PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan Industri yang bergerak maju dengan pesat,
akan menuntut penyediaan energi yang cukup besar pula,
terlebih lagi pada negara-negara berkembang. Pembangkit
tenaga listrik merupakan salah satu penyedia yang memiliki
kontribusi yang sangat penting di antara penunjang-penunjang
energi lain.
Berbagai macam sumber energi yang dapat digunakan pada
suatu pusat pembangkit listrik dapat di kategorikan sebagai
berikut :
1. Sumber energi dari alam seperti air, panas bumi, angin,
matahari.
2. Sumber energi dalam bentuk bahan bakar seperti minyak
bumi, batu bara, dan gas alam. Sumber energi tersebut
bisa di gunakan dalam PLTA, PLTU, PLTG.
3. Sumber energi mutakhir seperti sumber energi nuklir,
misalnya uranium yang digunakan sebagai sumber panas
utamanya di gunakan di dalam PLTN.
Salah satu pusat pembangkit tenaga yang menghasilkan
energi listrik adalah PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas).
Perubahan energi yang terjadi di awali dengan perubahan energi
yang terkandung dalam uap panas di dalam bumi yang
tersalurkan keluar dari celah di kerak bumi. Kemudian panas
tersebut di gunakan untuk menggerakkan turbin yang di
teruskan untuk menggerakkan generator. Generator mengubah
dari energi mekanis ke energi listrik.
Kerja praktek yang penulis lakukan di PT.Indonesia Power
UBP
Kamojang
memberikan
banyak
pengetahuan
dan
studi
S1
Teknik
Nuklir,
khususnya
mata
kuliah
Panas
ini,
dengan
harapan
dapat
menambah
industri
mengenai
penerapan
ilmu
memperoleh
kesempatan
dalam
bahan
masukan
pengembangan
merealisasikan
partisipasi
dunia
usaha
Kamojang,
Jalan
Komplek
Perumahan
PLTP
cara
mengadakan
pengamatan
langsung
yang
yang
berlangsung
berhubungan
diperusahaan,
dengan
pokok
lakukan
dengan
studi
pustaka
ini
penulis
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1.
Lokasi
Sejarah
1995,
PT
PLN
(Persero)
membentuk
dua
anak
menjadi
PT
Indonesia
Power.
Perubahan
nama
ini
sebagaiu
perusahaan
komersial
di
bidang
panas bumi dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkitpembangkit tersebut terdapat pula beberapa pembangkit paling
tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger
dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an
dan
sampai
dipandang
sekarang
bahwa
masih
secara
beroperasi. Dari
sejarah
pada
sini
dasarnya
dapat
usia
PT
yang
dimiliki
oleh
Indonesia
Power
dimiliki
oleh
sebuah
perusahaan
pembangkitan
di
Indonesia.
Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT Indonesia Power
menjalankan bisnis pembangkit tenaga lstrik sebagai bisnis
utama di Jawa dan Bali. Pada tahun 2004, PT Indonesia Power
telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari
produksi sistem Jawa-Bali.
Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya mampu
pembangkit, dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT
Indonesia Power dalam menopang sistem ketenaga listrikan pada
Sistem JAMALI (Jawa Madura Bali). Kapasitas Pembangkit dari
masing-masing unit dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1. Kapasitas Pembangkitan PT Indonesia Power
Daya
Unit Bisnis Pembangkitan
Suralaya
Priok
Saguling
Kamojang
Mrica
(MW)
2.962
1.081
792
321
306
Juni
2006
Semarang
1.043
Perak-Grati
675
Bali
342
Total Indonesia Power
7.522
1.
Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang
Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang merupakan pembangkit
tenaga listrik yang menggunakan energi panas bumi sebagai
penggerak utama, satu-satunya dan terbesar di Indonesia. UBP
Kamojang mempunyai 3 Sub Unit Bisnis Pembangkitan, yaitu Sub
UBP Kamojang, Sub UBP Darajat dan Sub UBP Gunung Salak.
