Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN
Secara umum Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari berbagai
organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang mengelilinginya dan
kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut (Griffith, 1994).Hernia adalah : tonjolan
keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnya berada
yang didalam keadaan normal tertutup.
1.
Hernia atau usus turun adalah penonjolan abnormal suatu organ/ sebagian dari organ
melalui lubang pada struktur disekitarnya. Hernia inguinalis adalah penonjolan hernia yang
terjadi pada kanalis inguinal (lipat paha). Operasi hernia adalah tindakan pembedahan yang
dilakukan untuk mengembalikan isi hernia pada posisi semula dan menutup cincin
hernia.Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya
yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996 : 246).
2.
Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang (Oswari,
2000 : 216). Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding
rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 : 253).
Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang normal melalui sebuah
defek kongenital atau yang didapat
Klasifikasi:
a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan
mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior.
Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis femorale
Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding abdomen di sebelah
sentral tepat di atas umbilikus.
Hernia Umbilikalis.
Kehamilan dan obesitas juga berkontribusi terhadap perkembangan hernia umbilikalis
pada orang dewasa. Mungkin hernia umbilikalis kongenital dan terbukti selama masa bayi, atau
diperoleh sebagai menutup jaringan cincin tali melemah, sehingga penonjolan isi perut. Hernia
ini lebih sering terjadi pada wanita.
Faktor predisposisi lain menyertakan beberapa kehamilan dengan tenaga kerja yang
berkepanjangan, asites. dan besar tumor intra-abdomen (Way, 1994).

Hernia umbilikalis cenderung untuk memperbesar omemum mantap dan berisi, meskipun
mereka mungkin juga berisi usus besar atau kecil. Klien mungkin mengalami rasa sakit pada
batuk atau tegang atau kusam, sensasi sakit. Pencekikan adalah komplikasi umum dari hernia
umbilikalis.
Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan
perut yang lemah.
Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang
terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
Hernia scortalis: hernia pada scrotum.
TYPE-TYPE HERNIA
a. Type-type Hernia
1). Diafragmatik:
Hernia yang terjadi melalui foramen bochdalek : protrusi bagian organ
abdomen melalui lubang pada diafragma
2) Hiatal Sliding:
protusi struktur abdomen (biasanya lambung) melalui hiatus oesofagus.
3) Abdominal:
umbilical yaitu protusi usus dan omentum yang tertutup kulit lembut melalui
dinding abdomen yang lemah disekitar
4) Omfalokel:
Protrusi visera intra abdominal kedasa korda umbilical kantong tertutup
peritoneum tanpa kulit
5) Gastroskisis:
Protrusi isi intra abdomen melalui defek dinding abdomen lateral terhadap
cincin umbilical ; tidak pernah terdapat kantong peritoneal.

ernia
1)

Hernia Usus :
Hernia yang terjadi karena organ masuk dan jaringan subkutan, lapisan otot atau
aponeurosis. Peritoneum perietale dan jaringan preperitoneal, kantong hernia dengan
Usus yang dibagi menjadi 4 yaitu :
a) Hernia reponibel tanpa inerserasai dan strangulasi
b) Hernia ireponibel atau hernia akreta karena perlekatan
c) Hernia interserata atau hernia akreata karena perlekatan
d) Hernia sirangulata, ileus obstruksi, terjadi nekrosis sampai gangreng karena pendarah darah
terganggu
2)
Hernia Ritcher : Bila strangulasi hanya Menjepit sebagian dinding usus
3)
Hernia interstisialis : Hernia yang terletak diantara lapisan otot perut
4)
Hernia geser skrotalis:
a.
Hernia biasa dengan isi didalam kantong hernia
b.
Hernia geser / sliding hernia : kantong hernia kosong
5)
Hernia epigastrika :

6)

7)
8)

Benjolan terdiri atas penonjolan jaringan lemak preperiteneal yang tidak dapat dibedakan
dari lipoma yang mengandung omentum dan tertutup
Hernia spieghel :
Hernia interstisial yant terletak antara m trans versus abdominalis dan m. eblueus
abdominis internus
Hernia sibatrik : Terjadi pada bekas luka lapioratomy
Hernia ingunlis :
Terjadi karena anmali kongenital yang ditandai dengan lebarnya annulus internus sehingga
dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI

Hernia umbilical adalah jenis paling berbahaya dari hernia dan cenderung sangat sering
pada bayi baru lahir,Ini adalah penyakit berbahaya yang berkembang di daerah pusar-, atau
umbilikus. Beberapa anak baru lahir memiliki kelemahan dalam ototterletak di daerah pusar atau
umbilikus dan setelah mereka lahir dan tali pusat (kabel penghubung seorang ibu untuk
memberikananaknya semua zat yang dia butuhkan untuk bertahan hidup) adalah memotong,
karena kelemahan otot ini menyerah pada tekanan dan memungkinkan terbentuknya lubang kecil
, di mana isi perut keluar dan menciptakan benjolan atau tonjolan.
Hernia umbilikalis kongenital adalah hernia utuh ditutup kulit yang terdapat waktu lahir.
Hernia ini dapat menonjol kedalam tali pusat, disebut hernia ke dalam tali pusat
2.3 ETIOLOGI
Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya dinding ini mungkin
merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir, contoh hernia bawaan adalah
hermia omphalokel yang terjadi karenasewaktu bayi lahir tali pusatnya tidak segera berobliterasi
(menutup) dan masih terbuka. Demikian pula hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada
anggota keluarga misalnya bila ayah menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya.

Pada manusia umur lanjut jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut lebih
cenderung menderita hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka
lama juga dapat melemahkan dinding perut (Oswari. 2000 : 217).
1.

Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup.

2.

Akibat dari pembedahan sebelumnya.

3.

Kongenital
a.

Hernia congenital sempurna

Bayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat tempat tertentu.
b.

Hernia congenital tidak sempurna

Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat tempat
tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan ( 0 1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui
defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk,
menangis).

2.4 MANIFESTASI KLINIS


Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada umbilicus yang hanya ditutup peritoneum dan
kulit, berupa penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilicus
akibat peninggian tekanan intra abdomen, biasanya jika bayi menangis. Angka kejadian hernia ini
lebih tinggi pada bayi premature.
Hernia umbilikalis pad orang dewasa merupakan lanjutan hernia umbilikalis pada anak. Peninggian
tekanan karena kehamilan, obesitas atau asites merupakan factor predisposisi.
A. Gejala
Gejala-gejala hernia umbilikalis yang diwakili hanya oleh tonjolan yang muncul dan tidak
lebih. Dalam kebanyakan kasus benjolan ini mendorong dirinya kembali ke dalam jika bayi
sedang duduk di punggungnya, tapi ketika dia batuk, bersin, atau berdiri lurus itu sangat terlihat.
Benjolan di lipatan paha.
Biasanya akan timbul bila berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang
berat. Benjolan itu akan hilang bila penderita berbaring. Tidak ada keluhan nyeri. Nyeri akan terasa
bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia yang mengakibatkan pembuluh darah disekitarnya terjepit.
Pada anak-anak, terjepitnya isi hernia lebih sering terjadi pada usia kurang dari 2 tahun.

Nyeri pada umbilikalis


Bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, maka akan terasa nyeri. Apalagi bila akhirnya terjadi
infeksi, penderita akan merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar kemanamana serta meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti ini, maka disebut gawat
darurat yang harus segera ditangani, karena dapat mengancam nyawa penderita

B.Tanda

Anak menangis dan gelisah


Si kecil akan mudah menangis dan terus menerus terlihat gelisah. Benjolan di lipatan paha tersebut
juga akan terlihat hilang timbul ketika si kecil menangis

Rewel

Demam

2.5 PATOFISIOLOGI
Hernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup (Nettina, 2001 :
253).
Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh protusi usus)
memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi terstrangulasi. Situasi ini adalah
kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangren karena kekurangan
suplai darah (Ester, 2002 : 55).
Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat resiko tinggi untuk terjadi
inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit defek di dalam fascia. Akibat
dan keadaan post operatif seperti peradangan, edema dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan
skrotum. Setelah perbaikan hernia inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri
dan pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan membantu mengurangi
nyeri (Long. 1996 : 246).
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti
tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat
atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada
daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan
dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu
ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan
kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal,
kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan
kerusakan yang sangat parah. Sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam
perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan
gangguan menyebabkan ganggren.
2.6

KLASIFIKASI
Banyak sekali penjelasan mengenai klasifikasi hernia menurut macam, sifat dan proses
terjadinya. Berikut ini penjelasannya :
Macam-macam hernia :
Macam-macam hernia ini di dasarkan menurut letaknya, seperti :

1. Hernia.
Hernia Inguinal ini dibagi lagi menjadi :
Indirek / lateralis: Hernia ini terjadi melalui cincin inguinalis dan melewati korda
spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumnya terjadi pada pria daripada wanita.
Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar dan sering
turun ke skrotum. Umumnya pasien mengatakan turun berok, burut atau kelingsir atau
mengatakan adanya benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau
menghilang pada waktu tidur dan bila menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau
bila posisi pasien berdiri dapat timbul kembali.
Direk / medialis: Hernia ini melewati dinding abdomen di area kelemahan otot, tidak
melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia.
Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena defisiensi
kongenital. Hernia ini disebut direkta karena langsung menuju anulus inguinalis eksterna
sehingga meskipun anulus inguinalis interna ditekan bila pasien berdiri atau mengejan, tetap
akan timbul benjolan. Bila hernia ini sampai ke skrotum, maka hanya akan sampai ke bagian atas
skrotum, sedangkan testis dan funikulus spermatikus dapat dipisahkan dari masa hernia. Pada
pasien terlihat adanya massa bundar pada anulus inguinalis eksterna yang mudah mengecil bila
pasien tidur. Karena besarnya defek pada dinding posterior maka hernia ini jarang sekali menjadi
ireponibilis.
2.
Femoral : Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada anita daripada
pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara
bertahap menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk ke dalam
kantung. Ada insiden yang tinggi dari inkarserata dan strangulasi dengan tipe hernia ini.
3. Umbilikal : Hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena
peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara.
Tipe hernia ini terjadi pada sisi insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh secara tidak adekuat
karena masalah pascaoperasi seperti infeksi, nutrisi tidak adekuat, distensi ekstrem atau
kegemukan.
4.
Incisional : batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan parut yang lemah Berdasarkan
terjadinya, hernia dibagi atas :
1. Hernia bawaan atau kongenital Patogenesa pada jenis hernia inguinalis lateralis (indirek): Kanalis
inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus
testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritonium ke daerah
skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis
peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga
isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, kanalis ini
tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih

sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan
normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka terus
(karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. Pada
orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena merupakan lokus minoris resistensie,
maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra-abdominal meningkat, kanal tersebut dapat
terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.2.Hernia dapatan atau akuisita
(acquisitus = didapat).c.Menurut sifatnya, hernia dapat disebut :1Hernia reponibel/reducible,
yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi
jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
2. Hernia ireponibel, yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. Ini
biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peri tonium kantong hernia. Hernia ini
juga disebut hernia akreta (accretus = perlekatan karena fibrosis). Tidak ada keluhan rasa nyeri
ataupun tanda sumbatan usus.
3 Hernia strangulata atau inkarserata (incarceratio = terperangkap, carcer = penjara), yaitu bila isi
hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkarserata berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat
kembali ke dalam rongga perut disertai akibatnya yang berupa gangguan pasase atau
vaskularisasi.Secara klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel
dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia
strangulata. Hernia strangulata mengakibatkan nekrosis dari isi abdomen di dalamnya karena
tidak mendapat darah akibat pembuluh pemasoknya terjepit. Hernia jenis ini merupakan keadaan
gawat darurat karenanya perlu mendapat pertolongan segera.
2.7

