Anda di halaman 1dari 18

Fibroadenoma Mammae (FAM) Dextra

Magda Delicia Tania


Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester VI
Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta 2010
Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11510
Email : www.ukrida.ac.id

PENDAHULUAN
Kelainan pada payudara dapat berupa adanya massa payudara yang dapat
diklasifikasikan sebagai jinak atau ganas. Massa jinak payudara yang sering terjadi antara
lain fibrokistik, fibroadenoma, papiloma intraduktal, dan abses. Infeksi payudara paling
sering mempengaruhi wanita berusia 18-50 tahun.
Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan massa pada payudara yang bersifat
jinak yang sering terjadi terutama pada wanita usia muda. FAM sering ditemukan secara
tidak sengaja. Oleh karena itu, perlu untuk deteksi dini dengan teknik sadari.
Selanjutnya, baru dapat dilakukan pemeriksaan penunjang yang lainnya untuk
menegakkan diagnosis. FAM dapat ditangani dengan cara pengangkatan massa atau
eksisi.

MATERI
Anamnesis
Penyakit pada payudara bisa menimbulkan keluhan benjolan, nyeri, ruam, sekret
dari puting, atau gejala sistemik (misalnya demam pada abses payudara atau penurunan
berat badan dan nyeri punggung pada kanker payudara metastatik). Benjolan payudara
bisa diperhatikan oleh pasien, tampak dalam mammografi, atau ditemukan saat
melakukan pemeriksaan klinis. Ada banyak penyebab benjolan payudara di antaranya
karsinoma, abses, dan benjolan jinak. 1

Kapan pertama kali memperhatikan adanya benjolan? Bagaimana? Sejak saat


itu adakah perubahan ukuran atau sifat?

Hematologi - Onkologi

Page 1

Adakah perubahan siklus menstruasi?

Adakah sekret dari puting?

Adakan nyeri?

Adakah gejala lain? Limfadenopati? Demam? Benjolan lain? Penurunan berat


badan? Nyeri punggung? Ikterus?

Riwayat penyakit dahulu : 1

Apakah sebelumnya pernah mengalami penyakit payudara, benjolan,


mammografi, biopsi, mastektomi,radioterapi, atau kemoterapi?

Adakah benjolan payudara sebelumnya? Jika ya, terapinya apa (misalnya


mastektomi, eksisi lokal, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi payudara, atau operasi
lain pada payudara)?

Adakah riwayat penyakit serius lain?

Bagaimana riwayat kehamilan? Pernahkah pasien menjalani laktasi atau


menarche?

Obat-obatan : 1

Pernahkah menggunakan tamoksifen? Pernahkan menggunakan estrogen?

Pernahkah pasien mengalami kemoterapi?

Riwayat keluarga : 1

Adakah riwayat kanker payudara atau ovarium dalam keluarga


(predisposisi genetik BRAC1/2)?

Pemeriksaan Fisik
Pastikan pasien merasa nyaman, hangat, dan memahami apa yang akan Anda
lakukan. Juga pastikan kehadiran seorang pendamping dan pasien berbaring dengan
kemiringan 45. 1
Lakukan inspeksi payudara untuk melihat bentuk, ukuran, simetri, abnormalitas
kulit (misalnya tampilan peau dorange, kerutan, ulserasi?), dan jaringan parut. Cari
adanya benjolan yang tampak, pengerutan, tarikan kulit. Minta pasien mengangkat kedua

