Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Beban lampu penerangan dalam suatu ruangan lazimnya dioperasikan secara manual oleh
manusia.Dengan kemajuan teknologi saat ini, campur tangan manusia dalam operasional
berusaha dikurangi.Sistem Otomatis akan dapat memudahkan operasional. Efektif dan efisien
untuk menghindari lampu yang menyala sia-sia tanpa ada aktifitas. Tujuannya tak lain untuk
menghindari pemborosan energi listrik. tugas akhir ini mengambil topik tentang pembuatan
lampu otomatis untuk mengoperasikan beban lampu penerangan suatu ruangan. Sistem otomatis
ini menggunakan masukan sensor kehadiran orang jenis passive infrared atau PIR.PIR termasuk
sensor panas jenis pyroelectric yang mempunyai respon sesaat ada perubahan panas.Sumber
panas diradiasikan dengan infra merah.Tubuh manusia menghasilkan energi panas yang
diradiasikan dengan inframerah. Radiasi panas tubuh manusia akan diterima sensor untuk respon
masukan rangkaian. Rangkaian lengkap terdiri dari passive infrared sensor, relay, rangkaian
utama, catu daya, serta beban lampu. Pada intinya PIR ini akan menjadi driver transistor.
Transistor yang berfungsi sebagai saklar elektronik akan memutus dan menghubungkan
beban.Kebutuhan akan rasa aman merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dengan menggunakan sensor PIR PIC 16F877A, guna mendeteksi gerakan
manusia.
Ketika sensor PIR ini mendeteksi gerakan manusia maka sensor akan menghasilkan
logika maupun nilai 1 (satu), kemudian output dari sensor PIR tersebut akan menuju ke input
rangkaian delay, dimana rangkaian delay ini berfungsi sebagai pengatur pengaktifan driver relay
lampu. Ketika ada gerakan terdeteksi oleh sensor maka sistem akan bekerja dengan indikasi
lampu menyala. setelah 0,5 detik tidak ada pergerakan maka lampu akan padam.Untuk sebuah
ruangan yang luas perlu penambahan jumlah sensor sehingga dapat mendeteksi adanya
pergerakan manusia dalam suatu ruangan, dan untuk lebih handal lagi dapat memakai sensor
panas type thermopile.
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
PENDAHULUAN
Pada saat ini pengendalian on/off berbagai piranti listrik kebanyakan masih dikendalikan
secara manual dengan menekan tombol saklar on/off. Perkembangan gaya hidup dan dinamika
social saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi menyebabkan
kebutuhan untuk mengendalikan berbagai piranti listrik tidak hanya dilakukan secara manual
yang mengharuskan kita berada dihadapan piranti listrik tersebut dan menekan tombol saklar
on/off untuk mengaktifkannya tetapi bias juga dilakukan dari jarak jauh (remote control).
Teknologi remote control telah banyak dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai media
transmisi. Beberapa diantaranya adalah remote control dengan memanfaatkan media infra
merah, gelombang radio, internet dan saluran telepon. Sistem remote control melalui saluran
telepon memiliki keunggulan dalam hal jarak jangkauan dan kepraktisan dibanding media
lainnya.
Lampu penerangan dalam suatu ruangan akan menyala sendiri apabila ada orang dalam
n
a
ruangan tersebut, dan akan padam dengan sendirinya bila orang tersebut keluar ruangan. Dengan
kata lain sensor kehadiran orang ini akan diaplikasikan sebagai saklar otomatis. Dengan adanya
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
penelitian ini, maka penulis dapat menghemat sumber daya, waktu dan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk keperluan yang jauh lebih penting.Saat ini salah satu perangkat kontrol yang
cukup praktis dan banyak digunakan adalah mikrokontroler yaitu sebuah chip yang berfungsi
sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan dapat menyimpan program didalamnya. Kelebihan
utama mikrokontroler ialah tersedia RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga memiliki
ukuran yang sangat ringkas dan lebih leluasa untuk dihubungkan dan melakukan pengontrolan
terhadap perangkat lain. Dengan menggunakan teknologi saat ini, maka suatu tantangan bagi
penulis untuk mengembangkan suatu alat yang memiliki kemampuan untuk mengotomatisasikan lampu. Untuk itu penulis tertarik mengadakan suatu penelitian tentang system
otomatis lampu menggunakan mikrokontroler dengan judul: PERANCANGAN SISTEM
APLIKASI OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR GERAK BERBASIS
MIKROKONTROLER PIC 16F877A.