Indonesia yang kaya engan wilayah gunung berapi memiliki
potensi panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebesar 16.035 MW.
Sebagai
energi
alternatif,
panas
bumi
memiliki
beberapa
karena
tidak
menghasilkan
gas
berbahaya
(kecuali
relatif
sederhana,
sehingga
energi
yang
pelestarian
lingkungan
melalui
penghematan
kualitas
air,
udara
dan
tingkat
kebisingan
(noise)
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(K3)
Pembangkit
pencegahan
yang
antara
ada
lain
melalui
beberapa
pemasangan
langkah
rambu-rambu
baik
di
lapangan,
maupun
ruangan
kelas)
dan
aktif
dalam
berbagai
kegiatan
sosial
bagi
sebagai
tenaga
borongan.
Beberapa
kegiatan
unit
pembangkitan
sesuai
dengan
tujuan
dan
kekuatan,
kelemahan,
peluang,
dan
2. Menyusun
rencana
strategi
PLTP
Kamojang
untuk
standar-standar
operasi,
keuangan,
dan
prosedur
pemeliharaan,
akuntansi
pelaksanaan
logistik,
dengan
anggaran
memperlihatkan
rencana
kegiatan
operasional
bidang
operasi.
2. Penyusunan rencana operasional penggunaan uap.
3. Pengembangan sistem dan prosedur operasi.
4. Pengkoordinasian pelaksanaan operasi.
5. Pengelolaan penjualan energi.
6. Pengendalian kehandalan dan efisiensi pengoperasian.
7. Pembinaan kompetensi bidang operasi pembangkitan.
d. Manajer Pemeliharaan
Tugas
mengkoordinasikan
pengelolaan
Unit
Pembangkitan
rencana
kegiatan
oprasional
bidang
pemeliharaan.
2. Pengmbangan sistem dan prosedur kerja.
3. Pembinaan kompetensi bidang pemeliharaan.
Manajer pemeliharaan dalam kegiatannya di bantu oleh
beberapa supervisor pemeliharaan yang terbagi-bagi
dalam beberapa bidang seperti di bawah ini:
1. Supervisor senior pemeliharaan mesin
Fungsi jabatan:
Mensupervisi
pemeliharaan
mesin
dan
alat-alat
Rencana
Pelaksanaan
Pemeliharaan
kebutuhan
suku
cadang,
material,
di
tersedianya
setujui
serta
suku
cadang,
meyakinkan
material,
bahwa
peralatan
anggotanya
telah
menguasai Standard
keutuhan Operation
and
perkembangan
bahan
peralatan
dan
di
bidang
pemeliharaan
teknologi
sumber-
aktif
meningkatkan
pengetahuan,
Fungsi jabatan:
Mensupervisi
pemeliharaan
listrik
dan
alat-alat
Rencana
Pelaksanaan
Pemeliharaan
kebutuhan
suku
cadang,
material,
anggotanya
telah
menguasai Standard
keutuhan Operation
and
perkembangan
bahan
peralatan
dan
dibidang
pemeliharaan
teknologi
sumber-
aktif
meningkatkan
pengetahuan,
pembinaan
profesionalismedan
senior
pemeliharaan
kontrol
dan
instrumen
Fungsi jabatan:
Mensupervisi
pemeliharaan
listrik
dan
alat-alat
2. Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pemeliharaan
di
setujui
serta
suku
cadang,
tersedianya
kerja,
tenaga
kerja,
meyakinkan
dan
bahwa
material,
peralatan
jasajasa
yang
di
butuhkan.
5. Membagi
tugas-tugas
pemeliharaan
mensupervisi
pelaksanaan
meyakinkan
bahwa
menguasai Standard
setiap
regu
pekerjaan
serta
anggotanya
telah
Operating
Procedure(SOP)
dalam tugasnya.