Hematologi - Onkologi

Page 2

lengan di atas kepala dan lakukan inspeksi lagi. Lihat puting untuk mencari adanya
retraksi, perubahan kulit, atau sekret. 1
Lakukan palpasi payudara, mulai dengan lembut kemudian semakin keras
menggunakan bantalan tiga jari tangan. Lakukan gerakan berputar perlahan dan periksa
setiap kuadran payudara serta bagian yang meluas di aksila. Luangkan waktu untuk
memeriksa dengan teliti. Jika menemukan benjolan, periksa dengan teliti untuk menilai
ukuran, konsistensi (padat, lunak, kenyal, berbenjol-benjol), adanya nyeri tekan, periksa
kulit di atasnya untuk mencari diskolorasi dan perlekatan. Periksa perlekatan benjolan
pada struktur dalam. Mungkin akan membantu bila saat memeriksa kedua lengan
diangkat ke atas kepala dan pasien berbaring datar. 1
Lakukan palpasi untuk mencari limfadenopati aksilaris dan supraklavikularis.
Apakah lengan normal atau membengkak?
Cari kemungkinan penyebaran metastatik dan manifestasi nonmetastatik dari
keganasan yang menunjukkan tanda-tanda infeksi. 1
Pemeriksaan Laboratorium
Tumor Marker
Kegunaan pemeriksaan dengan penggunaan petanda tumor, antara lain deteksi
dini atau ujisaring untuk kanker primer, menentukan tingkat keganasan (tumor staging)
sebelum dilakukan terapi, deteksi adanya kekambuhan dan metastase, evaluasi prognosis,
dan pemantauan respon terhadap terapi. 2
Petanda tumor yang untuk kanker payudara adalah : 2
CA 125
Selain untuk kanker payudara, bisa untuk kanker rahim. Glikoprotein BM
200.000 dalton. Peningkatan CA 125 terjadi pada penyakit hati kronis, pankreatitis,
peritonitis, tetapi kadarnya < 100 U/mL Sensitifitas tinggi pada karsinoma epitel ovarium.
Nilai normal Ca 125 : 0- 35 U/mL.
CA 15-3
Glikoprotein BM 300.000 450.000 dalton. CA 15-3 meningkat pada kanker
payudara. Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan terapi. Peningkatan Ca 15-3
Hematologi - Onkologi

Page 3

ditemukan pada pasien sirosis, hepatitis, kelainan autoimun dan kelainan kelenjar rahim.
Nilai normal Ca 15-3 : < 31.3 U/mL
CEA (Carcino Embryonic Antigen).
Dapat untuk kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara,
ovarium dan paru-paru. Pemeriksaan CEA untuk melihat proses metastasis ke bagian
tubuh yang lain. Nilai normalCEA adalah 0 5 ng/mL. Apabila nilai CEA meningkat bisa
berarti sebagai berikut :
- CEA > 20 ng/mL preoperasi keganasan tinggi (prognosis kurang baik)
- CEA > 2.5 ng/ml Postoperasi adanya kekambuhan 80 % (18 bln mendatang)
- CEA < 20 ng/ml Metastase
Pemeriksaan Penunjang
Mammografi
Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun. Tanda
berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila secara klinis dicurigai ada tumor
dan pada mammografi tidak ditemukan apa-apa, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan
biopsi sebab sering karsinoma tidak tampak pada mammogram. Sebaliknya, bila
mammografi positif dan secara klinis tidak teraba tumor, pemeriksaan harus dilanjutkan
dengan pungsi atau biopsi di tempat yang ditunjukkan oleh foto tersebut. 3
Dosis radiasi yang diabsorbsi adalah 0,1 rad payudara tengah dengan risiko
diabaikan setelah umur 30 tahun. Mammogram menilai perubahan stroma sebagai
kontras terhadap daerah berlemak, jadi paling akurat pada area lemak payudara
pascamenopause berlawanan dengan glandular payudara pramenopause. Gambaran
mencurigakan adanya karsinoma termasuk penebalan kulit, densitas stroma dengan invasi
parenkim dan mikrokalsifikasi (debris terdorong keluar masuk ke dalam duktus karena
pemisahan sel yang cepat, khususnya sering pada kanker intraduktal). 4
Mammografi pada masa pramenopause umumnya tidak bermanfaat karena
gambaran kanker di antara jaringan kelenjar kurang tampak. 3
Indikasi mammografi : 3

