Anda di halaman 1dari 5

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Menurut Balai Pengembangan Penangkapan Ikan (1996), Perikanan sebagai
suatu usaha, dikatakan mulai dengan usaha melakukan penangkapan ikan (fishing)
ataupun mengumpulkan dengan jenis aquatic resources lainnya (rumput laut,
kerang-kerangan, dan lain sebagainya), setelah itu barulah timbul jenis-jenis usaha
lainnya (handling, processing, marketing, dan lain sebagainya). Umum diketahui
bahwa fishing lebih besar usahanya dilakukan di laut dibandingkan dengan
perairan daratan (sungai, danau, rawa-rawa, dan lain sebagainya).
Sumberdaya perairan yang menjadi tujuan fishing mempunyai media hidup
berupa air yang berbeda dengan media hidup manusia dan hewan-hewan umum
yang menjadi tujuan hunting di darat. Dengan demikian segala tingkah laku dari
aquatic resources tersebut akan berbeda tingkah lakunya terhadap perlakuan yang
diusahakan manusia untuk menangkapnya (Sudirman dan Mallawa, 2004).
Berdasarkan kemajuan peradaban manusia, disebabkan letak dan keadaan
perairan, maka banyak sekali ragam dan macam dari metode penangkapan ikan
yang diketahui dan dipergunakan oleh manusia. Metode penangkapan ikan yang
penting dapat berarti yang mampu menangkap ikan dalam jumlah besar tetapi pula
berarti dapat menghasilkan sejumlah uang yang banyak meskipun hasil tangkapan
tidak besar jumlahnya (Sudirman dan Mallawa, 2004).
Berbagai cara atau metode dilakukan dalam operasi penangkapan ikan.
Seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia tentang metode dalam operasi
penangkpan ikan, berujung pada terklasifikasikannya berbagai alat penangkap

ikan. Brandt (1968) dalam Ayodhyoa (1975), membagi metode penangkapan ikan
menjadi 15 jenis, yaitu :
1. Fishing without gear;
2. Fishing with wounding gear;
3. Fishing by stupefying;
4. Line fishing;
5. Fishing with traps;
6. Fishing with aerial traps;
7. Fishing with netbags with fixed mouth;
8. Seining;
9. Fishing with sorounding nets;
10. Fishing with dragged gear;
11. Fishing with the drive in methods;
12. Fishing falling gear;
13. Fishing with gill nets;
14. Fishing with left nets; dan
15. Fishing with tangle nets.

I.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Metode Penangkapan Ikan ini adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi dari alat tangkap gill net, trammel net,
rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan bubu;
2. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan cara operasi dari alat
tangkap gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan
bubu;
3. Agar mahasiswa mengetahui dan konstruksi alat tangkap gill net, trammel net,
rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan bubu;
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui jumlah dan komposisi hasil tangkapan alat
tangkap gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan
bubu;
5. Agar mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
tangkapan gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan
bubu;
6. Agar mahasiswa mengetahui cara penentuan posisi penangkapan;
7. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja dan fungsi alat bantu penangkapan
seperti GPS, fish finder, current meter, dan anemo meter:
8. Mengetahui alat tangkap ramah lingkungan yang dilihat dari metode
penangkapan.

1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum Metode Penangkapan Ikan ini adalah :
1. Mahasiswa mengetahui klasifikasi dari alat tangkap gill net, trammel net,
rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan bubu;
2. Mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan cara operasi dari alat
tangkap gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan
bubu;
3. Mahasiswa mengetahui dan konstruksi alat tangkap gill net, trammel net,
rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan bubu;
4. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah dan komposisi hasil tangkapan alat
tangkap gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan
bubu;
5. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan
gill net, trammel net, rawai dan long line, arad, bagan tancap, dan bubu;
6. Mahasiswa mengetahui cara penentuan posisi penangkapan;
7. Mahasiswa mengetahui cara kerja dan fungsi alat bantu penangkapan seperti
GPS, fish finder, current meter, dan anemo meter; dan
8. Mahasiswa dapat Mengetahui alat tangkap ramah lingkungan yang dilihat
dari metode penangkapan.

1.4. Waktu dan tempat


Praktikum darat Metode Penangkapan Ikan ini dilaksanakan pada tanggal 2
April 2012, di kampus Perikanan tembalang, Semarang dan praktikum laut pada
tanggal 12 - 13 Mei 2012 di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai
(LPWP), Jepara.

Anda mungkin juga menyukai