6. Mengkoordinasikan
menyimpan,
dengan
teratur
perkembangan
bahan
peralatan
dan
dibidang
pemeliharaan
teknologi
sumber-
9. Secara
aktif
meningkatkan
pengetahuan,
pembinaan
profesionalismedan
perawatan,
dan
dan
memproses
pinjam
unit
sesuai
dengan
ketentuan
pelaksanaan
tugas-tugas
bidangnya
dan
memastikan
bahwa
mampu
melaksanakan
tugas-tugasnya
sesuai
tata
bahwa
benar.sesuai
usaha tools,
proses
telah
dengan
serta
dikerrjakan
ketentuan
dan
sistem
mensupervisi
informasi tools,
administrasi
yang
serta
meliputi
serta
laporan
pandangan
bulanan
meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
sistem pergudangan.
7. Secara
aktif
kemampuan,
membina
meningkatkan
dan
hubungan
pengetahuan,
kemampuan
yang
kerja
konstruktif
seta
dengan
mitra kerja.
8. Melaksanakan
pembinaan
profesionalisme
dan
loyalitas bawahan melalui pengaturan dan tugastugas, usulan diklat dan On Job Training (OJT),
pengembangan karir serta penilaian kinerjana.
9. Membuat
laporan
pertanggung
jawaban
sistem
administrasi
keuangan
dan
Tugas
pokok:
pemeliharaan
mengelola
PLTP
yang
kegiatan
menjadi
pengoperasian
pengawasannya
dan
dengan
kegiatan
administrasi
umum
dan
keamanan.
5. Visi, Misi, Tujuan dan Motto
1. Visi
Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan
bersahabat dengan lingkungan.
2. Misi
Melakukan
usaha
mengembangkan
dalam
bidang
usaha-usaha
ketenagalistrikan
lainnya
yang
dan
berkaitan,
menerus
dalam
penggunaan
sumber
daya
perusahaan.
b. Meningkatkan
perumbuhan
berkesinambungan
dengan
perusahaan
bertumpu
pada
secara
usaha
c. Menciptakan
kemampuan
dan
peluang
untuk
pembangkit
tenaga
listrik
secara
magma
yang
bertemperatur
lebih
dari
1200 oC
ini
dapat
mengalirkan
air)
yang
impermeable,
yang
disebut
caprock,
maka
terbentuklah
dari
sumur
mula-mula
dialirkan
ke steam
receiving
setelah
uap
dialirkan
untuk
menghindari
terjadinya
vibrasi,
erosi
dan
yang
telah
bersih
itu
dialirkan
melalui Main
Steam
transformer (8),
arus
listrik
dinaikkan
uap
dalam
kondensator
(10)
kontak
menjaga
kevakuman
kondenser,
gas
yang
tak
70%
uap
yang
terkondensasi
akan
hilang
karena
ke
mengurangi
pengaruh
mengurangi ground
serta recharge
Reinjeksi
dilakukan
pencemaran
subsidance,
lingkungan,
menjaga
water bagireservoir.
untuk
tekanan,
Aliran
air
melalui after
condenser (17)
secara
periodik
untuk
memelihara
dan
unitnya
Kemudian
tergantung
untuk
disalurkan
dari
mendapatkan
beban
uap
yang
kering,
dibutuhkan.
uap
tersebut
valve.
Turbin
tersebut
dikopel
dengan
generator,
maka
persyaratan
listriknya,
maka
generator
akan
Selanjutnya
dari
generator
disalurkan
ke
mengembun
pembangkit
dan
menjadi
listrik
berada
mendinginkan
air
dipakailah
nantinya
tersebut
air
di
air
daerah
kondensat.
pegunugan,
suatu cooling
dapat
Karena
dipergunakan
tower,
untuk
sehingga
kembali
untuk
sistem
pendinginannya
tersebut
merupakan
sistem
kembali
untuk
mengkondensasi
uap
bekas
Sehingga
dalam
proses
tidak
perlu
tersebut
Katup-katup
seperti
dapat
berada
di
kepala
sumur
bila
unit
beroperasi
dan
pada
ditutup
posisi
bila
penuh
unit
tidak
beroperasi.
