Presentation 2
Presentation 2
KOMPLIKASI KEHAMILAN
NUR JANNAH
PERDARAHAN
PERVAGINAM
ABORTUS
KET
MOLAHIDATIDO
SA
ABORTUS
Jenis
Tahap
Abortus
Spontan
Abortus merupakan
pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan.
Abortus Spontan
Abortus Provokatus
Abortus Imminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkomplit
Abortus komplit
Abortus habitualis
Missed abortion
ABORTUS IMMINENS
Terjadi perdarahan bercak yang
menunjukkan ancaman terhadap
kelangsungan suatu kehamilan
DIAGNOSA
Perdarahan sedikit
Nyeri memilin karena kontraksi tidak ada
atau sedikit sekali
Pada pemeriksaan dalam belum ada
pembukaan.
PENANGANANNYA
bila ada tandatanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obatobat uterotonika dan antibiotika
PENANGANANNYA
Perbaiki keadaan umum ibu, bila ada tandatanda
syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan
dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obatobat uterotonika dan antibiotika
MISSED ABORTION
Perdarahan pada kehamilan muda disertai
dengan retensi hasil konsepsi yang telah
Anamnesis : perdarahan bisa
mati
ada / tidak, tanpa nyeri
Dasar diagnosis :
Pemeriksaan fisik : buah
dada mengecil, hilangnya
tanda kehamilan, tidak ada
bunyi jantung janin, BB
menurun, TFU lebih kecil dari
usia kehamilan.
Pemeriksaan penunjang :
USG, tanpak janin tidak utuh,
dan membentuk gambar
kompleks
PENANGANAN
Berikan obat dengan maksud agar terjadi his
sehinggafetus dan desidua dapat dikeluarkan,
kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase.
Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.
KET
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana
setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar
endometrium kavum uteri
Anamnesis : amenorhoe, mual, pusing,
perdarahan pervaginam
Pemeriksaan fisik : Tanda syok hypovolemik
(hypotensi, takikardi, pucat, anemis)
MOLAHIDATIDOSA
Hamil mola adalah
suatu kehamilan
dimana setelah
fertilisasi hasil
konsepsi tidak
berkembang menjadi
embrio.
Anamnesis (amenorhoe,
hyperemesis gravidarum,
perdarahan)
Pemeriksaan fisik ( uterus
lebih besar dari usia
kehamilan
PENANGANAN UMUM
jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukanevaluasi uterus, segera lakukan evakuasi
jaringan mola dan sementara proses evakuasi
berlangsung berikan infus 10 unitoksitosindalam
500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat)
dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai
tindakan preventif terhadapperdarahan hebat
dan efektifitas kontraksi terhadap
pengosonganuterus secara cepat)
HIPERTENSI GRAVIDARUM
Hipertensi Kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang
sudah ditemukan pada umur kehamilan kurang dari
20 minggu.
Dasar Diagnosis :
Anamnesa : nyeri kepala, gangguan penglihatan
Pemeriksaan Fisik : Tekanan Diastolik > 90 mmHg
Pemeriksaan Penunjang : Protein urine (+)
4. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis
gravidarummerupakan kejadian
mual dan muntah yang
berlebihan sehingga
mengganggu aktivitasibu hamil.
Tingkatan dan Gejala
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarumtingkat I
Hiperemesis gravidarumtingkat
II
Hiperemesis gravidarumtingkat
III
Deteksi dini
Pengumpulan data
Pemeriksaan fisik : Periksa TD, suhu, nadi
dan DJJ
Pemeriksaan USG
Deteksi dini
Pengumpulan data
Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya,
kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah
gumpalan dan lain-lain.
Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri/sakit ketika
mengalami perdarahan tersebut
Penanganan Umum
Jika ibu tidak sadar ataukejang, segera mobilisasi
seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat daruratan.
Segera lakukan observasi terhadap keadaan
umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah,
dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien dan
keluarganya.
3. PENGLIHATAN KABUR
Perubahan penglihatan ini mungkin disertai
dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin
suatu tanda dari pre-eklampsia.
Diagnosa penunjang
Pemeriksaan data :
Periksa TD, protein
urine, reflex, dan
edema
Penanganan Umum
Jika tidak sadar ataukejang. Segera dilakukan
mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan
umum termasuk tandatanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien atau keluarganya.
Penanganan Umum
Istirahat cukup
Mengatur diet, yaitu meningkatkan
konsumsimakanan yang mengandung protein
dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan
dokter akan mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
Penanganan Umum
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan
speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar
(jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan
urin.
Jika ibu mengeluhperdarahan akhir kehamilan
(setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan
dalam.
Mengobservasi tidak adainfeksi
Mengobservasi tandatanda inpartu
Diagnosis :
Pengumpulan data
Pemeriksaan
Gerakan janin berkurang
bisa disebabkan oleh
aktifitas ibu
Penanganan Umum
Memberikan dukungan emosional pada ibu
Menilai denyut jantungjanin(DJJ) : a) Bila ibu
mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh
obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak
terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler.
Penanganan Umum
Lakukan segerapemeriksaan umum meliputi
tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun
gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi
ketat karena keadaan dapat memburuk dengan
cepat.
Jika ada syok segera terapi dengan baik