Anda di halaman 1dari 13

Etiologi and Patofisiologi

Penyebab belum diketahui


Kemungkinan karena reaksi
imunologi yang dimediasi sel
menyerang saraf perifer.
Dapat dilihat di stimulasi
sistem imun dari infeksi virus,
trauma, bedah, imunisasi
virus, atau human
immunodeficiency virus
(HIV).
Campylobacter jejuni
organisme yang (saat ini
dikenali) berhubungan
dengan Guillain-Barr
syndrome.

Ini adalah sindrom yang


jarang, menyerang 1 dari
100.000
Akut, progresif cepat dan
dapat bersifat fatal.
Menyerang sistem saraf
perifer maka merusak
selubung myelin
(demyelinisasi segmental).
Edema dan inflamasi dari
saraf yang terkena
menyebabkan hilangnya
transmisi neuron ke perifer
Lebih banyak terjadi pada
laki-laki daripada wanita,
umumnya pada usia dewasa

Faktor Risiko
GBS tidak terkait genetik.
30% pasien dengan
gastroenteritis
campylocator jejuni akan
terkena GBS.
Patogen yang lain adalah
Mycoplasma pneumoniae,
CMV, dan Epstein Barr.

Insiden dan Prognosis


Can be a rapid unexpected onset.
Pasien mengalami kelemahan yang
berat dalam 2 minggu pertama. Pada
minggu ketiga, 90% akan mengalami
pertambahan kelemahan.
Recovery terjadi dalam jangka waktu
3 minggu hingga 3 tahun..
Setelah 3 tahun, 30% pasien akan
mengalami kelemahan residual.
Mortality rate : 3%.

Diagnosis
Berdasarkan anamnesis dan manifestasi klinis
Lumbal punctie LCS dapat normal atau protein
rendah. Setelah 7 hari protein meningkat
Tes Electromyogram (EMG) menunjukkan bahwa
konduksi saraf melambat
Tes Electrocardiogram (ECG) menunjukkan
aritmia
Biopsi saraf dapat dilakukan untuk memeriksa
saraf atau akson yang rusak

Gejala dan Tanda


Kelemahan di extremitas inferior yang
progresif (dalam hitungan jam sampai
minggu, puncaknya pada hari ke-14).
Otot di distal extremitas yang paling
parah terkena.
Paresthesia (numbness dan tingling)
Hipotonia dan areflexia
Gangguan otonom: hipotensi
orthosatik, HTN, abnormal vagal
responses (bradycardia, heart block
dan asystole), disfungsi bowel dan
bladder, facial flushing dan
diaphoresis.

Gejala dan Tanda (cont.)


Jika penyakit progresif ke
batang otak bawah, nervi
craniales mungkin terkena.
N III, V, VI, VII, X, dan XII
Kelemahan wajah, gangguan
gerak bola mata, dysphagia
dan facial paresthesia.
Nyeri. Ada 3 macam:
paresthesias, hypersthesias
dan muscle aches & cramps.

Diet and efeknya terhadap


bowel / bladder
GBS sering menyebabkan
dysphagia.
Dysphagia ringan,
elevate HOB during
feeding and ensure to
flex the head forward.
Dysphagia berat,
mungkin membutuhkan
diet sonde via NGT.
Ileus paralitik atau
obstruksi intestinal,
mungkin membutuhkan
parenteral nutrisi.

Retensi urine
Catheter.
Bowel care untuk
mencegah konstipasi.

Implikasi Respiratori
Gagal napas adalah
komplikasi yang serius
Pasien mungkin
membutuhkan intubasi atau
tracheostomy dan ventilasi
mekanik.
Monitor ABC, respiratory rate,
forced vital capacity, dan
negative inspiratory force.

Medikasi

Analgesics / narcotics
Muscle relaxants
Antidepressants
Anti-anxiety (i.e. Xanax, Ativan)
Stool softeners (i.e. Docusate)
Anti-convulsants (i.e. Tegretol,
Dilantin)
Anti-dysrhythmia agents
Eye ointment atau artificial tears

Terapi
No cure for GBS, but two types of
treatment speed recovery and
reduce severity.
Plasmapheresis digunakan dalam
2 minggu pertama.
IV immunoglobulin (Sandobulin)
mengandung healthy antibodies dari
darah donor. Immunoglobulin dosis
tinggi mampu mengeblok antibodi
yang rusak.

Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga
Jelaskan semua prosedur
Pastikan fungsi motorik akan
normal kembali

Anda mungkin juga menyukai