Pengertian
Kayu lapis adalah (plywood) adalah papan
buatan dengan ukuran tertentu yang terbuat dari
beberapa lapisan finir. Plywood dengan tiga lapis
disebut tripleks, atau three-ply, lapis 5 (5 ply), lapis
7 (7 ply), lapis 9 (9 ply). Lapis 5 dan selebihnya
disebut pula multipleks atau multiply.
Finir adalah lembaran kayu tipis dari 0,24 mm
sampai 0,6 mm yang diperoleh dari penyayatan
(pengupasan) dolok kayu jenis-jenis
tertentu.dengan ketebalan sama dan lebih kecil
dari 6 mm. Ketebalan diatas batas ini digolongkan
ke dalam jenis papan.
Pengertian
Plywood Dalam bahasa Indonesia disebut kayu lapis dan
dalam bahasa sehari-hari para tukang kayu awam
menyebutnya tripleks, walaupun sebenarnya lebih dari 3
lapisan. Di instansi pendidikan lain menyebutnya sebagai
multipleks yang berarti beberapa lapisan.
Plywood terbuat dari beberapa lembaran tipis, atau lapisan
yang arah seratnya disusun saling melintang antara
lembaran bawah dengan lembaran bagian atas secara
bersamaan dengan lem khusus di bawah tekanan besar
sehingga didapatkan ketebalan tertentu. Lembaranlembaran tersebut biasanya di peroleh dari proses
pengupasan kayu log secara rotary. Dari proses ini diperoleh
lembaran yang lebar dan panjang pada ketebalan yang kecil
(0.3mm - 3 mm).
keuntungan
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan kayu lapis
jika dibandingkan dengan penggunaan kayu massif adalah :
a) Kembang susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih
kecil, sehingga merupakan bahan yang memiliki stabilitas
dimensi yang lebih baik,
b) Mempunyai ketahanan lebar besar terhadap belahan dan retak.
c) Memungkinkan penggunaaan lembaran-lembaran papan yang
lebih besar.
d) Memungkinkan penggunaan lembaran-lembaran papan
berbentuk kurva.
e) Memunkinklan kayu lapis digunakan lebih efisien
f) Ringannya kayu lapis hinga memudahkan perlakuan kayu lapis
pada pembuatan-pembuatan barang tertentu.
g) Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas
h) Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.
Kelebihan
Dari konstruksi yang digunakan untuk membuat plywood, maka
bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak,
melengkung atau melintir yang tergantung pula pada
ketebalannya. Dimulai dari standar ketebalan 3mm, 4mm,
6,9,12,15,18mm dan seterusnya.
Pada awalnya plywood diproduksi karena kebutuhan akan
papan lebar sangat besar dan apabila menggunakan kayu solid
sangat beresiko tinggi terhadap efek penyusutan kayu
(melengkung, melintir dan pecah/retak). Namun demikian
plywood juga memiliki keterbatasan dalam ukuran panjang dan
lebar.
Kelebihan plywood adalah karena daya tahannya terhadap
penyusutan kayu dan ukuran panjang lebar yang tidak mungkin
didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas yang sama.
Kekurangan
Sedangkan kekurangannya adalah triplek tidak
punya daya tahan terhadap cuaca yang sama
kuatnya dengan kayu biasa sehingga tidak cocok
untuk digunakan luar ruangan.
Bahan bangunan ini hanya direkomendasikan
digunakan di dalam ruangan misalnya untuk
menyekat ruangan,untuk daun pintu sederhana
dan untuk plafon.
Kelemahan paling besar pada triplek adalah
pada sisi tebalnya. Sisi tebal triplek merupakan
bagian yang paling mudah menyerap air dan
permukaannya sangat kasar.
DIPAKU.
KETEGUHAN TARIK TEGAK LURUS SERAT LEBIH
BESAR.
RINGAN DIBANDINGKAN LUAS
PERMUKAANNYA.
BIDANG YANG LUAS DAPAT DITUTUP DALAM
WAKTU SINGKAT.