PENATALAKSANAAN
Pra Operasi
- Cegah menangis
- Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H. Femoralis)
- Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan
- Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)
- Jaga agar kontong atau visera tetap lembab
- Gunakan tindakan kenyamanan
Pasca Operasi
- Lakukan perawatan dan observasi secara rutin
- Berikan tindakan kenyamanan
- Dukungan orang tua (Wong, 2004: 521)
Bila cincin hernia kurang dari 2 cm, umumnya regresi spontan akan terjadi sebelum bayi
berumur 6 bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. Usaha untuk mempercepat
penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan kemudian

memancangkannya dengan pita perekat (plester) untuk 2 3 minggu. Dapat pula digunakan uang
logam yang dipancangkan di umbilicus untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila
sampai usia 1,5 tahun hernia masih menonjol maka umumnya diperlukan koreksi operasi. Pada
cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar diperoleh
penutupan dengan tindakan konservatif.
Saat pemeriksaan, dokter akan meraba isi hernia dengan ujung jarinya. Dengan begitu, ia
bisa tahu apakah isi hernia masih bisa dimasukkan kembali ke tempatnya semula tanpa operasi
atau tidak.
Pada bayi, proses masuknya kembali isi hernia bisa terjadi secara spontan. Ini karena
cincin hernia pada bayi masih elastis, terutama bila lubang hernia pusarnya lebih kecil dari 1 cm.
Tutup saja lubang hernia dengan kain kasa yang diberi uang logam di dalamnya, lalu tempelkan
di atas pusar. Umumnya, cincin hernia pada pusar yang tanpa komplikasi ini akan tertutup sendiri
ketika ia berusia 12-18 bulan.
Operasi baru dilakukan bila ukuran lubang hernia bayi sekitar 1,5 cm atau lebih. Pada
kondisi seperti ini, lubang tidak mungkin menutup sendiri. Meski begitu, operasi bisa saja
dilakukan secara terencana bila hernia tetap ada sampai anak memasuki usia sekolah. Untuk
hernia pada lipatan paha, operasi adalah terapi terbaik. Karena, pada hernia jenis ini risiko untuk
terjadi jepitan jauh lebih besar. Operasi harus segera dilakukan untuk menyelamatkan organ yang
terjepit dalam kantung hernia. Biasanya, operasi dilakukan bila hernia menetap sampai bayi
berusia 3 bulan.
Usai operasi, orang tua sebaiknya tetap memantau kondisi bayi. Sebab, hernia dapat
kambuh lagi bila terjadi peningkatan tekanan di dalam perut. Misalnya, ia batuk hebat atau
sembelit.
Penyebab
Hernia terjadi karena adanya perbedaan proses perkembangan alat reproduksi pria dan
wanita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis (buah pelir) turun dari rongga perut menuju
skrotum (kantung kemaluan) pada bulan ketujuh hingga kedelapan usia kehamilan.
Lubang yang berupa saluran itu akan menutup menjelang kelahiran atau sebelum anak
mencapai usia satu tahun. Ketika dewasa, daerah itu dapat menjadi titik lemah yang potensial
mengalami hernia.
Selain itu, ada jenis hernia insisional, yakni yang terjadi setelah suatu pembedahan.
Karena setelah pembedahan biasanya kekuatan jaringan tidak seratus persen kembali seperti
semula, daerah itu kemudian menjadi lemah dan dapat mengalami hernia.
1. Terapi konservatif/non bedah meliputi :
o Penggunaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian sabuk/korset pada hernia
ventralis.

Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata yang tidak menunjukkan gejala
sistemik.
2. Terapi umum adalah terapi operatif.
3. Jika usaha reposisi berhasil dapat dilakukan operasi herniografi efektif.
4. Jika suatu operasi daya putih isi Hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah 5 menit
di evaluasi kembali
5. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat sebaiknya digunakan marleks untuk
menguatkan dinding perut setempat
6. Teknik hernia plastik, endoskopik merupakan pendekatan dengan pasien berbaring dalam posisi
trendelernberg 40 OC.
7. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic untuk
membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.
8. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan gizi
seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan mengadan selama BAB, hindari
kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.
o

2.8

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal dan
dilakukan
X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk mengidentifikasi hernia kontralateral
pada
groin. Mungkin terkadang berguna untuk memastikan adanya hernia pada pasien dengan
nyeri
kronis pada groin.
2.
USG
Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis, misalnya pada
Spigelian hernia.
3.
CT dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia obturator)
4.
Laparaskopi
Hernia yang tidak diperkirakan terkadang ditemukan saat laparaskopi untuk nyeri perut
yang
tidak dapat didiagnosa.
5.
Operasi Eksplorasi
Pada beberapa bayi, dengan riwayat meyakinkan dari ibunya, namun tidak ditemukan secara
klinis. Operasi eksplorasi dapat dilakukan.

o
o

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia adalah :


Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.
Data laboratorium, meliputi:
Darah
Leukosit 10.000 18.000/mm3
Serum elektrolit meningkat
Data Px diagnostic X-Ray
2.9

KOMPLIKASI
Hernia umbilikus yang tanpa komplikasi umumnya dapat tertutup sendiri pada usia anak lebih
besar, sekitar usia 2-5 tahun, namun selama itu pusar atau umbilikus akan kelihatan menonjol besar
sehingga secara kosmetis orang tua pasien menganggap itu suatu masalah. Pengobatan pada hernia
umbilikalis dengan pembedahan diperlukan jika lubang yang terjadi ukurannya 2 cm atau lebih,
karena tidak mungkin akan menutup sendiri. Atau, jika hernia sampai anak usia sekolah, maka dapat
dilakukan pembedahan berencana.

Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan Pada Pasien Hernia


Umbilikalis

ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Preoperasi
1.
Identitas
a.

Pasien

Nama
Jenis kelamin
TTL
Umur
Suku/bngsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx Medis
b.
Keluarga
Nama
Hubungan dengan pasien
Umur
Pekerjaan
Alamat
2.

Riwayat kesehatan

3.

Pola kebiasaan

4.

Pemeriksaan fisik

a.

Perut kembung

b.

Terdapat penonjolan di abdomen/inguinal/femoralis

c.

Anak merasa tidak nyaman/nyeri pada daerah penonjolan

d.

Obstipasi

e.

Muntah

Pasca operasi
1.
Identitas
a.

Nama
Jenis kelamin
TTL

Pasien

a.
b.

Umur
Suku/bngsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx Medis
b.

Keluarga

Nama
Hubungan dengan pasien
Umur
Pekerjaan
Alamat

2.

Riwayat kesehatan

3.

Pola kebiasaan

4.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi
Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur, warna kulit dan pola pembuluh vena
(venous pattern)
Auskultasi
Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus
Perkusi
Perkusi transluminasi tidak bisa masuk (hidrokel). Transluminasi penyinaran: ruangan
biasanya dibuat gelap, tapi masalahnya anak kulitnya tipis, kalau hernia tembus. Transluminasi
+/- bisa bedain hernia/hidrokel
Palpasi
Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras atau distensi, adanya nyeri tekan, adanya
massa atau asites
Kaji adanya nausea dan vomitus
Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi terhadap diet
Kaji adanya perubahan selera makan, dan kemampuan klien untuk menelan
Kaji adanya perubahan berat badan
Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus
Status kesadaran
Tanda-tanda vital

c.
d.

Terpasang infuse
Nyeri pada area insisi
5.

Pengkajian gastro intestinal

1) Status hidrasi
a) Turgor kulit
b) Membran mukosa
c) Intake dan output
6. Abdomen
a) Nyeri
b) Bising usus
c) Kembung
d) Sistensi abdomen
e) Muntah frekhdensi dan karakteristik
f) Kram dan tenesinus
7. Psikososial
a) Ketabahan
b) Rewel
c) Status emosional
A.
Perencanaan
a.Preoperasi
Diagnosa keperawatan/masalah kolaborasi
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2.
Kurang pengetahuan orangtua dan keluarga tentang kondisi penyakit klien.
3.
Cemas berhubungan dengan krisis situasi (prosedur pembedahan
No
Dx

Intervennnsi
1.manajemen nyeri

1.

2.manajemen lingkungan

Rasional
- Kaji tingkat nyeri, durasi, lokasi dan intensitas
- Observasi ketidaknyaman non verbalverbal
- Gunakan strategi komunikasi terapeti Gunakan
teknik distraksi
- Kaji tanda vital
- ciptakan suasana lingkungan yang tenang
- kurangi stimulasi lingkungaan
- batasi pengunjung

3.administrasi analgesic
2.

1. Health education

2.Teachingpreoperative

3.

1. .

reduksi cemas

2. .

teknik calming

3. .

presence

- kelola pemberian analgetik.


- Perhatikan prinsip 6 B dalam pemberian obat.
- Identifikasi faktor internal dan eksternal yang
dapat meningkatkan motivasi orang tua dan
keluarga.
- Jelaskan pengertian, tanda gejala, komplikasi,
rencana tindakan yang akan dilakukan.
- Jelaskan mengenai jadwal, dan lokasi operasi
-Jelaskan durasi tindakan operasi
- Identifikasi kecemasan orangtua dan klien
- Gambarkan tindakan preoperasi rutin (anestesi,
diet, test laboratorium, IV terapi, ruang tunggu
keluarga).
- jelaskan prosedur, termasuk sensasi seperti
keadaan selama prosedur.
-Temani klien untuk meningkatkan keamanan dan
menurunkan kecemasan
- Dengarkan keluhan klien dan keluarga.
- Ciptakan lingkungan untuk meningkatkan
kepercayaan.
- Identifikasi perubahan level kecemasan
-Dorong klien dan keluarga untuk
mengungkapkan secara verbal tentang perasaan,
persepsi dan ketakutan.
- pertahankan kontak mata
- turunkan stimulus pembuat cemas
-libatkan keluarga
- tunjukkan penerimaan
- jaga ketenangan
- tunjukkan kesiapan jika keluarga dank lien
memerlukan bantuan
- cari orang lain yang dipercaya untuk
memberikan support.

b.Pasca operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
No
Intervensi
Rasional
Dx
1.
1. manajemen nyeri
- Kaji tingkat nyeri, durasi, lokasi dan intensitas
-Observasi ketidaknyaman non verbal
-Gunakan strategi komunikasi terapetik
- Gunakan teknik distraksi
-Kaji tanda vital
2.Manajemenlingkungan -ciptakan suasana lingkungan yang tenang
-kurangi stimulasi lingkungan
- batasi pengunjung
3. Administrasi analgesic - kelola pemberian analgetik.
- Perhatikan prinsip 6 B dalam pemberian obat.
2.
1. Kontrol infeksi
- Bersihkan lingkungan sekitar klien
- Batasi pengunjung
- Isolasi klien yang beresiko menularkan penyakit
- Anjurkan untuk mencuci tangan termasuk
pengunjung.
-Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
perawatan pasien lain
- Gunakan universal precautions
- Peertahankan intake cairan dan nutrisi/
- Administrasi pemberian antibiotic.
- Pertahankan istirahat.Jelaskan pada klien dan
keluarga tentang tanda-tanda infeksi.

BAB II
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hernia adalah : tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana
organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.Hernia atau usus turun
adalah penonjolan abnormal suatu organ/ sebagian dari organ melalui lubang pada struktur
disekitarnya.

Hernia inguinalis adalah penonjolan hernia yang terjadi pada kanalis inguinal (lipat
paha). Operasi hernia adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan isi
hernia pada posisi semula dan menutup cincin hernia.
Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya
yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996 : 246). Hernia
adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang (Oswari, 2000 : 216).
Hernia umbilikalis kongenital adalah hernia utuh ditutup kulit yang terdapat waktu lahir.
Hernia ini dapat menonjol kedalam tali pusat, disebut hernia ke dalam tali pusat.
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga
yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 : 253).

Anda mungkin juga menyukai