PENATALAKSANAAN
IMPAKSI GIGI MOLAR
KETIGA MANDIBULA
Desi Sri Astuti, S.KG
04074821417005
18-24 tahun
Gigi M3
mandibula
Impaksi
Gigi Impaksi
Gigi yang jalan erupsi normalnya terhalang atau terblokir,
biasanya oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis.
1. Tulang yang tebal serta padat
2. Tempat untuk erupsi gigi tersebut kurang
3. Gigi tetangga menghalangi erupsi gigi tersebut
4. Adanya gigi desidui yang persistensi
5. Jaringan lunak yang menutupi gigi tersebut kenyal
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.60
Klasifikasi Winter
Berdasarkan hubungan gigi impaksi terhadap
panjang aksis gigi molar kedua:
1. Mesioangular
2. Distoangular
3. Vertikal
4. Horizontal
5. Bukoangular
6. Linguoangular
7. Inverted
Odontektomi
Indikasi
Kontraindikasi
1. Menimbulkan gejala
neuralgia
disebabkan tekanan
gigi pada syaraf
2. Pembentukan kista
3. Ada gejala inflamasi
4. Mengalami karies
5. Ada gejala akan
menimbulkan
karies pada gigi
tetangga
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.60
Prosedur Odontektomi
1. Anestesi
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Jenis-Jenis Flap
1. Envelope flap
2. Triangular flap
Jenis-Jenis Flap
3. Trapezoidal flap
4. Semilunar flap
Prosedur Odontektomi
3. Pengambilan Tulang
Teknik yang biasa dilakukan adalah membuat
parit sepanjang bukal dan distal mahkota dgn
maksud melindungi crista oblique eksterna
namun tetap bisa mendapatkan jalan masuk yg
cukup ke permukaan akar yg akan dipotong.
4. Pengambilan Gigi
Dapat dilakukan secara:
a. Intoto (utuh) : gigi dikeluarkan secara utuh.
b. Separasi (terpisah) : gigi dibelah dulu dan
dikeluarkan sebagian-sebagian.
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Prosedur Odontektomi
5. Pembersihan Luka
a. Folikel dan sisa enamel organ harus di
bersihkan atau di buang untuk menghindari
terjadinya kista residual.
b. Tepi tulang yang runcing harus di haluskan
dengan bur atau bone file.
c. Setelah itu rongga dibersihkan dengan
semprotan air garam fisiologis 0,9% agar
pecahan partikel-partikel tulang dapat
keluar semua dan dihisap dengan suction.
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.63-5
Prosedur Odontektomi
6. Penjahitan
a. Interrupted suture
b. Continuous suture
Continuous simple suture
Sumber: Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa:
Purwanto, Basoeseno. Editor: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC; 1966, p.67
e.
f.
g.
Jahitan terbuka.
Rasa sakit dan pembengkakan
Bila nervus terpotong terjadi parastesi yang lama
pada seluruh daerah yang di inervasi nervus
tersebut
Terlukanya bibir atau mukosa oleh karena tang
ekstraksi, respatorium dan alat-alat lain yang
dipergunakan sehingga dapat terjadi inflamasi
sekitar bibir dan mukosa mulut
Pada waktu operasi terjadi fraktur prosesus
alveolaris
Gigi tetangga dapat menjadi mobiliti (goyah)
Dapat terjadi osteomielitis
LAPORAN KASUS
Anamnesa:
Pasien (laki-laki, 20 tahun) datang ke poliklinik
RSKGM Prov.Sumsel pada hari Rabu, 20 Mei 2015
dengan keluhan gigi geraham kiri bawah sakit
berdenyut hilang timbul sejak 3 hari yang lalu.
Pasien merasa tidak nyaman dengan rasa sakit
tersebut dan ingin giginya dirawat.
Pemeriksaan Klinis:
Gigi 38: lesi D6 pada permukaan oklusal disertai
impaksi
Pemeriksaan radiografi:
Gigi 38: lesi sudah mencapai pulpa disertai impaksi
mesioangular klas I posisi A
Gigi 48: impaksi horizontal klas I posisi A
Diagnosa:
Gigi
38: Pulpitis Irreversible disertai
mesioangular klas I posisi A
Gigi 48: impaksi horizontal klas I posisi A
Rencana Perawatan:
Pro-BM Odontektomi gigi 38, 48
Ekstraksi gigi 18, 28
Tindakan:
Gigi 38: Devitalisasi
R/. Amoxan tab 500mg No. X
3 dd 1 tab
R/. Mefinal tab 500mg No. X
3 dd 1 tab
impaksi
Minnesota retractors
3. PENGAMBILAN TULANG
ALAT YANG DIGUNAKAN
4. Pengambilan Gigi
Dilakukan secara Separasi (terpisah) :
mahkota dipisahkan terlebih dahulu dari
akar. Kemudian akar tersebut dipisahkan
di daerah bifurkasi dibagi menjadi 2
bagian, diambil satu persatu.
5. Pembersihan Luka
a. Folikel dan sisa enamel organ harus di
bersihkan atau di buang untuk
menghindari terjadinya kista residual.
b. Tepi tulang yang runcing harus di
haluskan dengan bur atau bone file.
c. Setelah itu rongga dibersihkan dengan
semprotan air agar pecahan partikelpartikel tulang dapat keluar semua dan
dihisap dengan suction.
Periapical curretes
Bone file
Bone file
Surgical forceps. a.Standard b.adson tissue
forceps
Micro-Halsted hemostats.
a.Straight b.Curved
6. Penjahitan
2
1
4
Sumber: Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg.
Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer; 2007,p. 122
Nonresorbable surgical
sutures made of silk
TERIMA KASIH