( KEGIATAN KOMUNITAS )
A. PENDAHULUAN
Keperawatan komunitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan profesional yang bertujuan pada komunitas dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan
komunitas sebagai mitra perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
kesehatan (Spradley, 2008).
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
sesuai tujuan pembangunan nasional adalah melalui kesehatan utama, yang
merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan
swadaya untuk menolong diri mereka sendiri, mengenal dan memecahkan
masalah masyarakat dalam bidang kesehatan atau yang berkaitan, agar mampu
memelihara dan meningkatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera (Depkes,
2011). Oleh karena itu masyarakat perlu diarahkan agar tahu, mampu dan mau
untuk berfikir secara rasional dalam memandang dan menanggapi tentang
keadaan di masyarakat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di
wilayahnya.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari RW VI&VII Dusun Puro
Kelurahan Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, dalam 3
bulan terakhir. Dari hasil wawancara dengan bidan desa didapatkan penyakit
yang paling sering muncul di RW VI&VII pada balita dan anak-anak adalah
batuk dan pilek (ISPA). Berdasarkan hasil angket diperoleh angka kejadian
batuk pilek dalam 3 bulan terakhir pada warga RW VI&VII Kelurahan
Sumberejo sebanyak 72 responden (41.6%) dan data sebanyak 140 responden
(80.9%) bahwa rumah berdebu. Selain itu diperoleh data sebanyak 114
responden (65.9%) jarak rumah dengan jalan umum <10 meter. Dari 173
kepala keluarga, terdapat anggota keluarga yang merokok sebanyak 120
responden (69.4%). Proporsi pengelolaan sampah dengan cara dibakar sebesar
67,1% dari 173 rumah warga. Diperoleh data sebanyak 84 responden (48.6%)
bahwa warga tidak mengetahui tentang penyakit ISPA dan 13.9% (24 balita)
yang mengalami ISPA pada 3 bulan terakhir.
B. TOPIK KEGIATAN
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
METODE
: Ceramah, Diskusi dan tanya jawab
ALAT DAN MEDIA
: Lembar balik dan leaflet
MATERI (TERLAMPIR)
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
- Penanggung jawab : Reza Fahma Islami,S.Kep
- Ketua
: Lukman Febrianto,S.Kep
- Pelaksanaan
: Syahabuddin Nuafal,S.Kep
- Sie ilmiah
: Budi Susanto,S.Kep
- Observer
: Fathulil Noor Khayati,S.Kep
L. STRATEGI PELAKSANAAN
No
1
Tahap
Pembukaan
( 5 Menit )
Pelaksanaan
( 20 Menit )
Kegiatan
a. Mengucapkan salam
b. Kontrak ulang
c. Menjelaskan tujuan pertemuan
Menyampaikan materi tentang :
a. Pengertian sampah
b. Jenis-jenis sampah
c. Sumber sumber sampah
d. Cara pengelolaan sampah
e. Bahaya sampah bagi kesehatan
Penutup
( 5 Menit )
M. Ktriteria evaluasi
- Struktur
Proses
Hasil
Lampiran materi
PENGOLAHAN SAMPAH
A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil
dari aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau belum
memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi padat, cair atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
B. Macam - Macam Sampah
Sampah yang dihasilkan bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Secara
garis besar sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Sampah kering atau sampah anorganik.
b. Sampah basah atau sambah organik.
c. Sampah berbahaya.
Berdasarkan sumbernya, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Rumah tangga.
Pertanian.
Perkantoran.
Perusahaan.
Rumah Sakit.
Pasar.
Dll.
Sampah Organik
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)
Sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Misalnya adalah bahan kimia beracun.
C. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan langkah-langkah yang dilakukan dengan
tujuan :
a.Mengubah sampah dari material yang tidak berguna menjadi material yang
memiliki nilai ekonomis.
b.Mengolah sampah menjadi material yang tidak membahayakan lingkungan
hidup.
Sedangkan manfaat dari pengelolaan sampah yaitu :
a.Menghemat sumber daya alam.
b.Mengehemat energi.
c.Mengurangi uang belanja.
d.Menghemat lahan TPA.
e.Lingkungan asri (bersih, sehat dan nyaman).
D. Dampak Negatif dari pengelolaan sampah yang tidak baik
-
Gangguan kesehatan.
Penumpukan/landfill.
Pengkomposan.
Pembakaran/incineration.
Sanitary landfill.
Selain itu pengelolaan sampah juga dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini
dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik
disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan kembali. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali,
terdiri atas :
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan).
Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos
yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
dapat
didaur
ulang
1. Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih
bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali
kertas yang berlapis minyak.
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur
ulang.
Contoh gambar :