Anda di halaman 1dari 23

2.

Bagian P2M (Penanggulangan Penyakit Menular)


A. Keadaan
a.) Data Input
Analisis Data Input disetiap program kerja P2M
No.

1.

2.

Program
Kerja

Cakupan
Desa/Kelura
han
Universal
Child
Immunizatio
n (UCI)

Cakupan
Desa/Kelura
han dalam
hal
pelayanan
Pencegahan
penyakit

Data Input
Man

Money

Material

Machine

- Terdapat
SOP
untuk
melaksanakan
upaya
Universal
Tersedia
Child
Tersedia tenaga dana dari
Immunization
kesehatan (dokter, pemerinta
(UCI)
bidan, perawat) h
untuk
Penyuluhan
dan koordinator program
dilakukan
program
desa/kelur
setiap
desa/kelurahan
ahan
posyandu
Universal Child Universal
Immunization
Child
(UCI)
Immunizat
ion (UCI)

Ada
Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes,
kader
posyandu

- Tersedianya alat
untuk
pemeriksaan
fisik pada bayi
dan
balita
(stetoskop,
termometer,
timbangan,
meteran dll)
Tersedianya
KMS

Terdapat SOP
untuk
melaksanakan
upaya
pelayanan
pencegahan
penyakit

Ada
Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes,
kader
posyandu

Tersedia
dana dari
pemerinta
Tersedia tenaga
h
untuk
kesehatan (dokter,
program
bidan, perawat)
desa/kelur
dan koordinator
ahan
program
dalam
desa/keluraha
pelayanan
pencegaha
n penyakit

b). Data Proses

Method

Ada ambulans
dan kendaraan
roda
dua
sebagai
alat
transportasi ke
masyarakat

Ada ambulans
dan kendaraan
roda
dua
sebagai
alat
transportasi ke
masyarakat

Tersedianya alat
untuk
pemeriksaan
fisik pada bayi
dan
balita
(stetoskop,
termometer,
timbangan,
meteran dll)

Sistem yang berkaitan dengan komponen-komponen program


No.
1.

2.

3.

Data Proses
P1 (Perencanaan)

Penjelasan
- Rencana pelaksanaan program di bagian P2M
bekerja sama lintas program (KIA,Promkes,
kesling, Pengobatan)

- Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan


terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan
P2 (Pelaksanaan) - Penggalian tentang riwayat kelahiran dan
imunisasi cukup memadai Penggalian tentang
riwayat dalm keluarga
- Laporan
program kegiatan di bagian gizi
mendapat perawatan dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai
dengan data pencapaian program.
- Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1
P3 (Pengawasan &
tahun.
Pengendalian)
- Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah
tindak lanjut dilakukan dengan mendorong
pustu, bidan praktek swasta dan kader yang
ada untuk melakukan penyuluhan tentang
pentingnya pemantauan gizi.

c). Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)

Gambar.1. Grafik dan Tabel pws kejadian penyakit di wilayah a puskesmas lepo-lepo
Januari-april 2015
350
300
250
200
150
Kunjungan

100
50
0

a. Analisis kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas LepoLepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015.

b. Analisis Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja


Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.

Gambar.2. Grafik dan Tabel PWS imunisasi BCG


80
70
60
50
Kunjungan

40
30
20
10
0

Lepo-Lepo Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.4 . Table dan Grafik PWS imunisasi DPT/HB/HIB 2


70
60
50
40
Kunjungan
30
20
10
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.3. Grafik dan Tabel PWS imunisasiDPT/HB/HIB 1


70

60

50

40
Kunjungan
30

20

10

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.5. Grafik dan Tabel PWS imunisasi DPT/HB/HIB 3


70
60
50
40
Kunjungan
30
20
10
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.7.Grafik dan Tabel pws imunisasi tetatus toxoid (TT1) pada ibu hami
50
45
40
35
30
Knjungan

25
20
15
10
5
0

Lepo-lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.6. Grafik dan Tabel PWS imunisasi Campak dan Polio 4


70
60
50
40
Kunjungan
30
20
10
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar.8.Table dan Grafik pws imunisasi tetatus toxoid (TT2) pada ibu hamil
40
35
30
25
Kunjungan

20
15
10
5
0

d.) Output

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

a. Analisis kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas LepoLepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015
Berdasarkan data yang ada dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator
kinerja Penemuan pasien baru di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas
Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015 adalah
mencapai target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk
tahun 2010-2015 yaitu sebesar 100%. Dari pencapaian skor ini tidak menjadi
masalah karena sudah mencapai target dinas kesehatan nasional.
b. Analisis Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja
Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.
Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa hasil kegiatan
indikator kinerja program cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) di wilayah kerja Puskesmas perawatan Lepo-Lepo
selama Bulan Januari-April tahun 2015, ada beberapa kelurahan yang tidak
mencukupi target yaitu Imunisasi BCG di kelurahan lepo-lepo cakupannya
hanya 33,25% , Wundudopi 17, 19%. Imunisasi DPT/HB/HIB 1 di kelurahan
Wundudopi cakupannya
hanya 16,93%. imunisasi DPT/HB/HIB 2 di
kelurahan Wundudopi cakupannya 17,96%. imunisasi DPT/HB/HIB 3 di
kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 31,5 %, Wundudopi cakupannya 16,42%.
imunisasi Campak dan Polio 4 di kelurahan Wundudopi cakupannya18, 73%.
imunisasi tetatus toxoid (TT1) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya
10,82 %, Wundudopi cakupannya 7,93%, Watubangga 32,39%. imunisasi
tetatus toxoid (TT2) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 9,66%,
Wundudopi cakupannya 3,39%, Watubangga 15,17%. dimana target
pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015
yaitu sebesar 100%. Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena
tidak mencapai target dinas kesehatan nasional.

B. Masalah

Dalam pelaksanaan program standar pelayanan minimal puskesmas lepolepo memiliki banyak masalah - masalah di tiap bagian program pokok
puskesmas terutama di ketenagakerjaan, pembiayaan dan lain-lain.
a. Analisis Masalah kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja
Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015
tidak ada masalah.
b. Analisis Masalah Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja
Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.

Masih kurangnya pengetahuan dan wawasan warga terhadap kesehatan

Masih kurangnya media promosi kesehatan

Masih ada sebagian warga yang tidak mengikuti kegiatan posyandupodyandu yang diselenggarakan, seperti warga yang bekerja bertepatan
pada jadwal posyandu

Ibu hamil lebih memilih melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke


rumah sakit atau klinik praktek.

Kurangnya koordinasi pada tempat tempat praktek dokter yang ada di


wilayah kerja puskesmas lepo-lepo sehingga data unijek tidak di peroleh

3. Bagian Gizi

A. Keadaan
a.) Data Input
Analisis Data Input disetiap program kerja Gizi
No.

1.

2.

3.

Program
Kerja

Pemantauan
Berat Badan,
Tinggi
Badan Balita

Pelacakan
Balita Gizi
kurang

Pemantauan
status Gizi
Buruk

Data Input
Man

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan
untuk
melakukanpemant
auan Berat Badan,
Tinggi Badan
Balita

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Money

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk program
Pemantauan
Berat Badan,
Tinggi Badan
Balita

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk program
Pelacakan
Balita Gizi
kurang

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk Program
Pemantauan
status Gizi
buruk

Method
Terdapat SOP
untuk
melaksanakan
Pemantauan Berat
Badan dengan
menggunakan
timbangan dacin,
injak dan Tinggi
Badan dengan
meteran

Terdapat SOP
untuk
melaksanakanPelac
akan Balita Gizi
kurang dengan cara
aktif dan pasif.
Cara Aktif : Tenaga
kesehatan turun ke
rumah warga untuk
mencari balita gizi
kurang
Cara Pasif :
Menungu di
tempat
Terdapat SOP
untuk
melaksanakanPem
antauan status Gizi
dengan cara :
pantau selama 1
bulan pasien yang
tergolong gizi
kurang kemudian
Hit. Kembali status
gizinya apabila
tergol. Gizi buruk

Material
Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat
Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindeskader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat
Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindeskader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke

Machine

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
timbangan dacin,
injak, dan
meteran dll

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
timbangan , injak,
dan meteran dll

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
timbangan dacin,
injak, dan
meteran dll

maka
;Mendata,Lapor di
Dinas, berikan
batuan (Taburia,
Susu, telur dll)

4.

5.

6.

Pemantauan
Gizi Lapas

Pemantauan
garam
yodium

Pemantauan
Asi Ekslusif

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia tenaga
kesehatan perawat,
bidan, dan
koordinator
program
desa/kelurahan

Terdapat SOP
untuk
melaksanakanPem
Tersedia dana
antauan Gizi Lapas
dari
dengan Cara
pemerintah
Melakukan
untuk
kunjungan di lapas
ProgramPema
melihay kondisi
ntauan Gizi
dapur, cara
Lapas
mengolah makanan
dan menyiapkan
makanan
Terdapat SOP
untuk
melaksanakanPem
antauan garam
yodium dengan 2
cara : yang
pertama turun ke
sekolah-sekolah
Tersedia dana
meminta para
dari
siswanya untuk
pemerintah
membawa garam
untuk
dari rumahnya,
ProgramPema yang kedua
ntauan garam
mendatangi ke
yodium
rumah warga yang
mengalami
kekurangan
yodium dan
melakukan tes
iodina pada garam
yang mereka
gunakan selama
ini.
Tersedia dana - Terdapat SOP
dari
untuk
pemerintah
melaksanakan
untuk
Pemantauan Asi
ProgramPema
Ekslusif dengan
ntauan Asi
cara
Ekslusif
menannyakan
kepada ibu

masyarakat

Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
lapas

Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat

Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
timbangan dacin,
injak, dan
meteran dll

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
iodina tes 2-3
tetes

Tersedianya alat
untuk melakukan
pemantauan
dengan
menggunakan
Flipchart

apakah dari lahir


anaknya
diberikan ASI
atau tidak
- Diberikan
penyuluhan
kepada ibu- ibu
secara
keseluruhan atau
face to face

7.

8.

9.

Distribusi Fe
Bumil

Distribusi
Vit. A

Swipping
Vit. A

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia tenaga
kesehatan perawat
dan koordinator
program
desa/kelurahan

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk
ProgramDistri
busi Fe Bumil

Terdapat SOP
untuk
melaksanakan
Distribusi Fe
Bumil dengan cara
memberikan Fe ke
bumil sebanyak 30
tablet untuk 1
bulan

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk
ProgramDistri
busi
Vit. A

Terdapat SOP
untuk
melaksanakan
Distribusi
Vit. A yang di
lakukan setiap
bulan Februari dan
Agustus

Tersedia dana
dari
pemerintah
untuk
ProgramDistri
busi
Vit. A

Terdapat SOP
untuk
melaksanakanSwip
ping
Vit. A setiap bulan
Maret dan
September

dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat

Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat
Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan
roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat
Ada Puskesmas,
Pustu, pondok
bidan
kelurahan,
Posyandu,
Polindes, kader
posyandu
Ada ambulans
dan kendaraan

Tersedianya obat
Fe untuk
melakukan
distribusi kepada
ibu hamil

Tersedianya Vit.
A, merah dan biru
untuk melakukan
distribusi kepada
Balita

Tersedianya Vit.
A, merah dan biru
untuk melakukan
distribusi kepada
Balita

roda dua
sebagai alat
transportasi ke
masyarakat

b)Data Proses
Sistem yang berkaitan dengan komponen-komponen program
No.
1.

2.

3.

Data Proses
P1 (Perencanaan)

Penjelasan
- Rencana pelaksanaan program di bagian Gizi
bekerja sama lintas program (KIA,Promkes,
kesling, Pengobatan)

- Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan


terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan
P2 (Pelaksanaan) - Penggalian tentang riwayat kelahiran dan
imunisasi cukup memadai Penggalian tentang
riwayat dalm keluarga
- Laporan
program kegiatan di bagian gizi
mendapat perawatan dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai
dengan data pencapaian program.
- Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1
P3 (Pengawasan &
tahun.
Pengendalian)
- Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah
tindak lanjut dilakukan dengan mendorong
pustu, bidan praktek swasta dan kader yang
ada untuk melakukan penyuluhan tentang
pentingnya pemantauan gizi.

c). Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)

Gambar. . Grafik dan Tabel Pemantauan pertumbuhan balita (0 59 bulan) dari bulan januari -April
800
700
600
500
Kunjungan 400
300
200
100
0

Lepo-lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar. . Grafik dan Tabel Pemantauan Status Gizi Buruk


3
2.5
2
Kunjungan

1.5
1
0.5
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar. . Grafik dan Tabel Distribusi Fe Bumil 90 tablet


25
20
15
Kunjungan
10
5
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar. . Grafik dan Tabel Pemantauan pemberian Vit.A pada Balita pada Bulan Februari
700
600
500
400
Kunjungan
300
200
100
0

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Gambar. . Grafik dan Tabel Swipping Vit. A pada Bulan Maret


40
35
30
25
Kunjungan 20
15
10
5
0

d.) Output

Lepo-Lepo

Wundudopi

Baruga

Watubangga

Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator
kinerja program cakupan Distribusi Fe 90 tablet Bumil di wilayah kerja
Puskesmas perawatan Lepo-Lepo selama Bulan Januari-April tahun 2015, ada
beberapa kelurahan yang tidak mencukupi target yaitu: di kelurahan lepo-lepo
cakupannya

hanya 10,31%, Wundudopi 7, 08%. Watubangga 18,04%.

dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk


tahun 2010-2015 yaitu sebesar per tahun 95% dan per 4 bulan 31,66% . Dari
Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target
dinas kesehatan nasional.
Pemantauan pemberian Vit.A pada Balita usia 12-59 bulan di kelurahan
watubangga 11,83% dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas
Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 85%. Dari
Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target
dinas kesehatan nasional.
B. Masalah
Dalam pelaksanaan program standar pelayanan minimal puskesmas
lepo-lepo memiliki banyak masalah - masalah di tiap bagian program
pokok puskesmas terutama di ketenagakerjaan, pembiayaan dan lain-lain.

Sumber daya manusia puskesmas sudah cukup besar tetapi pada


waktu jadwal lapangan terbentur dalam satu hari akibat tanggal merah
yang membuat jadwal turun lapangan dalam 1 hari terkadang 3 tempat
sehingga SDM puskesmas terbagi-bagi membuat SDM berkurang pada
satu tempat

dokter umum yang ada di puskesmas untuk turun di kegiatan luar


puskesmas kurang.

Tidak adanya dana khusus (reward) untuk petugas yang terlibat


langsung dengan program pelayanan di luar gedung puskesmas

Masih minimnya media promosi yang beredar di masyarakat


misalnya poster, pamphlet dll, bahwa pentingnya kita mengetahui status
gizi, menggunakan garam yodium, pentingnya pemberian ASI Ekslusif
bagi bayi, Vit. A dan Fe untuk ibu hamil.

Dalam melakukan pemantauan status gizi balita alat timbangan


yang digunakan (dacin) hasilnya kurang akurat dan di beberapa
posyandu timbangan injak tidak ada dan timbangan baring.

Anda mungkin juga menyukai