Laporan Fartoks 1 Kel 3 B s1 Farm 2012
Laporan Fartoks 1 Kel 3 B s1 Farm 2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Dalam dunia farmasi dikenal dengan farmakologi dan toksikologi yang
merupakan dasar dari ilmu farmasi yang dapat didefinisikan sebagai suatu
proses jalannya obat dengan segala aspeknya baik dari sifat kimiawi, fisika,
fisiologi, reabsorbsi hingga nasib obat dalam tubuh atau efek berlebihan yang
diberikan obat tersebut terhadap tubuh manusia. Pada dasarnya obat-obatan
yang digunakan secara berlebihan akan memberikan efek toksik. Sifat toksik
dari suatu obat ditentukan oleh dosis, konsentrasi obat ditempat kerja atau
reseptor, sifat zat tersebut, kondisi sistem bioorganisme dan efek yang
ditimbulkan. Maka dari itu dilakukan identifikasi terhadap hal tersebut. Apabila
zat kimia bersifat toksik maka kebanyakan diartikan sebagai zat berpotensial
memberikan efek berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu
organisme.
Dalam percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui serta
memahami bagaimana efek farmakologi dan toksikologi dari obat-obatan yang
menghambat atau mempengaruhi sistem saraf otonom. Hal inilah yang
melatarbelakangi
dilakukannya
percobaan
ini.
Saraf
otonom
mampu
berkomunikasi dengan sel saraf lain melalui jaringan kerja yang rumit dan
dapat mengatur semua jaringan dan organ. Sel saraf dapat terangsang atau
dihambat karena membran sel saraf permeabilitasnya mudah berubah karena
pengaruh neurontransmitter endogen atau obat.
Pada praktikum ini digunakan obat propanolol, yakni salah satu obat yang
kerjanya mempengaruhi sistem saraf otonom. Tepatnya, obat yang termasuk
golongan simpatolitik. Adapun pengujian obat tersebut dilakukan dengan cara
pemberian pada hewan coba dalam hal ini mencit (Mus musculus) yang
diberikan secara oral dengan menggunakan jarum sonde lambung.
impuls
melalui
pelepasan
neurotransmiter
oleh
serabut
pascaganglion. Kecuali untuk medulla adrenal, baik sistem saraf simpatis dan
parasimpatis mengikuti pola seperti yang telah dijelaskan di atas (Regar,
2010).
Obat-obat otonom adalah obat-obat yang dapat mempengaruhi penerusan
impuls dalam sistem saraf pusat dengan jalan mengganggu sintese,
penimbunan, pembebasan atau penguraian neurotransmitter atau mempengaruhi
kerjanya atas reseptor khusus. Akibatnya adalah dipengaruhinya fungsi otot
polos dan organ, jantung, dan kelenjar (Tjay & Rahardja, 2002).
a. Zat-zat yang bekerja terhadap SSO, yaitu :
melawan
efek-efek
percobaan
kali
ini
digunakan
obat
propanolol
sebagai
III.1.2
III.2
1.
2.
3.
masing-masing mencit.
4. Dilakukan perhitungan konversi dosis propanolol tablet 40 mg dari
manusia ke mencit.
5. Dibuat larutan dari obat propanolol 40 mg yang dosisnya telah
dikonversikan ke mencit dengan bobot yang telah ditimbang tadi.
6. Diberikan larutan obat tersebut dengan menggunakan sonde lambung.
7. Dilakukan pengamatan terhadap mencit yang telah diinduksi dengan
menggunakan propanolol, pengamatan tersebut meliputi pupil mata,
tremor kejang, urine, kelenjar ludah dan pernafasan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Pengamatan
Gejala
yang
diamati
Tremor
Urine
Miosis
Saliva
Nafas
5 1
Mencit 1
2 2 3
5 1
Mencit 2
2 2 3
0
0
0
0
c
0
0
0
0
c
0
0
0
0
c
0
0
0
0
C
0
0
0
0
c
0
0
0
0
c
0
0
0
0
c
0
0
0
0
C
0
0
0
0
c
0
0
0
0
n
0
0
0
0
n
0
0
0
0
n
0
0
0
0
N
0
0
0
0
c
Keterangan :
0 : Tidak ada perubahan yang terjadi.
c : Kecepatan pernafasan meningkat.
0
0
0
0
c
40
0
0
0
0
n
yang
parasimpatomimetik
dapat
atau
memacu
kolinergik,
saraf
sedangkan
parasimpatik
senyawa
yang
disebut
dapat
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan serta praktikum yang telah dilaksanakan maka
dapat disimpulkan bahwa efek yang timbul setelah pemberian propanolol pada
hewan coba mencit (Mus musculus) antara lain grooming (mengusap-usap
wajah) serta pernafasan menjadi lebih cepat pada menit 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35
dan 40.
VI.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan yakni agar alat-alat maupun bahan yang
terdapat dalam laboratorium agar lebih ditingkatkan dan lebih diperbaharui lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Dwi. 2010. Obat Kolinergik & Antikolinergik (online). Available as at
http://www.scribd.com/doc/44889033/Obat-Kolinergik-Antikolinergik. Diakses
pada tanggal [01-04-2011]
Ganiswarna, S. G. 2005. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta.
Guyton, A. C. 2006. Textbook of medical physiology 11th edition. Elsevier Inc.
Philadelphia.
Haritsah, S. 2011. Tinjauan Pustaka Obat Adrenergik (online). Available as at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26908/4/Chapter%20II.pdf
[diakses tanggal 1 April 2012]
Katzung, G. B. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerjemah Nugroho, A. W.
Rendy, L. Dwijayanthi, L. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mycek, J. M. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia. Jakarta.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka
Umum. Jakarta.
Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga. Diakses tanggal 4 Mei 2014
Regar, E. 2010. Sistem Saraf Otonom (online). Available as at
http://www.scribd.com/doc/31853749/Sistem-Saraf-Otonom [diakses tanggal 1
April 2012]
Tjay, T H & K Rahardja. 2008. Obat-obat Penting. PT Elek Media Komputindo.
Jakarta.
Yeni.
2011.
Makalah
Antikolinergik
(online).
Available
as
at
www.scribd.com/doc/53605319/makalahnya-antikolinergik.
Diakses
pada
tanggal [01-04-2011]
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
11
a. Pembuatan Propanolol
Tablet propanolol 40 mg
Ditimbang tablet propanolol ditimbang sebanyak 10
tablet satu per satu, kemudian beratnya dirataratakan.
Digerus tablet propanolol hingga halus, kemudian
ditimbang sebanyak 28,08 mg.
Dilarutkan serbuk propanolol dalam 50 mL aquades
Tablet propanolol 40 mg
b. Pemberian Obat Secara Oral Pada Mencit
Mencit I (25,6 g)
Mencit II (28 g)
Diberikan 0,85
mL propanolol
Diberikan 0,93
mL propanolol
pengamatan
setelah
mencit
2. Perhitungan Dosis
Perhitungan Propanolol : 30 mg/70 kg BB MC
12
= 0,078 mg
30
20
x 0,078
Larutan stok 50 mL
50
1
= 0,117 mg
= 1,92 g
Rata-rata tablet
= 0,192 g
= 40 mg
x rata-rata tablet
25,6
30
BB mencit II ( 28 g)
28
30
x 1 mL = 0,85 mL
x 1 mL = 0,93 mL