Anda di halaman 1dari 17

1

PERNIKAHAN DALAM ISLAM


------------------------------------------------I. PENGERTIANNYA.
A. MENURUT BAHASA:

= Kawin = Ikatan

B. MENURUT SYARA ( Hukum Islam )


Ialah aqad (Ijab Qabul) antara wali dengan mempelai laki dengan ucapan tertentu dan memenuhi
syarat dan rukunnya.
C. DALAM PENGERTIAN LUAS
Pernikahan ialah suatu ikatan lahir batin antara se
orang laki2 dengan seorang perempuan untuk hidup berketurunan yang dilangsungkan menurut
ketentuan syariat Islam.
D. DALAM U U PERKAWINAN NASIONAL
FASAL 1 BAB 1 NOMOR 1 TH 1974.
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.
II. DASAR DAN HUKUM
Pada dasarnya pernikahan merupakan suatu hal
Yang diperintahkan dan dianjurkan oleh syara.

Al-Quran surat Arrum ayat 21.





. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

2
Surat Annisa ayat 3




, Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], Maka (kawinilah) seorang
saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya.
[265] berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian,
tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat
Ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para nabi sebelum nabi
Muhammad s.a.w. ayat Ini membatasi poligami sampai empat orang saja.

RUKUN NIKAH
1. Aqad ( ijab qabul )
2. W a l i
3. S a k s i
4. Memplay
* Syarat-syarat Ijab:
1. Dengan kata-kata tertentu dan tegas yaitu diambil
dari kata inkah atau tazwij atau terjemahannya.
2. Diucapkan oleh wali atau wakilnya.
3. Tidak dibatasi oleh waktu tertentu. Misal 1 th,1bln
dsb.
4.Tidak dengan kata2 sindiran termasuk tulisan yang
tidak diucapkan.
5. Tidak digantungkan dengan sesuatu hal.
6. Ijab harus didengar oleh pihak2 yang bersangkutan baik berakad maupun saksi2.
* Syarat-syarat Qabul:
1. Dengan kata2 tertentu dan tegas.
2. Diucapkan oleh memplay laki atau wakilnya.
3. Tidak dibatasi olehy waktu tertentu.
4. Tidak dengan kata2 sindiran atau tulisan yang
tidak diucapkan.
5. Tidak digantungkan oleh sesuatu hal.
6. Berurutan dengan ijab.
7. Diucapkan dalam suatu majlis dengan ijab.

3
8. Sesuai dengan ijab.
9. Harus didengar oleh pihak2 yang bersangkutan.
* Syarat-syarat wali / saksi:
1. Islam
2. Balig
3. Berakal
4. Laki2
5. Adil
* Macam2 wali:
1. Wali Nasab: wali nikah karena pertalian nasab
dengan mempelai perempuan.
2. Wali Mutiq: karena memerdekakan.
3. Wali Hakim: dilakukan oleh penguasa.
4. Wali Muhakkam: laki2 yang diangkat oleh kedua mempelai karena tidak ada wali nasab,
mutiq, hakim.
* Urutan Wali Nasab:
1. A y a h
2. Kakek ( ayahnya ayah )
3. Ayah kakek ( dan seterusnya )
4. Sdr laki2 sekandung
5. Sdr laki2 seayah
6. Anak laki2 sdr laki2 sekandung
7. Anak laki2 sdr laki2 seayah
8. Paman (sdr ayah sekandung)
9. Paman ( sdr ayah seayah)
10. Anak laki paman sekandung
11. Anak laki paman seayah
12. Sdr kakek (sdr bapaknya ayah sekandung)
13. Sdr kakek (sdr bapaknya ayah seayah)
14. Anak laki2 sdr kakek sekandung
15. Anak laki2 sdr kakek seayah .
* Syarat2 memplay:
1. Memplay laki:
# Islam
# Jelas laki2
# Tertentu orangnya
# Tdk sedang ihram haji / umrah
# Tdk mempunyai istri 4 termasuk istri yang
Sedang menjalani iddah talak raji
# Tdk punya istri yang haram dimadu dgn
Mempelai perempuan termasuk istri yang
Masih menjalani iddah talak raji
# tdk dipaksa
# Bukan mahram memplay perempuan

4
2. Memplay Perempuan:
* Islam (ahlul kitab)
* Jelas perempuan
* Tertentu orangnya
* Tdk sedang ihram haji / umrah
* Tdk bersuami
* Tdk dipaksa
* Bukan muhrim memplay laki2
* MAHAR ( MASKAWIN )
Mahar atau maskawin adalah suatu yang
diserahkan oleh calon suami kepada calon istri
dalam rangka akad pernikahan antara kedua
nya sebagai lambing kecintaan calon suami terhadap calon istri serta keredlaan calon istri menjadi istrinya.
Al-Quran Surat Annisa ayat 4.



4. Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan[267]. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian
dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
[267] pemberian itu ialah maskawin yang besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan
kedua pihak, Karena pemberian itu harus dilakukan dengan ikhlas.

CAPITA SLEKTA
PANDANGAN ISLAM TENTANG:

5
1. KELUARGA BERENCANA ( KB )
2. INSEMINASI BUATAN PADA MANUSIA
3. ASURANSI JIWA
4. ADOPSI
======================================
* KELUARGA BERENCANA ( KB )
Pengertian.
KELUARGA: Suatu kesatuan sosial yang terkecil di dalam masyarakat yang diikat oleh tali perkawinan yang
syah yaitu keluarga inti yang terdiri dari suami,istri
dan anak.
KB: Istilah resmi yang dipakai didalam lembaga ne
gara kita seperti BKKBN.
Istilah umum dunia Internasional: Family Planing.
Istilah Arab:
(pengaturan keturunan atau kelahiran)
Bukan:
(Birth control : pembatasan kelahiran)

HUKUM BER KB.


Didalam Al-Quran dan Hadits tidak ada nas yang sharih
Yang melarang dan memerintahkan untuk ber KB, oleh
Karena itu hukum ber-KB harus dikembalikan kepada
kaedah (hukum Islam) yang mengatakan:

.
Artinya: pada dasarnya segala sesuatu atau perbuatan itu
hukumnya adalah mubah, kecuali ada nash atau dalil
yang menunjukkan keharamannya.
Bahkan kadang2 bisa berubah dari mubah menjadi sunat, wajib, makruh dan haram,
sesuai dengan situasi dan kondisi individu yang bersangkutan dan juga memperhatikan
perubahan zaman tempat dan keadaan masyarakat / Negara. Sesuai dengan kaidah
fiqhiyah (Hukum Islam) :

.
Artinya: Hukum itu bisa berubah sesuai dengan perubahan zaman, tempat dan keadaan.
* AYAT2 AL-QURAN YANG DAPAT DIJADIKAN
DALIL UNTUK BER- KB:
Surat Annisa ayat 9:



Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Surat Luqman ayat 14:



Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
* DALIL DARI HADITS:

( ) .
Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban tanggungan orang banyak.
(HR. Bukhari dan Muslim). **

( ) .
Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah dari pada orang mukmin yang
lemah (HR. Muslim). ***
** Faktor kemampuan
*** Menghargai kualitas
INSEMINASI BUATAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
-----------------------------------------------------INSEMINASI BUATAN ialah pembuahan pada hewan atau pada manusia tanpa melalui
senggama.
KESIMPULAN:
* Mengembang biakkan semua jenis hewan yang halal
(yang hidup didarat, air dan bebas terbang diangkasa)
diperbolehkan Islam baik melalui inseminasi alami
maupun dengan inseminasi buatan.
* Inseminasi buatan pada hewan hendaknya dilakukan
dengan memperhatikan nilai moral Islam.
* Inseminasi buatan pada manusia dengan sel sperma
dan ovum dari suami / istri sendiri diperbolehkan
Islam jika keadaan kondisi suami / istri benar2 memer
Lukannya. Dan status anak hasil inseminasi ini sah
menurut hukum. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah (hukum Islam) yang mengatakan:


Artinya: hajat (kebutuhan yang sangat penting) diperlakukan seperti keadaan darurat.
* Inseminasi buatan pada manusia dengan donor sper ma dan ovum diharamkan Islam. Hukumnya sama dengan zina dan anak yang dilahirkan statusnya
sama dengan anak yang lahir diluar pernikahan

7
yang sah.
Dalil dari Hadits:


Artinya: Lakukanlah pembuahan buatan! Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian.

( ) .
Artinya: Tidak halal bagi seorang yang beriman pada Allah dan hari akhir, menyiramkan
airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain).
* ASURANSI JIWA DITINJAU DARI ASPEK AGAMA ISLAM
==========================================
Menurut Pasal 246 Wetboek Van Koophandel (Kitab Undang-Undang
Perniagaan): Bahwa asuransi pada umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi
sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat
dari suatu peristiwa yang belum jelas akan terjadi.
* PANDANGAN ULAMA DAN CENDEKIAWAN
MUSLIM
---------------------------------------------------------------Ada 4 Pendapat:
1. Mengharamkan asuransi dalam segala macam
Bentuknya.
2. Membolehkan semua asuransi.
3. Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan
mengharamkan yang bersifat komersial.
4. Menganggap subhat.
Alasan 1.
* Hakikatnya sama dengan judi.
* Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti.
* Ada unsur riba.
* Ada unsur eksploatasi
* Premi2 yang telah dibayarkan oleh pemegang polis
diputar dalam praktik riba.
* Hidup dan mati manusia dijadikan obyek bisnis,
yang berarti mendahului taqdir Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Pendukungnya:
1. Sayid Sabiq.
2. Abdullah Alqalqily
3. Muhammad Yusuf Al-Qardhawi.
Alasan 2 .
* Tidak ada nash Al-Quran dan Hadits yang melarang.
* Ada kesepakatan / kerelaan kedua belah pihak.
* Saling menguntungkan kedua belah pihak.
* Mengandung kepentingan umum, bisa di investasi kan untuk proyek yang produktif dan untuk pemba-

8
ngunan.
* Termasuk akad kerja sama bagi hasil.
* Termasuk koperasi (syirkah taawuniyah).
* Diqiaskan dengan system pensiun, seperti Taspen.
Pendukungnya:
1. Abdul Wahab Khallaf. 2. Mustafa Ahmad Zarqa.
3. Muhammad Yusuf Musa. 4. Abdurrahman Isa.
.
Alasan 3.
* Alasan yang mengharamkan asuransi yang bersifat
komeresial sama dengan alasan pendapat pertama.
* Alasan yang membolehkan asuransi yang bersifat
sosial sama dengan alasan pendapat kedua.
Pendukungnya:
*. Muhammad Abu Zahrah.
Alasan 4.
* Alasan yang menganggap asuransi subhat adalah
karena tidak ada dalil syari yang secara jelas mengharamkan atau menghalalkan asuransi.
Apabila hukum asuransi dikatagorikan subhat maka konsekwensinya adalah kita dituntut
bersikap hati hati menghadapi asuransi dan kita baru diperbolehkan mengambil asuransi, apabila kita dalam keadaan darurat.

ADOPSI (TABANNA) dan STATUS


HUKUM ANAKNYA MENURUT
HUKUM ISLAM
------------------------------------------------Adopsi mempunyai dua pengertian:
1. Mengambil anak orang lain untuk diasuh dan
dididik dengan penuh kasih saying, dan diperlaku
kan oleh orang tua angkatnya seperti anaknya sen

9
diri, tanpa memberi status anak kandung kepada
nya.
2. Mengambil anak orang lain untuk diberi status se
bagai anak kandung sehingga ia berhak memakai
nasab orang tua angkatnya dan mewarisi harta pe
ninggalannya, dan hak-hak lainnya sebagai hubungan anak dengan orang tua.
Adopsi telah membudaya di muka bumi,baik sebelum Islam maupun sesudah Islam,
termasuk di Indonesia.
Adopsi di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan memakai upacara
keagamaan dan dengan pengumuman serta penyaksian pejabat dan tokoh agama agar
clear (terang) statusnya. Dan setelah selesai upacara adopsi, maka si anak menjadi
anggota penuh dari kerabat yang mengangkatnya, dan terputus hak warisnya dengan
kerabatnya yang lama, seperti di Bali.
Di Sulawesi Selatan, anak angkat masih ada hubungan waris dengan orang tua
kandung dan keluarganya, dan ia tidak berhak sebagai ahli waris dari orang tua angkat
dan keluarganya, tetapi ia bisa diberi hibah atau wasiat. Demikian pula di Jawa anak
angkat masih tetap menjadi ahli waris dari orang tua kandung dan keluarganya, dan iapun
berhak pula sebagai ahli waris dari orang tua angkatnya, tetapi hanya terbatas pada harta
peninggalan selain barang-barang pusaka yang berasal dari warisan yang harus
dikembalikan kepada kerabat si suami atau kerabat si istri.
BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM
TENTANG ADOPSI ?
Apabila adopsi diartikan sebagai " pengangkatan anak orang lain dengan status
seperti anak kandung ", maka jelas Islam melarang sejak turun Surat Al-Ahzab ayat 37:




. . Maka tatkala Zaid Telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya),
kami kawinkan kamu dengan dia[1219] supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin
untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu
Telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya[1220]. dan adalah ketetapan Allah
itu pasti terjadi.
[1219] Maksudnya: setelah habis idahnya.
[1220] yang dimaksud dengan Orang yang Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya
ialah Zaid bin Haritsah. Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi

10
taufik masuk Islam. nabi Muhammadpun telah memberi nikmat kepadanya dengan
memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. Ayat Ini memberikan
pengertian bahwa orang boleh mengawini bekas isteri anak angkatnya.
Surat Al-Ahzab ayat 37 yang menerangkan kasus Zaid dengan Zainab diatas adalah
untuk menegaskan:
1. Adopsi seperti praktik dan tradisi di zaman
Jahiliyah yang memberi status kepada anak angkat sama dengan status anak
kandung tidak dibenarkan (dilarang) dan tidak diakui oleh Islam.
2. Hubungan anak angkat dengan orang tua ang
kat dan keluarganya tetap seperti sebelum diadopsi, yang tidak
mempengaruhi kemahraman dan kewarisan, baik anak angkat itu diambil dari
intern kerabat / keluarga sendiri.
Namun, melihat hubungan yang sangat akrab antara anak angkat dengan orang tua
angkat, sehingga merupakan suatu kesatuan keluarga yang utuh yang diikat oleh rasa
kasih sayang yang murni, dan juga memperhatikan pula pengabdian dan jasa anak angkat
terhadap rumah tangga orang tua angkat termasuk kehidupan ekonominya, maka sesuai
dengan asas keadilan yang dijunjung tinggi oleh Islam, secara moral orang tua angkat
dituntut memberi hibah atau wasiat sebagian hartanya untuk kesejahteraan anak
angkatnya. Dan apabila orang tua angkat waktu masih hidup lalai memberi hibah atau
wasiat kepada anak angkat, maka seharusnya ahli waris orang tua angkatnya bersedia
memberi hibah yang pantas dari harta peninggalan orang tua angkat yang sesuai dengan
pengabdian dan jasa anak angkat.
Demikian pula hendaknya anak angkat yang telah mampu mandiri dan sejahtera
hidupnya, bersikap etis dan manusiawi terhadap orang tua angkatnya dengan memberi
hibah atau wasiat untuk kesejahteraan orang tua angkatnya yang telah berjasa
membesarkan dan mendidiknya. Dan kalau anak angkat lalai memberi hibah atau wasiat
untuk orang tua angkatnya, maka hendaknya ahli waris anak angkat mau memberi hibah
yang layak dari harta warisan anak angkat untuk kesejahteraan orang tua angkatnya.
Sikap orang tua angkat / ahli warisnya dan sebaliknya dengan pendekatan hibah
atau wasiat sebagaimana diuraikan diatas, selain sesuai dengan asas keadilan Islam, juga
untuk menghindari konflik antara orang tua angkat/ ahli warisnya dan anak angkat/ ahli
warisnya, apabila kalau mereka yang bersangkutan menuntut pembagian harta warisan
menurut hukum adat yang belum tentu mencerminkan rasa keadilan menurut pandangan
Islam.

TRANSFUSI DARAH, HUBUNGAN ANTARA DONOR DAN RESIPIEN, DAN


MENJUAL BELIKAN DARAH MENURUT HUKUM ISLAM
I.TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah ialah memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain
untuk menyelamatkan jiwanya. Islam tidak melarang seorang Muslim atau muslimah

11
menyumbangkan darahnya untuk tujuan kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik
darahnya itu disumbangkan langsung kepada orang yang memerlukan transfusi darah,
misalnya untuk anggota keluarga sendiri, untuk orang lain maupun diserahkan kepada
palang merah atau bank darah untuk disimpan sewaktu-waktu untuk menolong orang
yang memerlukan.
Penerima sumbangan darah tidak disyaratkan harus sama dengan donornya
mengenai agama/ kepercayaannya, bangsa / suku dan sebagainya. Karena
menyumbangkan darah dengan ikhlas itu adalah termasuk amal kemanusiaan yang
sangat dihargai dan dianjurkan oleh Islam, sebab dapat menyelamatkan jiwa manusia,
sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 32:

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah dia
Telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Berdasarkan ayat diatas, maka sudah seharusnya manusia bisa saling menolong,
dan menghormati sesamanya.
Adapun dalil syar'I yang bias menjadi pegangan untuk membolehkan transfuse
darah tanpa mengenal batas agama dan sebagainya, berdasarkan kaidah hukum fiqh Islam
yang mengatakan:

.
Bahwasanya pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh hukumnya, kecuali kalau ada dalil
yang mengharamkannya.
Karena tidak ada satu ayat dan satu hadits pun yang secara eksplisit atau
dengan nas yang sharih melarang transfuse darah. Maka berarti transfusi darah
diperbolehkan, bahkan perbuatannya sebagai donor darah itu ibadah, jika dilakukan
dengan niat mencari kereddlaan Allah dengan jalan menolong jiwa sesame manusia.
Namun untuk memperoleh maslahah dan menghindari mafsadah (bahaya /
resiko), baik bagi donor darah maupun bagi penerima sumbangan darah, sudah tentu
transfuse darah itu harus dilakukan setelah melalui pemeriksaan yang teliti terhadap
kesehatan kedua duanya, terutama kesehatan donor darah harus benar-benar bebas dari
penyakit menular yang dideritanya, seperti penyakit AIDS dan sebagainya.
Dengan demikian maka persyaratan dibolehkannya transfusi darah berkaitan
dengan masalah medis, bukan masalah agama. Pensyaratan medis itu harus dipenuhi,
karena adanya kaidah hokum Islam yang mengatakan:


Artinya: Bahaya itu harus di cegah (dihilangkan).


Artinya: bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan bahaya lain ( yang lebih
besar bahayanya).
Misalnya seorang yang memerlukan transfusi darah tidak boleh menerima darah dari
orang yang menderita penyakit AIDS, sebab bisa mendatangkan bahaya yang lebih
besar / berakibat fatal.


Artinya: Tidak boleh membuat mudarat kepada dirinya sendiri dan tidak pula
membuat mudarat kepada orang lain.

12
Misalnya seorang pria yang impoten atau terkena AIDS tidak boleh kawin sebelum
sembuh. Demikian juga seorang yang masih hidup tidak boleh menyumbangkan
ginjalnya kepada orang lain.
II. HUBUNGAN ANTARA DONOR DAN RESIPIEN.
Transfusi darah tidak membawa akibat hukum adanya hubungan kemahraman
(haram perkawinan) antara donor dan resipien. Sebab factor-faktor yang dapat
menyebabkan kemahraman sudah ditentukan oleh Islam sebagaimana tersebut dalam alQur'an surat An-Nisa ayat 23 :
1. Mahram karena adanya hubungan nasab seperti anak
dengan ibu, atau saudaranya sekandung / sebapak /
seibu dan sebagainya.
2. Mahram karena adanya hubungan perkawinan.
Misalnya hubungan antara seorang dengan mertua,
atau anak tiri dari istrinya yang telah telah digauli.
dan sebagainya.
3. Mahram karena adanya hubungan persusuan. Misal
nya hubungan antara seorang dengan wanita
yang pernah menyusuinya atau dengan orang
yang sepersusuan.
Selain dari yang tersebut diatas juga diharamkan mengawini atau menikahi
perempuan bersaudara termasuk bibinya secara poligamis. Jadi sifatnya mahram
sementara.
Dengan demikian maka jelaslah transfusi darah tidak mengakibatkan
hubungan kemahraman antara donor dan resipien.Karena itu, perkawinan antara donor
dan resipien dibolehkan oleh Islam.
III. HUKUM MENJUAL BELIKAN DARAH.
Mengingat semua jenis darah termasuk darah manusia itu najis berdasarkan
hadis Nabi riwayat Al-Bukharidan muslim dari jabir r.a.) keculai barang najis yang ada
manfaatnya bagi manusia,seperti kotoran hewan untuk keperluan pupuk/ rabuk. Menurut
mazhab Hanafi dan Dzahiri Islam membolehkan jual beli barang najis yang ada
manfaatnya seperti kotoran hewan;) maka secara analogis (qiyas), mazhab ini
membolehkan jual beli darah manusia, karena besar sekali manfaatnya bagi manusia guna
menolong jiwa sesama manusia yang memerlukan transfusi darah karena operasi,
kecelakaan, dan sebagainya.
Namun, menurut Masjfuk Zuhdi, jual beli darah manusia itu tidak etis, karena
bertentangan dengan tujuan semula yang luhur, ialah untuk amal kemanusiaan semata
guna menyelamatkan jiwa sesama manusia. Karena itu, seharusnya jual beli darah
manusia itu dilarang baik menurut hukum Islam maupun hukum positif di Indonesia,
Karen bertentangan dengan moral agama dan moral Panca Sila I dan II.
Z AK AT
PENGERTIAN:
* MENURUT BHS ( LUGHAH)
BERARTI:
- THAHARAH (SUCI)

13
- BARAKAH (KEBERKATAN)
- TAZKIYAH (PENSUCIAN)
* MENURUT SYARA' :
- PEMBERIAN YANG WAJIB
DIBERIKAN DARI HARTA TERTENTU MENURUT SIFAT SIFAT
DAN UKURAN TERTENTU KE PADA GOLONGAN TERTENTU.
FIRMAN ALLOH:


. Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
(Al-Baqarah Ayat 43).
[] yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah kepada
perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk.


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[ dan
mensucikan harta
benda. (Attaubah ayat 103).
Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebihlebihan kepada har
ta benda.
HUKUM ZAKAT:
SALAH SATU RUKUN ISLAM YANG LIMA,
FARDLU A'IN ATAS ORANG YANG CUKUP
SYARAT-SYARATNYA.
MACAM ZAKAT
* ZAKAT MAL ( HARTA ) :
EMAS, PERAK, TERNAK, TANAMAN,
PERNIAGAAN ( TIJARAH ).
* NAFS ( JIWA ) DISEBUT JUGA ZAKAT
FITRAH YAITU YANG DIBERIKAN BER
KENAAN DENGAN TELAH SELESAINYA
MENGERJAKAN IBADAH PUASA,
RAMADHAN.
ZAKAT MAL ( HARTA ) DIWAJIBKAN SEJAK PERMULAAN ISLAM,
SEDANGKAN ZAKAT FITRAH DIWAJIBKAN PADA SUATU HARI DI TAHUN

14
KEDUA HIJRAH BERSAMAAN DENGAN TAHUN 623 MASEHI,DUA HARI
SEBELUM HARI RAYA IDUL FITRI.
GOLONGAN YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT ;
1. FAKIR
2. MISKIN
3. AMIL
4. MUALLAF
5. HAMBA ( BUDAK )
6. GORIMIN ( ORG HUT )
7. SABILILLAH
8. IBNUSSABIL
FIRMAN ALLAH :




" Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Attaubah ayat 60)
Maksudnya:
Yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara
hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang
miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3.
Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4.
Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan
muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang
Karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun
orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu
dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): yaitu
untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang
berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan
yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

HARTA YANG WAJIB DIZAKATI /


PERSENTASE ZAKATNYA
NO JENIS HARTA
NISAB

HAUL

% tase
zakat

15
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

EMAS
PERAK
Hasil Pertanian:
beras,jagung dll.
Perdagangan
Hasil tambang
Mata uang
Barang temuan

8.

Bint.ternak: *unta

93,6 grm
62,4 grm
750Kg

Setahun
-''Waktu panen

93,6 grm
-''-''Tanpa nisab

1Thn
-''-''Waktu
ditemukn

5ekor

1thn

30 ekor

-''-

*sapi / kerbau

*kambing
40 ekor

TOLERANSI
# PENGERTIAN :
Menurut Bahasa :
* Tolerance : Sikap membiarkan.
* Tolerant
: Bersikap membiarkan.
* Tolerate
: Mengizinkan (tidak melarang),
Menyabarkan.

1 thn

2,5%
-''5%teknog
10% nonteg
2,5%
-''-''20%
1kmbg biasa
umur 2 thn / lbh
1anak sapi /
kerbau
1kambing
betina biasa
umur 2 thn /
lebih atau 1
kambing atau
domba betina
umur 1thn
lebih.

16
* Toleration
* Tatsamuh

: Hal membiarkan.
: Berlapang dada.

Menurut Istilah :
* Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk ber
pendapat dan berlaku sabar menghadapi orang lain.
# TOLERANSI DAN PROBLEMATIKANYA
1. Sebab2 tdk Toleran ( Intolerance) :
* Nafsu ingin berkuasa.
* Merasa paling benar & besar.
* Saling berprasangka.
* Kepicikan pandangan ( Fanatisme ).
* Politik " Pecah Belah " Kaum Kolonialis.
2. Akibat tdk Toleran:
* Perpecahan.
* Tertutup menerima kritik, buah fikiran dan saran.
* Bersikap isolatif & radikal ekstrims.
# BEBERAPA PEMIKIRAN YANG DIAJU
KAN UNTUK MENCAPAI KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA:
___________________________________________
1. SINKRITISME :
* Suatu pendapat bahwa semua agama adalah
sama yaitu agama pada hakekatnya adalah alat
atau jalan untuk membawa manusia kepada
perwujudan sendiri. Sponsornya : S.Radha
Krishnan. Seorang ahli filsafat termasyhur
yaitu mantan Presiden India.
2. RECONCEPTION:
* Semua agama adalah sama saja, yang menjadi
soal pokok adalah bagaimana sebenarnya hubu
terdapat didunia,dan
bagaimana dipenuhi rasa kebutuhan akan adanya satu agama di dunia. WB. HOCKING.
3. SYINTHESE ( campuran ):
* Suatu pemikiran untuk menciptakan suatu aga
ma baru, yang elemen2 nya diambil dari ber bagai agama yang ada. Dengan demikian diharapkan kehidupan beragama akan dapat rukun.

ngan antara agama2 yang

17
Tokohnya: Sultan Akbar dari India. Dia menCiptakan agama baru" DINILAHY"
4. PENGGANTIAN:
* Dasar pemikirannya bahwa agama yang ia peluk sendiri itulah yang benar. Agama yang di peluk orang lain salah dan harus diganti dengan agamanya.
5. AGREE IN DISAGREEMENT:
* Yaitu setuju dalam ketidak setujuan (perbedaan).

Anda mungkin juga menyukai