Evaluasi benjoaln yang diragukan atau perubahan samar di payudara

Hematologi - Onkologi

Page 4

Mamma kontralateral jika (pernah) ada kanker payudara

Mencari karsinoma primer jika ada metastatis sedangkan sumbernya tidak diketahui

Penapisan karsinoma mamma pada risiko tinggi

Penapisan sebelum tindakan bedah plastik atau kosmetik


Penelitian prospektif memperlihatkan deteksi kanker lebih dini dan meningkatkan

harapan hidup karena adanya skrining mammografi. 4


Ultrasonografi
Ultrasonografi berguna terutama untuk menentukan adanya kista; kadang tampak
kista sebesar 1-2 cm. USG tidak dapat mendeteksi mikrokalsifikasi. Pemecahan paling
baik untuk lesi meragukan yang tidak dapat teraba pada mammogram. 3,4
Duktografi.
Injeksi zat kontras radioopak ke dalam duktus mammaria. Perhatikan sekret dari
puting, khususnya jika berdarah. 4
Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan jarum halus
(FNAB = fine needle aspiration biopsy) dapat dipakai untuk menentukan apakah akan
segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi. Hasil positif pada pemeriksaan
sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal karena hasil positif palsu selalu dapat terjadi,
sementara hasil negatif palsu sering terjadi. 3
Sediaan jaringan untuk pemeriksaan histologik dapat diperoleh secara pungsi
jarum besar yang menghasilkan suatu silinder jaringan yang cukup untuk pemeriksaan
termasuk teknik biokimia. Biopsi secara ini, yang biasa disebut core biopsy, dapat
digunakan untuk biopsi kelainan yang tidak dapat diraba seperti temuan pada foto
mamma. Digunakan pendekatan secara stereofaksi USG atau pencitraan lain yang juga
digunakan pada FNAB. 3

Hematologi - Onkologi

Page 5

Diagnosis Kerja
Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita
muda. Setelah menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma teraba
sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin, dan konsistensi kenyal
padat. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan ke
sana ke mari. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila
ditekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multipel. Pada masa adolesens,
fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali
selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen
meninggi. 3
Pengobatan paling baik dengan eksisi pada wanita di atas umur 25 tahun.
Penderita lebih muda mungkin perlu sitologi jarum dan survailens tersendiri.
Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan terus membesar. 3,4

Gambar I. Benjolan pada Payudara dari www.klikdokter.com


Diagnosis Banding
1) Tumor Filoides
Tumor filoides (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang
bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%). Hanya 1 di antara 10
yang bersifat ganas. Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang
Hematologi - Onkologi

Page 6

besar. Tumor ini terdapat dalam semua usia, tetapi kebanyakan pada usia sekitar 45
tahun. 3,4
Penanggulangan terhadap tumor tersebut adalah eksisi luas. Jika tumor sudah
besar, biasanya perlu dilakukan mastektomi simpleks. Bila tumor ternyata ganas, harus
dilakukan mastektomi radikal walaupun mungkin bermetastasis secara hematogen
seperti sarkoma. 3
2) Papiloma intraduktus
Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola
mamma ini memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu. Kirakira sepertiga penderita dengan drainase puting yang berdarah menderita papiloma
intraduktal, walau hampir 20% menderita karsinoma. Diagnosis ditegakkan dengan
duktografi radiologik. Eksisi untuk sistem duktus mayor dan jaringan payudara pada
daerah subareola dituntun dengan penempatan probe lacrimal ke dalam duktus yang
bocor. 3,4
Sumbatan duktus didekat kulit menimbulkan sekresi terbendung dibelakang
obstruksi ini, bila mencapai tekanan tertentu akan keluar, mengakibatkan adanya
pengeluarkan sekret dengan darah, karena kerusakan mikroskopik pada duktus. Epitel
papilloma ini berdiferensiasi baik, dan tidak berpotensi kea rah keganasan. Tetapi
bagaimanapun juga, papilloma yang dibiarkan, acapkali berdegenerasi menjadi ganas. 5
3) Tumor ganas
Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus, setelah itu baru
menembus ke parenkim. 15-40% karsinoma payudara bersifat multisentris. 3
Prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan potensi metastasis.
Bila tidak diobati, ketahanan hidup lima tahun adalah 16-22%, sedangkan
ketahanan hidup sepuluh tahun adalah 1-5%. Ketahan hidup bergantung pada tingkat
penyakit, saat mulai pengobatan, gambaran histopatologik, dan uji reseptor estrogen
yang bila positif lebih baik. 3
Persentase ketahanan hidup lima tahun ditentukan pada penderita yang diobati
lengkap. Pada tingkat pertama ternyata 15% meninggal dunia karena penentuan TNM
Hematologi - Onkologi

Page 7

dilakukan secara klinik, yang berarti metastasis kecil dan metastasis mikro tidak dapat
ditemukan. Pada 85% orang yang telah hidup setelah lima tahun, tentu termasuk
penderita yang tidak sembuh dan menerima penanganan karena kambuhnya penyakit
atau karena metastasis. Demikian juga pada mereka dengan tingkat penyebaran II-IV. 3
Tanda dan Gejala
Benjolan di payudara biasanya mendorong penderita untuk ke dokter. Benjolan
ganas yang kecil sukar dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi kadang dapat
diraba benjolan ganas yang melekat pada jaringan sekitarnya. Bila tumor lebih besar,
perlekatan lebih jelas. Konsistensi kelainan ganas biasanya keras. Pengeluaran cairan dari
puting biasanya mengarah ke papiloma atau karsinoma intraduktal, sedangkan nyeri lebih
mengarah ke kelainan fibrokistik. 3
Tabel I. Gejala dan tanda penyakit payudara 3
Nyeri :

Berubah dengan daur haid

Penyebab fisiologis seperti pada tegangan


pramenstruasi atau penyakit fibrokistik.

Tidak tergantung daur haid

Tumor jinak, tumor ganas, atau infeksi

Benjolan di payudara :

Keras

Permukaan licin pada fibroadenoma atau kista


Permukaan kasar, berbenjol atau melekat pada
kanker atau inflamasi non-infektif

Kenyal

Lunak
Perubahan kulit :

Kelainan fibrokistik
Lipoma

bercawak

Sangat mencurigakan karsinoma

benjolan kelihatan

Kista, karsinoma, fibroadenoma besar

kulit jeruk

Di atas benjolan : kanker (tanda khas)

kemerahan

Infeksi (jika panas)

tukak

Kanker lama (terutama orang tua)

Hematologi - Onkologi

Page 8

Kelainan puting / areola :

retraksi

Fibrosis karena kanker

inversi baru

Retraksi fibrosis karena kanker (kadang fibrosis


karena pelebaran duktus)

eksema
Keluarnya cairan :

Unilateral : Penyakit Paget (tanda khas kanker)

seperti susu

Kehamilan atau laktasi

jernih

Normal

hijau

(peri)menopause
Pelebaran duktus
Kelainan fibrokistik

hemoragik

Karsinoma
papiloma intraduktus

Etiologi dan Faktor Risiko


Keluarga.
Dari epidemiologi tampak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker payudara
dua sampai tiga kali lebih besar daripada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya
menderita kanker payudara. Kemungkinan ini lebihi besar bila ibu atau saudara kandung
itu menderita kanker bilateral atau kanker pada premenopause.
Wanita yang pernah ditangani karsinoma payudaranya, memang mempunyai
risiko tinggi mendapat karsinoma di payudara lainnya.
Usia.
Seperti pada banyak jenis kanker, insidern menurut usia naik sejalan dengna
bertambahnya usia. 3
Hormon.
Pertumbuhan kanker payudara sering dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan
hormon. Hal ini terbukti pada hewan coba dan pada penderita karsinoma mamma.
Perubahan pertumbuhan tampak setelah penambahan atau pengurangan hormon yang
merangsang atau menghambat pertumbuhan karsinoma mamma. Misalnya, pada wanita
yang diangkat ovariumnya di usia muda lebih jarang ditemukan kanker payudara. Akan
Hematologi - Onkologi

Page 9

tetapi, hal itu tidak membuktikan bahwa hormon seperti estrogen dapat menyebabkan
karsinoma mamma pada manusia. Namun, menarke yang cepat dan menopause yang
lambat ternyata disertai dengan peningkatan risiko. Risiko terhadap karsinoma mamma
lebih rendah pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih muda. Laktasi
tidak mempengaruhi risiko. Kemungkinan risiko meninggi terhadap adanya kanker
payudara pada wanita yang menelan pil KB dapat disangkal berdassarkan penelitian yang
dilakukan selama puluhan tahun. 3
Sinar ionisasi.
Dari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau penelitian pada orang
setelah pajanan sinar Rontgen, peranan sinar ioisasi sebagai faktor penyebab pada
manusia lebih jelas. 3
Epidemiologi
Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya
terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50,
sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma.
Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada
wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita
mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi
pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan
jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda. Perempuan hitam cenderung
untuk terkena fibroadenoma lebih sering dan pada usia lebih dini daripada wanita kulit
putih. 6
Patofisiologi
Fibroadenoma mammae dianggap mewakili sekelompok lobus hiperplastik dari
mammae yang dikenal sebagai kelainan dari pertumbuhan normal dan involusi.
Fibroadenoma sering terbentuk sewaktu menarche (15-25 tahun), waktu dimana struktur
lobul ditambahkan ke dalam sistem duktus pada mammae. Lobul hiperplastik sering
terjadi pada waktu ini dan dianggap merupakan bagian dari perkembangan mammae.
Gambaran histologi dari lobul hiperplastik ini identik dengan fibroadenoma. Analisa dari
Hematologi - Onkologi

