Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd)
dilaksanakan sejak T.A. 2007, dan merupakan kelanjutan atau perluasan dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak T.A. 1998/1999.
PNPM MPd juga didukung oleh beberapa program pendukung seperti PNPM Integrasi
SPP-SPPN, PNPM Pasca Krisis, PNPM Rehabilitasi Pasca Bencana, PNPM Khusus
Perbatasan, PNPM MPd Pertanian, Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG),
PNPM Mandiri Respek Papua dan Papua Barat, Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pulau
Nias (R2PN), serta Pilot Project MP3KI, selanjutnya di dalam panduan ini disebut
program.
Sampai dengan akhir T.A. 2014, program telah menghasilkan banyak aset fisik yang
tersebar di seluruh desa, berupa bangunan fisik beserta perlengkapannya dan atau
peralatan kerja serta alat produksi lainnya yang selanjutnya disebut sebagai sarana
prasarana. Dalam panduan ini penyebutan hasil kegiatan diartikan meliputi seluruh
hasil kegiatan PNPM MPd beserta program pendukungnya, sebagaimana disebutkan di
atas.
Sesuai dengan aturan program, seluruh sarana prasarana tersebut telah
diserahterimakan kepada masyarakat desa melalui forum Musyawarah Desa Serah
Terima (MDST) sebagai tahapan formal akhir program, yang ditandai dengan
penerbitan Berita Acara (BA-MDST). Selanjutnya, Pemerintah Desa akan mengelola
aset-aset program yang menjadi aset desa sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, memberikan arah yang
lebih jelas dalam hal mengatur status kepemilikan dan kewenangan pengelolaan
kekayaan/aset Desa. UU ini selanjutnya menjadi dasar legitimasi yang kuat bagi desa
maupun Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas pemeliharaan dan pengaturan
kepemilikan secara hukum.
B. Tujuan
Secara umum tujuan diterbitkannya panduan ini adalah sebagai bahan acuan dalam
melakukan penataan kepemilikan dan pengelolaan sarana prasarana hasil kegiatan
program. Sedangkan tujuan khususnya adalah memastikan agar sarana prasarana
yang telah dibangun tetap berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat serta dapat
dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat, sekaligus memiliki legalitas dan
legitimasi dengan sistem pengelolaan yang didukung oleh regulasi desa.
C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dengan diterbitkannya panduan ini adalah:
1. Sasaran Strategis:
a. Mendorong prakarsa dan peran serta aktif Pemerintah Daerah dalam
memberikan dukungan dan perangkat aturan penataan dan pengembangan
sarana dan prasarana hasil program;
b. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan monitoring dan pembinaan
terhadap pelaksanaan kegiatan penataan dan pengelolaan sarana dan prasarana
di desa;
c. Meningkatkan fungsi dan peran Pemerintah Desa dan lembaga kemasyarakatan
desa dalam melakukan penataan dan pengelolaan hasil-hasil program;
d. Pelembagaan nilai-nilai dan prinsip pengelolaan kegiatan program sebagai nilainilai sosial dalam penataan dan pengelolaan sarana dan prasarana hasil
program.
2. Sasaran Operasional :
a. Sarana dan prasarana yang telah dibangun mempunyai fungsi pelayanan
masyarakat secara berkelanjutan sesuai kebutuhan masyarakat;
b. Kelembagaan pengelola dilindungi dalam regulasi desa;
c. Desa dan antar desa memberikan dukungan dalam proses pengelolaan,
perlindungan dan pengembangan;
d. Pemerintah Desa mampu melakukan inventarisasi dan legalisasi sarana dan
prasarana dalam administrasi kepemilikan aset desa.
e. Pemerintah Daerah memberikan dukungan yang nyata dalam pengelolaan dan
perlindungan melalui regulasi daerah.
D. Prinsip
Pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana yang telah dibangun melalui
program, menganut prinsip-prinsip, yaitu:
1. Fungsi dan Manfaat
Pengelolaan sarana prasarana yang dibangun oleh program berorientasi pada fungsi
dan manfaat yang sesuai dengan tujuan awal sarana dan prasarana tersebut
dibangun.
2. Kepemilikan
Hasil kegiatan sarana prasarana pada prinsipnya merupakan milik masyarakat desa,
yang direpresentasikan oleh desa, dan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatankegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan kewenangan pengelolaan,
pengembangan dan pemeliharaan diatur melalui regulasi Desa, dengan mengacu
pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Keswadayaan dan keswakelolaan
Pengelolaan sarana prasarana dilaksanakan dengan mengutamakan keswadayaan
serta dilaksanakan secara swakelola.
4. Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan sarana prasarana hasil program dilakukan secara terbuka/ transparan
dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
5. Keberlanjutan dan Pengembangan
Pengelolaan sarana prasarana yang dibangun melalui program harus berorientasi
pada keberlanjutan dengan memperpanjang usia teknis serta memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi upaya pengembangan.
E. Pengertian-pengertian
1. Aset Desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa yang dibeli
atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan
hak lainnya yang sah.
2. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) adalah lembaga yang dibentuk oleh desadesa sebagai wadah kerja sama antar desa/kelurahan dalam pengembangan usaha
bersama yang dimiliki oleh masyarakat desa untuk mencapai nilai ekonomi yang
berdaya saing, kegiatan kemasyarakatan, pelayanan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat antar desa dan/atau bidang keamanan dan ketertiban
berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Desa.
3. Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola
Papua Barat, Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pulau Nias (R2PN) serta Pilot Project
MP3KI.
