Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sudah
lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas dikenal dan
ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris
adalah

Classroom

Action

Research

(CAR).

Dari

namanya

sudah

menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan


penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu peencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau dengan arahan
dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Dengan demikian, tindakan yang diberikan bukan hanya dapat
dilakukan oleh guru, tetapi juga kepala sekolah, pengawas, bahkan siapa
saja yang berniat melakukan tindakan dalam rangka perbaikan hasil kerja. 1
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditetapkan, maka
pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dll, secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
suatu

konteks

khusus yang alamiah

dan

pada

dengan memanfaatkan

berbagai cara yang alamiah. 2


B.Tempat dan Waktu Penelitian
1 Suharsimi Arikunto, et. al., Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hlm. 2-4

43

44

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di MI NU Nahdlatul


Athfal Puyoh Dawe Kudus, untuk kelas V hanya ada satu kelas saja yaitu
terdiri atas 24 siswa. Dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan
sebagai berikut:
1.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas belum pernah diterapkan


metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan semangat
dalam pembelajaran. Pembelajaran selalu dilaksanakan dengan metode
ceramah, tanya jawab, membahas soal, dan memberikan tugas rumah
atau Pekerjaan Rumah (PR)

2.

Di MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe Kudus ini belum pernah


diterapkan

strategi Explicit

Instruction

dan

Contextual

Teaching and Learning (TCL) untuk meningkatkan hasil


belajar siswa.
3.

Masih kurangnya pemahaman siswa dalam memahami materi yang


sedang atau yang sudah diajarkan, dan bertujuan supaya setelah
diterapkannya metode ini, para siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar
Waktu Penelitian ini yaitu selama 3 bulan, terhitung mulai bulan

April sampai dengan bulan Juni 2015.


C. Subyek dan Kolaborator
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI NU
Nahdlatul Athfal Puyoh

Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 yang

berjumlah 24 siswa.
Kolaborator dalam penelitian ini adalah Bapak Abdur Rochim yang
sekaligus juga sebagai guru kelas V di MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh
Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) siklus,
dimana tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali tatap muka. Setiap siklus
2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 6

45

terdiri dari 4 (empat) fase kegiatannya yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan,


Observasi, dan Refleksi, dengan tahapan siklus I dan II.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan
kelas, maka penelitian

ini menggunakan

metode

penelitian

dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu

tindakan
berbentuk

spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi). Penjelasan untuk per siklusnya adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian penelitian ini
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
penelitian ini sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta
didik

serta mengamati hasil

metode pembelajaran

atau

dampak

dari

diterapkannya

metode kontekstual berbasis masalah.

3. Refleksi, penelitian ini mengkaji, melihat dan mempertimbangkan


hasil

atau dampak

dari

tindakan

yang

dilakukan

berdasarkan

lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.


4. Rancangan/rencana yang
pengamat membuat

direvisi, berdasarkan

rancangan

yang

hasil refleksi

direvisi untuk dilaksanakan

pada siklus berikutnya.


Adapun tahapan siklus dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
SIKLUS I DAN II

dari

46

Gambar 1. Alur Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Per Siklus


Rencana penelitian dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1
dan 2, dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur
kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri
dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran
dimaksudkan

untuk

memperbaiki sistem pengajaran yang akan

dilaksanakan sebagai berikut :


Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan dibuat berawal dari permasalahan yang muncul
di lapangan yaitu dari pengalaman penelitian ini sebagai guru di kelas V
MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh

Dawe Kudus Tahun Pelajaran

2014/2015. Permasalahan ini dapat disebut sebagai refleksi awal, yaitu


hasil belajar siswa yang selalu rendah.
Dalam tahapan pertama ini penelitian ini membuat persiapan dan
perencanaan pembelajaran dan meminta ijin melakukan penelitian
kepada kepala sekolah.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah masalah penelitian dianalisa tindakan yang dipakai
tindakan yang berpedoman pada apa yang dirancang penelitian ini
sebagai upaya perbaikan metode pengajaran IPA dengan menggunakan
Explicit Instruction dan Contextual Teaching and Learning
(TCL) untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Setelah itu

menentukan RPP dan tindakan RPP dilampirkan penelitian dibuat dalam


1 (satu) siklus.
3. Observasi
Pada

saat

pembelajaran

berlangsung

seorang

observer

47

melakukan

observasi kinerja guru dan hasil belajar peserta didik

dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

4. Refleksi
Tahapan penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria.
Refleksi dilakukan dengan mengidentifikasikan rencana tindakan yang
terlaksana dan belum terlaksana serta efek-efek yang timbul karena
tindakan yang bersangkutan serta penentuan tingkat perkembangan atau
keberhasilan penerapan tindakan.
Siklus II
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka penelitian
ini berusaha untuk memperbaiki kinerjanya pada siklus II. Pada siklus
II penelitian ini berusaha untuk lebih membimbing peserta didik untuk
menemukan konsep dan menegur peserta didik

yang tidak saling

membantu dalam kelompoknya.


2. Pelaksanaan Tindakan
Proses pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I tetapi
pelaksanaannya

berdasarkan

hasil

refleksi

siklus

1.

Pelaksanaan tindakan merupakan proses pelaksanaan


penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Explicit
Instruction dan Contextual Teaching and Learning (TCL)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang berfungsi
sebagai alat untuk mengatasi kesulitan peserta didik
dalam hasil belajar .
Untuk dapat mengetahui hal kesulitan peserta didik
tersebut maka perlu dilakukan langkahlangkah :

48

a. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menyiapkan


satuan

pembelajaran, rencana pembelajaran dan

media pembelajaran.
b. Melakukan organisasi kelas dengan baik misalnya
memperbaiki hubungan antara guru dengan peserta
didik, peserta didik dengan peserta didik dan peserta
didik dengan lingkungan kelas.
c. Mengidentifikasi penyebab kesulitan

belajar

yang

dialami oleh peserta didik.


3. Observasi
Pada

saat

pembelajaran

berlangsung

seorang

observer

melakukan observasi kinerja guru dan hasil belajar peserta didik dengan
mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
4. Refleksi
Selain proses pembelajaran penelitian ini juga melakukan
pemantauan

dan

evaluasi.

Pemantauan

terhadap

pembelajaran

menggunakan alat-alat bantu berupa catatan yang bertujuan untuk


menentukan jenis tindakan perbaikan pada pembelajaran siklus
berikutnya.
Pemantauan terhadap hasil belajar peserta didik dilakukan pada
setiap akhir peserta didik dengan memberikan tes tertulis (tes akhir) tes
dilakukan dalam rangka untuk melihat kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik tes dan nontes (observasi dan dokumentasi).
a. Tes
Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes
performen yaitu menugasi peserta didik untuk mengerjakan sejumlah

49

soal tes. Tes ini digunakan digunakan untuk mengetahui tingkat


kemampuan peserta didik kelas V MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh
Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015, dalam penguasaan materi
IPA. Nilai akhir adalah jumlah keselutuhan skor dari masing-masing
aspek yang dinilai.

Tabel :2 Kategori Penilaian Hasil belajar


Skor
90-100
80-89
70-79
0-69

Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

b. Observasi
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar pengamatan untuk peserta didik. Lembar pengamatan digunakan
untuk mendapat data tentang perilaku dan respon peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat untuk memperoleh
informasi atau hasil yang dibutuhkan penelitian ini dalam mengetahui
dampak dari penelitian yang dilakukan. Alat penilaian yang digunakan
oleh penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Soal Tes
Tes merupakan alat penilaian, tetapi tes lebih kepada
pertanyaan-pertanyaan mengenai penguasaan materi pelajaran yang
telah disampaikan yang harus dijawab oleh peserta didik, jawaban
dalam tes dapat berbentuk tulisan maupun lisan. Tes yang digunakan
adalah tes uraian.Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif
pada peserta didik.

50

Bentuk tes dan kriteria penilaian yang digunakan dalam siklus I


dan siklus II sama, yaitu berbentuk tes performer dengan Explicit
Instruction dan Contextual Teaching and Learning (TCL)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tes diberikan kepada
seluruh peserta didik kelas V MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh Dawe
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
Instrumen alat yang digunakan berupa: daftar soal pedoman
penelitian, lembar penilaian, rekaman. Adapun daftar soal digunakan
untuk

mengambil

data,

pedoman

penilaian

digunakan

untuk

memperoleh data, sedangkan rekaman mentranskripkan data.


b. Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
LKS merupakan alat bantu bagi peserta didik untuk memahami
materi lebih dalam. LKS juga dapat dijadikan sebagai instrumen untuk
menilai aktivitas peserta didik ketika melakukan strategi Explicit
Instruction dan Contextual Teaching and Learning (TCL)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta mengukur
keterampilan kognitif peserta didik setelah melakukan strategi Explicit
Instruction dan Contextual Teaching and Learning (TCL).
c. Lembar Observasi
Lembar observasi dibuat dengan tujuan untuk menilai partisipasi
peserta didik atau sikap dan tingkah laku peserta didik pada saat proses
pembelajaran. Dalam penelitian ini terdapat lembar observasi kegiatan
guru dan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan mulai saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data.
Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian:
a. Analisis Data Kuantitatif

51

Disamping analisis tersebut, data kuantitatif yang ada yang


merupakan hasil deskriptif komparatif dari membandingkan hasil
belajar peserta didik pada kondisi awal, dengan hasil belajar setelah
siklus I dan hasil belajar setelah siklus II juga dijadikan sebagai
komparasi sehingga tingkat ketercapaian ketuntasan belajar peserta
didik dapat diketahui dengan pasti. Untuk mengetahui tingkat
ketercapaian pembelajaran IPA ditetapkan kriteria ketuntasan minimal
sebesar 75.
1)Analisis Nilai Tes
Dalam menganalisis nilai hasil tes peserta didik, dilakukan
dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh semua peserta didik,
selanjutnya dibagi dengan jumlah populasi peserta didik, sehingga
diperoleh rata-rata hasil tes. Oleh karena itu rata-rata hasil tes
dirumuskan sebagai berikut.
X
X=
N
Keterangan :
X = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai peserta didik
N = jumlah peserta didik
2)Analisis Ketuntasan Belajar
Dalam menganalisis ketuntasan belajar peserta didik,
dilakukan dengan merujuk pada petunjuk pelaksanaan belajar
mengajar yaitu peserta didik telah tuntas belajar bila di kelas tersebut
mendapat minimal 85% peserta didik tuntas artinya setidak-tidaknya
85% peserta didik telah menguasi materi pelajaran. Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar kelas VIII digunakan
rumus sebagai berikut.

52

peserta didik yang tuntas belajar

seluruh peserta didik

P(persentase) =

100%

b. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian ini dapat
dilihat dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas V
MI NU Nahdlatul Athfal Puyoh

Dawe Kudus melalui

strategi Explicit Instruction dan Contextual Teaching and


Learning (TCL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tahun pelajaran 2014/2015.

Anda mungkin juga menyukai