Anda di halaman 1dari 17

Judul

Isi
Tabel
Lampiran
Pustaka

: Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam


Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan
Radio
: 63 halaman
:25
:28
: 3 halaman (1978-2008)
ABSTRAKSI

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar


0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan
positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja
pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi
kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh
pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan
menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki
motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal
tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di
media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ideide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil
jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun
pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa
mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar
80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66.
Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah
dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia
entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut
bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat
karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak
ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang
menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik
memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal
sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam
bidang pertelevisian atau penyiaran.
Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide
kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim
kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau
tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk
dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan
suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara
lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal

menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat


acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan
dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang
mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang
bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media
elektronik, para tim kreatif harus memiliki motivasi kerja sehingga bisa
memiliki kreativitas yang maksimal dalam menciptakan ide-ide atau karya
yang selalu menarik dan berbeda dengan lainnya. Oleh karena itulah peneliti
ingin mengetahui hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja
pada tim kreatif media elektronik.

Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap
individu
memiliki berbagai macam
aktivitas dalam rangka mengisi
dan memenuhi kebutuhan
hidupnya. Individu sebagai
makhluk sosial, harus mampu
berinteraksi dengan sesamamya
serta lingkungannya dan hal itu
merupakan
suatu
kodrat
manusia. Selain itu, bekerja
dan berkarya juga merupakan
kodrat manusia yang harus
dilakukan
dalam
rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya
agar tetap dapat bertahan di era
globalisasi seperti sekarang ini.
Kreativitas dibutuhkan
pada setiap tingkat, fungsi, dan
orang dalam berorganisasi
untuk
menjadi
kreatif.
Khususnya bagi mereka yang
berkecimpung dalam dunia
entertainment yang menuntut
kreativitas
lebih
banyak.
Bidang
ini
menuntut
bagaimana cara penyajian
karya mereka agar dapat
menarik para penikmat karya
tersebut. Semua acara dapat
ditampilkan dengan bantuan
media cetak ataupun media
elektronik, dimana sekelompok
individu
yang
memegang
tanggung jawab seperti itu
disebut tim kreatif. Mereka
ditantang untuk mengeluarkan
ide-ide
kreatif
untuk
mendapatkan
hasil
yang
maksimal dalam bekerja.

Tim kreatif
media
elektronik memiliki peranan
besar dalam mengelola suatu
informasi
atau
tayangantayangan
dalam
media
elektronik agar dapat menarik
untuk
dinikmati
para
pendengar atau penonton acara
tersebut dan menghasilkan
suatu program acara yang
menarik sehingga mampu
bersaing dengan acara lainnya.
Tim kreatif pada media cetak
atau elektronik memiliki tugas
yang hampir sama walaupun
hasil karya mereka disajikan
dalam media yang berbeda.
Pada tim kreatif media cetak
mereka menyalurkan ide-ide
kreatif melalui suatu informasi
dalam bentuk tulisan atau
pesan bergambar yang mampu
menarik
pembaca
untuk
mengetahui apa isi dari yang
mereka sajikan sedangkan tim
kreatif pada media elektronik
memainkan peranan dalam hal
menyajikan suatu program
acara semenarik mungkin agar
para penikmat acara mereka
tidak merasa monoton dengan
ide-ide yang mereka tuangkan
dalam program acara yang
mereka tampilkan. Melihat dari
tugas-tugas yang mereka jalani
dapat kita nilai bahwa untuk
menghasilkan suatu karya yang
bagus dan maksimal untuk
disajikan baik melalui media
cetak atau media elektronik,
para tim kreatif memiliki
peranan besar untuk dapat

bersaing dengan perusahaanperusahaan lain.