- Orifice berfungsi untuk membatasi tekanan dan jumlah uap, sesuai
dengan kebutuhan.
- Bleed-valve berfungsi
untuk
pemanasan
pipa
sehingga
tidak
dimana
katup
kepala
sumur
dipasang
setelah
pengeboran selesai.
- Pipa transmisi berfungsi untuk menyalurkan uap dari kepala sumur
ke pembangkit.
uap
masing-masing =
6.5
bar
absolut
dengan
temperatur 161,9oC
Vent Structure
Pada sistem penyaluran uap untuk keperluan PLTP dilengkapi
dengan bangunan pelepasan uap dengan peredam suara. Alat ini
dilengkapi dengan katup-katup pengatur yang sistem kerjanya
secara pneumatic, biasanya dioperasikan secara manual maupun
otomatis dari ruang kontrol.
Peralatan ini berfungsi :
- Pengatur tekanan agar tekanan uap yang masuk ke turbin selalu
konstan.
- Katup pengamannya yang akan membuang tekanan lebih, apabila
terjadi-sudden trip.
Receiving Header
Steam header adalah merupakan tabung silinder berdiameter
1.800 mm dan panjang 19.500 mm. Alat tersebut dipergunakan
untuk menampung uap dari beberapa sumur produksi melalui
pipa transmisi, dengan demikian apabia diluar dugaan ada
kerusakan
atau
perbaikan
salah
satu
sumur,
tidak
akan
dilengkapi
dengan
pengendalian
800
mm,
sedangkan
untuk
yang
suplai
uap
sebagai
penyaring
untuk
mencegah
masuk
kedalam
turbin.
Beberapa
alasan
untuk
tidak
dapat
secara
sempurna
mempergunakan corrugated-
basah
Di
saat
unit
trip
dalam
keadaan
darurat, governor
valve tertutup secara otomatis, katup ini juga dapat dibuka dan
ditutup secara manual pada katup sesuai keinginan kita. Steam
free
test ini
dapat
dioperasikan secara
otomatis,
pada
saat steam free test dioperasikan dari pengatur saklar, swingcheck-valvedan main-stop-valve akan tertutup secara berurutan
setelah governor valvemenutup, sehingga semua katup-katup
tersebut atau berarti semua ECV dan MSV telah selesai ditest.
atau
pada
katup
itu
sendiri
dengan
cara
mengecek
apakah
terjadi
kemacetan
dengan
Stop
Valve,
yang
berguna
untuk
unit,
maka
turbin
dilengkapi
dengan
alat-alat
dimaksud
dengan
sistem
uap
bantu
disini
adalah
mempertahankan
tekanan vakum
di dalam
kondensor.
Alat penghampa gas yang digunakan terdiri dari 2 tingkat :
Tingkat 1 : Yaitu yang berkemampuan hisap sampai 0,093 bar
absolut dan tekanan keluar 0,435 bar absolut.
Tingkat 2 : Yaitu yang berkemampuan hisap 0,41 bar absolut dan
tekanan keluar 0,99 bar absolut.
Campuran
uap
yang
tidak
terkondensasi
dari
alat
penghampa gas tingkat I, di dinginkan dengan air dari pompapendingin antar primer (Primary Inter Cooler Pump). Air dan uap
yang terkondensasi masuk ke dalam kondensor karena beda
tekanan. Sedangkan gas yang tidak terkondensasi terhisap oleh
alat penghampa gas tingkat II.
