Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa pada dasar, dapat dibedakan menjadi :

a. Kalimat tunggal
adalah kalimat yang terdiri dari suatu klausa bebas tanpa klausa terikat.
Contoh :Saya makan.Ibu menjahitKakak menulis surat
b. Kalimat bersusun
adalah kalimat yang terdiri dari satun klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa
terikat.Contoh : Saya bangun sebelum ayam berkokok.Nenek pulang setelah ayah
datang.Ibu senang kalu saya membawa oleh- oleh.
c. Kalimat majemuk
adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
Contoh : Paman membeli sebidang sawah, lantas dia menyuruh adiknya
memaculnya.Ana menyukai fiksi, sedangkan Ina menyukai puisi.
Klasifikasi kalimat berdasarkan struktur internal klausa utamaa.
Kalimat sempurnaKalimat
sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa bebas (Cook, 1971 :
47).Contohnya :Adik menyusu.Ayah membawa koran.b.
Kalimat tak sempurnaKalimat tak
sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa terikat, atau sama sekali tidak
mengandung struktur klausa.Contohnya : Ke Bandung. Dengan siapa?
Klasifikasi
kalimat berdasarkan jenis responsi yang diharapkana.
Kalimat pernyataanKalimat pernyataan
adalah kalimat yang di bentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan responsi
tertentu.Contohnya :Udara dingin.Awan Hitam.b.
Kalimat pertanyaanKalimat pertanyaan
adalah kalimat yang di bentuk untuk memancing responsi berupa jawaban.Contohnya :Dimana
letak surga?Kapan Ani berangkat ke sekolah ?c.
Kalimat perintahKalimat perintah kalimat
yang memancing responsi berupa tindakan.Contonya :Makan obat itu, Nur !Enyahlah dari
kehidupanku !
Klasifikasi kalimat berdasarkan sifat aktor aksia.
Kalimat aktif adalah
kalimat yang subyeknya berperanan sebagai pelaku.b.
Kalimat pasif adalah kalimat yang
subyeknya berperan sebagai penderita.c.
Kalimat medial adalah kalimat yang subyeknya
berperanan baik sebagai pelaku maupun penderita. Contoh : Aku menyesali nasibku.d.
Kalimat
resiprokal adalah kalimat yang subyek dan obyeknya melakukan perbuatan yang berbalas
balasan.
Klasifikasi kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsur negatif pada frase verba
utamanya.a.
Kalimat afirmatif atau kalimat pengesahan adalah kalimat yang pada verbal
utamanya tidak terdapat unsur negatif atau unsur nyangkalan.Contoh
: Dia membaca
buku.
Bibi menganyam tikar.b.
Kalimat negatif atau kalimat penyangkalan adalah
kalimat yang pada frase verbal utamanya terdapat unsur negatif atau unsur
nyangkalan.Contoh
: Dia tidak membaca buku.
Saya tidak menulis
surat.
Klasifikasi kalimat berdasarkan kesederhanaan dan kelengkapan dasara.
Kalimat
formata adalah kalimat tunggal dan sempurna terdiri dari satu dan hanya satu klausa
bebas.b.
Kalimat transformata adalah kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal. Contoh :
Dia menangkap ayam itu, kemudian dia menyembelihnya.c.
Kalimat deformata adalah kalimat
yang tidak sempurna, tidak lengkap.Kalimat deformata meliputi- Kalimat urutan, kalimat
sempurna yang mengandung konjungsi seperti maka, tetapi, sedangkan, dan sebagainya.- Kalimat
sampingan, kalimat tidak sempurna yang terdiri dari klausa terikat dan diturunkan dari kalimat
bersusun.Kalimat elips, kalimat tidak sempurna yang terjadi karena pelenyapan beberapa bagian
dari klausa, dan di turunkan dari kata tunggal.- Kalimat tambahan, kalimat tidak sempurna yang
terdapat dalam wacana sebagai tambahan pada pernyataan pernyataan yang telah di

kemukakan.- Kalimat jawaban, kalimat tidak sempurna yang bertindak sebagai jawaban terhadap
pertanyaan pertanyaan.- Kalimat seruan, kalimat seruan meliputi:a.
Struktur non
klausaTerdiri dari :Kelompok teriakan, salam, panggilanKelompok judul, motto,
inskripsib.
Struktur non tipe atau struktur istimewaTerdiri dari :- Metabahasa, bahasa
mengenai bahasa- Bahasa singkat, biasanya di gunakan dalam judul
Klasifikasi kalimat
berdasarkan posisinyaa.
Kalimat situasi, kalimat yang memulai suatu percakapanb.
Kalimat
urutan, kalimat yang menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan tanpa pergantian
pembicaraanc.
Kalimat jawaban, kalimat yang menyambung atau meneruskan pembicaraan
dengan pergantian pembicara
Klasifikasikasi kalimat berdasarkan konteks dan jawaban yang
diberikana.
Kalimat salam,b.
Kalimat panggilanc.
Kalimat seruand.
Kalimat
pertanyaane.
Kalimat permohonanf.
Kalimat pernyataan

Kkasifikasi Kalimat Berdasarkan Jumlah dan Jenis Klausa pada Dasar


1. kalimat tunggal2. kalimat bersusun3. kalimat majemuk1. Kalimat Tunggalyaitu kalimat yang
terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa terikat.Misalnya:Saya makan.Nenek makan sirih.Anak
itu menangis.Hatinya senang.Guru menasihati si Bolot.Orang tua mereka petani.2. Kalimat
bersusunyaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa
terikat.Misalnya:Saya bangun sebelum ayam berkokok.Mereka memaafkan kamu seandainya
kamu mengaku.Para siswa bersorak setelah membaca pengumuman itu.3. Kalimat majemukyaitu
kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.Misalnya:Paman membeli sebidan sawah, lantas
dia menyuruh adiknya memaculnya.Dia mengajar di SMAN 1 Pinggir, sedangkan saya mengajar
di SMA IT Mutiara Duri.Ayah membaca buku, Ahim belajar mengaji, dan Imron membantu bunda
di dapur.
a. Kalimat TunggalKalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya,
kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia
dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang
sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat
yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Kalimat tunggal dapat dibagi
lagi berdasar kan jenis predikat yang digunakan.1)
Kalimat tunggal verbalKalimat tunggal
verbal adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata kerja( verba) sebagai predikat.Contoh:
Dosen membimbing kami.2)
Kalimat tunggal nominalKalimat tunggal nominal adalah kalimat
tunggal yang menggunakan kata benda(nomina) sebagai predikat.Contoh : Pak Dona adalah dosen
kami.3)
Kalimat tunggal adjektivalKalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang
menggunakan kata sifat(adjektiva) sebagai predikat.Contoh: Hari ini cerah sekali.4)
Kalimat
tunggal numeraliaKalimat tunggal numeralia adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata
bilangan (numeric) sebagai predikat.Contoh: Adik saya dua orang.5)
Kalimat tunggak
adverbialKalimat tunggal adverbial adalah kalimat tunggal yang menggunakan kata keterangan
(adverb) sebagai predikat dan hanya lazim digunakan dalam bahasa lisan.Contoh: Banyak
mahasiswa ke Bali.b. Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua
klausa atau lebih. Kalimat majemuk terdiri atas tiga,yaitu: kalimat majemuk setara, kalimat

majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk ccampuran.1)


Majemuk Majemuk SetaraKalimat
majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setara dikelompokkan
menjadi empat jenis, sebagai berikut.a) Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh
kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat
majemuk setara penjumlahan.Contoh:Kami membacaMereka menulisKami membaca dan mereka
menulis.Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat
tunggal.Contoh:Direktur tenang.Karyawan duduk teratur.Para nasabah antre.Direktur tenang,
karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.b)
Kedua kalimat tunggal yang berbentuk
kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan pertentangan,
dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan.Contoh:Amerika dan Jepang tergolong
negara maju.Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.Amerika dan Jepang
tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara
berkembang.Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua
kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah kata sedangkan dan melainkan
seperti kalimat berikut.Contoh:Puspiptek terletak di Serpong, sedangkan Industro Pesawat
Terbang Nusantara terletak di Bandung.Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.c) Dua kalimat
tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang
dikemukakannya berurutan.Contoh:Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja,
kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.Upacara serah terima pengurus
koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.d)
Dapat pula dua kalimat
tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan
hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.Contoh:Para pemilik televisi membayar iuran
televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi
langsung.2) Kalimat Majemuk tidak Setara (Bertingkat)Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas
satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat
ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk.
Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan
waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan
dalam anak kalimat.Contoh:Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)Mereka
masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)Walaupun komputer itu dilengkapi
dengan alat-alat modern, mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.Kalimat
majemuk tak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat ialah inti
gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain.Contoh:Apabila
engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel hotel besar.Anak
kalimat:Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.Induk kalimat:Saya akan membawamu ke
hotel-hotel besar.Penanda anak kalimat ialah kata walaupun, meskipun, sungguhpun, karena,
apabila, jika, kalau, sebab, agar, supaya, ketika, sehingga, setelah, sesudah, sebelum, kendatipun,
bahwa, dan sebagainya.3) Kalimat Majemuk CampuranKalimat jenis ini terdiri atas kalimat
majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).Misalnya:Karena hari sudah malam, kami
berhenti dan langsung pulang.Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum
selesai.Kalimat pertama terdiri atas induk kalimat yang berupa kalimat majemuk setara, kami
pulang, tetapi mereka masih bekerja, dan anak kalimat karena tugasnya belum selesai. Jadi,
susunan kalimat kedua adalah setara ditambah bertingkat.

Macam-Macam Kalimat
Macam-macam kalimat dapat ditinjau dari berbagai sudut, yaitu: 1) jumlah klausanya, 2) bentuk
sintaksisnya, 3) kelengkapan unsurnya, dan 4) susunan subjek dan predikatnya. Macam-macam
kalimat dari keempat tinjauan sudut tersebut sebagai berikut.
1.

Berdasarkan Jumlah Klausanya

a.

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.


Contoh:
-

Dia akan tidur.

Kami mahasiswa pascasajana Unnes.

Ia menjadi dosen bahasa Indonesia di luar negeri.

Berdasarkan kategori predikatnya kalimat tunggal dibedakan menjadi:


1) Kalimat Berpredikat Verbal
Kalimat verbal dapat dikelompokkan berdasarkan kemungkinan kehadiran nomina atau frasa
nominal objeknya, yaitu:
(a)

Kalimat Taktransitif

Kalimat taktransitif adalah kalimat yang tak berobjek dan tak berpelengkap hanya memiliki dua
unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat.
Contoh:
- Bu Kades sedang memasak.
- Rambutannya memerah.
- Dia berlari (dengan sepatu barunya).
(b)Kalimat Ekatransitf

Kalimat ekatransitif adalah kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap dan memiliki tiga unsur
wajib, yakni subjek, predikat, dan objek.
Contoh:
- Dosen itu memberi tugas sebagai pengganti ujian semester.
- Andi menyetir mobil barunya dengan kecepatan tinggi.
- Lelaki itu menusukkan pisau tepat dijantung korbannya.
(c)

Kalimat Dwitransitif

Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang mempunyai objek dan pelengkap .


Contoh:
- Ani sedang mencuci.
- Ani sedang mencucikan baju.
- Ani sedang mencucikan baju adiknya.
Kalimat verbal dapat pula dibedakan berdasarkan peran subjeknya, yaitu:
(a)

Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Verba aktif ditandai dengan prefiks
me- atau memper-.
Contoh:
-

Kakak menulis novel.

Tanteku selalu menyaksikan acara gosip di televisi.

Rina memperpanjang SIM-nya.

(b)Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba pasif, biasanya ditandai dengan
perfiks di- atau diper-.
Contoh:

Novel ditulis kakak.

Acara gosip di televisi selalu disaksikan tanteku.

SIM itu diperpanjang oleh Rina.

2) Kalimat Berpredikat Adjektival


Kalimat berpredikat adjektival adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa adjektiva (kata sifat).
Contoh:
-

Kakeknya sakit.

Perkataan orang itu salah.

Baju yang ia pakai agak aneh.

3) Kalimat Berpredikat Nominal


Kalimat berpredikat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa nomina.
Contoh:
-

Dia adik saya.

Dialah adik saya.

Orang itu pembunuhnya.

Orang itulah pembunuhnya.

4) Kalimat Berpredikat Numeral


Kalimat berpredikat numeral adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa numeralia.
Contoh:
-

Hartanya banyak.

Depositonya berlipat ganda.

Tabungannya hanya sedikit.

5) Kalimat Berpredikat Frasa Prepoposional


Kalimat berpredikat frasa prepoposional adalah kalimat yang predikatnya berupa frasa preposisi
(keterangan).
Contoh:
-

Ibu sedang ke supermarket.

Adik sedang jalan-jalan di taman.

Ayahku asli Jawa.

b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu klausa. Kalimat majemuk
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)

Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)

Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status
yang sama, yang setara atau, yang sederajat. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk subordinatif
dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, dan lalu.
Contoh:
-

Ani membereskan kamar, Ibu memasak, dan Ayah membaca koran.

Dia pergi ke dapur, lalu membuatkan kami makan malam.

Dia selalu mengatakan serius, tetapi kenyataannya tidak seperti itu.

Saya ingin pergi, sayang, orangtua tidak mengizinkan.

Dia pergi dan tak pernah memberikan kabar.

2)

Kalimat Majemuk Subordinatif (Bertingkat)

Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antar klausa-klausanya
tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa atasan, dan klausa yang lain adalah
klausa bawahan. Kedua klausa tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi subordinatif
seperti kalau, ketika, meskipun, dan karena.

Contoh:
-

Kalau Dinda pergi, Rina pun akan pergi.

Adik bermain sendiri ketika kakaknya sedang belajar.

Meskipun aku dilarang oleh orangtua, aku pergi juga ke Jakarta.

Karena banyak yang terlambat, arisan diundur.

3)

Kalimat Majemuk Kompleks

Kalimat majemuk kompleks (campuran) adalah kalimat yang terdiri dari tiga klausa atau lebih, di
mana ada yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara
subordinatif.
Contoh:
Siska membaca novel karena Rina sedang belajar matematika dan tidak ada buku lain yang
bisa dibaca.
Ibu mengambil tas kecilnya, lalu mengambil sapu tangan untuk mengelap keringat yang
membasahi wajahnya.
2.

Berdasarkan Bentuk atau Kategori Sintaksisnya

a.

Kalimat Deklaratif atau Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dalam penulisannya, biasanya
diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun.
Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1) Kalimat berita kepastian
Contoh : Ayah akan membelikanku mobil bulan depan.
2) Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara pernikahanmu.
3) Kalimat berita kemungkinan

Contoh: Dia mungkin sudah tidak menyayangiku.


4) Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Saya tidak tahu mengapa dia meninggalkanku.
b. Kalimat Imperatif atau Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya.
Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1) Kalimat Imperatif Taktransitif
Kalimat imperatif taktransitif dibentuk dari kalimat deklaratif yang dapat berpredikat verba dasar,
frasa adjektival, dan frasa verbal yang berprefiks ber- dan meng- ataupun frasa preposisional.
Contoh: Kamu berdiri!
2) Kalimat Imperatif Transitif
Kalimat yang berpredikat verba transitif mirip dengan konstruksi kalimat deklaratif pasif.
Contoh: Rubahlah gaya hidupmu!
3) Kalimat Imperatif Halus
Kalimat imperatif halus memiliki sejumlah kata yang yang dipakai untuk menghaluskan isi
kalimat imperatif. Kata seperti tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya sering dipakai untuk
maksuditu.
Contoh: Tolong jangan lupakan aku!
4) Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif juga digunakan untuk mengungkapkan permintaan ditandai dengan adanya kata
minta dan mohon.
Contoh: Silahkan antre!
5) Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan

Di dalam kalimat imperatif, ajakan dan harapan tergolong kalimat yang biasanya didahului kata
ayo(lah), mari(lah), harap, dan hendaknya.
Contoh: Ayo bekerja!
6) Kalimat Imperatif Larangan
Kalimat imperatif dapat berupa larangan, dengan ditandai adanya kata jangan(lah).
Contoh: Janganlah selalu menyalahkanku!
7) Kalimat Imperatif Pembiaran
Kalimat imperatif pembiaran dinyatakan dengan kata biar(lah) dan biarkan(lah).
Sebetulnya dapat diartikan bahwa kalimat itu menyuruh membiarkan membiarkan sesuatu terjadi
atau berlangsung.
Contoh: Biarkan aku menyusulmu.
c.

Kalimat Interogatif atau Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi
(jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) dalam penulisannya dan
dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah
bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
- Mengapa rumah ini dicat merah?
- Kapan aku dipertemukan dengan dia?
- Dimana dia menyimpan kotak perhiasan itu?
d. Kalimat Ekslamatif atau Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa yang kuat
atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam
pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
- Aduh, saya lupa mengunci pintu kamar.

- Bukan main, cantiknya.


- Alangkah bebasnya pergaulan mereka!
8) Berdasarkan Segi Kelengkapan Unsurnya
a.

Kalimat Lengkap (Mayor)

Kalimat lengkap (mayor) adalah kalimat yang memiliki klausa lengkap, sekurang-kurangnya
memiliki unsur subjek dan predikat.
Contoh:
-

Shinta bersenam pagi.

Ibunya penulis novel terkenal.

Artis itu seksi sekali.

Anjing dan kucing sudah berdamai.

Makanan ini kiriman dari mertua di Bandung.

b.

Kalimat Taklengkap (Minor)

Kalimat taklengkap (minor) adalah kalimat yang memiliki klausa tidak lengkap, entah hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, ataukah keterangan saja.
Contoh:
-

Sedang menulis!

Hay!

Cepat berangkat!

Sialan!

Dilarang merokok!

Silakan duduk!

9) Berdasarkan Susunan Unsur Subjek dan Predikat

a.

Kalimat Versi

Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu
yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk
menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua.
Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contoh: Ambilkan gula di atas kulkas itu!
b.

Kalimat Inversi

Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dsari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola
kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).

Anda mungkin juga menyukai