5.
Jasa murni.
Contohnya penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.
Karena bauran barang dan jasa yang berbeda-beda ini, sulit melakukan generalisasi tentang
jasa tanpa mencari perbedaan lebih lanjut. Namun, beberapa generalisasi dapat digunakan.
Jasa berbeda-beda berdasarkan apakan jasa tersebut berbasis peralatan (cucian mobil
otomatis, mesin penjaja) atau berbasis orang(jasa pembersihan jendela, jasa akuntansi). Jasa
berbasis orang berbeda-beda berdasarkan apakah jasa tersebut disediakan karyawan yang
tidak terampil, terampil atau profesional.
Ada jasa yang menharuskan kehadiran klien dan ada yang tidak mengharuskannya.
Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tatapi perbaikan mobil tidak. Jika klien tersebut harus
hadir, penyedia jasanya harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Pengusaha salon
kecantikan akan berinvestasi dalam dekorasi, memainkan musik latar, dan terlibat dalam
obrolan ringan dengan pelanggan.
Jasa berbeda-beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan pribadi (jasa
pribadi) atau kebutuhan bisnis ( jasa bisnis). Penyedia jasa biasanya mengembangkan
program pemasaran yang berbeda utuk pasar pribadi dan bisnis.
Penyedia jasa berbeda-beda dalam tujuan (laba atau nirlaba) dan kepemilikan (swata
atau pemeirntah) mereka. Kedua karakteristik ini jika digabungkan secara menyilang, akan
menghasilkan empat jeb\nis organisasi yang cukup berbeda. Program pemasaranrumah sakit
investor swasta akan berbeda dari program pemasaran rumah sakit yayasan swasta atau
rumah sakit Veteran Administration ( Lembaga veteran AS).
Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi mutu.
Pertama, konsumen jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada iklan.
Kedua, mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai
mutunya. Ketiga, mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka. Keempat,
karena adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak konsumen. Itu dapat
merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri dari pesaing.
Karakterisrti jasa yang mencolok:
1.
Tidak berwujud (intangibility)
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium
sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa
tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah mengelola bukti tersebut untuk
mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan
mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat menggunakan alat
pemasaran:
a. Tempat
Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus
lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang.
b. Orang
Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja.
c. Peralatan
Pelanggan yang keluhannya diselesaikan dengan memuaskan sering menjadi lebih setia
kepada perusahaan daripada pelanggan yang tidak pernah dipuaskan. Perusahaan yang
mendorong pelanggan yang kecewa untuk menyampaikan keluhan dan juga
memberdayakan karyawan memperbaiki keadaan tersebut langsung di tempat memperoleh
pendpaatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang tidak memiliki pendekatan sistematis untuk mngatasi kegagalan layanan.
Memuaskan karyawan dan juga pelanggan
Perusahaan-perusahaan yang unggul tahu bahwa sikap karyawan yang positif akan
meningkatkan loyalitas pelanggan yang lebih kuat. Ada korelasi yang tinggi antara kepuasan
pelanggan, kepuasan karyawan, dan profitabilitas perusahaan.
Mengingat pentingnya sikap positif karyawan, perusahaan-perusahaan jasa harus menarik
karyawan-karyawan terbaik yang dapat m ereka temukan. Mereka perlu memasarkan karir
dan bukan sekesar pekerjaan. Mereka harus merancang pelatihan yang baik dan memberikan
dukungan dan imbalan untuk kinerja yang baik. Penting dilakukan audit kepuasan kerja
karyawan secara teratur.
MENGELOLA MEREK JASA
Sejumlah merek yang sangat kuat di dunia ini adalah jasa yaitu jasa keuangan (Citibank,
American Express, JP Morgan, HSBC dan Goldman Sachs). Sejumlah rumah sakit
mendapatkan reputasi megamerek karena terbaik di bidangnya seperti Mayo Clinic,
Massachusets General dan Sloan Kettering. Seperti sejumlah merek lain, merek jasa harus
terampil mendeferensiasii dirinya dan menyusun strategi merek yang memadai.
Mendeferensiasi jasa.
Para pemasar jasa seirng mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para pelanggan
menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak terlalu peduli
pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga. Tetapi tawaran jasa dapat
dideferensiasi dengan beberapa cara. Pada industri penerbangan, berbagai perusahaan
penerbangan telah memperkenalkan fitur seperti program bioskop, barang kenangan yang
dijual, layanan telepon daru udara ke darat, dan pemberian hadiah atas pelanggan yang sering
naik pesawat mereka.
Menyusun strategi merek jasa.
Penyusunan strategi merek jasa memerlukan perhatian khusus atas pemilihan unsur merek,
penetapan dimensi citra (image), dan perancangan strategi pemerekan.
a.
Pemilihan unsur merek.
Ingatan atas merek menjadi penentu keberhasilan penjualan. Pada kasus ini, nama merek
yang mudah diingat menjadi sangat penting. Unsur merek lain logo, simbol, karakter dan
slogan juga mampu membangun kesadaran akan merek dan citra merek. Karena produk
fisiknya tidak muncul, fasilitas fisik (rancangan lingkungan, tempat penerimaan tamu, baju
seragam, materi bangunan) menjadi sangat penting.
b.
Penetapan dimensi citra (image)
Asosiasi atas organisasi cenderung menjadi asosiasi merek yang sangat penting. Salah satu
asosiasi yang sangat penting ialah kredibilitas dan persepsi kepakaran, kemampuan
dipercaya, dan kepantasan untuk disukai.
c.
Perancangan strategi pemerekan
Jasa juga harus memikirkan penyusunan hierarki merek dan portofolio merek yang
memungkinkan positioning dan pembidikan sejumlah segmen pasar yang berbeda-beda.
Hilton Hotels memiliki portofolio merek yang meliputi Hilton Garden Inns yang membidik
apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk
fisik.
2.
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan mudah lenyap. Masingmasing karakteristik membawa tantangan dan memerlukan strategi tertentu. Pemasar harus
menemukan cara untuk memberikan wujud kepada sesuatu yang tidak berwujud,
meningkatkan produktivitas penyedia jasa; meningkatkan dan membakukan mutu jasa yang
disediakan; dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa-masa sibuk dan tidak sibuk dengan
permintaan pasar.
3.
Di masa lalu, industri jasa tertinggal dibelakang perusahaan-perusahaan produksi
dalam menganut dan menggunakan konsep dan alat pemasaran, tetapi situasi ini sekarang
sudah berubah. Strategi pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal,
tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk
menekankan pentingnya teknologi tinggi maupun sentuhan tinggi
4.
Harapan pelanggan memainkan peran penting dalam pengalaman jasa dan evaluasi
mereka. Perusahaan-perusahaan harus mengelola mutu layanan dengan memahami efek dari
setiap kali menghadapi layanan.
5.
Perusahaan layanan puncak unggul pada praktik-praktik berikut; sebuah konsep
strategis, riwayat komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar tinggi, teknologi
swalayan, sistem untuk memantau kinerja layanan dankeluhan pelangan, serta tekanan pada
kepuasan karyawan.
6.
Untuk memberi merk pada organisasi jasa secara efektif, perusahaan harus
mendiferensiasikan mereknya melalui fitur layanan primer dan sekunder serta
mengembangkan strategi merk yang memadai. Program penentuan merek yang efektif untuk
layanan sering memanfaatkan unsur-unsur multi merek. Mereka juga mengembangkan
hierarki merek dan portofolio serta membangun dimensi citra untuk mengukuhkan atau
melengkapi tawaran jasa.
7.
Bahkan perusahaan-perusahaan yang berbasis produk harus menyediakan layanan
purna pembelian. Untuk memberikan dukungan terbaik, produsen harus mengidentifikasi
jasa-jasa yang paling dihargai pelanggan dan kepentingan relatifnya. Bauran jasa mencakup
jasa pra-penjualan (jasa yang mempermudah dan yang meningkatkan nilai) dan jasa pascapenjualan (departemen layanan pelanggan, layanan perbaikan dan pemeliharaan).