Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

DISUSUN OLEH:
Nama

: MEGA RIZKY NURIANA SARI

NIM

: 03071381320010

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

1. PLEOKROISME

Pleokroisme adalah fenomena


sebuah batu terlihat

berwarna-warni

optik ketika
ketika

dilihat

butiran mineral di
dari

sudut-sudut

dalam
tertentu

menggunakan mikroskop petrografi yang terpolarisasi.


Pleokroisme merupakan warna yang terjadi (bila meja mikroskop diputar 360 ),
karena adanya perbedaan daya absorpsi dari sumbu-sumbu kristal terhadap
kedudukan analisator dan polarisator. Adapun Macam-macam dari Pleokroisme ini,
yaitu:
- Dikroik :biasanya dimiliki oleh mineral-mineral yang mempunyai sistem krista;
trigonal

dan

hexagonal

pada

perputaran

antara

-90

terjadi

kali.

- Trikroik: biasanya dimiliki oleh mineral-mineral yang mempunyai sistem kristal


orthorombik, triklinik, monoklin. warna pleokroik ini tergantung pada sumbu X,Y,Z.
2. BELAHAN

Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu


atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur,
tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral

mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar
dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur
kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah
melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu
bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut.
Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan
teratur (Danisworo, 1994).
Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga
arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh
mineralnya:
a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.
b. Belahan dua arah, contoh : feldspar.
c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.
3. INDEKS BIAS

Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan perbandingan


antara sinus sudut datanh dan sinus sudut pantul ; (n=sin i/sin r =l/v ) . indeks bias
juga

merupakan

fungsi

dari

sinar

didalam

medium

yang

berbeda.

Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan memperhatikan relief
dan dibandingkan dengan pergerakan garis becke,atau secara absolut dengan
menggunakan minyak imersi. Semua kristal yang bersistem isometrik tergolong
sebagai zat isotropik dengan demikian mempunyai satu harga indeks bias (n dan
n ), sedangkan yang bersistem orthorombik, monoklin, atau triklin,mempunyai tiga
harga indeks bias [n n ,dan n ].
4. GARIS BECKE
Metode garis becke adalah metode yang paling umum digunakan untuk
menentukan perbandingan antara nl dan ns di metode perendaman.
5. RELIEF

Relief merupakan kenampakan yang timbul akibat perbedaan indeks bias antara
suatu media dengan media yang mengitarinya. Dengan kata lain, bahwa cahaya
yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke media lain yang mempunyai harga
indeks bias yang berbeda, maka akan mengalami pembiasan/pemantulan pada
batas sentuhan antara kedua media tersebut. Semakin besar perbedaan indeks bias
kedua bahan, kama semakin jelas/ menonjol bidang batas antara keduanya.jika dua
bahan tersebut, mempunyai harga indeks biasnya sama, maka bidang batasnya
akan tidak nampak sama sekali.
6. BIAS RANGKAP

Biasrangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indek bias sinar ordiner
dan extraordiner .
Faktor yang mempengaruhi:
a. Macam sayatan (//c atau hampir // c ).
b. Ketebalan sayatan
c. Macam sinar yang masuk,dimana setiap sinar yang msuk mempunyai panjang
gelombang yang berbeda.

7. ORIENTASI OPTIK
Orientasi mineral merupakan hubungan antara arah-arah sumbu optik dengan
sumbu-sumbu kristallografinya.

Tujuannya : penentuan orientasi mineral ini digunakan untuk dapat mengetahui


kedudukan sumbu-sumbu indikatriks di dalam suatu mineral.
Macam-macam orientasi: berdasarkan tingkat perbedaan kecepatan cahaya yang
merambat didalam mineral yang anisotopik.
1. Orientasi length slow berarti bahwa sumbu terpanjang indikatrik getaran sianr
lambat () sejajar (//) sumbu C sebagai arah sumbu terpanjang kristal.
2. Orientasi length fast berarti bahwa sumbu terpanjang indikatrik () tegak lurus
sumbu C atau () hampir tegak lurus sumbu C.adanya 2 alternatif:
a. Gejala addisi
b. Gejala subtraksi
8. SUDUT PEMADAMAN

Pemadaman merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan pembiasan


yang terjasi yang diperoleh dengan merubah-rubah posisi mineral terhadap
kedudukan analisator dan polarisator. Jadi pemadaman dapat terjadi apabila sumbusumbu indikatriks mineral sejajar atau tegak lurus dengan bidang-bidang getar
polarisator dan analisator.
- Macam-macam pemadaman
Berdasarkan posisi atau kedudukan pemadaman mineral terhadap analisator dan
polarisator dapat dibagi atas:
1. Pemadaman paralel= Bila pemadaman terjadi pada posisi 45-90 (derajat)
2. Pemadaman miring= Bila pemadaman terjadi pada posisi <45 (derajat)
3. Pemadaman simetris= Bila pemadaman terjadi pada posisi 45 (derajat)
9. KEMBARAN

Kembaran adalah kenampakan pada mineral akibat adanya /tumbuhnya 2 kristal


bersamaan pada proses pengkristalan.
Hal ini diakibatkan adanya deformasi/tekanan.kenampakan ini hanya d tunjukan oleh
mineral plagioklas.dengan kata lain merupakan pemadaman khusus mineral
plagioklas.
A. Macam macam jenis kembaran mineral Plagioklas Kembaran albit : dicirikan
oleh kembaran selang seling antara gelap dan terang dalam jumlah yang relatif
cukup banyak.
1. Kembaran carlsbad: yang dicirikan oleh kembaran berupa pasangan gelap dan
terang dalam jumlah yang tidak lebih dari satu pasangan.
2. Kembaran Carlsbad-Albit: yang dicirikan oleh kombinasi antara carlsbad dan Albit.

B. Metoda kurva F.E,Wright digunakan untuk menentukan jenis mineral plagioklas


kembaran kombinasi Carlsbad-Albit

DAFTAR PUSTAKA
http://alfred8steven.wordpress.com/2012/10/22/mineral-optik/

Anda mungkin juga menyukai