Page 10

komponen seluler fibroadenoma dengan Polymerase Chain Reaction (PRC) menunjukkan


bahwa stromal dan sel epitel adalah poliklonal. Hal ini mendukung teori yang
menyatakan bahwa fibroadenoma merupakan lesi hiperplastik yang terkait dengan
kelainan dari maturitas normal mammae. 7
Komplikasi
Pada beberapa kasus, pengangkatan fibroadenoma multipel berarti mengangkat
sejumlah besar jaringan payudara sekitar yang normal, sehingga menyebabkan jaringan
parut yang akan mengubah bentuk dan tekstur payudara. Hal ini juga nantinya akan
menyebabkan hasil pemeriksaan fisik serta mammografi menjadi sulit untuk
diinterpretasikan. Sangat penting bagi wanita yang tidak melakukan pengangkatan
fibroadenoma tersebut untuk memeriksakan payudaranya secara teratur untuk
meyakinkan bahwa massa tersebut tidak berlanjut pertumbuhannya. Terkadang satu atau
lebih fibroadenoma akan tumbuh setelah salah satu fibroadenoma diangkat. Hal ini
berarti bahwa fibroadenoma baru telah terbentuk dan bukanlah fibroadenoma yang lama
yang tumbuh kembali. 7
Jenis tertentu dari fibroadenoma bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Meski demikian, kebanyakan kasus fibroadenoma tidak menyebabkan kanker payudara.
Kalaupun ditemukan penderita kanker payudara yang memiliki fibroadenoma, biasanya
ada komplikasi lainnya. Atau bisa jadi orang tersebut memiliki risiko kanker payudara
yang tinggi baik dari keluarga ataupun lingkungannya. 8

Pencegahan
Mencegah karsinoma mamma dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab, kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan pengobatan
kuratif. Pencegahan dilakukan berdasarkan fakta epidemiologi, terutama faktor penyebab,
yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat maupun perorangan.
Pencegahan primer dimaksudkan untuk menghilangkan faktor penyebab, sedangkan
pencegahan sekunder merupakan penapissa kepada kelompok tertentu yang berisiko
tinggi terhadap keganasan tertentu. 3

Hematologi - Onkologi

Page 11

Pemeriksaan sendiri oleh seorang wanita sebulan sekali sekitar hari ke-8
menstruasi dapat dianjurkan. Pemeriksaa oleh dokter bila ada yang dicurigai, dan bila
seseorang tergolong dalam risiko tinggi, diperlukan pada waktu tertentu, terutama bila
usianya di atas 35 tahun. Bila perlu, dapat dibuat mammografi. Apakah mammografi
perlu dilakukan secara rutin, masih dipertanyakan, mengingat bahaya radiasi sendiri,
kecuali dengan alat rontgen penyaring yang mutakhir. 3

Gambar II. SADARI dari www.klikdokter.com


Orang sehat di keluarga dengan risiko tinggi atas terjadinya karsinoma payudara
atas dasar mengidap mutasi onkogen, seperti BRCA1, BRCA2, atau CHEK dapat
mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif. Masalah ini dapat dikonsultasikan
pada tim kelainan atau penyakit herediter yang terdiri atas pakar onkologi, spesialis
penyakit herediter, dan psikolog. 3
Penatalaksanaan
Hematologi - Onkologi

Page 12

Beberapa cara terapi untuk Fibroadenoma yaitu: 9


1. Lumpectomy, atau operasi pengangkatan fibroadenoma. Tergantung pada ukuran

relatif dari benjolan dan payudara, lumpectomy dapat menyebabkan perubahan


ukuran atau bntuk payudara pasien.
2. Ablasi laser adalah cara non-bedah untuk menyingkirkan suatu fibroadenoma. Terapi

menggunakan sebuah perangkat laser yang dipandu USG. Ablasi Laser digunakan
untuk menghancurkan fibroadenoma, hanya meninggalkan bekas luka kecil, tidak
ada jahitan, dan tidak ada perubahan bentuk payudara. Tidak ada anestesi umum dan
tidak di rawat di rumah sakit.
3. Cryoablation adalah terapi yang cepat, cara yang efisien untuk membekukan

fibroadenoma agar mati. Cryoablation hanya membekukan benjolan sehingga


jaringan sehat tidak terpengaruhi. Prosedur ini memakan waktu kurang dari 30 menit
dan meninggalkan bekas luka kecil.
4. Biopsi payudara Mammotome sekarang dapat digunakan sebagai cara cukup non-

invasif untuk menghapus fibroadenoma. Dalam waktu kurang dari satu jam, dan di
bawah anestesi lokal, 6-milimeter (1 / 4 inci) dipotong dibuat atas fibroadenoma
tersebut. Kemudian dengan bimbingan USG, probe Mammotome adalah threaded
menjadi benjolan, yang Vacuums keluar bagian dari jaringan. Pemulihan cepat dan
bekas luka Anda akan sangat kecil.

Terapi pada Carcinoma mammae


Sebelum merencanakan terapi karsinoma mamma, diagnosis klinis dan histopatologik
serta tingkat penyebarannya harus dipastikan dahulu. Diagnosis klinis harus sama dengan
diagnosis histopatologik. Bila keduanya berbeda, harus ditentukan yang mana yang
keliru. Atas dasar diagnosis tersebut, termasuk tingkat penyebaran penyakit, disusunlah
rencana terapi dengan mempertimbangkan manfaat dan mudarat setiap tindakan yang
akan diambil. Bila bertujuan kuratif, tindakan radikal yang berkonsekuensi mutilasi harus
dikerjakan demi kesembuhan. Akan tetapi, bila tindakannya paliatif, alasan nonkuratif
menetukan terapi yang dipilih. 3
Pembedahan

Hematologi - Onkologi

Page 13

Untuk mendapat diagnosis histologi, biasanya dilakukan biopsi sehingga tindakan ini
dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada pembedahan mamma. Dengan sediaan
beku, hasil pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam waktu 15 menit. Bila
pemeriksaan menunjukkan tanda tumor jinak, operasi diselesaikan. Akan tetapi, pada
hasil yang menunjukkan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan tindakan bedah
kuratif. Bedah kuratif yang mungkin dilakukan adalah mastektomi radikal, dan bedah
konservatif merupakan eksisi tumor luas. 3
Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi
ke dinding dada dan kulit mamma, atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur
sekitarnya. Tumor disebut mampu-angkat (operable) jika dengan tindakan bedah radikal
seluruh tumor dan penyebarannya di kelenjar limf dapat dikeluarkan. 3
Bedah radikal menurut Halsted meliputi pengangkatan payudara dengan sebagian
besar kulitnya, m. pektoralis mayor, m. pektoralis minor, dan semua kelenjar ketiak
sekaligus. Pembedahan ini merupakan pembedahan baku sejak permulaan abad ke-20
hingga tahun lima puluhan. 3
Setelah tahun enam puluhan biasanya dilakukan operasi radikal yang dimodifikasi
oleh Patey. Pada operasi ini m. pektoralis mayor dan m. pektoralis minor dipertahanka
jika tumor mamma jelas bebas dari tumor tersebut. 3
Sekarang, biasanya dilakukan bedah kuratif dengan mempertahankan payudara.
Bedah konservatif ini selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan radioterapi pada (sisa)
payudara tersebut. Tiga tindakan tersebut merupakan satu paket tindakan terapi yang
harus dilakukan serentak. Secara singkat paket tindakan tersebut disebut terapi dengan
mempertahankan payudara. Syarat mutlak untuk operasi ini adalah tumor merupakan
tumor kecil dan tersedia sarana radioterapi yang khusus (megavolt) untuk penyinaran.
Penyinaran diperluka untuk mencegah kambunhnya tumor di payudara dari jaringan
tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain (karsinoma multisentrik). 3
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada saat terakhir biasanya
dilakukan bedah radikal yang dimodifikasi (Patey). Bila ada kemungkinan dan tersedia
sarana penyinaran pascabedah, dianjurkan terapi yang mempertahankan payudara yaitu
berupa lumpektomi luas, segmentektomi, atau kuadrantektomi dengan diseksi kelenjar
aksila, yaitu terapi kuratif dengan mempertahankan payudara. 3
Hematologi - Onkologi

Page 14

Bila dilakukan pengangkatan mamma, pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi


mamma dengan implantasi prostesis atau cangkok flap muskulokutan. Implantasi
prostesis atau rekonstruksi mamma secara cangkok dapat dilakukan sekaligus dengan
bedah kuratif atau beberapa waktu setelah penyinaran, kemoterapi ajuvan, atau
rehabilitasi penderita selesai. Jika hal ini tidak mungkin atau tidak dipilih, usahakan
prostesis eksterna, yaitu prostesis buatan yang disangga oleh kutang. Bentuk dan beratnya
disesuaikan dengan bentuk dan berat payudara di sisi lain. 3
Penyulit pada mastektomi radikal. Penyulit biasanya terdiri atas hematom, infeksi
luka, dan seroma. Oleh karena dilakukan diseksi kelenjar, harus dipasang penyalir isap
untuk mencegah seroma yang terdiri atas cairan luka dan limfe. Cairan yang disalir pada
hari pertama bisa mencapai beberapa ratus ml cairan limf jernih. Mobilisasi ekstremitas
yang bersangkutan harus diperhatikan untuk mencegah kontraktur. Kadang terdapat mati
rasa kulit ketiak dan bagian medial lengan atas akibat cedera n. interkostobrakialis yang
tak dapat dihindari. Kelumpuhan m. serratus anterior akibat cedera n. torakalis longus
menyebabkan skapula alata (seperti sayap) yang memang harus dicegah. Kerusakan n.
torakodorsalis mengakibatkan kelumpuhan m. latissimo dorsi. Saraf pektoralis, baik yang
untuk m. pektoralis mayor maupun untuk m. pektoralis minor, harus ditangani dengan
hati-hati pada bedah radikal yang dimodifikasi. 3
Bedah Paliatif
Bedah paliatif pada kanker payudara hampir tidak pernah dilakukan. Kadang residif
lokoregional yang soliter dieksisi, tetapi biasanya pada awalnya saja tampak soliter,
padahal sebenarnya sudah menyebar sehingga pengangkatan tumor residif tersebut sering
tidak berguna. Kadang dilakukan amputasi kelenjar mamma pada tumor yang tadinya tak
mampu-angkat karena ukurannya kemudian telah diperkecil oleh radioterapi. Walaupun
tujuan terapi tersebut paliatif, kadang ada yang berhasil untuk waktu yang cukup berarti. 3

Radioterapi

Hematologi - Onkologi

Page 15

Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif


dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif. 3
Radioterapi kuratif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi
sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar berguna. 3
Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik dengan waktu terbatas bila
tumor sudah tak mampu-angkat bila mencapai T4, misalnya ada perlekatan pada dinding
toraks atau kulit. Pada penyebaran di luar daerah lokoregional, yaitu di luar kawasan
payudara dan ketiak, bedah payudara tidak berguna karena penderita tidak dapat
sembuh.3
Biasanya seluruh payudara dan kelenjar aksila dan supraklavikula diradiasi. Akan
tetapi, penyulitnya adalah pembengkakan lengan karena limfuden akibat rusaknya
kelenjar ketiak supraklavikula. Jadi, radiasi harus dipertimbangkan pada karsinoma
mamma yangtak mampu angkat atau jika ada metastasis. Kadang masih dapat dipikirkan
amputasi mamma setelah tumor mengecil oleh radiasi. 3
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
sistemik, dan sebagai terapi ajuvan. 3
Kemoterapi

ajuvan

diberikan

kepada

pasien

yang

pada

pemeriksaan

histopatologik pascabedah mastektomi ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa


kelenjar. Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis yang biasanya terdapat pada
pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastasis. Obat yang diberikan
adalah kombinasi siklofosfamid, metotrekstat, dan 5-fluorourasil (CMF) selama enam
bulan pada perempuan usia pramenopause, sedangkan kepada yang pascamenopause
diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil antiestrogen. 3
Kemoterapi paliatif dapat diberikan kepada pasien yang telah menderita
metastasis sistemik. Obat yang dipakai secara kombinasi, antara lain CMF (lihat di atas)
atau vinkristin dan adriamisin (VA), atau 5-fluorourasil, adriamisin (adriablastin), dan
siklofosfamid (FAC). 3
Terapi hormonal
Hematologi - Onkologi

