Anda di halaman 1dari 17

Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika &


Teknik Komputer Surabaya

Testing dan Implementasi Sistem

Pengantar Testing dan Kualitas

Apa yang anda


harapkan?
Nama
Tempat Lahir

Sebutkan
:

Tempat Tinggal
Cita-cita
Alasan menempuh
MK Testing & Implementasi Sistem
Target Nilai

Grandplan Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pendahuluan
Dasar-Dasar Testing
Disain Test Case
Strategi Testing
Rencana Testing
Proses Testing
Manajemen Fungsi Testing
Konsep Baru Sekitar Testing
Testing Lingkungan, Arsitektur dan
Aplikasi Khusus
3/15

Daftar Pustaka

Wajib
Romeo, Testing & Implementasi Sistem, Edisi Satu,
STIKOM, 2003
Pressman, Roger S., Software engineering : A
Practioners Approach, Fifth Edition, Mc Graw-Hill, 2001
Hetzell, Bill, The complete guide to software testing.,
Second Edition, John Wiley & Sons, 1988
Anjuran
Corllard & Co, Software Testing & Quality Assurance
Techniques, Volume 1 & 2, 1997
Ruvin, H., Practical guide to the design &
implementation of information system, Prentice Hall,
1997
Matrick, Brian, The craft of software testing : Subsystem
testing including object based and object oriented
testing., Prentice Hall, 1995
Sommerville, Ian, Software Engineering, Sixth Edition,
Addison Wesley, 2001
4/15

Definisi Testing

Menurut Hetzel 1973:

Testing adalah proses eksekusi program atau sistem secara intens


untuk menemukan error.

Menurut Hetzel 1983 (Revisi):

Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja


program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

Menurut Myers 1979:

(cont)

Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat


melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program
atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan
atau hasil yang diharapkan.

Menurut Standar ANSI/IEEE 1059:

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk


mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi
yang diinginkan (defects / errors / bugs) dan mengevaluasi fiturfitur dari entitas software.

5/15

Definisi Testing

Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam


suatu kondisi yang di kendalikan, untuk (1) verifikasi apakah telah
berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), (2)
mendeteksi error, dan (3) validasi apakah spesifikasi yang telah
ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari
pengguna yang sebenarnya.

Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas,


termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan
melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.
(Are we building the system right ?)
Validasi melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis
dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau
dibutuhkan oleh pengguna.
(Are we building the right system?)
Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat
kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal
tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal
tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.

6/15

Tujuan Testing
Untuk mendapatkan informasi reliable terhadap
software dengan cara termudah dan paling efektif,
antara lain:
Apakah software telah siap digunakan?
Apa saja resikonya?
Apa saja kemampuannya?
Apa saja keterbatasannya?
Apa saja masalahnya?
Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan?

7/15

Definisi Sederhana
Kualitas

Menurut CROSBY:
Kualitas adalah pemenuhan terhadap kebutuhan.
Menurut ISO-8402:
Kualitas adalah keseluruhan dari fitur yang
menjadikan produk dapat memuaskan atau dipakai
sesuai kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
Menurut W.E. Perry:
Kualitas adalah pemenuhan terhadap standar.
Menurut R. Glass:
Kualitas adalah tingkat kesempurnaan.
Menurut J. Juran:
Kualitas adalah tepat guna.
8/15

Hubungan Testing dan Kualitas


(cont.)

Definisi software berkualitas adalah software yang


bebas error dan bug secara obyektif, tepat waktu dan
dana, sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan
maintainable.
Obyektifitas adalah suatu proses pembuktian yang
terstruktur, terencana dan tercatat / terdokumentasi
dengan baik.
Pendekatan obyektif sangat diperlukan karena kualitas
adalah suatu hal yang tidak nyata dan subyektif
(tergantung pada pelanggan dan hal-hal lain yang
mempengaruhinya secara keseluruhan).

9/15

Hubungan Testing dan Kualitas


(cont.)

Testing membuat kualitas dapat dilihat secara


obyektif, karena testing merupakan pengukuran dari
kualitas software.
Testing = pengendalian kualitas (Quality Control - QC),
dan QC mengukur kualitas produk.
Quality Assurance (QA) mengukur kualitas proses yang
digunakan untuk membuat produk berkualitas.
Testing tidak dapat memastikan kualitas software,
namun dapat memberikan kepercayaan atau jaminan
terhadap software dalam suatu tingkat tertentu.
Testing merupakan pembuktian dalam suatu kondisi
terkendali, dimana software difungsikan sebagaimana
yang diharapkan pada test case yang digunakan.
10/15

Hubungan Testing dan Kualitas

QA dan pengembangan produk adalah aktifitas yang


berjalan secara paralel.
QA meliputi review dari metode pengembangan dan
standar, review dari semua dokumentasi (tidak hanya
untuk standarisasi tapi juga verifikasi dan kejelasan
isi). Secara keseluruhan QA juga meliputi validasi
kode.
Tugas dari QA adalah superset dari testing. Misinya
adalah untuk membantu dalam minimalisasi resiko
kegagalan proyek.
Tiap individu QA harus memahami penyebab
kegagalan proyek dan membantu tim untuk
mencegah, mendeteksi dan membenahi masalah.
Kadang tim testing direferensikan sebagai tim QA.
11/15

Faktor Kualitas secara Umum


(cont.)

Ada 3 faktor kualitas software secara umum, yaitu


fungsionalitas, rekayasa, dan adaptabilitas.
Ketiga faktor utama ini dapat juga disebut sebagai
dimensi dari ruang lingkup kualitas software.
Tiap faktor akan dibagi-bagi lagi ke dalam faktor-faktor
komponen yang lebih detil untuk lebih
menjelaskannya.

12/15

Faktor Kualitas secara Umum

Testing harus dapat mengukur semua faktor-faktor


yang berhubungan, dan tiap faktor akan mempunyai
tingkat kepentingan berbeda-beda antara satu aplikasi
dengan aplikasi yang lain.
Contohnya pada sistem bisnis yang umum komponen
faktor kegunaan dan maintainabilitas merupakan
faktor-faktor kunci, dimana untuk program yang
bersifat teknik mungkin tidak menjadi faktor kunci.
Agar testing dapat sepenuhnya efektif, maka harus
dijalankan untuk melakukan pengukuran tiap faktor
yang berhubungan, dan kualitas dapat menjadi nyata
dan terlihat.

13/15

Kualitas Software Penting bagi Organisasi Software (cont.)

Secara natural pengembangan software bukanlah suatu hal


yang mudah, bahkan mempunyai kecenderungan untuk
mengalami kegagalan. Oleh karena itu berorientasi pada
kualitas adalah salah satu usaha dalam menurunkan tingkat
resiko terjadinya kegagalan proyek.
Perlu diketahui dari data statistik perusahaan dan agen
pemerintahan Amerika Serikat telah menghabiskan dana 81
bilyun US$ untuk proyek software yang dibatalkan, dengan
rincian sebagai berikut:
31.1 % Proyek dibatalkan sebelum selesai.
52.7 % Proyek mengalami pembengkakan biaya sebesar
189% dari nilai estimasi.
9.0 % Proyek selesai tepat waktu dan anggaran.

14/15

Kualitas Software Penting bagi Organisasi Software (cont.)

Dengan berorientasi pada kualitas, maka organisasi


software akan dapat melakukan proses analisa, evaluasi
dan pengembangan yang berkesinambungan untuk
mencapai suatu proses pengembangan software yang
semakin lama semakin efektif, efisien, terukur, terkendali
dan dapat diulang secara konsisten dalam menghasilkan
suatu produk (software) yang berkualitas, tepat waktu dan
pendanaan.
Dimana hal ini akan memberikan suatu jaminan bagi
pelanggan / klien untuk mendapatkan produk seperti yang
diharapkan, sehingga akan menambah kepercayaan
mereka akan kemampuan pengembang, hal ini sangat
dibutuhkan bagi organisasi software karena hubungan
klien dan pengembangan adalah untuk jangka panjang
dan berkesinambungan (marital status).
15/15

System development life


cycle

16/15

Terimakasih

17/15

Anda mungkin juga menyukai