Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014

Yogyakarta,15 November2014

ISSN: 1979-911X

PROTOTYPE MESIN PENCETAK GARAM BRIKET OTOMATIS


DENGAN SISTEM CRANKSHAFT PENGGERAK MOTOR LISTRIK 2 PK
Ariawan Wahyu P 1, V.S Tripriyo 2, Iwan Hermawan 3
Jurusan Teknik Mesin, 2,3Jurusan Adminitrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
e-mail :1ariawanwhp@yahoo.co.id,2Tripriyo_ps@yahoo.com, 3hermawaniwan@yahoo.com
1

ABSTRACT
The main product of salt UKM in Pantura Central Java Juwana Rembang is briquette and granular
salt. The particular problem in making briquette salt is pressing technology. UKM produce briquette
salt by 2 methods, using salt pressing machine and manual. The problem of pressing machine are :
need big power (5PK), need 2 operators and low safety. The research will design and fabrication the
effective and safety salt pressing machine.
The method used in the research is identify salt press machine technical and define specification of
machine, design salt press machine, implemented machine design, Testing machine performance,
Testing product, and analyze testing output. The result of research is prototype salt press machine
with main dimension 100x100x150 cm, generated by electric motor 2 PK, use 1 operator and safety
operational. Resulting of the research, Machine able to press 450 pieces per hour with reject about
4%. The product shows that solidity is nearly same with press machine and higher than manual press.
Key words : Machine, Press, briquette salt
PENDAHULUAN
Garam merupakan salah satu sumber kebutuhan elektrolit tubuh dan merupakan komponen
penyedap pangan favorit yang digunakan di seluruh dunia. Kendati Indonesia termasuk negara
maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum optimal. Kebutuhan nasional garam
masih menyisakan gap kuantitas (2,1 juta ton), dengan kebutuhan mencapai 3,3 juta ton sedangkan
produksi garam nasional baru mencapai 1,2 juta ton, dan dipenuhi dengan melakukan import garam.
(Hendrajana B dan Bagiyo Suwasono, 2010)
Di Pantura (Pantai Utara) Jawa Tengah khususnya daerah Juwana sampai Rembang banyak
terdapat petani garam tradisional, yang hasil garamnya di jual ke pabrik garam, selanjutnya garam
tersebut di olah menjadi dua produk utama yaitu garam briket dan garam meja. Khusus garam briket
proses produksinya yaitu dari garam grosok atau garam kasar yang dicuci terlebih dahulu kemudian
diberi yodium selanjutnya garam di pres menjadi berbentuk kubus. Proses pengepresan ini ada 2 cara
yaitu manual dan menggunakan mesin pres, untuk pengepresan secara manual garam di haluskan
(crusher) dulu agar mudah dicetak karena pencetakan manual menggunakan tenaga manusia. (PT.
Garam, 2000)
Kelemahan pengepresan menggunakan palu (manual), selain produktifitasnya rendah juga
bisa mengakibatkan kandungan yodium yang ada dalam garam akan menguap saat di oven,
dikarenakan kepadatan garam kurang baik. Sedangkan mesin pres garam yang selama ini digunakan
oleh UKM garam masih memiliki beberapa kelemahan; (a) Mesin pres garam diopeasikan oleh dua
operator (kurang efektif), (b) Kurang aman penggunaannya (pengambilan garam secara manual
sedangkan mesin terus melakukan pengepresan, sehingga rawan terjadi kecelakaan), (c) Mesin terlalu
besar dan korosif, (d) Langkah pengepresan terlalu panjang, sehingga waktu pengepresan kurang
efektif, (e) Daya motor yang digunakan sangat besar yaitu 5 PK, (f) Jumlah reject cukup tinggi sekitar
10 %. Oleh karena itu diperlukan penelitian pengembangan mesin cetak garam yang lebih efektif dan
aman. Tujuan penelitian ini adalah membuat teknologi mesin pres garam yang efektif dan aman.
Mesin dirancang otomatis dengan 1 operator, mesin aman bagi operator karena tidak kontak langsung
dengan bagian pengepresan, dimensi lebih keci dan kompak, daya motor lebih kecil (2 PK), serta
jumlah gagal produk (reject) dibawah 5%. (Hakim dkk, 2012)
Proses penelitian ini meliputi 2 bagian utama yaitu proses desain dan implementasi desain
menjadi produk mesin pres garam. Tahapan desain meliputi langkah-langkah ; identifikasi kebutuhan,
perumusan masalah, sintesis, analisa dan optimasi, evaluasi serta presentasi (Joseph E.Shigley
dan Larry D.Mitchell, 1991: 6). Dalam menentukan dimensi dan spesifikasi komponen utama mesin
dilakukukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