22. Retribusi adalah pungutan resmi yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah atau
Desa/Kelurahan atas penggunaan sarana/prasarana hasil program.
23. Sarana Prasarana adalah seluruh hasil kegiatan program yang mencakup
infrastruktur fisik, pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum yang dibangun oleh
masyarakat melalui program.
24. Sewa adalah pemanfaatan kekayaan desa oleh pihak lain dalam jangka waktu
tertentu dengan imbalan/kompensasi uang tunai.
25. Swadaya Masyarakat adalah kemampuan dari suatu kelompok masyarakat dengan
kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar ke arah pemenuhan kebutuhan
jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat
itu.
26. Tanah Desa adalah barang milik desa berupa tanah kas desa/bengkok atau sebutan
lainnya.
27. Usaha Desa adalah segala jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi desa seperti
usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian serta
industri dan kerajinan rakyat.
F. Kebijakan dan Strategi Penataan Kepemilikan serta Pengelolaan Sarana
Prasarana Hasil Program
1. Kebijakan Pokok
a. Kepemilikan
Pada prinsipnya, seluruh sarana prasarana hasil program yang sudah
diserahterimakan kepada Desa melalui Musyawarah Desa Serah Terima (MDST)
menjadi aset desa. Sebagai bukti kepemilikan, maka seluruh sarana prasarana
tersebut harus memiliki dokumen bukti kepemilikan yang sah serta tercatat
sebagai aset desa.
b. Penggunaan dan Pemanfaatan
Penggunaan hasil program harus sesuai dengan peruntukannya, dan
pemanfaatannya diatur melalui Musyawarah Desa (Musdes) serta ditetapkan
melalui peraturan desa. Pemanfaatan yang dimaksud, dapat berupa sewa,
pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun serah guna dan bangun guna
serah.
c. Kelembagaan Pengelola
Sarana dan prasarana hasil program yang sudah menjadi aset desa dikelola oleh
Pemerintah Desa berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pelestarian
Sarana dan prasarana hasil program harus dipelihara dan dikembangkan oleh
pemerintah desa, sehingga tetap berfungsi dan berdaya guna.
3. Regulasi Desa
Seluruh ketentuan tentang penggunaan, pemanfaatan, pengelolaan, pendanaan serta
pelestarian sarana dan prasarana desa hasil pelaksanaan program dibahas dan
disepakati dalam Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa
dan/atau Peraturan Bersama Kepala Desa.
G. Mekanisme dan Tahapan Penataan Kepemilikan serta Pengelolaan
1. Musyawarah Antar Desa (MAD)
ketentuan
b.
c.
d.
e.
Retribusi Desa
APB Desa
APBD Kabupaten/Kota
Partisipasi dari dunia usaha/swasta dan pihak lain, yang sifatnya tidak mengikat
LAMPIRAN 1
TABEL KUALITAS SARANA PRASARANA
Baik
Peralatan
Bangunan
Peralatan masih dalam keadaan utuh Bangunan masih dalam kondisi baik
dan berfungsi baik.
dan tidak terdapat gangguan atau
hambatan terhadap fungsi pelayanan
dan kenyamanan dari sarana dan
prasarana tersebut
Rusak Berat
Perlu Diganti
Tidak
Berfungsi
Form 1
Form 2
Form 3
Nomor Urut
Pendataan/Identifikasi
Nomor Urut
Pendataan/Identifikasi
Nomor Urut
Pendataan/Identifikasi
Diisi dengan
penjelasan/informasi yang
diperoleh tim inventarisasi
terhadap keberadaan sarana
dan prasarana atau peralatan
yang hilang tersebut
11
Form 1
Form 2
12
13
14
10
11
15
16
17
Form 3
Form 1
Form 2
Form 3
18
19
20
13
LAMPIRAN 3
Form-1
DAFTAR INVENTARISASI FUNGSI SARANA DAN PRASARANA HASIL KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
DESA .KECAMATAN KABUPATEN . PROVINSI TANGGAL ..
FUNGSI SAAT INI
No
Unit/
Volume
Satuan
Biaya
Asli
(juta)
Tahun
Anggaran
Penjelasan/
Rekomendasi
thd
Pemeliharaan
dan
Pelestrian
Mengetahui,
Diperiksa Oleh,
Kepala Desa
()
()
()
LAMPIRAN 4
Form-2
DAFTAR INVENTARISASI FUNGSI SARANA DAN PRASARANA HASIL KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
DESA .. KECAMATAN . KABUPATEN .. PROVINSI TANGGAL
Unit/
Volume
Satuan
Tahun
Anggaran
Milik
Individu
/ Rumah
Tangga
Hibah
Masyarakat
kepada
Desa
Pihak
ke 3
Milik
Pemda
Milik
Desa
Ada/len
gkap
Ada
tidak
lengkap
Tidak
ada
Individu
/ Rumah
Tangga
Kelom
-pok
Pihak
ke-3
Dinas/
Intansi
Desa
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Rekomendasi
Pengelolaan
Rekomendasi
Kepemilikan
19
20
JUMLAH
Mengetahui,
Diperiksa Oleh,
Kepala Desa
()
()
()
LAMPIRAN 5
Form-3
DAFTAR INVENTARISASI BARANG HILANG HASIL KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
DESA .KECAMATAN KABUPATEN . PROVINSI TANGGAL
..
N
o
Tahu
Unit/
Satua
n
Volu
n
Angme
gara
Penjelasan
Mengetahui,
Diperiksa Oleh,
Kepala Desa
()
()
()
3