II. REFERENSI LITERATUR
A. Mikrokontroler
Berdasarkan kutipan di atas maka diketahui bahwa mikrokontroler adalah sebuah chip
yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan
program di dalamnya. Mikrokontroler juga dapat diprogram melalui program software yang
dapat menulis, membaca dan dihapus isi mikrokontroler tersebut.Dalam perancangan ini penulis
menggunakan mikrokontroler jenis PIC 16F877A.dimana dalam mikrokontroler terdapat:
a. CPU (Central Processing Unit)
Bekerja dalam bilangan biner yang dikenal oleh perangkat keras komputer, karena itu
CPU
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Unit ini berfungsi agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dalam format serial atau paralel,
sehingga dapat berkomunikasi dengan mudah dengan PC dan device standar digital lainnya.
e. Timers
Timer berguna untuk pewaktuan pada sistem berbasis mikrokontroler, misalnya untuk delay
atau pencacah.
Dengan kristal 20MHz yang menghasilkan kecepatan eksekusi rata-rata 200 nanodetik, board ini
ideal untuk beragam aplikasi termasuk aplikasi robotik.
Mikrokontroler adalah single chip komputer yang memiliki kemampuan untuk diprogram
dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler datang dengan dua
alasan utama, yang pertama adalah kebutuhan pasar (market need) dan yang kedua adalah
perkembangan teknologi baru. Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar adalah kebutuhan yang
luas dari produk-produk elektronik akan perangkat pintar sebagai pengontrol dan pemroses data.
Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan teknologi baru adalah perkembangan
teknologi semikonduktor yang memungkinkan pembuatan chip dengan kemampuan komputasi
yang sangat cepat, bentuk yang semakin mungil, dan harga yang semakin murah.
Berdasarkan jumlah bitnya mikrokontroler dibedakan menjadi 4, yaitu:
a. Mikrokontroler 4 bit.
Mikrokontroler 4 bit merupakan Mikrokontroler dengan jumlah bit data terkecil. Mikrokontroler
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
b. Mikrokontroler 8 bit.
Mikrokontroler 8 bit merupakan mikrokontroler yang paling banyak digunakan untuk pekerjaapekerjaan perhitungan sekala kecil.
c. Mikrokontroler 16 bit.
Dibandingkan dengan mikrokontroler 8 bit, mikrokontroler 16 bit memiliki clock dan ukuran
data yang lebih tinggi. Mikrokontroler 16 bit digunakan untuk mengontrol lengan robot dan
aplikasi Digital Signal Processing (DSP).
d. Mikrokontroler 32 bit.
Mikrokontroler 32 Bit ditargetkan untuk operasi robot, instrument cerdas, Avionics, Image
Processing, Telekomunikasi, Automobil, dansebagainya. Program-Program aplikasinya bekerja
dengan
system
Operasi.Dikutip
dari:
(M4rry,
jenis-jenis
mikrokontroler:
http://m4rry.blogspot.com).
B.
Menurut Next System, Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan
mikroprosessor. Dimana Perbedaan yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor
utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasi masing-masing.
a.
Ditinjau dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU,
sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat device lain yang
memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip komputer. Dalam sebuah
IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel
interface, timer, interrupt controller, konverter Analog ke Digital, dan lainnya (tergantung
feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
b. Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing
Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam bentuknya yang
mungil, pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugastugas yang berorientasi kontrol
pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).
C.
n
a
dari pasar, kemudian isikan program didalamnya menggunakan software pendukung programmer
dan downloader, lalu mikrokontroler siap digunakan.Karena itu dalam persiapan untuk
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
menggunakannya, ada beberapa software yang harus diperlukan. Adapun skema penggunaan
mikrokontroler dapat di lihat pada gambar berikut:
D.
Aplikasi Mikrokontroler
Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroler
(microcontroller-based solutions) :
a. Kehandalan tinggi (high reliability) dan kemudahan integrasi dengan
komponen lain (high degree of integration).
b. Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
Perkembangan Mikrokontroler
n
a
Karena kebutuhan yang tinggi terhadap chip-chip pintar dengan berbagai fasilitasnya,
maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk mikrokontrolernya.Hal
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an. Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler 6800 yang
terus dikembangkan hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11, 68HC12, dan
68HC16.Zilog juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang terkenal dan terus
dikembangkan hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi juga oleh mikroprosesor
Rabbit. Intel mengeluarkan mikrokontrolernya yang populer di dunia yaitu 8051, yang karena
begitu populernya maka arsitektur 8051 tersebut kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti
Phillips, Siemens, Atmel, dan vendor-vendor lain dalam produk mikrokontroler mereka. Selain
itu masih ada mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP
430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.Selain mikroprosesor dan mikrokontroler,
sebenarnya telah bemunculan chip-chip pintar lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific
Integrated Circuit (ASIC). Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan
mendominasi semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan kemampuan
komputasi yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-komponen konvensional.
F.
Jenis-Jenis Mikrokontroler
ATMEL adalah Chip mikrokontroler dimana dapat diprogram menggunakan port atau serial.
Selain itu, dapat juga beroperasi hanya dengan 1 chip dan beberapa komponen dasar seperti
kristal, resistor dan kapasitor.
ZILOG adalah nama yang mempunyai beberapa seri, yaitu: Z8GP, EZ80, Z80P
MOTOROLA jenis yang mempunyai beberapa nama seri, yaiut: 6HC05, 6HC08, 6HCC11,
6HC12.
INTEL mempunyai nomor seri, yaitu: 8050, 8051.
MICROCHIP atau PIC adalah keluarga mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip
Teknology.Bersumber dari PIC1650 yang dibuat oleh Divixi Mikroelektronika General
Instrument. Teknologi Microchip tidak menggunakan PIC sebagai akronim, melainkan nama
brandnya ialah PIC micro. Hal ini karena PIC singkatan dari Peripheral Interface Controller,
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
MAXIM merupakan salah satu produsen chip yang fokus pada komponen digital dan komunikasi
seperti mikrokontroler, akuisisi data dan komponen RF (Radio Frekwensi). Maxim cukup
inovatif dengan meluncurkan mikrokontroler yang mendukung jaringan komputer antara lain
80C400 dengan kecepatan tinggi.
G.
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared.Akan tetapi,
tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari LED dan fototransistor.PIR tidak
memancarkan apapun seperti IR LED.Sesuai dengan namanya Passive, sensor ini hanya
merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang
terdeteksi olehnya.Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
I.
Karakteristik Infrared
Sensitifitas Rangkaian
n
a
Sensitifitas adalah respon yang diberikan rangkaian atas perubahan panas sekecil apapun
sehingga menyebabkan unjuk kerja yang baik.Rangkaian saklar otomatis yang baik mempunyai
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Sensor
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis,
panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik.Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
L.
Relay
Mikrokontroler dapat dengan mudah mengendalikan peralatan listrik dengan bantuan relay.
Relay merupakan salah satu komponen output yang paling sering digunakan baik pada industri,
otomotif, ataupun peralatan elektronika lainnya. Relay berfungsi untuk menghubungkan atau
memutus aliran arus listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada
koilnya.
M.
Dalam tugas akhir ini digunakan passive infra red jenis sesor PIR akan mengeluarkan sensor
sesaat ada perubahan panas. Perubahan keluaran PIR merupakan lonjakan tegangan
keluaran.Karena PIR termasuk jenis sensor pyroelectric, maka perubahan tegangannya tidak
tetap.
N.
Pemrograman
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Pemrograman adalah proses menulis, menguji, dan memperbaiki serta memelihara kode yang
membangun
sebuah
program
komputer.
Kode
ini
ditulis
dalam
berbagai
bahasa
Pemrograman Bahasa C
Kelebihan Bahasa C:
2. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis komputer.
3. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata kunci.
4. Proses executable program bahasa C lebih cepat.
5. Dukungan pustaka yang banyak.
Kompiler
Kompiler berfungsi sebagai penerjemah untuk pemrograman tingkat tinggi.Cara kerja kompiler
adalah menerjemahkan instruksi atau program dari bahasapemrograman tingkat tinggi menjadi
bahasa mesin yang dapat langsung dimengerti oleh mikrokontroler.
III. Analisis
A.
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Gambar 3.1 Blok Diagram Waterfall
Struktur pemrograman dalam perancangan sistem adalah didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap
komponen yang saling berkaitan dengan yang lain. Adapun fungsi dari masing-masing
komponen dalam struktur diatas adalah sebagai berikut:
1. Analisa Kebutuhan
Sistem yang akan dikembangkan mencakup perangkat keras berbasis Komputer, sensor
PIR, Relay, Lampu dan Mikrokontroler.
2. Desain Sistem
Sistem hanya akan mendeteksi area 7 Meter (Max) dengan sudut 110 derajat.
3. Penulisan Kode Program
Sistem aplikasi yang digunaka dalam penulisan kode program adalah MikroC dimana
program-program yang akan dibuat sesuai penelitian.
4. Pengujian Program
Setelah penulisan kode program selesai dilakukan kedalam mikrokontroler, maka penulis
melakukan pengujian terhadap aplikasi yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan.
5. Penerapan Program
Langkah terakhir adalah, melakukan penerapan program yang sudah di kompiler kedalam
mikrokontroler melalui software Mikro C.
B.
Tujuan Perancangan
Perancangan ini merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat untuk
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan suatu proses perancangan kebutuhan yang baik.
sehingga pada waktu release alat akan berfungsi sesuai dengan program masukan. Sebagai
langkah awal dalam tahap perancangan ini adalah menentukan sistem mikrokontroler apa yang
digunakan beserta pemilihan alat-alat yang bisa diintegrasikanke dalamnya. Dalam penelitian ini
n
a
yang dirancang adalah perancangan sistem otomatis lampu yang diimplementasikan dengan
pengendalian (controller dan sensor) menggunakan mikrokontroler PIC 16F877A.dengan
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
adanya rangkaian saklar otomatis yang siap bekerja bila rangkaian utamanya dan rangkaian
beban yang
telah terhubung dengan sumber tegangan 220 Volt AC. Rangkaian terhubung
dengan sumber tegangan dan pada posisi otomatis, berarti sensor PIR siap mendapat respon.
Pada saat pertama kali menghidupkan rangkaian maka sensor belum dapat langsung memberikan
respon.Hal ini karena rangkaian membutuhkan waktu untuk warm-up sebelum beroperasi
normal.Kondisi tersebut adalah normal karena rangkaian digunakan komponen yang sangat
sensitif seperti sensor PIR.Namum untuk dapat bekerja normal hanya membutuhkan kurang lebih
1 (satu) menit. Begitupun dengan mengubah setting maka rangkaian akan memerlukan waktu,
maka rangkaian akan memerlukan waktu untuk merubah kenilai setting yang baru. Bila sudah
terjadi warm-up, maka sensor telah siap dan rangkaian utama siap mendapat trigger untuk
mengaktifkan relay sebagai saklar otomatis.
C.
Blog Diagram
2. PIC 16F877A
Merupakan jenis mikrokontroler yang digunakan dan berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik yang sudahdiprogram di dalamnya.
3. Relay
Relay adalah sebuah saklar elekronik yang akan mengendalikan dari rangkaian elektronik
lainnya.
4. Lampu
Lampu merupakan benda semikonduktor yang menghasilkan keluaran cahaya yang sudah
dikendalikan oleh relay dan akan menyala pada saat ada pergerakan manusia dalam
ruangan.
D.
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Gambar 3.3 Blok diagram rangkaian sistem lampu otomatis
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Gambar 3.4 Nama dan urutan pin pada PIC 16F877A
1. Untuk setiap pin pada PIC 16F877A memiliki lebih dari 2 fungsi, sebagai contoh pin
2 (Port A0) memiliki dua fungsi sebagai input digital, output digital, input analog,
konversi data dari analog kedigital. Fungsi setiap pin ditentukan melalui program
2. Jumlah I/O adalah 33, cukup hanya untuk menerima input dari berbagai sensor dan
mengeluarkan output untuk berbagai actuator.
3. Jumlah analog input ada 8 port yaitu di PORT A (A0, A1, A2, A3, A5) dan PORT E
(E0, E1, E2).
4. Jumlah digital input ada 33 (PORT A, B, C, D dan E; karena PORT A dan PORT E
juga bisa diset menjadi digital input).
6. Terdapat port yang dapat menghasilkan sinyal PWM (Pulsa-width modulation), yakni
PORT C1 (CCP1) dan PORT C2 (CCP2).
7. Kecepatan PIC dalam memproses data atau program tergantung pada nilai osilator
yang diletakkan pada pin 13 dan 14. Biasanya digunakan osilator Kristal dengan
frekuensi 20 MHz.
8. Yang paling penting dalam menggunakan PIC adalah mengetahui port I/O yang
terdapat dalam PIC 16F877A adalah:
PORT A ada 6 bit, atau jumlah bilangan binary atau digitalnya adalah 6,
contohnya 101101.
PORT B ada 8 bit, atau jumlah bilangan binary atau digitalnya adalah 8,
contohnya 10110101.
PORT C ada 8 bit, atau jumlah bilangan binary atau digitalnya adalah 8,
contohnya 11110111.
PORT D ada 8 bit, atau jumlah bilangan binary atau digitalnya adalah 8,
contohnya 10111111.
PORT E ada 3 bit, atau jumlah bilangan binary atau digitalnya adalah 8,
contohnya 101.
F.
Sensitifitas PIR
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Sensitifitas adalah respon yang diberikan rangkaian atas perubahanpanas sekecil apapun
sehingga menyebabkan unjuk kerja yang baik.Rangkaian saklar otomatis yang baikmempunyai
sensitifitas yang ideal.Sensitifitas ideal berbeda pada tiapaplikasi rangkaian.Sensitifitas
Sistem Kerja
Dalam dunia komputer pada umumnya, sistem kerja itu dibagi dalam 3 bagian. Yaitu
sistem input, sistem proses, sistem output. Sistem input adalah masukan berupa data ataupun
program yang akan diproses oleh komputer. Sistem proses merupakan hal penting didalam
sistem komputer dimana tugas utamanya adalah mengontrol keseluruhan sistem komputer
selama pengolahan data berlangsung. Sistem output adalah tampilan hasil pengolahan data yang
dilakukan oleh mikrokontroler.
n
a
Dari diagram di atas diperlihatkan hubungan antara ketiga sistem tersebut. Dimana semua
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
berawal dari sistem input yang setelah diproses maka akan menghasilkan output yang bisa
dilihat. berikutnya kembali diperlihatkan hubungan diantara sistem kerja pada lampu
otomatis yang digunakan.
H.
Sistem Input
nyala lampu secara otomatis dan berkelanjutan sampai tidak ada penghuni didalam ruangan
tersebut.Dan itu tergantung jangka waktu yang dibuat oleh peneliti.
I.
Sistem Proses
Sistem proses ini berisikan mikrokontroler PIC 16F877A. mikrokontroler merupakan hal
penting di dalam sistem komputer dimana tugas utamanya adalah mengontrol keseluruhan sistem
komputer selama pengolahan data berlangsung.Dan sistem proses ini bertugas mengeluarkan
output sesuai dengan input yang didapat tetapi tetap berdasarkan program yang telah
diintegrasikan ke dalamnya.
n
a
Sistem proses tidak terlepas dari sistem memori pada mikrokontroler. Dan penulis
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Dalam penulisan program penelitian ini, digunakan bahasa C. Bahasa ini secara umum terdiri
dari empat blok yaitu:
1. Header
2. Deklarasi
Port I/O dalam PIC bisa digunakan sebagai input dan output (dua arah). Kondisi sebagai input
atau output ditentukan oleh konfigurasi pada register TRIS. Sebagai contoh, untuk
mengkonfigurasi PORT B sebagai output, maka TRISB diberikan nilai 0b00000000. Untuk
mengkonfigurasi PORT B sebagai input, maka TRISB diberikan nilai 0b11111111.
PORT = untuk pemberian nilai awal pin-pin yang ada pada sebuah port.
TRIS = untuk konfigurasi nilai PORT, apakah sebagai input atau output.
Untuk membaca input digital dari PIC, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan.
Misalnya, kita ingin membaca data digital dari PORTD, maka kita harus mengkonfigurasi semua
pin pada PORTD sebagai input.
TRISD = 0b11111111;
Bila hanya PORT D1 dan D0 saja sebagai input, sementara port lain sebagai output, maka
perintahnya adalah:
TRISD = 0b00000011;
Atau bisa juga dengan perintah:
TRISD.F0 = 1;
TRISD.F1 = 1;
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
Untuk port yang memilki dua fungsi: digital dan analog, secara default akan dikonfigurasi
sebagai port analog. Untuk merubah fungsi, digunakan perintah ADCON1:
ADCON1 = 0; // seluruh input menjadi analog
ADCON1 = 6; // seluruh input menjadi digital
IV.
Perancangan
A.
PemrogramanMikrokontroler
Dalamhalinidiperlukanbeberapaperangkatlunakyang
mendukungpemrograman
yang
1. MikroC
Software ini digunakan untuk menuliskan program yang akan di download ke mikrokontroler.
Di dalam software ini pun masih butuh beberapa pengaturan agar terjadi sinkronisasi antara
perangkat lunak dan PIC yang digunakan. Adapun pengaturannya adalah:
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
d. Padakolomdevicecaritipemikrokontroler
yang
akandigunakan.
Padapenelitianinidigunakan 16F877A.
e. Clockisikandengan 020.000000.
f. Untukpengaturanterakhirpilihdefault
untukmengaktifkansystem
default
n
a
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
c. PadaChip Selector, dipilihjenis PIC yang digunakan, yakni 16F877A.Cari file berbentuk
*.hex
melaluitombolLoad.
Untukmemprogramnyakedalammikrokontroler,
tekantombolProgram.
B.
Sistem Output
Sistem output adalah tampilan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh mikrokontroler.
dan output pada system otomatis ini adalah lampu menyala sesuai dengan input yang diterima.
Dan output ini dikendalikan oleh relay.Relay ini dibutuhkan karena mikrokontroler hanya
mempunyai daya yang sangat kecil. Sedangkan untuk lampu sendiri, kadang-kadang
membutuhkan daya yang tidak kecil (misalnya 200 mA, 1 A atau bahkan lebih). Jika kita
memaksakan menghubungkan output digital dari mikrokontroler langsung kelampu, bias jadi
merusak mikrokontroler itu sendiri. Untuk itu kita membutuhkan sebuah rangkaian penguat yang
dapat dikontrol dari input digital. Dan tentunya chip (IC) yang digunakan untuk mengakomodasi
keperluan ini adalah Relay.
C.
telah terhubung dengan sumber tegangan 220 Volt AC. Rangkaian terhubung dengan sumber
tegangan dan pada posisi automatis, berarti sensor PIR siap mendapat respon.Pada saat pertama kali
menghidupkan rangkaian maka sensor belum dapat langsung memberikan respon. Hal ini karena
rangkaian membutuhkan waktu untuk warm up sebelum beroperasi normal. Kondisi tersebut adalah
normal karena dalam rangkaian digunakan komponen yang sangat sensitive seperti sensor
PIR.Namun untuk dapat bekerja normal hanya membutuhkan kurang lebih1 (satu) menit. Begitu pula
pada saat mengubah setting, maka rangkaian akan memerlukan waktu untuk berubah kenilai setting
yang baru. Bila sudah terjadi warm up, maka sensor telah siap dan rangkaian utama siap mendapat
trigger untuk mengaktifkan saklar otomatis.
V.
Penghematan energi untuk penerangan dalam suatu ruangan telah berhasil dilakukan dengan
menggunakan Sensor PIR sistem berbasis mikrokontroler PIC 16f877a.Dengan memaksimalkan
n
a
cahaya dari luar ruangan serta pengaturan kondisi penyalaan lampu berdasarkan keberadaan
orang di dalam ruangan.Dengan adanya pengembangan dan penyempurnaan dalam suatu sistem
a
k
a
u
t
d
s
I
e
u
.
A
i
p
N
a
r
n
e
U
u
P
.
y
r
a
r
b
i
L
dari alat ini alangkah lebih baik lagi, jika alat ini dikembangkan dengan menambah kamera
untuk mengirim gambar bila alat mendeteksi orang asing di ruangan tersebut.
VI.
Daftar Pustaka
Artanto (2009), Mikrokontroler adalah sebuah alat pengendali (kontroler) berukuran mikro.
Jakarta: Artanto.
Budiharto, W., (2004), Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Iswanto, (2008), Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroler ATMega8535
dengan Bahasa Basic, Bandung: Informatika.
Marry, (2010), Jenis-Jenis Mikrokontroler, http://m4rry.blogspot.com.
Next System., (2011), Pelatihan Mikrokontroler dan Robotik, http://edukasi.nextsys.web.id.
Prasimax
Mikron.,
(2001),
Kontrol
Peralatan
Listrik
dgn
Mikrokontroler
http://www.mikron123.com.
Winoto, A., (2008), Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dengan
Bahasa C pada WinAVR, Bandung: Informatika.
Wikipedia., (2004), Resistor, http://id.wikipedia.org/wiki/resistor.
Wikipedia.,(2011),Infrared,http://en.wikipedia.org/wiki/Infrared.
Wikipedia., (2013), Pengendali Mikro, http://id.wikipedia.org.