Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSTRUKSI JEMBATAN II
Di kerjakan oleh :
Dicky Dharmawan (4112010010)
fatig adalah fenomena keruntuhan pada logam atau material daktail akibat adanya
beban transient yang terjadi secara berulang-ulang dalam suatu waktu yang lama (relatif).
adapun beban transient yang terjadipun juga spesifik yaitu tegangan tarik akibatnya maka
pada logam akan terjadi fraktur (retak), mula-mula kecil dan lama-lama membesar dan runtuh
atau putuslah logam tersebut.
Fatig dapat terjadi pada kondisi tegangan yang relatif rendah, bahkan hanya 30%
tegangan leleh, keruntuhan fatig dapat terjadi. beban transient pada struktur jembatan maka
itu dihasilkan oleh beban hidup, yaitu kendaraan-kendaraan yang melewatinya. Dapat
dikatakan bahwa beban yang menghasilkan resiko fatig adalah beban hidup,
Salah satu kelemahan baja sebagai bahan material yang mempunyai rasio kekuatan
dibanding beratnya yang tinggi, maka struktur baja umumnya menghasilkan sistem yang
ringan. jadi bisa terjadi berat sendiri struktur baja dibanding beban hidup yang dipikulnya,
tidak seberapa. bahkan bisa terjadi beban hidupnya lebih besar. Berbeda dengan struktur
beton, yang berat sendiri relatif lebih berat. akibatnya beban transient yang timbul,
menyebabkan struktur baja lebih berisiko untuk terjadi fatig, dibanding struktur beton.
fatig hanya terjadi pada struktur daktail. Bila fatig terjadi pada struktur brittle, maka
ketika terjadi retak, maka langsung rusak dan tidak menunggu waktu lagi. Adapun untuk
struktur beton, dalam perencanaannya bagian yang mengalami tegangan tarik akan diambil
alih oleh baja. Selanjutnya untuk jembatan yang berbentang relatif besar, maka sudah
semestinya mengadopsi beton prategang. Jika digunakan full-prestressing maka beton untuk
berbagai kondisi (service) tentu dalam kondisi tekan, dan juga akibat berat sendirinya yang
relatif besar maka transient yang terjadi juga tidak terlalu ekstrim. Itulah mengapa, fatig
sangat penting diperhitungkan pada struktur baja dibanding struktur beton.
Untuk struktur baja Pada bagian elemen tarik yang mendapat beban bolak-balik adalah
bagian yang sangat berisiko mengalami kegagalan fatig, yaitu kerusakan struktur pada beban
atau tegangan yang relatif rendah (belum mengalami leleh). Ada dua hal penting yang
memicu terjadinya fatig, yaitu:
a) konsentrasi tegangan
b) intensitas tegangan.
Faktor adanya konsentrasi tegangan dan struktur yang tidak kontiny yaitu pada bagian
sambungan. Kecuali pada sambungan, adanya defect bisa berupa cacat bawaan, juga residual
stress termasuk dampak proses thermal akibat proses sebelumnya adalah faktor penting yang
memicu terjadinya inisiasi fatig. Pada tahap itu, terbentuklah fraktur atau retak pada logam,
yang mungkin sangat kecil (micro crack) yang tidak teridentifikasi oleh mata. Jika itu sampai
terbentuk, maka ketika mendapat beban transient pastilah keruntuhan fatig hanya soal waktu
saja jika tidak dilakukan perawatan atau perbaikan. Maklum, setelah inisiasi fatig timbul retak
mikro. Pada retak mikro tersebut akibat intensitas tegangan tarik pada bagian yang rusak
maka retak bisa bertambah besar. Khususnya jika tegangan tariknya berupa transient.
Defect akibat thermal yang biasa dijumpai pada konstruksi baja adalah akibat las. Dari
berbagai dampak pengelasan jika sampai dijumpai crack selebar 10 mm, harus di reject. Itu
sudah pasti menimbulkan bahaya fatig. pada balok I built-up. 90% kerusakan jembatan baja
adalah akibat fatig menurut data dari jembatan-jembatan di luar Indonesia. Bila
dari
(tumpu) dimana terjadi tegangan konsentrasi yang cukup besar. Apalagi adanya slip,
perbedaan ukuran lubang baut dan diameter baut, maka jika diberikan tegangan transient
bolak-balik maka bisa-bisa terjadi ketukan pada baut tersebut. Itulah mengapa baut yang
kendor adalah sangat berbahaya pada jembatan. Keruntuhan hanya soal waktu saja.
.