Para tim kreatif yang
sangat terlihat secara nyata
hasil karya mereka itu lebih
terlihat
pada
karyawankaryawan yang bekerja pada
media elektronik, karena kita
dapat
menilai
seberapa
menariknya
ide-ide
yang
mereka sajikan dalam setiap
tayangan dan dapat dikatakan
berhasil
jika
acara-acara
mereka
banyak
menarik
perhatian
para
penonton
ataupun
pendengar.
Oleh
karena itu, para tim kreatif
media elektronik banyak sekali
memegang peranan sepanjang
acara-acara atau karya yang
mereka hasilkan untuk dapat
dinikmati oleh banyak orang.
Orang yang benar-benar
kreatif memiliki sistem nilai
dan sistem apresiasi hidup
sendiri yang mungkin tidak
sama dengan nilai-nilai yang
dianut
masyarakat
ramai.
Kemampuan
kreativitas
individu tidak lepas dari
pengaruh kebudayaan dan
masyarakat
di
sekitarnya.
Peranan teknologi dalam suatu
kebudayaan atau organisasi
dapat
membatasi
atau
meluaskan
kreativitas.
Berhubungan dengan semakin
canggihnya teknologi maka
kita dapat dengan mudah
menikmati hasil-hasil kerja
mereka
melalui
media
elekronik.

Menurut
Guilford
(dalam Munandar, 1999) ciriciri aptitude dari kreativitas
(berpikir kreatif) meliputi
kelancaran, kelenturan atau
keluwesan
(fleksibitas),
orisinalitas dan elaborasi.
Kreativitas seseorang
agar
dapat
terwujud
membutuhkan
adanya
dorongan dalam diri individu
(motivasi intrinsik) maupun
dorongan dari lingkungan
(motivasi ekstrinsik). Orang
akan sangat kreatif ketika
mereka sangat dimotivasi oleh
minat, kepuasan dan tantangan
dari pekerjaan itu sendiri dan
bukan oleh tekanan eksternal.
Amabile(dalam
Munandar,
1999)
secara
eksplisit menegaskan bahwa
motivasi intrinsik merupakan
pemrakarsa
utama
bagi
munculnya perilaku kreatif,
karena
adanya
motivasi
intrinsik akan memberikan
perasaan senang bagi individu
untuk melakukan eksplorasi
dan penyelesaian tugas secara
maksimal.
Motif
sangat
mempengaruhi sikap, perilaku,
keinginan,
atau
tindakantindakan
sengaja
lainnya.
Individu
cenderung
tidak
terdorong dan tidak tergerak
untuk meraih sesuatu yang
diinginkan bila tidak adanya
motivasi. Padahal kreativitas
sering menuntut satu rangkaian
persiapan,
pemikiran,

pendefinisian persoalan, dan


pemecahannya
Menurut
Munandar
(1999) individu dengan tingkat
motivasi yang cukup tinggi
akan lebih bersemangat dalam
memulai dan menyelesaikan
segala
pekerjaannya,
sedangkan
pada
individu
dengan tingkat motivasi yang
relatif
rendah
cenderung
enggan untuk memulai dan
menyelesaikan pekerjaannya.
Kondisi seperti itu mungkin
sekali membuat kreativitas
seseorang
tidak
dapat
berkembang secara optimal.
Motivasi
dapat
mengarahkan individu untuk
melakukan suatu pekerjaan
tertentu sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Motivasi
mampu
meningkatkan
semangat
individu
dalam
melakukan
berbagai
aktifitasnya, termasuk bekerja
dan berkarya.
Pemahaman yang baik
mengenai
motivasi
dapat
menjadi suatu alat yang
berharga untuk memahami
sebab munculnya perilaku
tertentu dalam organisasi,
untuk memprediksi efek dari
setiap tindakan, dan untuk
mengarahkan perilaku agar
sasaran organisasi dan individu
dapat
tercapai
melalui
pengembangan ide-ide kreatif
mereka.
Motivasi
tampak
sebagai suatu usaha positif
dalam menggerakkan dan

mengarahkan sumber daya


manusia agar secara produktif
berhasil mencapai tujuan yang
diinginkan. Motivasi kerja
merupakan masalah penting
untuk mendorong seseorang
agar dapat bekerja dan
berkarya secara optimal. Maka
dengan adanya motivasi kerja
yang tinggi seseorang dapat
menghasilkan kreativitas yang
memuaskan sehingga dapat
memberi
keuntungan
dan
kepuasan baik untuk diri
sendiri,
organisasi
atau
perusahaan
di
tempatnya
bekerja.
Hal-hal yang telah
diuraikan di atas merupakan
gambaran mengenai hubungan
motivasi kerja dan kreativitas
dalam bekerja pada tim kreatif
media
elektronik.
Pada
dasarnya kreativitas dapat
terjadi dimanapun, sejauh
tempat
kerja
tersebut
menghargai atau mendorong
para
individunya
untuk
berkreasi. Kreativitas orangorang dunia pertelevisian atau
penyiaran
radio
ternyata
memiliki caranya tersendiri
dalam menciptakan ide-ide
kreatifnya. Kreativitas para
pekerja di media cetak atau
media elektronik itu muncul
saat
adanya
keterikatan
bersama tim kerja di lapangan,
misalnya pada tim produksi
atau tim kreatif. Kreativitas itu
amat sangat penting, para tim
kreatif atau tim produksi di
stasiun TV atau radio itu

kreativitasnya muncul setiap


saat, setiap detik, menit, jam,
sampai setiap hari. Maka untuk
menciptakan kreativitas itu,
seseorang
itu
diberikan
motivasi bersama tim kerjanya.
Berdasarkan uraian diatas
penulis ingin meneliti apakah
ada hubungan motivasi kerja
dan kreativitas dalam bekerja
pada tim kreatif media
elektronik?
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris
hubungan motivasi kerja dan
kreativitas
figural
dalam
bekerja pada tim kreatif media
elektronik televisi dan radio.
C. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
memberikan masukan
yang
bermanfaat
terhadap perkembangan
ilmu
psikologi,
khususnya
Psikologi
Industri dan Organisasi.
Selain itu penelitian ini
dapat dijadikan acuan
bagi
penelitian

selanjutnya
terutama
yang
berhubungan
dengan motivasi kerja
dan kreativitas dalam
bekerja.
2.

Manfaat Praktis
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
memberi
masukan
kepada karyawan dan
perusahaan,
dimana
karyawan diharapkan
mampu
mengembangkan
potensi-potensi
yang
ada dalam dirinya agar
lebih kreatif dalam
bekerja,
khususnya
pada tim kreatif yang
sangat mementingkan
ide-ide kreatif. Selain
itu pada perusahaan
diharapkan
dapat
membantu
karyawan
agar dapat memotivasi
karyawan
untuk
mengembangkan
kreativitasnya
dalam
bekerja.

II. TINJAUAN PUSTAKA

ketiga sifat, yaitu : baru, berguna,

1. Pengertian Kreativitas

dan dapat dimengerti orang lain.

Olson

(1996)

menyatakan

bahwa kreativitas adalah proses untuk


menghasilkan

gagasan

yang

Mempengaruhi Kreativitas

atau

Hurlock (dalam Rochman,

wawasan segar. Dikemukakan juga

1989) Jenis kelamin, Status sosial dan

bahwa

proses

ekonomi, Urutan kelahira, Jumlah

tidak

anggota keluarga, Lingkungan kota

kreativitas

menghasilkan

baru

5. Faktor-faktor

adalah

sesuatu

yang

berkembang secaraa alamiah atau tidak

dan desa, Intelegensi


6. Alat Ukur Kreativitas

di buat dengan cara yang biasa.

