Anda di halaman 1dari 4

1.

Defenisi
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta
hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa). Sementara luka adalah suatu
keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan. Kekerasan dapat
dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu mekanik (kekerasan oleh benda tajam,
kekerasan oleh benda tumpul, dan tembakan senjata api), fisika (suhu, listrik dan
petir, perubahan tekanan udara, akustik, dan radiasi), dan kimia (asam atau basa
kuat).
2. Klasifikasi
2.1 Berdasarkan etiologi
a. Trauma Mekanik
1. Kekerasan tumpul
- Luka memar (bruise,contusion)
- Luka lecet (abrasion)
- Luka robek (laceration)
- Patah tulang,pergeseran sendi (fracture,dislocation)
2. Kekerasan tajam
- Luka sayat (incised wound)
- Luka tusuk, tikam (punctured wound)
- Luka bacok (chopped wound)
b. Luka Termis (suhu)
1. Temperatur panas
c. Luka akibat kekerasan benda tumpul
Luka jenis ini disebabkan benda yang memiliki permukaan tumpul.
a. Memar
Memar adalah suatu perdarahan pada jaringan bawah kulit karena pecahnya
kapiler dan vena. Luka memar sering kali member petujuk tentang bentuk benda
penyebab lukanya, misal jejas ban (marginal haemorrhage). Faktor yang
mempegaruhi letak, bentuk, dan luas luka memar yaitu besarnya kekerasan, jenis
benda penyebab, kondisi dan jenis jaringan, usia, jenis kelamin, corak dan warna
kulit, kerapuhan pembuluh darah, dan penyakit. Perubahan warna pada luka memar

dapat secara kasar digunakan untuk memperkirakan usianya. Saat timbul, memar
berwarna merah, kemudian berubah menjadi ugu atau hitam, setelah 4 sampai 5 hari
akan berwarna hijau kemudian berubah menjadi kuning dalam 7 sampai 10 hari, dan
menghilang dalam 14 sampai 15 hari. Dalam medikolegal, interpretasi luka memar
merupakan hal penting.
b. Luka lecet
Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan
benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing. Sering terjadi pada kecelakaan
lalu lintas, tubuh terbentul aspar, atau benda tersebut yang bergerak dan menyentuh
kulit. Luka lecet diklasifikasikan sebagai berikut:

Luka lecet gores

: luka lecet inni disebabkan oleh benda runcing yang

menggeser lapisa permukaan kulit di depannya, sehingga lapisan terangkat,


dan hal ini dapat menunjukkan arah kekerasan.

Luka lecet serut

: luka lecet ini merupakan variasi luka lecet gores

dengan daerah persentuhan dengan permukaan kulit lebih lebar. Letak


tumpukan epitel menunjukkan arah kekerasan.

Luka lecet tekan

: luka lecet ini disebabkan penjejakan benda tumpul

pada kulit, sehingga sering digunakan utuk megidentifikasi benda penyebab


luka yang khas karena bentuk luka menyerupai, seperti gigitan, kisi-kisi
radiator mobil, dan lain sebagainya. Luka ini berwarna lebih gelap dari
jaringan sekitar.

Luka lecet geser

: luka lecet ini disebabkan tekanan linier pada kulit

disertai gerakan bergeser, seperti pada kasus gantung atau jerat.


c. Luka robek

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang
menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan batas elastisitas kulit terlampaui. Ciri
luka ini umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan
jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka
lecet atau luka memar di sisi luka.

d. Cedera Kepala
Tulang tengkorak yang tidak terlindung kulit hanya mampu menahan benturan
sampai 40 pound/inch2, tetapi bila terlindung kulit dapat menahan sampai 425.900
pound/inch2. Cedera kepala juga dapat mengakibatkan perdarahan tengkorak,
perdarahan epidural, subdural, dan subarachnoid, juga kerusakan selaput otak dan
jaringan otak.
e. Cedera Leher (Whiplash Injury)
Cedera leher dapat terjadi pada penumpang kendaraan yang ditabrak dari
belakang, yang mengalami percepatan mendadak sehingga terjadi hiperekstensi
kepala yang disusul hiperfleksi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sumsum
tulang belakang dan medula oblongata.
f. Trauma Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas didefinisikan sebagai serangkaian peristiwa dari
kejadian yang tidak diduga sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan benda,
luka, atau kematian. Dapat juga diartikan sebagai peristiwa di jalan yang tidak diduga
dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain
yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian harta benda.
Kasus kematian akibat kekerasan benda tumpul terbanyak ditemukan pada
kecelakaan lalu lintas. Pada kecelakaan lalu lintas, tersangkut beberapa pihak, yaitu
pejalan kaki, pengemudi kendaraan, penumpang, dan sebagainya. Pada pejalan kaki,

luka-luka dapat terjadi akibat benturan pertama (benturan yang pertama terjadi antara
korban dengan kendaraan), benturan kedua (benturan kedua antara korban dan
kendaraan), dan luka sekunder (akibat benturan dengan objek lain, misalnya jalan,
kaki-lima). Cedera pertama berupa patah tulang lutut atau kaki karena bumper,
kemudian pejalan kaki tersebut akan terlempar ke atas dan kepala mengenai bagian
luar bingkai kaca dan dapat terjadi cedera kepala dan patah tulang leher. Jika
mengenai truk, bus, atau mini bus, cedera dapat mengenai seluruh badan dari kepala
sampai kaki, termasuk organ-organ dalam tubuh (paru, toraks, hati, limpa, pancreas,
usus, dan ginjal). Setelah tertabrak kendaraan, korban akan terlempar dan cedera lagi
karena tubuh membentur jalan, trotoar, pohon, tiang listrik, atau terlindas mobil,
bahkan terkena kendaraan lain.
Pada pejalan kaki, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya
kecelakaan, di antaranya faktor dari korban sendiri (posisi, keadaan fisik), faktor dari
kendaraan (jenis, kecepatan, jarak), dan faktor keadaan jalan (permukaan jalan).
Luka-luka pada pengendara sepeda hampir sama dengan pejalan kaki, tetapi
luka-luka sekundernya lebih parah. Pada golongan usia tua, dipikirkan kemungkinan
penyakit yang mengakibatkan kehilangan kontrol (inkapasitas).
Pada penumpang kendaraan roda tiga atau lebih, penting untuk menentukan
posisi korban dalam kendaraan saat kecelakaan. Pada pengemudi, luka karena
pergelangan tangan karena menahan kemudi sering ditemukan, juga luka pada femur
dan pelvis karena menginjak pedal dengan kuat. Sedangkan, pengendara sepeda
motor bila ditabrak pengendara lain, maka akan dijumpai luka benturan pertama,
benturan kedua, dan luka sekunder lebih parah

Anda mungkin juga menyukai