TK
BAB I
DEFINISI MAKSIAT
Maksiat adalah lawan ketaatan, baik itu meninggalkan peintah maupun
melakukan suatu larangan. Sedangkan iman, sebagaimana telah diketahui
ada 70 cabang lebih, yang tertinggi adalah ucapan laa illaha illallah dan
yang terendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan. Jadi cabang-cabang
ini tidak bernilai atau berbobot sama, baik yang berupa mengerjakan
(kebaikan) maupun meninggalkan (larangan). Begitu pula dengan maksiat,
maksiat mempunyai jenis-jenis tersendiri yaitu ada yang mengkibatkan
pelakunya keluar dari Islam dan maksiat yang tidak mengeluarkan pelakunya
daripada Islam.
Secara hakiki maksiat adalah perbuatan durhaka (asha) kepada Allah
SWT. Perbuatan maksiat bisa berupa menolak melaksanakan perintah Allah
SWT atau melanggar larangan-Nya. Orang yang tidak mau melaksanakan
kewajiban sholat, kewajiban shaum Ramadhan, kewajiban membayar zakat,
dan kewajiban pergi haji bagi muslim yang punya kemampuan, adalah
perbuatan maksiat. Demikian juga perbuatan melanggar larangan Allah
SWT seperti perbuatan melanggar larangan mencuri, larangan merampok,
larangan berzina, larangan minum-minuman keras dan memakai narkoba,
AB II
JENIS-JENIS MAKSIAT
Secara garis besar maksiat jika ditinjau dari dampaknya terhadap
keimanan tauhid dapat digolongkan menjadi 3, Yaitu :
A. Maksiat / dosa besar yang mengakibatkan pelakunya murtad .
Jenis maksiat seperti ini sangat berbahaya bagi keimanan seseoarang
bila pelakunya tidak segera bertobat maka dia dalam keadaan murtad
(kafir) daripada islam dia halal dibunuh jika tidak mau bertobat,
konsekuensinya yang lebih berat bila pelakunya meninggal maka dia
mendapat azab yang kekal dineraka berbeda dengan kaum muslimin
yang melakukan dosa dia masih punya harapan masuk surga, InsyaAllah.
Contoh maksiat jenis ini adalah :
- Syirik akbar / besar (menyekutukan Allah) yaitu menyamakan Allah
kepada makhluk-Nya dalam tauhid rububiyah maupun uluhiyah.
Secara kasar syirik besar adalah menyembah dan bergantung kepada
selain Allah . Contoh dosa syirik besar adalah : Beranggapan Allah
punya anak, menyembah patung atau salib dsb., pergi ke dukun,
memakai jimat-jimat. Sedangkan syirik kecil tidak mengakibatkan
pelakunya murtad.
- Mengolok-olok Hukum Allah dan rasul-rasulnya
Ciri seorang munafik adalah mengaku islam tapi hatinya tidak
mau menerima islam. Meskipun mengaku islam kalau pelakunya suka
mengolok-olok dan mengejek hukum Allah dan ajaran rasulullah dia
sudah dianggap murtad bila dia tidak bertobat dia halal darahnya.
Sesuai firman Allah Taala :
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah:
Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah
kafir sesudah beriman. (QS. At-Taubah 9: 65-66)
- Memusuhi kaum muslimin dan berloyalitas kepada kaum kafir.
Banyak sekali munafik jaman sekarang mengaku islam namun
sebenarnya tujuannya adalah untuk membuat makar supaya kaum
muslimin hancur. Yaitu ciri mereka adalah suka memusuhi umat islam
sekalipun mengaku islam dan sebaliknya kepada orang kafir mereka
berteman akrab (loyal). Hukuman bagi orang seperti ini adalah dia
telah kafir, karena Allah SWT telah berfirman :
Barangsiapa yang tawalliy (loyal) kepada mereka (kafirin ) di antara
kalian, maka sesungguhnya dia adalah bagian dari mereka (QS. Al
Maidah [5] : 51)
- Meninggalkan kewajiban dan menolak ajaran Islam.
Salah satu maksiat yang mengakibatkan perilakunya murtad
adalah menolak ajaran islam yang wajib misalnya shalat, puasa
ramadhan dan zakat. Karena islam bukan hanya agama dimulut
doang . Jika seseorang meninggalkan sholat namun tidak mengingkari
bahwa sholat itu wajib baginya dia belum termasuk murtad namun
dihukumi sebagi orang fasiq, yaitu tahu tapi tidak mau melaksanakan .
B. Maksiat / Dosa Besar yang tidak mengeluarkan pelakunya dari
Islam.
Jenis maksiat dosa besar seperti ini walaupun tidak
mengeluarkan pelakunya daripada islam namun dampaknya bila
dibiarkan maka akan semakin menjauhkan juga dari islam (menjadi
murtad) karena maksiat adalah sebab hati menjadi keras sehingga sulit
menerima hidayah. Pelaku maksiat dosa besar hukumnya dibunuh bila
tidak mau bertobat dari dosa yang telah dilakukan. Contoh maksiat
jenis ini adalah :
- Durhaka kepada Orang tua
Durhaka kepada orang tua adalah sikap yang sangat dibenci
oleh Allah dan Rasul-Nya. Islam adalah agama yang paling mulia,
karena mengajarkan bagaimana supaya anak manusia berbakti
kepada orang tua yang telah kepayahan melahirkan, mendidik dan
membesarkan dengan ikhlas. Nabi bahkan mengatakan kalau ridho
5 MENGENAL MAKSIAT DAN DAMPAKNYA OLEH WWW.ASHABULMUSLIMIN.TK
Allah tergantung juga ridho kedua orang tua. Durhaka kepada orang
tua merupakan dosa terbesar kedua setelah syirik . Sesuai hadits
nabi ;
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Dosa-dosa besar adalah
berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua,
membunuh jiwa serta sumpah palsu.
(HR. Bukhari).
- Membunuh sesama muslim
Membunuh manusia yang diharamkan konsekuensinya dia harus
diqishos sesuai dengan perbuatannya yaitu dia juga harus dibunuh.
Sesuai sabda Rasulullah SAW :
Dari Ibnu Masud rodhiallohu anhu, dia berkata: Rosululloh sholallahu
alaihi wa sallam bersabda: Tidak halal ditumpahkan darah seorang
muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang
telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang
muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri
dari jamaah. (HR. Bukhori dan Muslim)
- Berzina (berhubungan badan yang tidak sah)
Nabi telah bersabda kalau pelaku zina adalah seorang yang
telah menikah maka hukumannya adalah dibunuh. Jika pelakunya
adalah seorang yang belum menikah maka dia dihukum cambuk
seratus kali dan diasingkan keluar daerahnya. Allah Taala berfirman :
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, ...... (QS. An Nuur :
2)
2 Musnad Al-Kabir atau lebih dikenal dengan Musnad Ahmad adalah salah satu
dari Sembilan kitab hadist (Kutubut Tisah) yang dijadikan rujukan utama umat
islam kebanyakan, terutama dari golongan Ahlus Sunnah
8 MENGENAL MAKSIAT DAN DAMPAKNYA OLEH WWW.ASHABULMUSLIMIN.TK
BAB IV
SEBAB-SEBAB MELAKUKAN MAKSIAT
Imam Ibnu Qayyim mengatakan, Penyebab utama timbulnya semua
kemaksiatan baik yang besar maupun yang kecil ada tiga, yaitu:
Pertama, keterkaitan hati kepada selain Allah.
Kedua, menuruti dorongan amarah.
Ketiga, menuruti dorongan syahwat.
Keempat, kemaksiatan tersebut terwujud dalam perbuatan syirik, kezhaliman
dan perbuatan-perbuatan keji. 4
Bentuk keterkaitan hati kepada selain Allah cabang-cabangnya begitu
banyak dan tingkatan tertinggi di cabang tersebut ialah syirik serta mengakui
keberadaan ilah selain Allah. Sedangkan bentuk menuruti dorongan amarah
juga memiliki cabang-cabang di ataranya membunuh jiwa yang diharamkan
4 Ibnul Qoyyim , kiat-kiat menghindari maksiat
10 MENGENAL MAKSIAT DAN DAMPAKNYA OLEH WWW.ASHABULMUSLIMIN.TK
Allah, inilah cabang tertinggi. Dan bentuk menuruti dorongan syahwat yang
tertinggi dalam cabang-cabangnya ialah melakukan perbuatan zina. Oleh
karena itulah Allah mengumpulkan ketiganya dalam firman-Nya:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali
dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina," (QS. Al-Furqan: 68).
Ketiga perbuatan di atas saling tarik menarik. Syirik menarik
seseorang kepada kezhaliman dan perbuatan keji, sebagaimana ikhlas dan
tauhid akan menjauhkan seseorang dari kezhaliman dan kekejian itu.
Demikian juga kezhaliman, ia menarik seseorang pada syirik dan pebuatan
keji, sebab syirik adalah puncak dari segala kezhaliman seperti yang
difirmankan oleh Allah: "Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezhaliman yang besar." (QS. Luqman: 13).
Dan perbuatan keji itu sendiri juga dapat menyeret pelakunya kepada
perbuatan syirik dan kezhaliman. Ketiganya saling berkaitan, yang satu
mengajak kepada yang lain. Jika perbuatan ketiga di atas ada di dalam diri
seseorang maka itu adalah akar dari kemaksiatan yang akan menjadi besar
ketika seseorang itu tidak mengetahuinya.
BAB V
SOLUSI MENGHINDARI MAKSIAT
kita kepada Allah dan besegeralah untuk menghindar dari tempat itu.
9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda,Bertakwalah kepada
Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan
kebaijkan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut,
serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik." (Ahmad dan
Tirmidzi)
10. Merealisasikan Tauhid
Rasulullah besabda,Allah Azza wa jalla berfirman.Barangsiapa yang
melakukan kebajikan maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan
dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka
balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya.
Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku
mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat
kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa,
barangsiapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku
datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku
dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah (ampunan) yang
sama. (Muslim-Ahmad)
11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
penampilan fisik akan tetapi Allah memandang hati manusia seberapa besar
ketaatan manusia kepada Allah. Semakin taqwa / taat manusia kepada Allah
maka semakin besar pula derajatnya disisi-Nya. Dan begitu pula semakin
buruk akhlaq manusia semakin rendah pula derajat manusia disisi-Nya
bahkan lebih rendah dari binatang sekalipun, Naudzubillahi min dzalik.
Karena ilmu agama adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat maka
alangkah baiknya kita mengkaji terus ilmu ini, oleh karena itu pembahasan
kita memang tak cukup sampai disini dan takkan terputus kewajiban
menuntut ilmu sampai mati. Semoga dengan kajian yang sekelumit ini bisa
menambah pengetahuan dan keimanan kita kepada Allah SWT.
Wassalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Qoyyim, Ibnul.(1994). Akibat berbuat maksiat, Penerjemah : Nabhani Idris.
Jakarta : Gema Insani Press Cet. I.
Qoyyim, Ibnul.(2008). Kiat-kiat meninggalkan maksiat Penerjemah : Ahmad
Warbi. Solo : Tiga serangkai
Majalah Suara Islam Edisi Maret 2012 (http://www.suaraislam.com/detail.php?kid=4366)
18 MENGENAL MAKSIAT DAN DAMPAKNYA OLEH WWW.ASHABULMUSLIMIN.TK