Tes kreativitas pertama

2. Teori-teori Kreativitas
(1999),

dikonstruksikan di Indonesia pada

mengemukakan beberapa teori tentang

tahun 1977 adalah Tes Kreativitas

kreativitas

Verbal dan Tes Tes Kreativitas

Munandar
diantaranya

Teori

Psikoanalisis, Teori Humanistik., Teori

Figural (TKF)

Csikszentmilhalyi
A. Motivasi Kerja

3. Aspek-aspek Kreativitas
Menurut
(1992),

Munandar

mengemukakan

aspek-

1. Pengertian Motivasi Kerja


Menurut Usmara (2006) motivasi

aspek kreativitas yaitu Kelancaran

kerja

berpikir,

kekuatan tenaga yang berasal baik

Kelenturan

berpikir,

adalah

suatu

kumpulan

Keaslian dalam berpikir

dari dalam maupun luar individu

a. Elaborasi berpikir

yang

Campbell (dalam Nashori


Mucharam,

sikap

dan

menetapkan bentuk, arah, serta

4. Sifat-sifat Kreativitas
dan

memulai

2002)

mengemukakan bahwa kreativitas


merupakan suatu kegiatan yang
mendatangkan hasil dan memiliki

intensitasnya.
2. Karakteristik Pribadi Orang
dengan Motivasi Kerja Tinggi
Menurut

Kartono

(1994)

mengatakan ada beberapa karakteristik

pribadi orang yang memiliki motivasi

E. Hubungan antara Motivasi Kerja

kerja tinggi, dimana orang tersebut

dan Kreativitas dalam Bekerja pada

memiliki sifat diantaranya adalah:

tim Kreatif Media Elektronik


Kreativitas

Adanya keinginan untuk Berprestasi,

adalah

Adanya keinginan untuk mendapatkan

kemampuan dalam memecahkan

pengarahan, Adanyan keinginan untuk

suatu masalah, menghasilkan suatu

maju

produk, mengajukan pertanyaan


yang belum ada sebelumnya dan

B. Tim Kreatif

unik juda merupakan kemampuan

1. Pengertian Tim Kreatif


Naratama

(2004)

untuk

kreatif

maalah baru yang nantinya akan

merupakan orang yang bertanggung

dicari solusi pemecahan masalah

jawab mengemas konsep acara

(Herington

&

menjadi menarik dan mempunyai

Santrock,

1998).

nilai komersial karena apapun yang

adalah sekelompok individu yang

terjadi,

mengeksplorasi id ekreatif mereka

mengemukakan

tim

acara

televisi

harus

mempunyainilaijualyangtinggi.

mendapatkan

masalah-

Parke

dalam

Tim

kreatif

yanng dapat dituangkan dan di


produksi secara apik (Harry Roesli

C. Media Elektronik

&

1. Pengertian Media Elektronik


media

elektronik
elektronik

elektromekanik

untuk

atau
dicapai

pengguna seperti televisi, radio,


komputer dan telepon (Naratama,
2004).

Massardi

dalam

Naratama, 2004).

adalah

alat sebaran yang menggunakan


teknologi

Yudhistira

Beberapa
penelitian

menyebutkan

hasil
juga

bahwa adanya hubungan antara


motivasi kerja dengan kreativitas
dalam bekerja. Berdasarkan hasil
penelitian

sebelumnya

yang

dilakukan oleh Adni (1994) bahwa


motivasi kerja yang signifikan
menyebabkan kreativitas, dengan

demikian

untuk

meningkatkan

menunaikan

kewajibannya

kreativitas dapat dilakukan dengan

(Siagian, 1995). Adapun ciri-ciri

meningktakan

kerja.

motivasi kerja yaitu rasa tanggung

Penelitian ini juga di dukung oleh

jawab yang tinggi, keinginan untuk

Suarsih (2008) yang membuktikan

berprestasi,

bahwa variabel motivasi kerja

mengembangkan diri, suka bekerja

berhubungan dengan kreativitas

keras, cenderung mandiri, suka

kerja pegawai.

menjalin hubungan dengan rekan

motivasi

Motivasi
mengarahkan

atau

meningkatkan
melakukan

dapat

aktivitas

untuk

sekerja, dan suka pekerjaan yang

mampu

individu

keinginan

menantang.

