RESIKO BENCANA
REVITALISASI NILAI-NILAI
KEARIFAN LOKAL BAGI UPAYA
RESOLUSI KONFLIK DI DAERAH NTB
Kelompok 6 :
1. Puspitasari Mujiwinarni
2. Valda Anggita Kurnia
3. Izzatul Mufidah
4. Fautia Erfanisa
5. Rinaldy Rizky Aufahaq
OUTLINE
PENDAHULUAN
Menejemen Penanganan Bencana
Berbasis Masyarakat
Mitigasi Bencana
Mitigasi Bencana Berbasis
Masyarakat
Konflik Sosial
Studi Kasus
Izzatul Mufidah
PENDAHULUAN
MENEJEMEN PENANGANAN
BENCANA
1.Kegiatan Prabencana
2.Tanggap darurat
3.Kegiatan pasca bencana
1. Prabencana
a. dalam situasi tidak terjadi bencana, meliputi :
perencanaan penanggulangan bencana,
pengurangan risiko bencana, Pencegahan,
analisis resiko bencana, pendidikan dan
pelatihan, dan persyaratan standar teknis
penanggulangan bencana
b. dalam situasi terdapat potensi terjadinya
bencana, meliputi : kesiapsiagaan, peringatan
dini, dan mitigasi bencana.
2. Tanggap Darurat
a. pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya
b. penentuan status keadaan darurat
bencana;
c. penyelamatan dan evakuasi masyarakat
terkena bencana
d. pemenuhan kebutuhan dasar
e. perlindungan terhadap kelompok rentan
f. pemulihan dengan segera prasarana dan
sarana vital
3. Pasca Bencana
1.Rehadilitasi
2.Rekonstruksi
Fautia Erfanisa
MITIGASI BENCANA
MITIGASI BENCANA
BERBASIS MASYARAKAT
KONFLIK SOSIAL
Tahap konflik
1.Sebelum konflik
2.Konfrontasi
3.Krisis
4.Pasca Krisis
5.Pemulihan dan
Pembangunan Kembali
Penyebab
Ketidakseimbangan atau
ketidakadilan dalam hal ekonomi,
politik, sosial, hukum, budayadan
agama
Perebutan kepentingan sumber daya
alam
Kecemburuan perseorangan atau
kelompok
Ketersinggungan perseorangan atau
kelompok
Lemahnya penegakan hukum
Dampak
Korban jiwa, luka-luka
Bangunan rusak
Hancurnya sarana umum
Trauma sosial
Kesulitan ekonomi
Hancurnya kepercayaan dan
kerjasama antar kelompok
Pemisahan masyarakat
berdasarkan SARA (SukuAgama-Ras-Antar golongan)
Tindakan kesiapsiagaan
o Memahami dan menghargai pendapat
orang lain, memahami permasalahan
dan mencari jalan keluarnya.
o Membina komunikasi yang baik dan
terbuka, membentuk forum antar
agama, politik dan adat.
o Memperkuat rasa persatuan dan
menegakkan hukum.
o Mengadakan kegiatan sosial bersama
seperti pertandingan olahraga, pasar
malam, dsb.
Langkah-langkah penyelesaian
Pada intinya penyelesaian konflik
merupakan tanggung jawabdan
kerjasama antar seluruh pihak yang
terkait yaitu masyarakat, organisasi dan
pemerintah. Untuk itu perlu dilakukan
beberapa langkah penyelesaian dengan
menentukan langkah yang akan diambil
dan pihak yang melaksanakan.
Puspitasari Mujiwinarni
STUDI KASUS
PENDAHULUAN
Dalam dua dekade terakhir realitas
harmoni Indonesia kerap terkoyak
oleh serangkaian konflik berbau
kekerasan (violence conflicts) yang
marak merebak di berbagai daerah
termasuk di Lombok Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Berbagai konflik komunal ini bukan
hanya sangat mengganggu stabilitas
nasional tetapi juga mengancam
integrasi bangsa
Resolusi Konflik
Memiliki 4 tahapan :
1. Tahap de-eskalasi
2. Tahap negoisasi
3. Tahap problem
solving approach
4. Tahap peace
building