KUAT PEGANG PAKU/SEKRUP RELATIF TINGGI.
KAYU YANG BERNILAI DEKORATIF DAPAT
DIGUNAKAN LEBIH EFISIEN.
WARNA, TEKSTUR DAN POLA SERAT DAPAT
DISERAGAMKAN SEHINGGA CORAK/POLA BISA
SIMETRIS.
DAPAT DIBUAT MENURUT UKURAN YANG
Harga
BAHAN POKOK
Kayu yang dibuat finir adalah dari jenis-jenis kayu
yang lunak, ringan, kelas kuat dan kelas awetnya
sekitar II-IV dan bila dikupas tidak mudah pecah.
Jenis kayu yang biasa dipergunakan adalah sebagai
berikut :
a. Meranti (Shorea spp.)
b. Keruing (Dipterocarpus spp.)
c. Kapur (Dryobalanops aromatica)
d. Kempas (Koompasia spp.)
e. Merawan (Hopea spp.)
f. Mangir (Canophyllum spp.)
g. Agathis (Damar) (Agathis spp.)
LEMBARAN VINIR.
CORE PLYWOOD :
A. WOOD CORE PLYWOOD : PLYWOOD YANG
CORENYA TERBUAT DARI KAYU UTUH/VINIR.
1. BATTEN BOARD : CORE DARI SOLID WOOD
DENGAN LEBAR > 30 MM.
2. BLOCK BOARD : CORE DARI SOLID WOOD
DENGAN LEBAR 7 30 MM.
3. LAMINE BOARD
: CORE DARI VINIR/SOLID
WOOD
DENGAN LEBAR < 7 MM
B. COMPOSITE PLYWOOD : PLYWOOD YANG CORENYA
TERBUAT DARI PAPAN PARTIKEL ATAU PAPAN
SERAT.
B. MACAM INTI
Venir
Kayu gergajian
Sisa pemotongan kayu lapis
Sisa pemotongan papan blok
Papan partikel (Particleboard Core Plywood)
Papan serat (Fibreboard Core Plywood)
Bambu (Bamboo Core Plywood)
C. BERDASARKAN PENGGUNAAN
EXTERIOR PLYWOOD
INTERIOR PLYWOOD
E. PENGGUNAAN
PROSES PEMBUATAN
Proses pembuatan finir dimulai dengan
pemotongan kayu menjadi ukuran yang
dikehendaki, pemberian perlakuan pendahuluan,
pembersihan, pengirisan atau pengupasan
menjadi finir, pemotongan finir menjadi
lembaran yang dikehendaki untuk kemudian
dikeringkan, atau untuk finir-finir muka / face dan
belakangan / back biasanya dari pisau pengupas
kemudian finir digulung dan dikeringkan untuk
selanjutnya dipotong menjadi ukuran yang
dikehendaki, setelah itu baru finir-finir tadi
dikelompokkan dan bila perlu diperbaiki.
CORE VENEER :
A. DIAMETER MINIMAL 45 CM
B. LOGS MINIMAL 85% SILINDRIS.
C. DIPERBOLEHKAN ADANYA BAGIAN YANG
BENGKOK ASAL TIDAK PARABOLA.
D. KAYU HARUS SEGAR.
E. BOLEH ADACACAT KAYU BERUPA MATA
KAYU SEHAT, LAPUK HATI ASALKAN DIAMETERNYA
KURANG DARI 1/3 DIAMETER BONTOS.
Bahan Baku
1. Pemanasan
Sebelum diadakan pemotongan finir maka finir terlebih dahulu
dipanaskan. Pemanasan dilakukan untuk melunakkkan kayu
dan mata-mata kayunya yang membuatnya lebih mudah
untuk dipotong. Pemanasan juga untuk meningkatkan kualitas
permukaan, dan mengurangi kekasaran.