dalam

E. Hipotesis

termasuk

Berdasarkan

tinjauan

bekerja dan berkarya. Hal tersebut

pustaka di atas maka hipotesis

berhubungan jika individu yang

yang diajukan yaitu bahwa adanya

berperilaku

kreatif

dalam

hubungan antara motivasi kerja

menuangkan

ide-idenya

apabila

dan

kreativitas

figural

dalam

individu memahami dengan baik

bekerja pada media elektronik

mengenai motivasi dalam dirinya

televisi dan radio.

yang dapat dijadikan suatu alat


yang berharga untuk memahami
munculnya

perilaku

mengembangkan
mereka

dalam

ide-ide
bekerja

III. III. METEDOLOGI PENELITIAN

sepertiA.
kreatif
dan

berkarya. Oleh karena itu, motivasi

A.Identifikasi
Variabel-variabel
Penelitian
Beberapa Variabel yang akan diteliti
dalam penelitian ini antara lain :
Variabel Terikat
: Kreativitas
Variabel Bebas
: Motivasi Kerja

kerja merupakan pendorong yang


mengakibatkan seorang anggota
organisasi agar mau dan rela untuk
melakukan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan

B. Definisi Operasional
1. Kreativitas adalah Kemampuan
seseorang untuk menghasilkan atau
dengan menemukan inovasi baru
baik dalam gagasan, benda atau
karya seni yang unsur-unsurnya

lama tetapi konfigurasinya baru


dengan dimensi konten verbal.
2. Motivasi kerja adalah suatu proses
dimana
adanya
kebutuhankebutuhan
yang
mendorong
individu
untuk
melakukan
serangkaian
kegiatan
yang
mengarah ke tercapainya tujuan
tertentu dalam pekerjaannya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah
laki-laki atau perempuan yang
berusia diatas 18 tahun, Masa kerja
lebih dari 1 tahun, Pendidikan
minimal SMA
Adapun karakteristik subjek
penelitian diambil dari tim kreatif
pada media elektronik dikarenakan
tim-tim
kreatif
tentunya
membutuhkan tingkat kreativitas
yang tinggi dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
dalam
penelitian ini diperoleh melalui
kuesioner dimana berisi identitas
subjek penelitian yang terdiri dari
nama,
jenis
kelamin,
usia,
pendidikan terakhir, lama bekerja,
urutan anak dan penghasilan yang
menunjukkan karakteristik subjek
penelitian. Selain itu di dalam
kuesioner itu terdapat skala
motivasi kerja dan tes kreativitas
figural (TKF). Untuk mengukur
kreativitas
dalam
bekerja
menggunakan
tes
kreativitas
figural (TKF) dan motivasi kerja
menggunakan skala berbentuk
skala Likert.
1.
Tes Kreativitas Figural (TKF)
Dalam penelitian ini untuk
mengukur
kreativitas

menggunakan
tes
kreativitas
figural (TKF) yang merupakan
adaptasi dari Circle Test dari
Torrance, yang pertama digunakan
di Indonesia pada tahun 1976.
2. Skala Motivasi Kerja
Skala motivasi kerja disusun
berdasarkan karakteristik motivasi
kerja yang berasal dari Hasibuan
(1994) yaitu rasa tanggung jawab yang
tinggi, keinginan untuk berprestasi,
keinginan untuk mengembangkan diri,
suka bekerja keras untuk mendapatkan
pengakuan, cenderung mandiri, suka
menjalin dengan rekan sekerja, suka
pekerjaan yang menantang.
3. Sistem Penilaian
a. Kreativitas
Torrance (1974) menentukan
patokan sebagai berikut:
a) menggabung 2 lingkaran
mendapat 2 bonus points
b) menggabung 3-5 lingkaran
mendapat 5 bonus points
c) menggabung
6-10
lingkaran mendapat 10 bonus
points
d) menggabung
11-15
lingkaran mendapat 15 bonus
points
e) menggabungkan
semua
lingkaran mendapat bonus 25
points
b. Motivasi Kerja
Penilaian pada skala
motivasi kerja dibagi menjadi
dua yaitu item favourable
adalah item yang mendukung
aspek dan unfavourable adalah
item yang tidak mendukung
aspek. Pada skala motivasi
kerja
setiap
pernyataan
mengandung empat alternatif

jawaban yang bergradasi mulai


dari SS (sangat sesuai), S (sesuai),
TS (tidak sesuai), dan STS (sangat
tidak sesuai). Tabel di bawah ini
merupakan sistem penilaian pada
skala baik item favourable maupun
unfavourble.
E. Validitas dan Reliabilitas Alat
Pengumpul Data
Variabel berasal dari kata
validity, yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dari suatu instrument
pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya (Azwar, 1996). Jika korelasi
skor item dengan skor total item
kurang dari 0,3 maka item tersebut
terbuang. Untuk melihat korelasi
tersebut digunakan teknik korelasi
product moment Pearson (Azwar,
1996)
Menurut Anastasi dan Urbina
(2003), reliabilitas adalah sejauh mana
hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji
reliabilitas penelitian ini menggunakan
teknik analisis Alpha Cronbach
dimana tes dapat dibelah menjadi
beberapa bagian dan dapat digunakan
pada tes yang belahannya tidak paralel
satu sama lain. Jika reliabilitasnya
kurang dari 0,7 maka instrumen
pengukuran tersebut tidak reliabel
(Azwar, 1996).
F. Teknik Analisis Data
Pengujian
hipotesis
pada
penelitian ini menggunakan teknik
Korelasi Product Moment Pearson,
yaitu menganalisis hubungan antara
motivasi kerja sebagai variabel bebas
dengan kreativitas sebagai variabel
terikat.

IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
A.

Persiapan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti

mempersiapkan alat ukur dan lokasi


penelitian.

Alat

ukur

yang

dipersiapkan

dalam

penelitian

ini

adalah skala motivasi kerja yang


dikembangkan

berdasarkan

karakteristik motivasi kerja dan alat


ukur

kreativitas

Kreativitas

yaitu

Figural).

TKF
Pada

(Tes
skala

motivasi kerja menggunakan 48 item


yang terdiri dari 24 item favourable
dan

24

item

unfavourable

dan

kreativitas terdiri dari 65 lingkaran.


Setelah mempersiapkan alat ukur,
peneliti

kemudian

memperbanyak

skala dan alat ukur yang telah disusun


sebanyak 50 eksemplar.
b. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian

menggunakan

metode try out terpakai, dimana


data yang diperoleh dan digunakan
dari satu kali try out. Hal ini
dikarenakan

cukup

sulitnya

mendapatkan izin dari perusahaan


dan

menemukan

waktu

yang

kosong pada subjek penelitian

beberapa

dimana mereka para tim kreatif

berdasarkan

pada media elektronik sulit sekali

jenis

untuk diminta waktunya karena

terakhir, urutan anak, lama

kesibukan mereka sehingga hanya

bekerja

dilakukan satu kali pengambilan

penghasilan.

data. Proses pengambilan data


dilakukan

pada

tanggal

2-6

kelompok
kelompok

kelamin,

usia,

pendidikan

dan

jumlah

2. Uji Validitas dan Reliabilitas


Skala

februari 2009. Dalam penelitian

a. Skala Motivasi Kerja

ini, peneliti membagikan kuesioner


sebanyak 50 buah yang dibagikan

Menurut Sutrisno Hadi (1996) koefisien

di TPI di Pintu II TMII sebanyak

validitas dapat dianggap memuaskan

20 buah, PH AVANTGARDE

apabila melebihi rxy = 0,279 yang

ASTRO TV 19 buah di Duren

dianggap valid. Pada skala motivasi

Tiga, MD radio di Duren Sawit

kerja dari 48 item yang valid, sementara

sebanyak 5 buah dan Oz radio di

32 item yang valid, sementara 16 item

Kemang sebanyak 6 buah. Dari 50

lainnya dinyatakan gugur. Korelasi skor

kuesioner yang dibagikan kepada

total pada item-item valid bergerak

subjek penelitian, kuesioner yang

antara 0,297 sampai 0,641.

dikembalikan sebanyak 50 buah

b. Kreativitas

juga. Dari 50 kuesioner yang


dibagikan semua memenuhi syarat
sebagai subjek penelitian.
c. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri
dari 50 orang karyawan tim
kreatif yang dibagi menjadi

Berdasarkan hasil penelitian TKF (Tes


Kreativitas

Figural),

diperoleh

skor

tertinggi dari subjek penelitian adalah


119, skor terendah subjek penelitian
adalah 70 dan nilai Mean sebesar 96,66
ini termasuk dalam ketegori cukup, yang
secara umum subjek penelitian memiliki
tingkat kreativitas yang cukup

karena itu digunakan product moment.

3. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis korelasi,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
untuk

mengetahui

tidaknya

terpenuhi

normalitas

dan

atau

linearitas

sebaran data.

digunakan uji Kolmogorov Smirnov.


Berdasarkan pengujian normalitas pada
variabel motivasi kerja diperoleh hasil
signifikansi

sebesar

0,200

pada

Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini


menunjukkan bahwa distribusi skor
motivasi
Pada

diperoleh

data

yang

dilakukan dengan menggunakan teknik


Korelasi Product Moment Pearson (2tailed) diperoleh nilai koefisien korelasi
sebesar

0,595

dengan

signifikansi

menunjukkan bahwa hipotesis penelitian

Untuk uji normalitas sebaran skor

normal.

analisis

sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini

a. Uji Normalitas

skala

Berdasarkan

kerja
alat

berdistribusi

ukur

signifikansi

kreativitas

0,200

ini diterima, artinya ada hubungan


positif yang sangat signifikan antara
motivasi kerja dengan kreativitas. Hal
ini berarti semakin tinggi motivasi kerja
subjek

maka

semakin

tinggi

kreativitasnya. Begitu juga sebaliknya.


Hasil pengujian ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
d. Pembahasan

pada

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini

menguji hubungan antara motivasi kerja

menunjukkan bahwa distribusi skor

dan kreativitas dalam bekerja pada tim

skala

kreatif media elektronik. Hasil penelitian

motivasi

kerja

berdistribusi

normal.

ini

digunakan

dalam

bahwa

hipotesis

penelitian ini diterima, artinya ada

4. Uji Hipotesis
Teknik

menunjukkan

hubungan positif yang signifikan antara


korelasi
penelitian

yang

motivasi kerja dan kreativitas. Hal ini

ini

berarti semakin tinggi motivasi kerja

menggunakan metode parametrik karena

subjek

data berdistribusi normal, N 30. Oleh

kreativitasnya

maka
atau

semakin
semakin

tinggi
rendah

motivasi kerja subjek maka semakin

banyak, mereka akan sangat berharga

rendah kreativitasnya.

sekali

Motivasi

hasil

karya

yang

mempengaruhi

dihasilkan berguna atau dapat nikmati

timbulnya kreativitas dalam bekerja

oleh orang banyak. Kreativitas orang-

pada tim kreatif media elektronik. Hal

orang di media elektronik itu muncul

ini sesuai dengan pendapat Naratama

juga saat adanya ketertarikan antara tim

(2004)

bahwa

kerja dilapangan seperti, tim kreatif.

seorang tim kreatif yang berkecimpung

Dimana itu merupakan salah satu faktor

dalam media elektronik dengan memiliki

dari

motivasi

memunculkan kreativitas seseorang.

yang

kerja

kerja

apabila

menyebutkan

yang

tinggi

maka

luar

(eksternal)

yang

bisa

seseorang akan menghasilkan kreativitas

Dari hasil penelitian antara tingkat

yang maksimal pula guna mencapai hasil

kreativitas yang dimiliki oleh orang yang

yang memuaskan. Adni (1994) juga

bekerja di media elektronik televisi

menjelaskan motivasi yang tinggi akan

maupun radio pada umumnya adalah

menyebabkan

sama

kreativitas

seseorang

oleh

karena

itu

kreativitas

meningkat.

sangatlah penting untuk tim kreatif di

Tim kreatif yang bekerja di perusahaan

media elektronik, karena dapat muncul

manapun akan selalu berusaha bersaing

setiap saat yang kemudian jadilah suatu

dengan perusahaan lain agar mampu

konsep dan ide kreatif yang siap untuk

bersaing dalam menciptakan suatu karya

ditampilkan.

yang

segi

kebaikan suatu perusahaan bahwa dalam

manapun. Dengan demikian, seorang tim

era persaingan stasiun TV yang makin

kreatif yang bekerja minimal satu tahun

marak, membuat para tim kreatif harus

mereka sudah mampu menyesuaikan

memiliki ide atau gagasan baru yang

dengan bidang pekerjaan mereka dan

kreatif. Oleh karena itu perlu adanya

mampu berdaptasi dengan lingkungan

motivasi kerja yang diberikan bersama

kerja Pada umumnya seorang yang

tim kerjanya yaitu tim kreatif tersebut.

banyak memiliki ide kreatif berkarya

Jadi dengan adanya motivasi yang tinggi

tanpa mengharapkan timbal balik yang

seseorang dapat mengeluarkan ide-ide

selalu

berbeda

dalam

Hal

ini

guna

untuk

kreatif

mereka

sehingga

bisa

menghasikan sesuatu yang siap bersaing

2. Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan hendaknya

dengan stasiun TV dan stasiun Radio

pimpinan

perusahaan

untuk

lain.

memotivasi

karyawaanya

untuk

bekerja dengan giat dan memberikan


dukungan kepada para tim kreatif

VPENUTUP

dalam

A. Kesimpulan

mewujudkan

kreativitasnya

secara maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diketahui bahwa ada hubungan yang
positif

antara motivasi kerja dan

kreativitas dalam bekerja pada tim


kreatif media elektronik.. Dari hasil
penelitian juga dapat diketahui subjek
memiliki motivasi kerja yang tinggi
dan kreativitas berada dalam kategori
cukup.

2. Bagi Penelitian
Bagi penelitian selanjutnya disarankan
untuk mencari variabel lain yang
dihubungkan dengan motivasi kerja
dan

kreativitas

kecerdasan

misalnya

emosional.

variabel
Subjek

penelitinpun tidak dibatasi oleh tim


kreatif media elektronik, tetapi juga
media massa.

B. Saran
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi Subjek
Bagi subjek penelitian yang telah
memiliki motivasi kerja yang tinggi,
hendaknya

mengasah

terus

kemampuannya khususnya dengan


meningkatkan kreativitas agar semua
ide-ide kreatif atau karya mereka
mampu

bersaing

dalam

pertelevisian atau penyiaran.

industri

Adni,

S. (1994). Membangkitkan
kreatvitas individu di dalam
organisasi
melalui
pengembangan berfikir positif,
keyakinan diri dan motivasi
kerja yang dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan atasan.
Skiripsi (tidak diterbitkan).
Bandung:
Universitas
Padjajaran.

Anastasi, A. & Urbina, S.(1997). Tes


psikologi. Alih bahasa: Robertus
H,S.I. Jakarta: Prenhallindo.

Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes


psikologi (Psychological testing
7e Jilid 1 ). Jakarta: PT Indeks
Gramedia Grup.
Azwar, S. (1996). Tes prestasi :
Fungsi dan pengembangan
pengukuran prestasi belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2005). Tes Prestasi (
Fungsi dan pengembangan
pengukuran prestasi pelajar
Edisi II ). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen
sumber daya manusia: Dasar
dan
Kunci
Keberhasilan.
Jakarta: PT Gunung Agung.
Hasibuan, M.S.P.
Dasar,
masalah.
Aksara.
Naratama, R.
sutradara
Grasindo

(2001). Manajemen:
pengertian,
dan
Jakarta:
Bumi
(2004).
televisi.

Menjadi
Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai