Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LANJUT


MODUL KE : I
OPERASIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

NAMA
NIM
KELOMPOK / KELAS
HARI / TGL. PRAKTIKUM
WAKTU PRAKTIKUM
DOSEN

: BUDIMAN SURYA
: 10211157
: E/SK-1
: RABU/26 APRIL 2014
:16.00-18.15
: SELIAWATI, S.KOM

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
I.

Data Hasil Praktikum


1. Voltage Follower
VIN
1 Vdc
2 Vdc
3 Vdc
4 Vdc
5 Vdc

R1
0,96 V
1,96 V
3V
3,9 V
4,95 V

VOUT
1V
2V
3V
4V
5V

A
1
1
1
1
1

2. Inverting Amplifier
VIN

RIN

RF

RL

IIN

VOUT

2,5 V
5V

-0,6 V
-0,38 V

0,7 V
0,45 V

RIN
0,17 V
0,34 V

RF
0,11 V
0,21 V

VIN
250 mVp-p
500 mVp-p

3,6 V
4,13 V
RL
0,015 V
0,03 V

0,6 A
0,25 A
IIN
0,7 mA
0,01 mA

2,9 V
5,9 V

VOUT
-1,5 V
-3,01 V

-1
-1

A
-1
-1

3. Non Inverting Amplifier


VIN
2,5 V
5V

RIN
-2,52 V
-3V

RF
2,52 V
3V

RIN
0,52 V
0,52 V

RF
270 mV
0,5 V

VIN
250 mVp-p
500 mVp-p
II.

RL
-5,07 V
-6,25 V
RL
0,64 V
1V

IIN
3A
2,5 A
IIN
1 mA
1 mA

VOUT
-2,5 V
-5 V
VOUT
0,64 V
1V

A
2
2

Analisis Hasil Praktikum


A. Menghitung Penguatan Rangkaian Voltage Follower
Rumus penguatan pada voltage follower :
A=

R1
RIN

+1

A=

1
0

+1

A=

Karena hambatan umpan balik sama dengan nol sehingga besar penguatan
untuk masing masing nilai VIN sama yaitu 1.
B. Menghitung Penguatan Rangkaian Inverting Amplifier
Dengan VIN = 2,5 V
A= -

A= -

A=

RF
RIN
1 K
1 K

Dengan VIN = 5 V
A= -

RF
RIN

A= -

1 K
1 K

A=

-1

-1

Jika VIN = 2,5 V maka


VOUT = 2,5 x -1 = -2,5 V

Jika VIN = 5 V maka

A
2
2

VOUT = 5 x -1 = -5 V
Dengan VIN = 250 mVp-p

Dengan VIN = 500 mVp-p

A= -

RF
RIN

A= -

RF
RIN

A= -

1 K
1 K

A= -

1 K
1 K

A=

-1

A=

-1

Jika VIN = 250 mVp-p maka


VOUT = 250 x -1 = -250

Jika VIN = 500 mVp-p maka


VOUT = 500 x -1 = -500

mVp-p

mVp-

C. Menghitung Penguatan Rangkaian Non-Inverting Amplifier


Dengan VIN = 2,5 V
A=1+

A=1+

RF
RIN
1 K
1 K

A=1+

(1)

A=

Jika VIN = 2,5 V maka


VOUT = 2,5 x 2 = 5 V
Dengan VIN = 5 V
A=1+

A=1+

RF
RIN
1 K
1 K

A=1+

(1)

A=

Jika VIN = 5 V maka


VOUT = 5 x 2 = 10 V
Dengan VIN = 250 mVp-p
A=1+

A=1+

RF
RIN
1 K
1 K

Dengan VIN = 5 V
A=1+

RF
RIN

A=1+

1 K
1 K

A=1+

(1)

A=1+

(1)

A=

A=

Jika VIN = 250 mVp-p maka

Jika VIN = 500 mVp-p maka

VOUT = 250 x 2 = 500 mVp-

VOUT = 500 x 2 = 1000

mVp-p

III.

Kesimpulan
Pada percobaan pertama yang menggunakan rangkaian voltage follower,
penguatan yang terjadi nilainya sama pada setiap VIN karena hambatan

umpan baliknya bernilai 0.


Pada percobaan kedua yang menggunakan rangkaian inverting amplifier
penguatan yang terjadi menjadi terbalik atau negatif. Dengan kata lain
pada inverting amplifier fasa inputan dan keluaran nilainya akan
berbeda/terbalik atau jika inputan yang dimasukan adalah positif maka

output yang dihasilkan pasti negatif.


Pada percobaan ketiga yang menggunakan rangkaian non-inverting
amplifier penguatan yang terjadi adalah dua kali lipat dari nilai inputan.
Dengan kata lain penguatan non-inverting menguatkan tanpa membalik

IV.

fasa atau bisa jadi nilainya menjadi dua kali lipat atau lebih.
Daftar Pustaka
(2014, April 01). Diambil kembali dari
http://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/invertingdan-non-inverting-op-amp.html
(2014, April 01). Diambil kembali dari
http://basukidwiputranto.blogspot.com/2014/02/aplikasi-op-ampke-3-buffer.html
(2014, April 01). Diambil kembali dari
http://www.electronicglobal.com/2011/05/penguat-operasionalop-amp.html
(2014, April 01). Diambil kembali dari
http://rangkaianelektronika2.blogspot.com/2013/10/noninverting-op-amp.html

Anda mungkin juga menyukai