Anda di halaman 1dari 6

1

PR O PO S AL
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG GANGGUAN
JIWA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN (PRIMER) GANGGUAN JIWA
DI DESA NGURUAN KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

IMAM EKO SUCAHYO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gangguan jiwa merupakan kondisi terganggunya fungsi mental, emosi,
pikiran, kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal, yang menjelma dalam
kelompok gejala klinis yang disertai oleh penderitaan dan mengakibatkan
terganggunya fungsi humanistik individu (Suliswati, 2005 : 4). Kecenderungan
meningkatnya angka gangguan mental di kalangan masyarakat saat ini dan yang
akan datang akan terus menjadi masalah. Krisis multi dimensi telah
mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat, yang
menjadi keprihatinan semua kalangan bahwa sebagian besar yang mengalami
gangguan jiwa mendapatkan pertolongan setelah gangguan jiwa yang dialaminya
cukup berat. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena
pandangan yang salah dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat menganggap
bahwa gangguan jiwa disebabkan karena adanya gangguan roh jahat yang
merasuki jiwa. Sehingga bila ada yang mengalami gangguan jiwa dikucilkan atau
diasingkan, dipasung (fiksasi) karena dianggap sebagai aib keluarga dan
masyarakat. Kenyataan tersebut merupakan gambaran sebagian besar masyarakat
kita yang memang sebagian besar pengetahuannya masih rendah. Sehingga
masyarakat kurang menyadari pentingnya upaya pencegahan gangguan jiwa.
Menurut penelitian WHO jika prevalensi gangguan jiwa diatas 100 jiwa
per 1000 penduduk dunia, maka berarti di Indonesia mencapai 264 per 1000

penduduk yang merupakan anggota keluarga. Data hasil survey kesehatan


(SKRT) tahun 1995 artinya 2,6 kali lebih tinggi dari ketentuan WHO, ini sesuatu
yang sangat serius. Hasil riset WHO dan WORLD Bank menyimpulkan bahwa
gangguan jiwa dapat mengakibatkan penurunan produktifitas kerja sampai
dengan 8,5%, saat ini gangguan jiwa menempati urutan kedua setelah penyakit
infeksi dengan 11,5% (Rasmun, 2001 : 1). Survey awal yang dilakukan peneliti di
di Desa Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban didapatkan 7 orang (0,26%)
mengalami gangguan jiwa di Desa Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban
dari 2674 orang.
Gangguan jiwa disebabkan oleh adanya berbagai stresor yang sudah tidak
dapat ditanggulangi lagi. Stresor dapat berupa stresor fisik, psikososial atau
sosial. Disini pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa serta upaya
pencegahannya sangat penting. Bila masyarakat memiliki pengetahuan yang
memadai maka masyarakat akan menyadari upaya pencegahan, yang bukan saja
dengan mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan stres
tetapi juga memelihara dan mengembangkan faktor-faktor yang membantu
individu agar lebih dapat menahan stres. Tetapi bila pengetahuan masyarakat
rendah, maka masyarakat kurang menyadari pentingnya upaya pencegahan.
Sehingga masyarakat mengalami ketidakmampuan penyesuaian terhadap stresor
yang muncul yang lama kelamaan akan menjadi tekanan.
Upaya pencegahan gangguan jiwa tidak hanya oleh tenaga kesehatan
jiwa, tapi juga melibatkan peran aktif semua pihak. Masyarakat mempunyai
potensi untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan upaya preventif

(www.depkominfo.com, 2005). Salah satunya dengan menggunakan kemampuan


penyesuaian terhadap stres dengan koping adaptif, misalnya dengan melakukan
kegiatan atau hobi yang disenangi, berbicara dengan orang lain atau dengan
relaksasi untuk mengurangi stres. Untuk itu peran tenaga kesehatan sangat
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan
penyuluhan serta memberikan dorongan kepada masyarakat tentang upaya
pencegahan gangguan jiwa.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dengan upaya pencegahan
(Primer) gangguan jiwa di Desa Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa
Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban?
2. Bagaimana upaya pencegahan (Primer) gangguan jiwa di Desa Nguruan
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban ?
3. Apakah ada hubungan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa
dengan upaya pencegahan (Primer) gangguan jiwa di Desa Nguruan
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1

Tujuan umum

Mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa


dengan upaya pencegahan (Primer) gangguan jiwa di Desa Nguruan Kecamatan
Soko Kabupaten Tuban.
1.3.2

Tujuan khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa


Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
1.3.2.2 Mengidentifikasi upaya pencegahan (Primer) gangguan jiwa di Desa
Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
1.3.2.3 Menganalisa hubungan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa
dengan upaya pencegahan (Primer) gangguan jiwa di Desa Nguruan
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1

Bagi profesi keperawatan


Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi

keperawatan dalam mengembangkan perencanaan keperawatan khususnya dalam


upaya peningkatan pengetahuan gangguan jiwa.
1.4.2

Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan informasi tentang

pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dengan upaya pencegahan


(Primer) gangguan jiwa.
1.4.3

Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan


masyarakat tentang gangguan jiwa dan upaya pencegahan (Primer) gangguan
jiwa.
1.4.4

Bagi instansi pendidikan


Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan pada instansi pendidikan

untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dengan upaya


pencegahan (Primer) gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai