Anda di halaman 1dari 7

Metafisika Makna: Proposisi dan Possible Worlds

A. Pendahuluan
Bahasa dan Filsafat merupakan dua sejoli yang tidak
terpisahkan.

Mereka

bagaikan

dua

sisi

mata

uang

yang

senantiasa bersatu. Kajian bahasa bukanlah hal baru sepanjang


sejarah filsafat. Semenjak munculnya retorika Corax dan cicero
pada zaman yunani dan Romawi abad 4-2 SM hingga sampai saat
ini (post Modern), bahasa merupakan salah satu tema kajian
filsafat yang sangat menarik.1
Dalam kajian bahasa, mencari makna adalah menjadi
bagian yang terpenting. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
makna didefinesikan dengan arti atau maksud, baik maksud
pembicara ataupun penulis, pengertian yg diberikan kepada
suatu bentuk kebahasaan,2 Kajian tentang makna ini biasanya
sering disebut dengan semantik (semantics). Kata semantik
berasal

dari

lambang,

bahasa
yang

Yunani

sema

verbanya

(nomina)

semaino

tanda

menandai

atau
atau

melambangkan. Tanda atau lambang ini dimaksudkan sebagai


tanda linguistik (Prancis: signe linguistique). Menurut Ferdinand
de Sausure (1916), tanda bahasa meliputi signifiant (penanda)
dan signifie (petanda). Sebagai suatu istilah, kata semantik
digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan

1 Asep Rahmat Hidayat, Filsafat Bahasa (Mengungkap Hakikat Bahasa,


Makna, dan Tanda), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 1.

2 http://www.kamusbesaronline.com/. Diakses pada hari Sabtu, tanggal


2 Mei 2015, jam 22.15.

anatar tanda atau lambang-lambang dengan hal-hal yang


ditandainya, yang disebut makna atau arti.3
Kata metafisika sendiri saat ini memiliki banyak arti. Ia bisa
berarti upaya untuk mengkarakterissi eksistensi atau realitas
sebagai suatu keseluruhan, atau juga bisa bisa berarti usaha
untuk menyelidiki alam yang berada di luar pengalaman atau
menyelidiki apakah hakikat yang berada di balik realitas. 4 Secara
etimologis, Metafisika (Bahasa Yunani: meta (meta) = setelah
atau dibalik, jusika (phusika) = "hal-hal di alam". Metafisika
merupakan cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal
atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi
keberadaan atau realitas. Dimana metafisika mempersoalkan
realitas dan dunia dengan segala struktur dan dimensinya.5
Metafisika

adalah

suatu

pembahasan

filsafati

yang

komprehensif mengenai seluruh realitas atau tentang segala


sesuatu yang ada. Ia bersangkut paut dengan pertanyaan
mengenai hakekat 'yang-ada' yang terdalam.
B. Proposisi

3 Muhammad Khoyin, Filsafat Bahasa (philosopyh of language),


(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013). hlm. 108.

4 http://perkuliahan-perkuliahan.blogspot.com/2009/04/materi-kuliahpengantar-filsafat-03-04.html. Diakses pada hari Sabtu, tanggal 2 Mei 2015,


jam 22.00.

5
http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/metafisika-filsafatumu.html. Diakses pada hari Sabtu, tanggal 2 Mei 2015, jam 22.05.

Teori
menganggap

yang

menggunakan

the actual

world

konsep
(dunia

possible

yang

world

sebenarnya)

menjadi salah satu dari banyaknya possible world. Untuk masingmasing cara yang berbeda dunia bisa saja, dikatakan possible
world ada mungkin dunia yang berbeda; dunia nyata adalah
salah satu yang kita hidup tinggal di dalamnya. di antara teori
tersebut ada ketidaksepakatan tentang sifat possible world,
Status ontologis yang tepat mereka masih diperdebatkan,
terutama perbedaan, jika ada dalam status ontologis antara
dunia nyata dan semua dunia lain mungkin. Satu posisi pada
masalah ini dituangkan dalam realisme modal David Lewis. Ada
hubungan erat antara proposisi dan possible worlds. setiap
proposisi tergantung isinya mungkin benar atau mungkin juga
salah, sesuai dengan yang diberikan possible world. 6 Sebagai
contoh dapat dilihat pernyataan kalimat dibawah ini:
1. Proposisi yang benar adalah

yang benar dalam dunia

nyata.
For example: "Richard Nixon became president in 1969"
(misalnya: "Richard Nixon menjadi presiden pada tahun
1969").
2. Proposisi yang salah adalah

yang salah dalam dunia

nyata.
For example: "Ronald Reagan became president in
1969", Reagan did not run for president until 1976, and
thus couldn't possibly have been elected. (misalnya:
"Ronald Reagan menjadi presiden pada tahun 1969",
Reagan tidak mencalonkan diri sebagai presiden sampai
1976,

dan

dengan

demikian

tidak

mungkin

telah

terpilih).
6 http://en.wikipedia.org/wiki/Possible_world. diakses pada hari Minggu
03 mei 2015, jam 12.00.

3. Possible

propositions

adalah

yang

benar

dalam

setidaknya satu possible world.


For example: "Hubert Humphrey became president in
1969", Humphrey did run for president in 1968, and thus
could have been elected. (misalnya: "Hubert Humphrey
menjadi

presiden

pada

tahun

1969",

Humphrey

mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1968,


dan dengan demikian mungkin terpilih). Ini meliputi
proposisi yang benar. Dan lain-lain.7
C. Posisible Worlds
Terlepas dari kenyataan kebenaran (truth) dan acuan
(reference), tidak ada gagasan yang lebih sentral untuk teori
makna dan filsafat bahasa dari proposisi dan possible world.
Meskipun

keduanya

juga

masih

menimbulkan

kontroversi.

Proposisi adalah pernyataan kebenaran, isi semantik kalimat, dan


yang membuat kita percaya, yakin dan tahu. Sedangkan Possible
worlds adalah ukuran utama (parameter) yang menunjukan
kebenaran itu adalah relatif.8
Kontroversi tentang proposisi dan possible world adalah
mengenai tujuan apakah keduanya benar-benar ada, seperti apa
(jika

mereka

dikemukakan
keduanya,

memang

ada),

Davidson,

teori

dan

keberadaannya

hal

ini

bahasa

sebagaimana
tidak

diragukan.

Bagi

yang

memerlukan
yang

lain,

misalnya, Lewis dan Stalnaker, possible words adalah yang


utama, dan proposisi adalah bagiannya. Dan sedangkan menurut
7 Ibid

8 Scott Soames, Philosophy Of Language, (United Kingdom: Princeton


University Press, 2010), hlm. 109.

Robert Adams misalnya, proposisi adalah yang utama, dan


posssible worlds adalah bagiannya.9
Pertama kita perlu menjernihkan kebingungan yang umum
tentang terminologi singkatan 'possible world' untuk makna yang
lebih akurat yaitu dimana kondisi-kondisi dunia (sebuah realitas)
mungkin ada atau telah ada. Di luar filsafat, ketika kita berbicara
tentang the world (dunia), kita sering mengartikannya dengan
Earth (Bumi). Orang-orang mengatakan We want to travel
around the world, (Kami ingin melakukan perjalanan keliling
dunia), maksudnya adalah they want to travel around the Earth
(bahwa mereka ingin melakukan perjalanan keliling Bumi). Tetapi
the world bisa juga digunakan untuk menunjuk kepada alam
semesta secara keseluruhan, sebuah entitas kongkrit yang
massif, yang terdiri dari entitas kongkrit yang lainnya. Ini adalah
bagaimana banyak orang menafsirkan pembicaraan filosofis
tentang "the actual world (dunia nyata). Tetapi jika dunia
sebenarnya alam semesta, adalah wajar untuk menganggap
bahwa possible world adalah alam semesta yang berbeda. Jadi,
ketika filsuf mengatakan bahwa ada dunia lain mungkin, mereka
sering diartikan itu, selain alam semesta yang sebenarnya, ada
alam semesta lain.10
Metafisika

yang

berlebih-lebihan

pandangan

ini

memprovokasi perlawanan. Sebagai tanggapan, modal realism


mengklaim kedua modal yang dibicarakan sangat diperlukan,
dan bahwa possible world semantik telah menunjukkan bahwa
9 Scott Soames, Philosophy Of Language, (United Kingdom: Princeton
University Press, 2010), hlm. 109.

10 Ibid, 109-110.

kebenaran modal memerlukan adanya possible world. Sejak


mereka menerima poin ini tidak menyangkal kebenaran modal,
mereka

merasa

ditekan

mengakui

adanya

possible

world

meskipun meragukan.11
Bagaimana cara memahami possible world, Scoot Soames
mensketsakan

model

sederhana

untuk

memahaminya,

berdasarkan pada tiga ide utama:12


1. Sebuah dunia pernyataan adalah bukan dunia-dunia yang
konkret, akan tetapi mereka adalah sebuah properti, yang
menspisifikasi beberapa kemungkinan bagi dunia realitas,
secara koheren, (Stalnaker 1976).
2. Mereka tidak perlu diberikan kualitatif murni tetapi bisa
dispesifikasikan dalam konteks objek dan proverti,
(Kripke1972).
3. Ruang lingkup dari dunia pernyataan tidak hanya
mencakup realitas aktual yang mungkin, akan tetapi ia
juga mencakup realitas yang tidak mungkin secara
metafisik, (Salmon 1989).
D. Kesimpulan
Proposisi dan Possible World adalah dua bagian yang tidak
terpisahkan dalam pengungkapan kebenaran dalam sebuah
pernyataan, jika proposisi adalah pernyataan kebenaran yang
bergantung terhadap isinya, benar jika telah sesuai dengan
korespodensi alamiah ataupun benar jika telah sesuai dengan
koherensi sosial. Maka possible world adalah

dimana kondisi-

kondisi dunia kebenaran itu (sebuah realitas) mungkin ada atau


11 Ibid, hlm. 110

12 Ibid, hlm. 123-124.

telah ada, menjadi ukuran utama (parameter) yang menunjukan


kebenaran itu adalah relatif.

Daftar Pustaka
Hidayat, Asep Rahmat. Filsafat Bahasa (Mengungkap Hakikat
Bahasa, Makna, dan Tanda). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Khoyin, Muhammad. Filsafat Bahasa (philosopyh of language).
Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Soames, Scott. Philosophy Of Language. United Kingdom:
Princeton University Press, 2010.
http://www.kamusbesaronline.com/.
http://en.wikipedia.org/wiki/Possible_world.
http://perkuliahan-perkuliahan.blogspot.com/2009/04/materikuliah-pengantar filsafat-03-04.html
http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/metafisikafilsafat-umu.html.

Anda mungkin juga menyukai