Campuran
uap
penggerak
alat
pelepas
dengan
gas
dan
selanjutnya
tidak
mencemari
ruang
gedung
bersentuhan
lansung
dengan
air
sebagai
media
untuk
mengalirkan
air
pendingin
dari
basin cooling
tertutup,
air
pendingin
akan
masuk
kedalam
tertutup secara otomatis saat CWP stop atau saat level air di
kondensor mencapai level paling tinggi. Pada saat operasi normal
tercapai setelah turbin start, level air kondensor di pertahankan
secara otomatis oleh cooling water pump discarge valve yang
akan mengatur jumlah air yang akan di keluarkan dari kondensor
melalui pompa tersebut, katup-katup ini dapat diset secara
otomatis oleh tombol on (reset) pada TCP. Kemudian katup-katup
akan terbuka dan menutup secara otomatis (oleh condenser
level transmitter) agar level air pada kondensor berada dalam
kondisi yang benar. Katup vacuum breaker di pasang untuk
meniadakan vakum secara otomatis bila level air di kondensor
mencapai level yang tinggi sekali. Katup-katup ini diswitch secara
otomatis melalui saklar pengatur di TCP. Katup ini dapat di tutup
dan di buka secara manual pada saklar yang sama seperti
tersebut di atas.
Pada saat posisi otomatis, vacuum breaker akan terbuka
secara otomatis bila turbin trip atau pada saat level air di
kondensor tinggi sekali. Air pendingin untuk gas masuk melalui
gas cooling valve yang di opeasikan secara pneumatic, yang
akan membuka dan menutup setelah mendapat sinyal yang
sama seperti pada cooling-water valve.
C. Pompa air pendingin utama (Main Cooling Water Pump)
Main Cooling Water Pump (MCWP) atau pompa air pendingin
utama adalah suatu pompa air sentrifugal dengan konstruksi
vertikal yang dilengkapi dengan mangkok besar (can) sebagai
penampung air yang akan dihisap pompa diatur oleh katup
pengatur yang di setting dengan pengatur pembukaan air di
dalam kondensor. Pada saat unit beroperasi normal sekitar
12.500 m3/jam air dengan temperatur 470C di alirkan dari
kondensor menara pendingin bagian atas dengan dua buah
preparat
porosnya.
Saat
pompa
CWP
di
start
pompa
valve akan
menutup dan air yang keluar dari dari pompa sebagian kecil akan
di gunakan untuk perapat, flow switch akan mendeteksi aliranaliran
rendah
(insufficient),
secara
otomatis
pompa
akan
berhenti.
Pompa ini harus selalu ada aliran air yang melalui bila
sedang
beroperasi.
Untuk
memastikan
di
pasangkan
pompa
sedang
beroperasi,
kedua
motor
dichidromate
arsenic),
sedangkan
energi
mekanik
menjadi
energi
listrik.
Sistem
Tranformator
Transformator tenaga berfungsi untuk menaikkan (step-up)
dan menurunkan (step down) tegangan. Untuk mengurangi
kerugian tegangan pada transmisi, dalam hal ini kerugian
tegangan tersebut bervariasi sesuai dengan rumus :
(3-1)
Dengan:
Vi : Kerugian tegangan
I : Arus yang mengalir
: Diameter kawat.
Tegangan output dari power plant yang akan di transmisi
melalui jarak yang jauh harus di naikkan dahulu melalui
transformator step-up.
Dengan
demikian
pada
daya
yang
mencegah
Stick
thermometer di
rencanakan
untuk
untuk
menunjukkan
suhu
belitan
sebelum
waktunya.
Suatu
alat
di
rancangkan
terus
menerus
berlangsung
dapat
putar
medan
magnet itu
tergantung
pada
generator
atau
motor
diisolir
terhadap
besi
berisolasi
bahan
padat
(kertas
yang
bahan
padat,
maka
dikatakan
terjadilah
gangguan
bekas
kerusakan
permanen
(tidak
bisa
sembuh
dengan
permanen.
Gangguan
yang
demikian
disebut
terjadinya
tegangan
lebih
(oleh
wave)
ke
gardu
induk
yang
mungkin
akan
atau
menutupnya
dapat
menimbulkan
tegangan
pada
alat
yang
terganggu
itu
sendiri
isolasi
lilitan,
dapat
juga
menyebabkan
ada,
maka
ini
akan
setempat) yang akan menjadi sumber gangguan terusmenerus. Isolasi lilitan yang terbakar, dapat dengan mudah
diperbaiki dengan mengganti bagian lilitan yang terbakar
dengan
lilitan
baru.
Tapi
memperbaiki
laminasi
yang
dapat
terjadi
pemanasan
yang
berlebihan.
isolasi
disekitarnya,
terganggu
itu
siap
untuk
disambung
kembali.
Jadi
dapat
bekerja
kembali.
Gangguan
demikian
berlangsung lama.
- Terputusnya aliran listrik kesebagian konsumen tidak hanya
menyebabkan berkurangnya penjualan kWh, tetapi dapat
berakibat yang lebih luas. Misalnya suatu pabrik yang
menjalankan proses produksi kimia dengan tenaga listrik,
jika aliran listrik mati, proses itu akan gagal, yang mungkin
dapat menimbulkan biaya yang besar. Kalau pemadaman itu
terlalu
sering
dapat
menimbulkan
ketidakpercayaan
Untuk
dan
Mengurangi
Mengurangi
Terjadinya
Akibat-Akibat
Gangguan
1. Mengurangi terjadinya gangguan, misalnya:
- Memasang kawat tanah pada saluran transmisi atau pada
gardu induk untuk mengurangi gangguan petir
- Memasang lightning arrester untuk mencegah terjadinya
tembusan (breakdown) pada alat-alat akibat sambaran
petir
- Operasi pada perawatan yang baik
2. Mengurangi akibat jika gangguan terjadi, misalnya:
a. Membatasi besarnya arus hubung singkat dengan jalan :
- Menghindari konsentrasi kapasitas pembangkitan
- Memasang
tahanan)
impedansi
pembatas
arus
(reaktor,
kerugian
akibat
terpisahnya
jaringan
itu
dapat
menyebabkan
terputusnya
investasi
peralatan
listrik
pada
suatu
pembangkit
(circuit
breaker)
dengan
tujuan
mengisolir
tidak
seimbang,
daya
kembali,
frekuensi
rendah,
peralatan
yang
berfungsi
peralatan
yang
terganggu
proteksi
harus
mampu
memutuskan
bagian
yang
terbukanya
daya
karena
bekerjanya
relay
proteksi tersebut.
2. Selektivitas
Selektivitas suatu relqy proteksi adalah kemampuan untuk
menentukan pada titik mana terjadinya gangguan, sehingga
dapat menentukan dengan tepat pemutus daya yang harus
dibuka. Dengan demikian, maka hanya bagian yang mengalami
gangguan saja yang dipisahkan (diisolir) dari sistem. Jika terjadi
gangguan pada sistem, maka hanya pemutus tenaga yang
terdekat yang akan bekerja. Hal ini menunjukan selektivitas
suatu relay proteksi yang bekerja.
3. Kepekaan
Relay
proteksi
diharapkan
sudah
mulai
bekerja
walupun
Dengan:
Ks : Faktor sensitivitas relay
(Ihs) min : Arus hubungan singkat minimum yang mungkin
terjadi padaperalatan yang diproteksi
Iop : Arus minimum yang dibutuhkan agar relay mulai bekerja
Semakin tinggi tingkat kepekaan suatu sistem relay proteksi,
maka rangkaiannya semakin kompleks dan memerlukan lebih
banyak peralatan sehingga akan semakin mahal.