Baldwin menyebutkan ada empat keuntungan memanasi kayu
bulat :
a. Hasil finir yang lebih tinggi dapat diperoleh dari kayu bulat.
b. Kualitas finir meningkat
c. Biaya buruh berkurang
d. Jumlah perekat dapat dikurangi
Pemanasan dapat dilakukan dengan mengukus (uap panas),
atau menyemprotkan air panas bersuhu 93 o C. Pemanasan ini
dilakukan beberapa saat sebelum blok dikupas menjadi finir.
A. AIR PANAS
B. UAP PANAS
C. UAP PANAS BERTEKANAN TINGGI
D. LISTRIK
E. MEMAKSA AIR/UAP PANAS MASUK
DARI ARAH LONGITUDINAL.
2. Pengupasan
Pengupasan dilakukan menggunakan pisau
statis yang dikasitkan pada blok kayu yang
berputar. Hasil pengupasan ini berupa
lembaran tipis kayu yang disebut finir.
Pengupasan dilanjutkan hingga diameter blok
tinggal 5,5 sampai 4,0 inchi. Oleh karena finir
hasil pengupasan masih berupa lembaran
yang memanjang maka pada proses
selanjutnya finir dipotong-potong sesuai
dengam ukuran panjang plywood yang telah
ditentukan.
Peeling
Peeling Process
4. Pengeringan Finir
Pengeringan finir dilakukan dengan
menyemprotkan udara panas ke
permukaan finir. Suhu yang dibutuhkan
untuk pengeringan ini mencapai
300o C. Dengan suhu setinggi ini diharapkan
diperoleh kestabilan yang merata ke
seluruh bagian finir dan memudahkan
proses perekatannya.
5. Perekatan
Sebelum lembaran disusun seperti yang diinginkan,
terlebih dahulu permukaan finir disemprot dengan
perekat. Biasanya digunakan perekat sintesis
thermosetting yang biasa mengeras akibat terkena
panas. Jenis perekat yang biasa digunakan adalah Urea
Formaldehide dan Fenol formaldehyde.
Dalam pebuatan kayu lapis bahan perekat merupakan
faktor penting kerena bersifat mempersatukan
lembaran-lembaran finir menjadi satu ketebalan
tertentu. Berdasarkan sifat-sifatnya perekat dibagi
menjadi beberapa golongan yaitu :
a. perekat tahan kelembaban (moisture resistance)
b. perekast tahan panas dan cuaca (dry resistance )
c. perekat tahan air (water resistance)
Tipe Perekat
UF DIGUNAKAN SECARA LUAS KARENA HARGA, SIFAT DAN
GLUE SPREADING
ROLLER COATER : DUA PERMUKAAN VENEER
GLUE SPRIDER
GLUE MIXER
6. PRESSING
Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan
tinggi berkisar 110-200 psi, hingga memiliki ketebalan yang
diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa memuat sekaligus
untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-4 menit.
Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2
metode yang berbeda, hot press dan cold press.
Hot Press : Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku
softwood dengan suhu mencapai 120 C selama hampir 10 menit.
Akurasi waktu pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur
sangat penting pada proses ini.
Cold Press : Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis
lem yang digunakan biasanya adalah resin atau ureaformaldehyde yang memiliki proses pengeringan lebih lama.
Pengepresan dilakukan selama 4-24 jam.
Hot Press Machine :
Hot Press
Cold Press
COLD PRESS
HOT PRESS
Penghalusan/ Sanding
machine
PACKING
Penyelesaian
Dari mesin press, kayu lapis tersebut menuju
mesin gergaji untuk dibuat ukuran-ukuran
standar arah memanjang dan melebar kayu
lapis tersebut. Dan selanjutnya kayu lapis
masuk pada mesin amri untuk dihaluskan
bidang permukaannya, sekaligus diadakan
pengujian kualitas. Kemudian diangkut dengan
forklift untuk disimpan di dalam gudang,
disusun dengan baik dalam susunan mendatar
di atas landasan yang jarak dari lantai 10 20.
lantai harus terlindungi dari kelembaban,
begitu pula keadaan gudang.
5mm
12mm
15mm
b. Alat-alat transportasi
1) Interior di mobil
2) Interior di kereta api
3) Interior di pesawat terbang
4) Interior di kapal laut