Page 16

Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit menjadi sistemik akibat
metastass jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi
karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua
karsinoma mamma peka terhadap terapi hormonal. Hanya kurang lebih 60% yang
bereaksi baik dab penderita mana yang ada harapan memberi respons dapat diketahui dari
uji reseptor estrogen pada jaringan tumor. 3
Terapi hormonal paliatif dapat dilakukan pada pendeita yang pramenopause
dengan cara ovarektomi bilateral atau dengan pemberian antiestrogen, seperti tamoksifen
atau aminoglutetimid. 3
Terapi hormon diberikan sebai ajuvan kepada pasien pascamenopause yang uji
reseptor estorgennya positif dan pada pemeriksaan histopatologik ditemukan kelenjar
aksila yang berisi metastasis. Obat yang dipakai adalah sediaa antiestrogen tamoksifen;
kadang menghasilkan remisi selama beberapa tahun. Estrogen tidak dapat diberikan
karena efek samping terlalu berat. 3
Prognosis
Prognosis dari fibroadenoma ini adalah baik karena sebagian besar tumor ini
bersifat jinak. Fibroadenoma ini memiliki resiko yang sangat kecil untuk berubah
menjadi kanker sehingga perempuan dengan fibroadenoma memiliki resiko yang lebih
kecil untuk berubah menjadi kanker payudara kelak. Benjolan yang tidak dihapus harus
diperiksa secara teratur oleh pemeriksaan fisik dan tes imaging, mengikuti rekomendasi
dokter. 9

KESIMPULAN
Seorang wanita berusia 24 tahun dengan benjolan pada payudara kanan atas dekat
ketiak yang tidak nyeri dan dapat digerakkan menderita fibroadenoma mammae.
Fibroadenoma mammae merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada wanita
muda yang diduga merupakan lesi hiperplastik yang terkait dengan kelainan dari
maturitas normal mammae. FAM diterapi dengan cara pengangkatan (eksisi).

Hematologi - Onkologi

Page 17

FAM yang sudah diangkat jarang yang menimbulkan komplikasi. Kemungkinan


kecil FAM dapat berubah menjadi keganasan apabila tidak diterapi. Pada umumnya
penderita FAM yang sudah mendapatkan terapi dapat sembuh sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

1) DP : Gleadle J. At a Glance anamnesis dan pemeriksan fisik. Dalam : Annisa


Rahmalia, alih bahasa; Amalia Safitri, editor. Jakarta : Erlangga ; 2007.h. 34, 91.
2) Underwood JCE. Patologi: Umum dan Sistemik. Edisi II. Volume 2. Jakarta : EGC ;
2000.
3) Payudara. Dalam : R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, editor. Buku ajar ilmu bedah.
Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2004. h. 387-402
4) Schwartz SI. Payudara. Dalam : G. Tom Shires, Frank C. Spenser, Wendy Cowles
Husser, editor ; Laniyati ... [et al], alih bahasa ; Linda Chandranata, editor edisi
bahasa Indonesia. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Edisi 6. Jakarta : EGC ; 2000. h.
227-36.
5) Goodson, William H. Kelenjar payudara. Ilmu bedah. Edisi VII. Jakarta : EGC ; 1991.
h. 184-5.
6) Fibroadenoma

of

the

breast.

Edisi

2000.

Diunduh

dari

www.bci.org.au/images/stories/about_bc/factsheets/new_pdf/fibroadenoma_of_the_br
east.pdf, 23 April 2011.
7) Benjolan

jinak

pada

payudara.

Edisi

2008.

Diunduh

dari

http://www.klikdokter.com/illness/detail/172, 25 April 2011.

8) The New York Times. Fibroadenoma breast. Edisi 23 April 2011. Diunduh dari
http://health.nytimes.com/health/guides/disease/fibroadenoma-breast/overview.html,
25 April 2011.
9) Stephan P. Breast fibroadenoma treatments. Edisi 31 Mei 2010. Diunduh dari
http://breastcancer.about.com/od/breastcancersurgery/a/fibro-treatment-hub.htm,

24

April 2011.

Hematologi - Onkologi

Page 18

Anda mungkin juga menyukai