisan artikel ilmiah ini. Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi
dan
Kota

Palangkaraya, Kepala Puskesmas dan rekanrekan sejawat Bidan di Puskesmas Kota


Palangkaraya dan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Palangkaraya.

Daftar Pustaka
1. Ernoviana dan Hasanbasri M. Pemanfaatan
buku kesehatan ibu dan anak di dinas
kesehatan Kota Sawahlunto. Yogyakarta;
2006
2. Nakamura Y. Maternal and child health
handbook in Japan; 2010 53(4)
3. Departemen Keseharan RI dan JICA.
Petunjuk teknis penggunaan buku kesehatan
ibu dan anak. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2009
4. Departemen Keseharan RI dan JICA. Buku
kesehatan ibu dan anak.Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 1997
5. Green LW, Shawna L. Precede-Proceed.
[Diunduh tanggal 19 Juli 2012] Tersedia
dari: http://www.healthline.com.
6. GreenLW, Rabinowitz P. Preceed-Proceed.
[Diunduh tanggal 19 Juli 2012] Tersedia
dari: http://www.ctb.ku.edu.com.
7. Ye Y, Yoshida Y, Rashid MH, Sakamoto J.
Factor affecting the utilization of antenatal
care services among women in Kham
District, Xiengkhouang Province, Lao PDR.
Nagoya J Med; 2010 72(23-33)
8. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu
perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010
9. Erlindawati, Chompikul J, Isaranurug S.
Factor related to the utilization of antenatal
care services among pregnant women at
health centers in Aceh Besar District
Nanggroe Aceh Darussalam Province
Indonesia. Public Health and Development;
2008 6(2)
10. Simajuntak T.
Faktorfaktor yang
berhubungan dengan kunjungan antenatal
K4 di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2002. Tesis Universitas Indonesia;
2002
11. Kusumayati A and Nakamura Y. Increased
utilization of maternal health services by
mothers using the maternal and child health
handbook in Indonesia; 2007 22(3)
12. Bhuiyan SU, Nakamura Y, Qureshi NA.
Study on the development and assessment
7

Mahar, Pemanfaatan buku KIA di Palangka Raya

13.
14.

15.

16.

17.

18.

of maternal and child health handbook in


Bangladesh. Journal of Public Health and
Development; 2006 4(2)
Nakamura Y. The utilization of MCH
Handbook in Japan. Japanese Journal of
Public Health; 2001 48(6)
Widagdo L dan Husodo TB. Pemanfaatan
buku KIA oleh kader posyandu: studi pada
kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Kedungadem
Kabupaten
Bojonegoro.
Makara Kesehatan; 2009; 13(1)
Agus Y, Horiuchi S. Factors influencing the
use of antenatal care in rural West Sumatra,
Indonesia. BioMed Central Pregnancy and
Childbirth; 2012 12(9)
Rosmini M. Determinan pemanfaatan
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan
di Kecamatan Cimalaka Kabupaten
Sumedang Tahun 2002. Tesis. Universitas
Indonesia; 2002
Hazemba AN, Siziya S. Choice of place for
childbirth: prevalence and correlates of
utilization of health facilities in Chongwe
district, Zambia; Medical Journal of
Zambia; 2009 35(2)
Murniati. Faktorfaktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal
oleh ibu hamil Di Kabupaten Aceh

19.

20.

21.
22.

23.

Tenggara. Tesis Pasca Sarjana Ilmu


Kesehatan
Masyarakat.
Universitas
Sumatera Utara; 2007
Natsir
M.
Faktorfaktor
yang
mempengaruhi
kunjungan
warga
masyarakat dalam pelayanan kesehatan di
wilayah
kerja
Puskesmas
Palanro
Kabupaten Barru. 2008. [Diunduh tanggal 5
Januari
2012]
Tersedia
dari:
http://www.isjd.pdii.lipi.go.id
Sadik MD. Kajian tentang faktorfaktor
yang mempengaruhi pelayanan antenatal di
Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten
Lampung Tengah Tahun 1996. Tesis Pasca
Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat .
Universitas Indonesia Jakarta; 1996
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan
Indonesia. Jakarta; 2010
Departemen Kesehatan RI. Pedoman
pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu
dan anak (PWS-KIA). Jakarta: Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik; 2009
Pusdinakes, WHO, JHPIEGO. Panduan
pengajaran asuhan kebidanan fisiologis bagi
dosen diploma 3 kebidanan buku 2 asuhan
antenatal. Jakarta: Pusdinakes; 2003

24.

Jurnal Forum Kesehatan Volume III Nomor 6, Agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai