OLEH:
NADIA VIENURILLAH
ULIYA ULIL ARHAM
(12030194003)
(12030194008)
JURUSAN KIMIA
PENDIDIKAN KIMIA B
2014
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
Kelas/Semester
: XI/1
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1
KI 2
KI 3
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde
reaksi berdasarkan data hasil percobaan.
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan
2.2.1
3.7.1
3.7.2
4.7.1
4.7.2
4.7.3
4.7.4
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati fenomena dalam kehidupan sehari-hari, siswa mampu
mensyukuri sumber daya alam yang diberikan Tuhan YME dengan baik.
2. Melalui kegiatan berkelompok, siswa mampu menunjukkan perilaku kerjasama
saat kegiatan belajar mengajar dengan baik.
3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa mampu menganalisis pengaruh suhu
terhadap laju reaksi dengan baik.
4. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa mampu memahami pengaruh suhu
terhadap laju reaksi dengan baik.
5. Berdasarkan gambar percobaan, siswa mampu merancang percobaan untuk
mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi dengan baik.
6. Berdasarkan gambar percobaan, siswa mampu melakukan percobaan untuk
mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi dengan baik.
7. Berdasarkan hasil percobaan, siswa mampu mengolah data percobaan dan
menyimpulkan bahwa suhu dapat mempengaruhi laju reaksi dengan baik.
8. Berdasarkan hasil percobaan, siswa mampu menyajikan hasil percobaan mengenai
pengaruh suhu terhadap laju reaksi dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu
memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat
dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita
pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat
terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka
kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga
pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan
menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi
makin cepat.
Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar
dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak molekulnya.
Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena
itu,kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum
berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk
menghasilkan tabrakan yang efektif. Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk
menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi
pengaktifan
Energi kinetik molekul-molekul tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil.
Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-molekul yang bertabrakan secara efektif
dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan perkataan lain, ada tabrakan yang
menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan reaksi kimia. Energi minimum
yang diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi. Kita dapat menggambarkan
keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi
yang akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak
memiliki energi yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi. Untuk mempercepat reaksi,
kita perlu untuk meningkatkan jumlah dari partikel-partikel energik - partikel-partikel
yang memiliki energi sama atau lebih besar dari aktivasi energy. Peningkatan suhu
merupakan pengaruh yang tepat.
Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan energi. Energi diserap oleh
molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul menjadi lebih besar. Akibatnya,
molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan dampak benturan yang lebih
besar makin sering terjadi. Dengan demikian, benturan antar molekul yang mempunyai
energi kinetik yang cukup tinggi itu menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak
terjadi. Hal ini berarti bahwa laju reaksi makin tinggi.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Saintifik
Model
: Inkuiri
Metode
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Keterlaksanaan
Ya
1 2 3 4
Kegiatan Pembelajaran
1.
Tidak
2.
4.
(Apersepsi)
Guru
mengaitkan
materi
3 kelompok. Masing-masing
Keterlaksanaan
Ya
1 2 3 4
Kegiatan Pembelajaran
Tidak
melakukan
percobaan
untuk
menemukan
16.
Siswa
menemukan
menganalisis
jawaban
bagaimana
data
sehingga
pengaruh
suhu
Siswa
menyimpulkan
dan
Keterlaksanaan
Ya
1 2 3 4
Kegiatan Pembelajaran
Tidak
diberi
penguatan
dengan
diberi
tugas
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
Keterangan :
1 : Kurang Baik
3 : Baik
2 : Cukup Baik
4 : Sangat Baik
H. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Laju Reaksi
2. Buku KIMIA SMA kelas XI
3. Media Powerpoint Laju Reaksi
I. Media Pembelajaran
Media
1. Power point Laju Reaksi
2. Lembar kerja siswa (LKS) Laju Reaksi
3. Alat dan bahan praktikum
1. Pipet tetes
2. Gelas kimia
3. Stopwatch
4. Air
5. Redoxon
J. Lembar Penilaian
LEMBAR PENILAIAN KI 1
KI 1
No.
Nama
Menjawab
salam saat
guru memberi
salam
ya
tidak
Berdoa
sebelum
memulai
pelajaran
ya
tidak
Mengucapkan
syukur atas
kebesaran
Allah SWT
(melalui
fenomena)
ya
tidak
1.
2.
3.
Surabaya,
Oktober 2014
Pengamat
(________________________)
LEMBAR PENILAIAN KI 2
KI 2
Petunjuk Pengisian : Di isi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda ( )
pada kolom skor yang sesuai dengan pengamatan anda.
Aspek Penilaian
No
Nama Siswa
3
Kerjasama
Surabaya,
2
1
1
2
3
4
5
6
Pengolahan Nilai :
Skor yang dicapai peserta didik dapat diolah menjadi nilai sebagai berikut:
N = (Skor pencapaian : Skor maksimal) x 100
Surabaya,
Oktober 2014
Pengamat
(________________________)
RUBRIK PENILAIAN KI 2
KI 2
No
Kriteria Penilaian
1. Siswa tidak dapat bekerjasama dengan baik dalam
melakukan percobaan
1.
Kerjasama
LEMBAR PENILAIAN KI 3
SOAL EVALUASI
1.
Percobaan
Temperatur
(C)
[HCl]
[Na2S2O3]
10 mL (M)
20 mL (M)
Waktu
reaksi (s)
27
0,2
18
37
0,2
47
0,2
Larutan HCl 2M direaksikan dengan larutan Na2S2O3 0,2 M pada suhu yang berbeda yaitu
27, 37, dan 47. Waktu reaksi dicatat sampai terbentuk endapan belerang didalam
gelas kimia. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2S2O3 (aq) + HCl (aq) 2NaCl (aq) + H2O (l) + SO2 (g) + S (s)
Dari percobaan didapatkan data sebagai berikut:
Jelaskan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi berdasarkan data pada tabel diatas.
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2.
Perhatikan gambar diatas. Jelaskan teori tumbukan yang terjadi pada pengaruh suhu
terhadap laju reaksi berdasarkan gambar diatas.
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
[HCl]
[Na2S2O3]
Temperatur
Waktu
_
Percobaan
(C)
reaksi (s)
10 mL (M)
20 mL (M)
_
_
27
0,2
18
37
0,2
47
0,2
_
_
_____________________________________________________________________
_______________________________________________________________
RUBRIK PENILAIAN KI 3
SOAL EVALUASI
1. Larutan HCl 2M direaksikan dengan larutan Na2S2O3 0,2 M pada suhu yang berbeda
yaitu 27, 37, dan 47. Waktu reaksi dicatat sampai terbentuk endapan belerang
didalam gelas kimia. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2S2O3 (aq) + HCl (aq) 2NaCl (aq) + H2O (l) + SO2 (g) + S (s)
Dari percobaan didapatkan data sebagai berikut:
Jelaskan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi berdasarkan data pada tabel diatas.
Jawab : Berdasarkan data pada tabel, terlihat bahwa semakin besar temperatur
semakin cepat endapan terbentuk dan semakin besar temperatur, maka waktu yang
diperlukan untuk mereaksikan antara HCl dan Na2S2O3 semakin kecil, berarti laju
reaksi semakin cepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
temperatur pereaksi, makin cepat laju reaksinya. (Skor : 50)
2.
Perhatikan
gambar
diatas. Jelaskan teori tumbukan yang terjadi pada pengaruh suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan gambar diatas.
Jawab : Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada suhu tinggi, jumlah
partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini
disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar. Hal ini
menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju
reaksi akan
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Petunjuk Pengisian : Di isi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda ( )
pada kolom skor yang sesuai dengan pengamatan anda
No
Aspek Penilaian
1.
Merumuskan Masalah
2.
Merumuskan Hipotesis
3.
4.
5.
6.
7.
Menganalisis data
8.
Menyimpulkan percobaan
Penilaian
1
Surabaya,
Oktober 2014
Pengamat
(________________________)
RUBRIK PENILAIAN KI 4
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek Penilaian
Rubrik Penilaian
1
Siswa
tidak
dapat
merumu
skan
masalah
dengan
tepat
2
Siswa
dapat
merumu
Merumuskan
skan
masalah,
Masalah
namun
kurang
tepat
Siswa
dapat
Siswa
merumu
tidak
skan
dapat
hipotesis
merumu
praktiku
Merumuskan
skan
m,
hipotesis
namun
Hipotesis
praktiku
tidak
m
sesuai
dengan
dengan
tepat
tujuan
praktiku
m
Siswa
Siswa
tidak
dapat
dapat
menyiap
menyiap
kan alat
Menyiapkan
kan alat
dan
alat dan bahan
dan
bahan,
bahan
namun
dengan
kurang
tepat
tepat
Siswa
Siswa
tidak
dapat
dapat
meranca
meranca
ng
Merancang
ng
prosedur
prosedur
prosedur
percobaa
percobaan
percobaa
n,
n
namun
dengan
kurang
tepat
tepat
Siswa
dapat
melakuk
Siswa
an
tidak
percobaa
Mengumpulkan
dapat
n,
melakuk
namun
data
/
an
kurang
eksperimen
percobaa
sesuai
n
dengan
prosedur
percobaa
n
Siswa
Siswa
tidak
dapat
dapat
menulis
menulis
kan data
Menuliskan
kan data
hasil
data
hasil
Rencana
Pelaksanaan
hasil Pembelajaran
pengama
pengamatan
pengama
tan,
tan
namun
dengan
kurang
3
Siswa
dapat
merumu
skan
masalah
dengan
tepat
Siswa
dapat
merumu
skan
hipotesis
praktiku
m
dengan
tepat dan
sesuai
dengan
tujuan
praktiku
m
Siswa
dapat
menyiap
kan alat
dan
bahan
dengan
tepat
Siswa
dapat
meranca
ng
prosedur
percobaa
n dengan
tepat
Siswa
dapat
melakuk
an
percobaa
n sesuai
dengan
prosedur
percobaa
n
Siswa
dapat
menulis
kan data
Modelhasil
Inkuiri
pengama
tan
dengan
| 17
NILAI SISWA = (
x 100)