Anda di halaman 1dari 8

RESUME PEMBUATAN PABRIK PUPUK

ORGANIK GRANUL, ORGANIK MAJEMUK, & ORGANIK CAIR

Negara Indonesia merupakan Negara Agraris, lebih 60% penduduknya


bekerja disektor pertanian, pembangunan dibidang pertanian dilakukan sejak
Indonesia merdeka, jerih payah pembangunan disektor pertanian tanaman
pangan mencapai puncaknya pada tahun 1984, saat itu Indonesia telah
dinyatakan mampu swasembada pangan.
Prestasi gemilang tersebut tidak berlangsung lama, pada tahun 1992
Indonesia telah mengimport beras untuk mencukupi kebutuhan pangan,
bahkan pada tahun 1997 Indonesia kembali menjadi Negara pengimpor
beras terbesar di dunia.
Faktor penyebab ambruknya swasembada pangan, diantaranya adalah
karena kurang stabilnya produksi padi per satuan luas. Sedangkan labilnya
produksi tersebut sebagai akibat terganggunya kesetabilan lingkungan lahan
budidaya atau lebih dikenal dengan agro ekosistem. Dari hasil penelitian
para ahli lingkungan hidup, bahwa penggunaan bahan anorganik dalam
bentuk pupuk dan pestisida ternyata berdampak negative terhadap
kestabilan agro ekosistem.
POKOK PERMASALAHAN
Yang menjadi pokok permasalahan dalam pembangunan pertanian demi
kelestarian swasembada pangan saat ini adalah bagaimana upaya untuk
memperkokoh tiang penyangga swasembada pangan itu sendiri. Adapun
salah satu tiang utama penyangga swasembada pangan adalah terwujudnya
kestabilan
produksi per satuan luas. Sedangkan upaya pencapaiannya peningkatan
produksi dan kestabilan produksi per satuan luas tersebut tidak lepas dari
kelestarian kesuburan tanah dan agro ekosistem.
Tanah yang subur adalah tanah yang mampu menyediakan unsur hara dalam
bentuk siap saji dalam jumlah yang cukup dan kontiyu untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
adalah unsur hara makro (NPK) dan mikro dalam bentuk senyawa anorganik.

Telah diketahui aktifitas mikrobia decomposer didalam tanah mampu


mengubah senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang sangat
diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga peran
mikrobia decomposer tersebut sangat besar artinya dalam menjaga
kelestarian kesuburan tanah. Sayangnya populasi mikrobia decomposer
tersebut semakin menyusut seiring dengan intensifnya penggunaan pupuk
anorganik dan pestisida dalam budidaya pertanian.
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
Mengingat begitu besar peran mikrobia decomposer di dalam tanah
terhadap kesuburan lahan pertanian, maka keberadaannya perlu
dipertahankan.
Pengurangan
penggunaan
pupuk
anorganik
dan
menggantikannya dengan pupuk organik merupakan cara bijak demi
tercapainya kelestarian kesuburan lahan pertanian. Sadar tentang perihal
tersebut, maka mulai saat ini pemerintah telah berupaya mengurangi
pemakaian pupuk anorganik dalam program budidaya pertanian dan
menggantikannya dengan program penggalakan penggunaan pupuk organik.
PELUANG USAHA
Kebijakan pemerintah terhadap penggalakan pemakaian pupuk organik
dalam budidaya pertanian berdampak positif terhadap munculnya peluang
usaha yang mampu mendatangkan keuntungan bagi pengusaha. Berangkat
dari peluang tersebut, maka kami mengembangkan usaha dalam bidang
pabrikan pupuk dalam bentuk produk utama yaitu :
1. Pupuk organik granul
2. Pupuk majemuk
3. Pupuk organik cair.

MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari pengembangan usaha produksi pupuk
organik tersebut adalah :
1. Terwujudnya kegiatan usaha yang dinamis dan profitable sebagai mitra
pemerintah atau lembaga swasta dalam penyediaan pupuk yang
dibutuhkan pada budidaya pertanian.

2. Menangkap peluang sesuai permintaan


memperbesar keuntungan dalam berusaha.

di

pasar

bebas

guna

3. Berpartisipasi
aktif
membantu
program
pemerintah
dalam
membangun system pertanian yang berwawasan lingkungan demi
tercapainya swasembada pangan.
4. Menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.

VISI DAN MISI


VISI
Terwujudnya suatu usaha yang dinamis dan profitable sebagai produsen
pupuk organik berkualitas dan ramah lingkungan yang mampu menjangkau
target pasar Nasional maupun Internasional.
MISI
-

Mewujudkan terbangunnya pabrik produsen pupuk organik yang


berwawasan lingkungan, dinamis dan mendatangkan keuntungan yang
memadai.

Mewujudkan produk pupuk organik dalam bentuk cair dan granul yang
memnuhi standar kualitas sesuai permintaan pasar.

Mewujudkan jangkauan target pasar produksi pupuk organik baik


ditingkat Nasional maupun Internasional.

Mewujudkan tercapainya jalinan kemitraan baik dalam produksi


maupun pemasaran dengan lembaga pemerintah atau swasta.

