Anda di halaman 1dari 18

Gagal Ginjal adalah suatu

penyakit
dimana
fungsi
organ
ginjal
mengalami
penurunan hingga akhirnya
tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan
elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan
zat kimia tubuh seperti
sodium dan kalium didalam

Penyebab Gagal Ginjal


1.Penyebab Prerenal
hipovolemia (volume darah yang kurang)
Dehidrasi karena kurangnya asupan
cairan.
2. Penyebab Renal
Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan
otot sehingga menyebabkan serat otot
yang rusak menyumbat sistem filtrasi
ginjal

3. Penyebab Postrenal
Sumbatan saluran kemih (ureter atau
kandung
kencing)
menyebabkan
aliran urin berbalik arah ke ginjal
Pembesaran prostat atau kanker
prostat dapat menghambat uretra
(bagian dari saluran kemih) dan
menghambat pengosongan kandung
kencing.

Gejala-gejala Gagal Ginjal


1. Pada
permulaan,
gagal
ginjal
mugkin
asymptomatic (tidak memberikan samasekali
gejala-gejala). Ketika fungsi ginjal berkurang,
gejala-gejalanya
dihubungkan
dengan
ketidakmampuannya
untuk
mengatur
keseimbangan-keseimbangan air dan elektrolitelektrolitnya, untuk membersihkan limbah dari
tubuh , dan mempromosikan produksi sel darah
merah.
2. Metabolic acidosis, atau peningkatan keasaman
tubuh disebabkan oleh ketidakmampuan untuk
menghasilkan bicarbonate, akan mengubah
metabolisme enzim dan oksigen, menyebabkan
gagal organ.

3. Ketidakmampuan untuk mengeluarkan


dan kenaikkan tingkat-tingkat potassium
didalam
serum
(hyperkalemia)
dihubungkan dengan gangguan-gangguan
irama jantung yang fatal (arrhythmias).
4. Kenaikkan tingkat-tingkat urea didalam
darah (uremia) dapat mempengaruhi
fungsi dari beberapa organ-organ mulai
dari
otak
(encephalopathy)
dengan
perubahan dari pemikiran, ke peradangan
dari
lapisan
jantung/heart
lining
(pericarditis), sampai fungsi otot yang
berkurang karena tingkat-tingkat kalsium
yang rendah (hypocalcemia).

5. Kelemahan umum dapat terjadi karena


anemia, suatu pengurangan jumlah sel
darah merah, karena tingkat-tingkat yang
rendah
dari
erythropoietin
tidak
secukupnya menstimulasi sumsum tulang.
6. Ketika limbah terbentuk didalam darah,
kehilangan nafsu makan, kelesuaan, dan
letih menjadi nyata.
7.
Karena
ginjal-ginjal
tidak
dapat
menangani
kenaikkan
beban
asam
didalam tubuh, pernapasan menjadi lebih
cepat karena paru-paru mencoba untuk
menetralisir
keasaman
dengan
mengeluarkan karbondioksida.

Patofisiologis
Gagal ginjal akut dibagi 2 tingkatan :
1.Fase mula
Ditandai dengan penyempitan pembuluh
darah ginjal dan menurunnya aliran darah
ginjal,
terjadi
hipoperfusi
dan
mengakibatkan iskemi tubulus renalis.
2. Fase maintenance
Pada fase ini terjadi obstruksi tubulus akibat
pembengkaan sel tubulus dan akumulasi
dari debris.

Gagal ginjal kronik


Pada gagal ginjal kronik , terjadi
banyak nephron-nephron yang rusak
sehingga nephron yang ada tidak
mampu memfungsikan ginjal secara
normal. Pada gagal ginjal kronik
filtrasi glomerulus rata-rata menurun
dan selanjutnya terjadi retensi air dan
natrium yang sering berhubungan
dengan hipertensi. Hipertensi akan
berlanjut bila salah satu bagian dari
ginjal mengalami iskemi.

Pemeriksaan Gagal Ginjal


1. Laboratorium
2. Radiography
3. Pemeriksaan lainnya
Scaning gizi
Antropometri (berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan)
Laboratorium(albumin, transferin, serum
kolestrol)
Dual energy x ray absorptiometry(Dexa)
Bioelectrical impedance analysis(BIA)
Management Keperawatan terhadap Gizi
Management Keperawatan Terhadap Gizi.docx

Diet
3 tujuan yang ingin dicapai
dengan menjalani diet bagi
penderita gagal ginjal kronis,
yaitu:
mengontrol tekanan darah
dengan mengurangi asupan
garam
menjaga, agar pasien tidak
kelebihan protein
mengontrol gula darah

Interaksi Obat dan Makanan


Farmakokinetik
:
interaksi
Interaksi
farmakokinetik terjadi apabila salah satu
obat mempengaruhi absorbsi, distribusi,
metabolisme,
ekskresi
obat
kedua
sehingga
kadar
plasma
obat
kedua
meningkat atau menurun.
Interaksi obat pada proses absorbsi
Interaksi langsung : interaksi secara
fisik/kimiawi antar obat dalam lumen
saluran cerna sebelum absorbsi dapat
mengganggu proses absorbsi. Interaksi
dapat dihindarkan/sangat dikurangi bila
obat yang berinteraksi diberikan dengan
jarak waktu minimal 2jam.

Perubahan pH cairan saluran cerna :


cairan saluran cerna yang alkalis, misalnya
akibat
antacid,
akan
meningkatkan
kelarutan obat bersifat asam yang sukar
larut dalam cairan tersebut.
obat
pada
ikatan
protein
Interaksi
plasma : banyak obat terikat pada protein
plasma, obat yang bersifat asam terutama
pada albumin, sedangkan obat yang
bersifat basa pada asam a1-glikoprotein.
Interaksi obat pada proses metabolisme

Metabolisme obat dipercepat


:
setiap seaksi metabolisme dikatalis
oleh beberapa jenis enzim yang
berbeda
dalam
spesifitas
substratnya
dan
kemampuannya
untuk diinduksi.
Metabolisme
obat
dihambat
:
penghambatan metabolisme suatu
obat
menyebabkan
peningkatan
kadar plasma obat tersebut sehingga
meningkatkan efek atau toksisitas.

Interaksi Dalam Ekskresi : ekskresi


melalui
empedu
dan
sirkulasi
enterohepatik. Gangguan dalam
ekskresi melalui empedu terjadi
akibat kompetisi antara obat dan
metabolit
obat
untuk
sistem
transport yang sama. Sedangkan
sirkulasi
enterohepatik
dapat
diputuskan
dengan
mensupresi
bakteri usus yang menghidrolisis
konyugat
obat
atau
dengan
mengikat
obat
dibebaskan
sehingga tidak dapat diabsorbsi.

Study Kasus
study kasus.docx
Pengobatan
Cuci darah : Cuci darah (Hemodialisa, sering
disingkat HD) adalah salah satu terapi pada
pasien dengan gagal ginjal yang dimana dalam
hal
ini
fungsi
pencucian
darah
yang
seharusnya dilakukan oleh ginjal diganti dengan
mesin.
Stem cell : Stem cell dapat mengobati
glomerulonefritis kronik, kerusakan ginjal yang
disebabkan oleh metabolisme yang tidak normal,
nefropati pada pembuluh darah, penyakit ginjal
turunan, dan penyakit ginjal yang disebabkan oleh
faktor lainnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai