Anda di halaman 1dari 45

Ir. Haryuti.

MM
1

LATAR BELAKANG
Perkembangan perusahaan di Jawa
Timur
Banyaknya kecelakaan kerja
Kurangnya kesadaran tentang K3
Keterbatasan Pengawasan
Tuntutan Industrialisasi

DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

UU.No.13 Th.2003 tentang Ketenagakerjaan


UU.No.1.Th. 1970 Tentang Keselamatan Kerja
UU. Uap 1930 & Peraturan Uap 1930
PP.No.7 Th.1973 Tentang Pengawasan atas
peredaran,penyimpanan dan penggunaan pestisida
Permenaker No.Per.03/Meb/1986 Tentang Syaratsyarat K3 di tempat kerja yang mengelola Pestisida
Per.Men./Kep.Men.Naker yang terkait
Standart Internasional / Nasional yang diakui

Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety is the promotion
and maintenance of the highest degree of physical,
mental and social well-being of all workers in all
occupations; the prevention among workers of
departures from health caused by their working
conditions; the protection of workers in their
employment from risks resulting from factors adverse
to health; the placing and maintenance of the worker
in an occupational environment adapted to his
physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each
man to his job.

Pengertian Dasar
I L O / W H O Panitia Kesehatan Dan Keselamatan
Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Bersifat jabatan
adalah promosi dan pemeliharaan tingkat fisik tertinggi ,
mental dan kesejahteraan / kesehatan sosial dari semua para
pekerja dalam semua jabatan ; pencegahan antar para
pekerja berangkat dari kesehatan disebabkan oleh kondisi
kerja mereka; perlindungan para pekerja di ketenagakerjaan mereka dari resiko sebagai hasil faktor yang kurang
baik kepada kesehatan; penempatan dan pemeliharaan
pekerja di suatu lingkungan bersifat jabatan menyesuaikan
diri secara psikologis dan fisiologis dengan - peralatannya , dan
untuk beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3


prinsip dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and
healthy working environment
2. Conditions of work should be consistent with
workers well-being and human dignity
3. Work should offer real possibilities for personal
achievement, self-fulfilment and service to
society

ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3


prinsip dasar K3, yaitu :
1. Pekerjaan berlangsung di suatu lingkungan kerja
yang sehat dan aman.
2. Kondisi-Kondisi pekerjaan harus konsisten dengan
kesejahteraan / kesehatan para pekerja dan
martabat manusia
3. Pekerjaan [perlu] menawarkan berbagai
kemungkinan riil untuk prestasi pribadi,
kecukupan diri dan melayani ke masyarakat

Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration, USA)

Occupational Health and Safety concerns the


application of scientific principles in understanding the
nature of risk to the safety of people and property in both
industrial and non industrial environments. It is multidisciplinary profession based upon physics, chemistry,
biology and the behavioral sciences with applications in
manufacturing, transport, storage, and handling of
hazardous materials and domestic and recreational
activities.
8

Pengertian Dasar

OSHA ( Administrasi Kesehatan Dan Keselamatan


Bersifat Jabatan, As)
Keselamatan Dan Kesehatan Bersifat Jabatan
berhubungan dengan aplikasi [dari;ttg] prinsip
ilmiah di (dalam) pemahaman sifat alami resiko
kepada keselamatan orang-orang dan properti/milik
lingkungan industri dan bukan industri. Disiplin profesi
berdasar pada ilmu fisika, ilmu kimia, biologi dan ilmu
pengetahuan perilaku dengan aplikasi di (dalam)
memproduksi, pengangkutan, gudang / tempat
penyimpanan penuh resiko dan aktivitas berkenaan
dengan rekreasi dan domestik.

Points of concern
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific


principles)
Pemahaman pola risiko (understanding the nature of
risk)
Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam
maupun diluar industri
K3 merupakan multidisiplin profesi
Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3
adalah fisik, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku
Area garapan : industri, transportasi, penyimpanan
dan pengelolaan material, domestik dan kegiatan
lainnya seperti rekreasi

10

Definisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik
jasmani maupun rohani,
- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil,
makmur dan sejahtera;

Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
11

Tujuan K3
Melindungi para pekerja dan orang lain
di tempat kerja
Menjamin agar setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan lancar

12

Keselamatan (Safety)

Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang
tidak bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)

13

Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan
psikologi individu (the degree of physiological
and
psychological well being of the individual)

14

1. Safety Hazard
Mechanic
Electric
Kinetic
Substances

Flammable
Explosive
Combustible
Corrosive

2. Konsekuensi
Accident Injuries
Assets

Accidental
release
Minor
Mayor
Fatal
Damage

Mendadak, dramatis, bencana


(Sudden Reaction)

1. Health Hazard
Physic
Chemical
Biologic
Ergonomics
Psychosocial

2. Konsekuensi
Terpapar kontak penyakit
mendadak, menahun, kanker dan
dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)

3. Konsentrasi kepedulian
Environment (bahan Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian
pencemar)
bahaya tersembunyi
Process
Titik berat pd
Exposure
Sepertinya kurang
Equipment, facilities, kerusakan asset,
Work hours
urgent (laten)
tools
fatality
PPE
Prinsip pendekatan
Working practices Sepertinya urgen
Pendidikan
Pengkajian
Guarding
(bahaya mendadak)
Karir jab. Sesuai
kepaparan
Pengalaman
Prinsip pendekatan
pendidikan
Utk
Karir lapangan +
Pengkajian resiko
memperkecil
15
pelatihan
Utk memperkecil
kepaparan
resiko

FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA
KESEHATAN

KESELAMATAN
PROSES

BAHAN

ALAT

LINGKUNGAN
16

GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN


BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
Pengobatan/ Perawatan
Gaji (Biaya Diasuransikan)

$1
$5

HINGGA

$50

BIAYA DALAM PEMBUKUAN:


KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)

$1

HINGGA

BIAYA LAIN YANG


TAK DIASURANSIKAN

$3

Kerusakan gangguan
Kerusakan peralatan dan perkakas
Kerusakan produk dan material
Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
Sewa peralatan
Waktu untuk penyelidikan
Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
Upah lembur
Ekstra waktu untuk kerja administrasi
Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
Hilangnya bisnis dan nama baik
17

KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA
FAKTOR SITUASIONAL

FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN
KERUGIAN
MATERI

LANGSUNG
* COST
* PROPERTI
* MARKET

* NEGARA
* MASYARAKAT
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

TDK LANGSUNG
* SDM
* COMPANY IMAGE

NON MATERI

SOSIAL
* KEMATIAN/CACAT

PSIKOLOG
* RASA AMAN

18

1
Fatal

29
Cidera berat

300
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss

3000
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition

19

HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan
kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja.

20

HARM
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian
berupa kematian, cidera, sakit fisik atau
mental, kerusakan properti, kerugian
produksi, kerusakan lingkungan atau
kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.

21

DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada saat
itu sedikit saja ada perubahan
maka dapat mengakibatkan
terjadinya accident.

22

DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan
berakibat cedera pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.

23

DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau
kapan muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.

24

AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu kondisi
dimana atau kapan munculnya sumber
bahaya telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).

25

R I S K
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan
antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul
dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).

26

PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa
tingkat resiko, mempertimbang-kan resiko tersebut dalam
tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah
sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai
serta mengambil langkah-langkah yang tepat.

27

KEPARAHAN
SERIOUS
SEDANG
RINGAN

KEMUNGINAN TERJADI
SULIT TERJADI

JARANG

SERING

SEDANG
RENDAH
RENDAH

TINGGI
SEDANG
RENDAH

TINGGI
TINGGI
SEDANG
28

The Three Basic Causes


Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors
Environmental Factors

Unsafe Act

Indirect Causes

Basic Causes

Unsafe
Condition

ACCIDENT
Unplanned release of
Energy and/or
Hazardous material

Personal Injury
Property Damage
29

Logika terjadinya kecelakaan


Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequent)

LACK OF
CONTROL

BASIC
CAUSES

IMMIDIATE
CAUSES

INCIDENT

LOSSES

30

DOMINO THEORY MODEL


( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
MENT

PERSON

HAZARD

SOCIAL
ENVIRONME
NT

FAULT OF
PERSON

UNSAFE ACT
/ UNSAFE
CONDITION

ACCIDENT

INJURY

31

PERKEMBANGAN

DOMINO THEORY MODEL


1949 : GORDON
1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German

32

UP DATED DOMINO THEORY


( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of
Control

LACK OF
CONTROL

ORIGIN

SYMPTOM

CONTACT

Loss

BASIC
CAUSES

IMMEDIATED

INCIDENT /
ACCIDENT

INJURY /
DAMAGE

CAUSES

33

LOSs CAUSATION MODEL


( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of
Control

Inadequate
Program

Inadequate
Standard
Inadequate
Compliance

Basic
Causes

Immediate
Causes

Personal
Factors

Substandar
d Acts

Job
Factors

Substandar
d
Conditions

Insident

Loss

Contact
With
Energy or
Substance

People
Property
Process
(Profit)

34

LEMAHNYA
KONTROL
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

SEBAB
DASAR
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA

PENYEBAB
TAK
LANGSUNG

INSIDEN
(Kontak)

KERUGIAN

PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN

<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT

KECELAKAAN

ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
35

PENYEBAB
DASAR

KERUGIAN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

KERUGIAN

MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
36

LEMAHNYA
KONTROL

INSIDEN

KONTAK

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

KERUGIAN

STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran

37

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN

OPERASI TANPA OTORISASI


GAGAL MEMPERINGATKAN
GAGAL MENGAMANKAN
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK
PAKAI APD TIDAK LAYAK
PEMUATAN TIDAK LAYAK
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI
BERCANDA, MAIN-MAIN
MABOK ALKOHOL, OBAT
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR

KERUGIAN

KONDISI TAK AMAN

SEBAB LANGSUNG

INSIDEN

PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


APD KURANG, TIDAK LAYAK
PERALATAN RUSAK
RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SISTEM PERINGATAN KURANG
BAHAYA KEBAKARAN
KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
KEBISINGAN
TERPAPAR RADIASI
TEMPERATUR EXTRIM
PENERANGAN TIDAK LAYAK
VENTILASI TIDAK LAYAK
38
LINGKUNGAN TIDAK AMAN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

FAKTOR PRIBADI

FAKTOR KERJA
SEBAB DASAR

KEMAMPUAN FISIK ATAU


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
STRESS MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KEAHLIAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK

KERUGIAN

PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
ENGINEERING
PENGADAAN (PURCHASING)
KURANG PERALATAN
MAINTENANCE
STANDAR KERJA
SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
39

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

KERUGIAN

LACK OF CONTROL

LEMAHNYA PENGENDALIAN

PROGRAM TIDAK SESUAI


STANDARD TIDAK SESUAI
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

40

PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT
CONTROL
Pengembangan dan peninjauan sistem
manajemen, pelatihan, penetapan
program dan memeliharanya

CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi
energi,
barricade,
perbaikan
permukaan objek
penyebab

POST
CONTACT
CONTROL
Menerapkan
Rencana
Penanggulangan
Darurat
41

Langkah Penanggulangan Kecelakaan


Kerja
(Menurut ILO)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu


pengetahuan, tehnik & teknologi
Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelak K3

STANDARISASI

Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelaksanaan K3

INSPEKSI / PEMERIKSAAN

Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja


masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
42

Langkah Penanggulangan Kecelakaan


Kerja
(Menurut ILO)

RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK

Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai


perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi

PENDIDIKAN & LATIHAN

Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3


bagi Tenaga Kerja

PERSUASI

Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui


penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi

43

Langkah Penanggulangan Kecelakaan


Kerja
(Menurut ILO)

ASURANSI

Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan


kecelakaan dgn pembayaran premi yg lebih rendah
terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3

PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA

Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm


upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja

44

45

Anda mungkin juga menyukai