B=
Kb x De
12
Kb x De
39,30
ft atau B =
Af2
1
3
Ddst
D
SG . Ve
2
SG ( std ) . Ve (std)
0,85 .11.803
1,2 . 12.0002
160
156,07
1
3
= 1,01
1
3
2 1
3
= 0,846
Kb terkoreksi
= 30 x 1,01 x 1,846
= 26,18
Jadi,
Kb x De
39,30
26,18 x 3,5
39,30
70
, maka :
= Apparent Burden =
B(true burden)
sin 70
= 2,48 meter
Untuk jarak burden pada lubang ledak tambahan (sisi kanan dan kiri )
Maka: 45
'
= B x Sin
45 o
= 2,33 x 0,707
= 1,63 meter
B. Spacing (S)
S= Ks x B
= 0,75 x 2,33
= 1,75 m (minimal)
T
= 1,00 x 2,33
= 2,33 (maximal)
2,33
70o maka, : Stemming ( T ) = sin70
D. Subdrilling (J)
= 2,48 meter.
= Kj x B
= 0,20 x 2,33
= 0,47 meter (minnimal)
J
= 0320 x 2,33
= 0,69 meter (maximal)
70
0,47
sin70 o
= 0,5 meter
E. Tinggi Jenjang ( L )
Tinggi jenjang tidak dirubah, sehingga tinggi jenjang sama denhan tinggi
jenjang saat ini dilapangan, yaknik sebesar 5,54 meter, dengan usulan
perubahan ukuran burden menjadi 2,33 meter, maka harga Stifness ratio
perbaikan lebih baik daripada harga stifness ratio dilapangan, hharga Stifness
Ratio sebesar 2,38 sedangkan harga ratio dilapangan 2,05.
F. Kedalaman Lubang Ledak ( H )
H
= Kh x B
(L+J )
= sin70 o
0,5,5+ 0,47
0,9397
= 6,39 meter
Harga Kh
= H/B
= 6,39/ 2,48
= 2,74
=HT
= 6,39 2,48
= 3,91 meter
H. Waktu tunda
= Tr x B
= 11, 50 ms/m x 2,33 meter
=26,79 ms
=25 ms (karena waktu tunda yang tersedia dilapangan)
PF
Burden
dan
Volume batuan
(B x S x H)
spasi,
butir
(2)
dan
(3),
dapat
berubah
tergantung
pada
i.
Tipe sistem inisiasi tergantung pada bahan peledak yang dipilih dan
peraturan setempat yang berlaku.
ii.
Waktu tunda antar lubang sepanjang baris yang sama disarankan minimal 4
ms per meter panjang spasi.
iii.
iv.
Dikhawatirkan apabila lebih kecil dari angka ms tersebut tidak cukup waktu
untuk batuan bergerak kedepan dan konsekuensinya bagian bawah setiap
baris
v.
material
akan
tertahan.
Waktu tunda dalam lubang (in-hole delay )untuk sistem inisiasi non eldi
rekomendasikan tidak meledak terlebih dahulu sampai detonator tunda di
permukaan (surface delay )terpropagasi seluruhnya.
Bidangbebas
X
X
Contoh-2:ApabilaContoh-1
dilanjutkandenganmempertimbangkankemampuanjangkauanalatmuat
danketinggiantersebutmasihdidalambatasijinPemerintah.
diameter
lubangledakhasilperhitungan
Contoh-1,
12
Denganmenggunakan
hitunglah
parameter
geometripeledakanlainnnya.
Penyelesaian-2:
(1) Tinggijenjang
(H)
dapatditambah
karenatumpukanfragmentasihasilpeledakan
m,
yang
akandigalialatmuatakanlebihrendahhinggaberkurangsekitar 1 m. Jadi H =
12 + 1 = 13 m
PerhitunganPowder
Factorakandiuraikantersendiripada
babberikutnyadanilustrasigeometripeledakanhasilperhitungan
atasterlihatpadaGambar 2.6.
3,6
3
13
14
11
subdi
Gambar2.6. Geometripeledakanhasilperhitungan
a.Burden (B)
Menentukan ukuran burden terdapat 3 persamaan,yaitu:
=3,15 x De x
= 3,15 x 3,50 x
0,33
SG E
SGE
0,33
0,85
250
= 7,72 ft x 0,3048
= 2,35 m
B
((
((
2 x SGe
SGr
2 x 0,85
2,50
) +1,50)
x De
) + 1,50)
x 3,50
= 7,63 ft x 0,3048
= 2,33 m
0,33
= 0,67 x De x
Stv
SGr
( )
0,33
= 0,67 x 3,50 x
100
2,50
( )
=B x Kr x Kd x Ks
=2.36 x 0.90 x 1.00 x 1.30
=2.76 meter (tue burden)
B(True burden)
sin70
=2.94 meter
Untuk jarak burden pada lubang ledak tambahan ( sisi kanan dan kiri )
gambar sebaliknya, maka :
B`
=B x Sin 45
=2.76 x 0.707
=1.95 meter
B.Spacing (S)
Karena memakai delay detonator dan L/B = 2.17
tabel 6.8),maka :
S =( L= 7B )/8
=(5.54 + 7(2.76))/8
=3.11 meter
C. Stemming ( T )
Menentukan Stemming menggunakan persamaan :
T
=0.70 x B
=0.70 x 2.76
=1.93 meter
Karena kemiringan lubang ledak 70,maka :
<4
(lihat
Stemming(T)
1.93
= sin70
=2.05 meter
d.Subdrilling (J)
Menentukan subdrilling digunakan persamaan :
J
=0.30 x B
=0.30 x 2.76
=0.83
Dengan kemiringan lubang ledak 70,maka :
Subdrilling (J)
0.83
= sin70
=0.88 meter
( L+ J )
= sin70
=
(6+0.83)
0.9397
=7.27 meter
g.Kolom isian (PC)
Menetukan kolom isian bahan peledak menggunakan persamaan :
PC
=H T
=7.27-2.05
=5.22 meter
h.Waktu tunda
Perbaikan waktu tunda yang digunakan adalah:
Tr
=Tr x B
=11.50ms/m x 2.76 meter
=31.74 ms