Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH :
NAMA

: MUHAMMAD NUR IRFAN

NIM

: 11/ 13933/ STIPP

ACARA

: AYAKAN TYLLER

CO. ASS

: SULISTIO DWI HANDOKO

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012
I.
II.
III.

ACARA
TUJUAN

: AYAKAN TYLLER
: Mengetahui mekanisme pengayakan model tyller dan
menghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.

DASAR TEORI
Pengayakan merupakan suatu cara memisahkan pertikel yang
berdasarkan ukuran pertikel terutama adalah proses pemisahan bahan dalam
keadaaan kering. Proses pengayakan dilakukan dengan cara menempatkan
bahan dengan ukuran yang tidak seragam kedalam ayakan yang memiliki
ukuran luang ayakan yang dikehendaki dan diayakan (Anonim, 2012).
Dalam proses pengayakan terjadi pemisahan menjadi dua atau lebih
fraksi. Bahan yang lolos dari lubang ayakan disebut undersize

atau

underflow dan bahan yang tidak lolos (berukuran lebih besar dari lubang
ayakan) disebut oversize atau overflow. Dalam proses pengayakan, cara yang
digunakan unutk menyatakan kehaluasan (kasar, sedang, halus) digunakan
dua cara yaitu :
1. Modulus Kehalusan
Tingkat kehalusan dari gilingan tersebut dinyatakan sebagai jumlah
berat dari fraksi fraksi yang tertinggal dalam setiap ayakan dibagi
dengan 100.
2. Indeks Keseragaman
Menyatakan distribusi kasar, sedang dan halus dari partikel
partikel hasil gilingan tersebut. Partikel kasar adaalah yang tertinggal
pada ketiga ayakan teratas, partikel sedang adalah yang tertinggal pada

dua ayakan dibawahnya dan yang terdapat pada dua ayakan paling bawah
adalah partikel halus.
Standar Ayakan
Teknik pengayakan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan dalam
pembuatan suatu sediaan farmasi. Untuk mendapatkan ukuran partikel yang
diinginkan maka terdapat beberapa standar ayakan yang biasanya digunakan
dalam pembuatan sediaan farmasi. Standar ayakan yang akan dibahas kali ini
adalah Standar Amerika, Standar Tyler dan Standar menurut United States
Pharmacopeia ( USP ). Mengayak adalah metode yang paling umum
digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel karena murah ,
sederhana , dan cepat dengan variasi yang sedikit antara para operator.
Meskipun limit bawah dari pemakaian biasanya diperkirakan sebesar 50
mikron, ayakan mikromesh dapat digunakan untuk memperpanjang batas
bawah sampai 10 mikron. Sebuah ayakan terdiri dari suatu panci dengan
dasar kawat kasar dengan lubang lubang segi empat. Di Amerika Serikat
digunakan dua standar ayakan. Pada skala standar Tyler , perbandingan lebar
lubang pada urutan ayakan adalah . Skala standar Tyler didasarkan pada
ukuran lubang (0,0029) pada kasa yang mempunyai 200 lubang pada setiap
1 inci , yaitu 200-mesh.
.Karakteristik dari ayakan Tyler dapat dilihat pada Tabel 1
Mesh
8
9
10
12
14
16
29
24
28
32
35
42

Ukuran
ft
0.0078
0,0065
0,0054
0,0046
0,0038
0,0033
0,0027
0,0023
0,0019
0,0016
0,0014
0,0011

mm
2,37
1,98
1,65
1,40
1,16
1,01
0,82
0,70
0,58
0,49
0,43
0,34

IV.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat :
1. Timbangan
2. Ayakan Tyller
3. Sendok
4. Nampan

: 1 buah
: 10, 20, 40, 60 mesh
: 1 buah
: 5 buah

B. Bahan :
1. Kedelai

: 500 gram

V. CARA KERJA
A. Teoritis
1. Menyiapkan bahan (jagung, kopi, beras, kedelai) yang telah
dikecilkan ukuranya
2. Menyiapkan sejumlah ayakan (6 7 ayakan) yang ukuanya (mesh)
berbeda beda yang disusun secara bertingkat, mulai dari ukuran
mesh terkecil
3. Mengambil bahan yang telah dikecilkan ukuranya sebanyak 100 gram
dan lakukan pengayakan mulai dari atas sampai ayakan paling bawah.
4. Menimbang dan hitung bahan yang tertinggal pada masing masing
ayakan dalam persen (%).
5. Menghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.

B. Skematis
1. Disiapkan bahan (jagung, kopi, beras,
kedelai)

yang

telah

dikecilkan

ukuranya

2. Disiapkan sejumlah ayakan (6 7


ayakan) yang ukuanya (mesh) berbeda
beda yang disusun secara bertingkat,
mulai dari ukuran mesh terkecil.

3. Diambil bahan yang telah dikecilkan


ukuranya sebanyak 100 gram dan
lakukan pengayakan mulai dari atas
sampai ayakan paling bawah.

4. Ditimbang dan hitung bahan yang


tertinggal pada masing masing
ayakan dalam persen (%).

5. Dihitung

modulus

indeks keseragaman.

kehalusan

dan

VI. HASIL PENGAMATAN

Berat awal

= 500 gram
= 0,5 kg
Partikel yang tertinggal pada :
1. Ayakan 10 mesh = 100 gram
2. Ayakan 20 mesh = 130 gram
3. Ayakan 40 mesh = 50 gram
4. Ayakan 60 mesh = 150 gram
5. Penampung
= 70 gram
Dp : Luas permukaan ayakan tyller
1. Ayakan 10 mesh = 1,651 mm
2. Ayakan 20 mesh = 0,833 mm
3. Ayakan 40 mesh = 0,37 mm
4. Ayakan 60 mesh = 0,233 mm
P
= 850 kg/m3

= 1,75

a. Fraksi Kasar
w=
=

t=

6w
P Dp

Berat fraksikasar
100
Berat awal
230
100
500

= 46 %
t =

6 w
P Dp
6 1,75 0,46 0,5
850 kg/m3 1,24210 3
2415

= 1055,7
= 2,28 m2
b. Fraksi Halus

t=

6w
P Dp

w=

Berat fraksikasar
100
Berat awal
200
100
500

= 40 %
t =

6 w
P Dp
6 1,75 0,4 0,5

= 850 kg/m3 0,3015 103


2,1

= 2,56
= 0.82 m2

VII. PEMBAHASAN
Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan
dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat
dipisahkan anatara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal
di ayakan ( butiran kasar). Pengayakan dengan berbagai rancangan telah
banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan
bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. Pengayakan yaitu pemisahan
bahan berdasarkan ukuran mesin atau lubang ayakan. Bahan yang
mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter lubang akan lolos dan bahan
yang mempunyai ukuran lebih besar akan terjerap pada permukaan lubang
ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai
ukuran yang seragam dan bahan

yang terjerap dikembalikan untuk

dilakukan penggilingan ulang (Anonim, 2012).


Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua
teknik yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan sediaan farmasi, yaitu
teknik pengayakan manual dan teknik pengayakan mekanik. Pada
pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan, umumnya
dengan bantuan sebilah kayu atau sebilah bahan sintetis atau dengan sikat.
Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan denagn lebar lubang
tertentu. Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu
jika seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (tanpa sisa di
ayakan). Dengan demikian ada batasan maksimal ukuran partikel. Teknik
pemisahan ini merupakan teknik manual, teknik ini dapat dilakukan untuk
campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses
pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran
tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran
pori dinyatakan dalam satuan mesh. Pengayakan secara mekanik
(pengayakan getaran, guncangan, atau kocokan) dilakukan dengan bantuan

mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar
lubang standar yang berlainan (Lachman, 1989).
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam
hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi
kuadrat. Biasanya jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai
dengan jenis ayakan, misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan
dihubungkan dengan batang penggerak ke roda gerak. Penentuan ukuran
partikel dan percobaan pembagian serbuk dapat dikerjakan dengan
pengayakan; yaitu melewati serbuk dengan goncangan mekanis menembus
suatu susunan ayakan yang diketahui ukurannya dan berurutan dari ukuran
yang besar ke ukuran yang lebih kecil , serta penentuan bagian serbuk yang
melewati atau tertahan pada masing masing ayakan (Ansel, 1989).
Pada praktikum kali ini membahas tentang ayakan tyller, bahan yang
digunakan yaitu kedelai yang sudah digiling atau kedelai bubuk. Bubuk
kedelai tersebut ditimbang beratnya lalu diayak menggunakan ayakan tyller
yang sudah disusun berdasarkan ukuran/meshnya. Kemudian hitung fraksi
kasar dan fraksi halus yang tertinggal pada ayakan. Dari hasil pengamatan
dan perhitungan fraksi kasar di peroleh 2,28 m2 sedangkan fraksi halus 0.82
m2 (Ign Suharto, 1998).

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin atau
lubang ayakan. Bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari
diameter lubang akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih
besar akan terjerap pada permukaan lubang ayakan.
2. Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan

untuk

mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua


teknik yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan sediaan farmasi,
yaitu teknik pengayakan manual dan teknik pengayakan mekanik.
3. Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal
ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi
kuadrat.
4. Dalam proses pengayakan terjadi pemisahan menjadi dua atau lebih
fraksi. Bahan yang lolos dari lubang ayakan disebut undersize atau
underflow dan bahan yang tidak lolos (berukuran lebih besar dari
lubang ayakan) disebut oversize atau overflow.
5. Dari hasil pengamatan dan perhitungan fraksi kasar di peroleh 2,28 m2
sedangkan fraksi halus 0.82 m2.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Buku Petunjuk Praktikum Mesin dan Peralatan Industri. Institut
Pertanian STIPER, Yogjakarta.
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Ign Suharto, 1998.Sanitasi, Keamanan , dan Kesehatan Pangan dan Alat Industri.
Bandung.
Kurniawan, Dhadhang W. dkk., 2012, Teknologi Sediaaan Farmasi,Laboratorium
Farmasetika UNSOED, Purwokerto.
Lachman, Leon., 1989, Teori dan Praktek Farmasi Industri, UI Press, Jakarta
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. Operasi Teknik Kimia . Alih Bahasa
Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam
:Starch Conversion Technology. Van Beynum GMA, Roels A, editor. New
York : Marcel Dekker

Yogyakarta, 12 Desember 2012


Mengetahui
Co.Ass

Praktikan

(Sulistio Dwi Handoko)

(Muhmmad Nur Irfan)

Anda mungkin juga menyukai