ASPEK TEHNIS

PENGERTIAN PUPUK ORGANIK


Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan organik, baik itu dari
limbah ternak atau limbah dedaunan. Mengingat
tanaman hanya
membutuhkan unsur senyawa anorganik, maka peran mikrobia dekomposer
sangat besar artinya dalam merubah bahan organik menjadi bahan senyawa
anorganik yang sangat diperlukan oleh tanaman. Oleh karena harus melalui
proses dekomposisi inilah menyebabkan pupuk organik relative lebih lambat
memberikan reaksi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
apabila dibandingkan dengan reaksi dari pupuk anorganik. Namun demikian
dari sisi lain pupuk organik memiliki beberapa kelebihan antara lain :
-

Memberikan kwalitas hasil yang lebih baik,

Produktivitas tanaman lebih stabil,

Melestarikan kesuburan tanah dan agro ekosistem,

Mengurangi resiko terhadap timbulnya explosi hama.

TARGET PRODUKSI
Dengan semakin menguatnya isu back to nature, maka permintaan produk
organik semakin meningkat seiring dengan hal itu, maka peluang pasar
penunjang produksi organik semakin meningkat pula. Guna menangkap
peluang usaha tersebut, maka dengan ini kami berusaha untuk mengangkat
produksi pupuk organik, baik itu dalam bentuk pupuk organik cair atau
pupuk organik granul.

PRODUK DAN SEGMEN PASAR YANG DI TUJU


Produk yang dibuat adalah :
-

Pupuk organik granul,

Pupuk Majemuk,

Pupuk organik cair.

Segmen pasar :
-

25% kontrak pengadaan dengan lembaga pemerintah,

60% kerjasama dengan pengusaha swasta atau kelompok tani,

15% masuk ke pasar bebas.

RENCANA PODUKSI DAN PENJUALAN


Mengacu dari hasil uji coba pupuk kami diatas yang mana telah disalurkan
ke petani-petani di beberapa wilayah di Indonesia, serta hasil dari uji coba
tersebut ternyata memuaskan dan sangat membantu petani dalam
menghemat biaya, akan tetapi ada yang lebih utama disamping
penghematan biaya yaitu dalam melestarikan kesuburan lahan pertanian,
maka dengan ini kami memutuskan untuk melakukan produksi secara
simultan guna memenuhi kebutuhan masyarakat petani di wilayah yang
telah kami lakukan uji coba.
Adapun Rencana produksi kami disesuaikan dengan permintaan pasar di
beberapa wilayah Indonesia untuk sementara
meliputi Sumatra, NTT,
Kalimantan dan khususnya di pulau jawa periode tahun 2009-2010, serta
disesuaikan dengan kapasitas mesin yang kami rencanakan sebagai berikut :
1. Pupuk organik granul

1.000 ton/bulan

2. Pupuk Majemuk

1.000 ton/bulan

3. Pupuk organik cair

24.000 liter/bulan

KEBUTUHAN BIAYA YANG DIPERLUKAN

A. INVESTASI
Kebutuhan dana investasi untuk memenuhi target produksi dan
penjualan adalah sebagai berikut :
1. Tanah

Rp.

2. Bangunan
3. Mesin peralatan produksi

75.000.000,Rp.

Rp.

3.065.975.000,-

1.876.589.750,-

4. Kendaraan

Rp.

392.250.000,-

5. Peralatan kantor

Rp.

106.500.000,-

6. Laboratorium

Rp.

95.000.000,-

7. Jaringan listrik

Rp.

551.500.000,-

8. Jaringan air dan pompa air

Rp.

6.000.000,-

9. Perizinan

Rp.
Rp.

60.000.000,6.228.814.750,-

B. KEBUTUHAN MODAL KERJA


1. Biaya produksi :
a. Pupuk organik granul

Rp.

423.500.000,-

b. Pupuk majemuk

Rp.

467.870.000,-

c. Pupuk organik cair

Rp.

184.100.000,-

Rp.

1.075.470.000,-

Rp.

34.400.000,-

Rp.

1.132.110.000,-

2. Biaya operasional

Rekapitulasi kebutuhan dana untuk mencapai target produksi dan penjualan


adalah :

Kebutahn dana investasi

Rp.

6.228.814.750,-

Kebutuhan dana modal kerja

Rp.

1.132.110.000,

Kebutuhan modal

Rp. 7.360.924.750,-

(tujuh milyar tiga ratus enam puluh juta Sembilan ratus dua
puluh empat ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

Analisa keuangan cash flow, payback period serta pola kerjasamanya kami
susulkan setelah pihak bapak interest atas rencana pendirian pabrik pupuk
organik dengan cara pihak bapak hadir di wilayah kami dan atau kami yang
menghadap ke kantor bapak.

Demikian resume pengajuan dana untuk pembuatan pabrik pupuk organik,


dan perlu kami tegaskan kenapa di Kabupaten Wonogiri karena di wilayah
tersebut cukup besar ketersedian
bahan baku untuk pupuk organik
dimaksud.

Wonogiri, 13 Juli 2009


Disusun oleh,

SOEGENG NSS.

Sugeng Soeryo
To: wardiman_cilacap@yahoo.com
RESUME PEMBUATAN PABRIK PUPUK.doc
Yth. Mas Wardiman
bersama ini saya kirimkan kembali resume pembangunan pabrik pupuk organik,
kami mengajukan Rp.10 milyar dengan asumsi gress period 1,5 tahun, harap
menjadi maklum dan perhatiannya.
atas perhatian dan kerja samanya dihaturkan terima kasih
salam hormat
sugeng nss

Anda mungkin juga menyukai