B-139

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014


Yogyakarta,15 November2014

ISSN: 1979-911X

Perhitungan Gaya Pres Crankshaft

Daya Sesaat yang tersimpan pada flywheel


........................................................................................... (1)
Gaya Tangensial Dinamis
.............................................................................................. (2)
Gaya Pres pada Crankshaft

Gambar 1. Diagram Benda Bebas Crankshaft


(3)

Perhitungan V-belt

Perbandingan transmisi
n1 Dp ............................................................................................................ (4)
=
n 2 dp

Kecepatan sabuk
v =

.d .n
60 . 1000

.................................................................................................. (5)

Panjang sabuk
........................................................... (6)
Jumlah sabuk yang diperlukan
............................................................................................................ (7)
(Khurmi, 2005)
Perhitungan Kebutuhan Daya Motor
Daya motor
P = T ............................................................................................................. (8)
dimana,
T = F l dan = ( 2 n )/60 ..................................................................... (9)
(Sularso,1997)

METODE PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : unit mesin
pres garam, mesin uji tarik/tekan, mesin oven.
Adapun tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Melakukan kajian indetifikasi teknikal rekayasa mesin garam yang ada dan mendefinisikan (a)
Hemat Tempat - ukuran dan dimensi dari mesin pengepress garam ini sederhana dan cukup kecil
100 X 100 cm x 150 cm. (b) Praktis dan mudah pengoperasiannya: pengoperasian mesin lebih
mudah dan aman. (c) tidak memerlukan operator khusus.

B-140

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014


Yogyakarta,15 November2014

ISSN: 1979-911X

B. Rekayasa produk mampu mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, dimana
kecepatan produksi kualitas dan jumlah produk gagal lebih baik dari teknik pres tumbuk manual.
Dengan indikator jumlah garam reject (alfa <5%).
C. Membuat Desain Mesin Pres garam

Gambar 2. Desain Mesin Pres Garam

D. Implentasi Rancagan Mesin


E. Menguji Mesin Hasil Rancang Bangun
F. Menguji Produk Garam yang Dihasilkan
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah berupa unit mesin presgaram (gambar 3) dengan spesifikasi dimensi utama
100 x100 x 150 cm, penggerak motor listrik 2 PK, mekanisme pengepressan dengan sistem fly-wheel
crank shaft, operator 1 orang

Gambar 3. Mesin Pres Garam Hasil Penelitian


Prinsip kerja dari mesin pres garam yang dirancang bangun ; Langkah pertama pengisian
hoper dengan garam halus/ kasar, kemudian reducer memutar cavity hingga mencapai
bagian pengepresan dimana terdapat limit switch untuk mengaktifkan silinder pada kopling cavity
untuk menarik kopling sehingga putaran cavity berhenti. Silinder pneumatik pada hopper aktif,
lalu mendorong garam dari hopper menuju cavity. Setelah beberapa saat dengan memanfaatkan timer,
silinder pada crankshaft mendorong batang penyangga kopling flywheel untuk selanjutnya
akan memutar crankshaft untuk mengepres garam. Pada saat punch naik, limit switch yang terdapat
disamping ekor burung punch akan tersentuh yang selanjutnya akan mengaktifkan silinder pneumatik
pada ejector. Ejector akan turun untuk mendorong garam jatuh dari cavity menuju konveyor. Ketika
ejektor naik terdapat limit switch yang ketika tersentuh akan memundurkan posisi hopper keposisi
semula dan menurunkan
kopling
pada cavity sehingga cavity dapat berputar lagi mengikuti
putaran reducer. Proses selesai dan kembali ke proses awal lagi.
Pengujian Mesin
Proses pengujian merupakan suatu uji coba dari keberhasilan alat atau mesin yang dirancang
berdasarkan tujuan dan fungsi dari pembuatan alat atau mesin tersebut. Proses pengujian dilakukan
dengan cara menjalankan mesin , menghitung kapasitas pengepresan garam tiap jam, baik untuk garam
halus maupun kasar, dan menghitung jumlah produk yang gagal (reject).
Hasil Pengujian Mesin
Dari hasil pengujian didapat data sebagai berikut :
Tabel 1. Pengujian Kapasitas Mesin dan Jumlah Produk Gagal
Jenis
garam
Halus
Kasar

Pieces/jam
450
450

Tingkat Keberhasilan (%)


97,7%
95,6%

Dari data hasil pengujian alat diatas terlihat jumlah maksimum garam yang dapat dihasilkan
B-141

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014


Yogyakarta,15 November2014

ISSN: 1979-911X

oleh mesin pres garam sebanyak 450 pieces baik itu untuk jenis garam kasar maupun halus dengan
tingkat kegagalan pada garam halus 2,3% dan garam kasar 4,4%.
Pengujian Produk Garam Briket
Masalah utama pengepresan garam dengan cara manual adalah produk yang dihasilkan
mudah pecah (reject) dan kandungan yodium mudah terurai ketika proses oven. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengujian produk hasil mesin out-put penelitian kemudian dibandingkan dengan produk
pres manual dan pres dengan mesin yang dipakai UKM.
Tabel 2. Pengujian Kekuatan Garam Briket
No
1
2
3

Gaya yang dibutuhkan sampai garam pecah


(Newton)
1
2
3
900
950
850
1200
1250
1200
1200
1150
1250

Jenis Garam
Garam produksi rumahan (pres manual)
Garam produksi perusahan
Garam hasil mesin penelitian

Proses pengujian adalah dengan uji tekan menggunakan mesin universal testing machines,
garam briket diletakkan di landasan kemudian ditekan dan dicatat besarnya gaya yang dibutuhkan
sampai garam pecah. Hasil pengujian dibandingkan antara garam briket pres manual, mesin pres yang
digunakan UKM), mesin pres penelitan. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa gaya yang
dibutuhkan sampai garam pecah, antara hasil mesin UKM dan mesin penelitian hampir sama yaitu
sekitar 1200 N, hal ini berbeda dengan garam briket hasil pres manual yaitu sekitar 900 N. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa produk hasil penelitian lebih tidak mudah rusak (pecah) jika
dibandingkan dengan mesin pres manual.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pengujian dapat dibuat kesimpulan sementara :
1) Mesin dapat memproduksi garam briket dengan bahan baku garam halus
maupun dengan garam kasar.
2) Kapasitas produk yang dihasilkan yaitu sekitar 450/jam, dengan tingkat kegagalan pada garam
halus 2,3% dan garam kasar 4,4%.
3) Alat lebih aman disbanding mesin yang digunakan UKM dan hanya butuh 1 operator.
4) Dari hasil uji tekan produk garam briket penelitian lebih tidak mudah pecah dibandingkan produk
pres manual, dan setara dengan hasil mesin pres yang digunakan UKM.
Saran
Kedepan perlu dikembangkan mesin pres setipe dengan mesin hasil penelitian dengan dua cavity
sekali pres, tentunya dengan kontruksi yang lebih kuat, sehingga kapasitas produksi dan jumlah reject
bisa dioptimalkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada DIKTI yang telah mendanai penelitian hibah bersaing
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Archit, Ariawan. 2012. Rancang Bangun Mesin Press Garam dengan Penggerak Motor
Kopling. Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Mesin POLINES, Semarang
Hendrajana B dan Bagiyo Suwasono, 2010, Penerapan IPTEK untuk Pengembangan Model Kawasan
Industri Garam Rakyat, Laporan Akhir Iptekmas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan), Jakarta.
Joseph E. Shigley dan Larry D. Mitchell, 1995, Perencanaan Teknik Mesin, Erlangga , Jakarta.
Khurmi, R.S & Gupta, J.K.2005. Textbook of machine design. Eurasia Publishing House (PVT.) LTD :
New Delhi
Sularso & Suga, Kiyokatsu.1997. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,
PT. Pradnya
Paramita : Jakarta
PT. Garam, 2000, Teknologi Pembuatan dan Kendala Produksi Garam di Indonesia, Departemen
Kelautan dan Perikanan.
B-142

Anda mungkin juga menyukai