4. Kehandalan
Dari
segi
pandang
keteknikan,
definisi
sederhana
adalah
kesederhanaan
perancangannya.
konstruksi
serta
ketepatan
5. Faktor biaya
Dalam
perencanaan
suatu
sistem
proteksi,
faktor
biaya
berada
dalam
keadaan
terbuka
biasa
disebut
yang
akan
menyebabkan
menutupnya
kontak
tegangan
pembantu
atau
dapat
juga
dengan
dari
kemungkinan
adanya
kondisi
abnormal.
Untuk
balik
yang
dapat
menyebabkan
generator
macam
relay
proteksi
yang
disesuaikan
dengan
turbin
PLTP
dan
turbin-turbin
pada
umumnya
sistem
pengatur
kecepatan
turbin
akan
bekerja
Pelumasan
Mengingat
turbin
merupakan
alat
utama
dalam
suatu
Mengurangi panas
Disamping
untuk
mengurangi
gesekan
dan
keausan,
pelumasan juga dapat mengurangi panas. Gesekan pada bagianbagian yang bergerak akan menghasilkan panas, dimana panas
yang berlebihan dapat merusak bagian-bagian peralatan.
a.
Mengurangi korosi
Karat mengakibatkan timbulnya lubang pada permukaan.
Membentuk perapat
Pelumas juga digunakan sebagai perapat untuk mencegah
Memperkecil kejutan
Bahan kejut dapat terjadi pada banyak peralatan mesin jika
dua permukaan beradu sangat cepat. Sebagai contoh, jika gigigigi roda gigi kecepatan tinggi berhubungan satu sama lain.
dan
akan
mengerjakan
relay
yang
menerima
sinyal
valve untuk
mendrain
minyak
kontrol
2.
3.
4.
bahkan
tidak
bekerja
sama
sekali,
maka over
speed mekanis
ini
di
setting
diatas
lebih
tinggi over speedelektrik. Bila alat ini bekerja maka signal trip
akan dikirim dan katup penutup cepat akan menutup. Pengaman
ini
dikendalikan
oleh
perangkat
sentrifugal
mekanis
yang
Jika putaran turbin naik maka akan terjadi stress yang berlebihan
pada semua bagian yang berputar. Walaupun governor akan
membatasi putaran lebih dari yang diizinkan, namun perlu
dipasang
seandainya
peraatan
terdapat
tambahan
yang
kegagalan
memback-up
governor.
Ini
kalau
diperlukan
mengingat bahaya yang apat terjadi bila putaran turbin naik tak
terkendali. Adapun perangkat trip over speed turbin tediri dari :
a) Sensor speed (magnetic pickup)
b) Contol drawer (speed monitor)
c) Amplifier transmitter
d) Relay
Perangkat
trip
tersebut
merupakan
proteksi
untuk over
turbin
dimonitor
oleh
suatu
sensor
yang
berupa
satuan
rpm,
yang
akan
dikirim
ke control
Pengkalibrasian
terhadap
peralatan
ini
dilakukan
untuk
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
1.
Standard Calibration
Function
Out Control
Output
Calibration
Generator
Drawer (mV)
mV
(Hz)
0
25
1000
10
10
50
2000
20
20
75
3000
30
30
100
4000
40
40
Setting Point
Over Speed Turbine
ON
3333
Amplifier Transmitter
OFF
<3300
perubahan
besaran
listrik.
Bagian
peralatan
ini
Transmitter
ini
mendeteksi
perubahan
diferensial
jauh
dari
transmitter.
Tipe
transmitter
yang
Relay
Keluaran
dari
tansmitter
diolah
oleh
suatu
relay
yang
mekanisme over
speed trip.
desain
untuk
pengawasan
turbin
uap.
Alat
ini
kabel
spiral
terhubung
pada
blok
terminal
tersebut
menghubungkan
terpasang
pada
stopkontak
kabel
enklosur
dengan
spiral
enklosur
kurungan
di
bagian
belakang
mencegah
diperlukan
untuk
melepas
drawer
secara
mengakibatkan
terputus
sambungan
dari drawer
kabel
spiral
plug dan
menjadi
meminimalisir
kembali
stopkontak
kabel
spiral
supply menyediakan
tegangan
yang
yang
digunakan
disini
adalah
Mitsubishi
DC
permanen
yang
memiliki
jangkauan
kecepatan
yang
digunakan
disini
adalah
magnet
DC
permanen
yang
memiliki
output magnetic
pickup sangat
kecil
diperkuat
melebihi
tegangan
ambang
disini
adalah
pengumpan
bagi
untuk
mengoperasikan
sirkuit. Power
sama
akan
medan
yang
menyimpang.
Output analog juga harus dilengkapi dengan pelindung. Tipe
yang disarankan adalah 2 mm2 konduktor tunggal dengan
pelindung
yang
terisolasi.
digunakan
sebagai
salah
Pelindung
satu
tersebut
konduktor.
juga
Tipe
lain
dapat
yang
kalibrasi
mungkin
tidak
diperlukan
kecuali
untuk
oleh
sinyal
output
dari magnetic
kalibrasi
berikut
ini
diperlihatkan
menggunakan
(1) Keluarkan
saklar
power
S1,
tarik
drawer,
dan
mA
DC
maksmimum.
(b) High F-DC converter circuit
pada
frekuensi
input
Spair
- Setting arus output pada resistor variabel VR101
menjadi
mA
DC
pada
frekuensi
input
maksmimum.
Setelah menyetel skala penuh, periksa petunjuk pada
kecepatan rata-rata dan kecepatan skala menengah
pada prosedur yang sama.
(6) Setting speed contacts
Setel
frekuensi
output
oscillator
menjadi
nilai
IV.2.
Gangguan
yang
mungkin
terjadi
dan
penyelesaiannya
Gangguan
1. Perekam
dan
Penyelesaian
indikator - Periksa sumbu F1
menunjukkan
angka
(pada
kecepatan
saat
turbin tidak 0)
- Periksa
tegangan
pada
kabel
pickup,
kerusakan
2. Sumbu F1 meleleh
pada
converter
- Korsleting
pada
pada
pickup,
atau
F-DC
sirkuit
ada
power supply
- Periksa
teganagn
pada
operasi
pada
saklar kecepatan
atau
relay
K401,
terutama
pada
K402
*Catatan untuk perbaikan
Hati-hati
dalam
mengukur
tegangan
For main T
Rating
For B.F.P.T
Analog output
Accuracy
control drawer)
0 to 850C (pickup)
Power
Isolasi
terminal
1000 V, 60 Hz untuk 1 menit
Terminal lain 600 V, 60 Hz untuk 1 menit
Kesimpulan Tugas Khusus
Berdasarkan kerja praktek yang telah dilakukan, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
dalam
pengoperasian
dan
satu
hal
yang
perlu
diperharikan
selama
kecepatan
gangguan
dan
yang
ketepatan
terjadi
dalam
sehingga
evaluasi
atau
perbaikan-perbaikan
meminimalisir
kemudian hari.
terjadinya
masalah
di
kemampuan
karyawan
dalam
telah
di
berikan
dan
mengutamakan
keselamatan kerja.
h) Memperbanyak buku-buku yang berkaitan dengan
pengamanan turbin baik di perpustakaan pusat atau
di bagian pemeliharaan sendiri, sehingga diharapkan
karyawan dapat meningkatkan pengetahuan yang
lebih mendalam tentang pengamanan turbin dan
memberi
belajar
kesempatan
mengenai
kepada
pihak
pengamanan
luar
turbin
untuk
di
UBP
Kamojang.
i) Mempertahankan
pelaksanaan
Kamojang,
kerja
dan
dan
meningkatkan
praktek
kalau
di
kualitas
lingkungan
memungkinkan
UBP
dibuat
pihak,
baik
untuk
peserta
kerja
praktek
sehingga
pada
akhirnya
akan
memberi